Penutupan IHSG Hari Ini, 2 November 2020 Melemah di 5.115,128

Penutupan IHSG Hari Ini, 2 November 2020 Melemah di 5.115,128

Laju Indeks Harga Saham Gabungan – IHSG Hari Ini, Senin, 2 November 2020 bergerak di zona merah pada awal perdagangan. Kemudian IHSG ditutup di zona mearh pada 5.115,128 pada pukul 15.15 WIB.

 

 

Pada penutupan IHSG hari ini, Selasa, 27 Oktober 2020, mengalami penurunan sebesar 15,82 poin atau 0,30 persen. IHSG berada di posisi tertinggi di 5.155,566 dan berada di titik terendah pada kedudukan 5.110,618.

 

Pada penutupan IHSG hari ini, terdapat 176 saham yang mengalami kenaikan dan 232 saham mengalami penurunan. Selain itu, terdapat 164 saham yang nilainya tidak berubah dan 141 saham tidak ada perdagangan.

 

Pada penutupan hari ini, sektor agrikultur, keuangan dan perdagangan berada di zona hijau dengan kenaikan yang terbesar diduduki oleh sektor pertambangan sebesar 10,0 poin atau 0,70 persen.

 

Sedangkan, sektor agrikultur, industri dasar, industri lainnya, consumer, properti, infrastruktur dan manufaktur berada di zona merah dengan penurunan terbesar diduduki oleh sektor agrikultur sebesar 27,5 poin atau 2,30 persen.

 

Saham-saham yang tergabung pada LQ45, saat penutupan berada di zona merah pada posisi 788,601. Dengan saham-saham yang mengalami kenaikan sebesar 14 saham dan 28 saham mengalami penurunan. Sedangkan, terdapat 3 saham yang nilainya tidak berubah.

 

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Pada penutupan ini, asing yang aktif membeli beberapa saham seperti PT Bumi Resources Tbk (BUMI), Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bumi Resources Minerals  Tbk (BRMS).

 

Saham-saham yang mencetak net sell pada penutupan hari ini adalah Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), PT Global Mediacom Tbk (BMTR).

 

 

Top Foreign Buy by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BMRI 5.975 11.100.000
BBRI 3.380 69.889.115
ASII 5.400 38.515.887
MDKA 1.850 27.855.613
BBCA 29.100 26.518.730
ICBP 9.750 13.888.495
EXCL 2.010 9.999.055
ANTM 1.100 7.812.127
BUMI 50 4.897.405
BTPS 3.790 4.008.541

 

Top Foreign Buy by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BUMI 50 979.475
BRMS 52 239.800
BBRI 3.380 206.974
BMRI 5.975 185.082
ASRI 156 158.964
MDKA 1.850 151.165
ASII 5.400 71.336
ANTM 1.100 68.291
PWON 418 63.510
BWPT 96 59.104

 

Top Foreign Sell by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
TLKM 2.560 -42.000.000
BBNI 4.660 -12.000.000
SMGR 9.125 -38.000.000
UNVR 7.625 -28.000.000
UNTR 20.450 -26.000.000
MNCN 800 -21.000.000
PTBA 1.940 -17.000.000
TBIG 1.475 -14.000.000
KLBF 1.495 -11.000.000
AKRA 2.610 -9.472.066

 

Top Foreign Sell by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
TLKM 2.560 -1612.202
FREN 67 -1142.447
BMTR 226 -302.774
MNCN 800 -265.317
BBNI 4.660 -255.132
BULL 324 -161.748
MAPI 640 -140.303
MEDC 370 -138.514
WSBP 149 -133.997
TBIG 1.475 -95.238

 

Top gainers IHSG terdiri dari:

  • PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) 15,00%
  • PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) 6,15%
  • PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) 1,66%

 

Top losers IHSG adalah:

  • PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) 2,28%
  • PT United Tractors Tbk (UNTR) 3,19%
  • Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) 4,69%

 

Top Gainer by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TKIM 13.750 750
PTBA 4.360 120
ASII 7.100 50
WSBP 420 8
GGRM 74.400 750
BDMN 6.250 325
FREN 138 25
IIKP 308 12
SCMA 2.030 20
TOPS 845 5

 

Top Loser by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TLKM 3.910 -340
BBRI 3.080 -10
ADRO 2.090 -185
BMRI 6.725 -75
INKP 19.850 -650
BBNI 7.500 -100
UNVR 44.100 -850
ERAA 3.140 -20
LPPF 9.500 -1475
TRAM 300 -10

 

Kunci sukses investasi saham ala Lo Kheng Hong, Si Warren Buffet Indonesia. Simak video lengkapnya di Youtube Finansialku.

 

Informasi update saham-saham di LQ45:

Symbol Name Last Price Change % Change




















































































































































































dilema besar