Memimpin pasar ritel Indonesia, bagaimana prospek emiten MAPI atau PT Mitra Adiperkasa Tbk.? Apakah layak untuk diambil tindakan saat ini?
Rubrik Finansialku
Analisa Fundamental
Menjadi pemimpin pasar ritel dan dominasi di Indonesia untuk lini lifestyle perusahaan brand premium, menengah ke atas seperti Starbucks, ZARA, Onitsuka Tiger, Mango, Nike, Sephora dan brand lainnya.
Berdasarkan Annual Report 2019, perusahaan memiliki 2600 gerai di 79 kota, menjadi market leader terbesar di Indonesia, hingga bertambah pesat pertumbuhannya di Vietnam dan Thailand, MAPI menargetkan pasar kalangan menengah ke atas.
Di tengah pertumbuhan ekonomi yang melambat, ketidakpastian perekonomian global, pandemi memukul dalam perolehan laba bersih emiten.
Berbagai strategi dilakukan perseroan mulai dari melakukan diskon besar-besaran untuk produk musim lalu yang belum terjual, melakukan pemotongan berbagai biaya, aktif menggunakan e-commerce dan strategi pelayanan takeaway/drive-thru untuk tetap bertahan ditengah new normal.
[Baca Juga: Investor Pemula, Gunakan Metode Ini Untuk Memvaluasi Saham]
Kinerja Keuangan MAPI
Kinerja MAPI yang terkoreksi selama pandemi Covid19 ini mengalami penurunan daya jual, dilihat dari revenue growth perusahaan ini bertumbuh, namun 2020 adalah tahun yang tidak mudah untuk sektor trade, service and investment.
Daya beli masyarakat yang turun drastis, memilih untuk menabung daripada membeli barang adalah faktor utama dari penurunan kinerja perseroan.
Terlihat dari posisi keuangan MAPI, total revenue dari 2016 hingga 2019 bertumbuh seiring dengan net yang juga meningkat. Di 2020 revenue mengalami penurunan hingga 33% dari periode yang sama ditahun sebelumnya.
Pendapatan MAPI yang turun hingga 33% ini disebabkan oleh turunnya daya beli masyarakat, pembatasan mall, pembatasan/larangan dine in di restoran.
Dikutip dari bisnis.com, analis NH Korindo Sekuritas mengatakan pengetatan PSBB masih akan membebankan ritel seperti MAPI, mengingat fakta penjualan musiman, nantinya hanya bisa mengandalkan periode kuartal keempat tahun ini.
Diketahui juga penyebab utama emiten merugi karena departmen SOGO yang memiliki beban usaha yang tinggi.
Karena beban perseroan dari tahun lalu tidak turun banyak, perseroan mencatat Rugi usaha sebesar 330 miliar rupiah.
Untuk rugi bersih perseroan mencatatkan Rp 455 miliar, yang naik signifikan dari periode yang sama di tahun sebelumnya.
Jika melihat Liabilitas MAPI yang naik hingga 85% dari periode yang sama ditahun sebelumnya ini sangat menekan MAPI.
Disebabkan oleh penerapan standar aturan akuntansi PSAK 73 yang membuat MAPI harus membayar biaya sewa di tahun 2020.
Melihat valuasi Price Book Value (PBV) dari tim research Indopremier sekuritas, ada di 1.60x per Juni 2020, yang artinya emiten ini masih bernilai premium/overvalue. Untuk Price to Earning Ratio MAPI ada di -25.84x per Juni 2020 yang mencatatkan kerugian.
Dari tingkat likuiditas perseroan, Current Ratio berada di posisi cukup aman, 102,34% yang dikutip dari RTI Business, namun ini tipis dan perseroan butuh berhati-hati atas rasio lancar yang dimiliki, semakin besar Current Ratio dari perusahaan maka akan baik karena menandakan kemampuan perusahaan dalam menyanggupi tagihan kewajiban/hutang lancarnya.
SSSG perseroan di kuartal ketiga dan keempat tahun ini akan berada di minus 16% dan minus 10% (NH Korindo Sekuritas).
Penjualan secara e-commerce yang menjadi senjata MAPI saat ini diketahui meningkat menjadi 400% secara tahunan pada semester pertama 2020.
Pada 2020, MAPI memutuskan memangkas Capex, dikutip dari Litbang Beritasatu, Wakil Presiden Direktur Mitra Adiperkasa menyampaikan di situasi tidak menentu ini, perseroan memutuskan memangkas balanja modal, juga meningkatkan peminjaman modal untuk kebutuhan operasional.
MAPI juga menargetkan menurunkan biaya tetap sebesar 35%. Saat ini sulit membandingkan SSSG (same store sales growth) atau pertumbuh antar toko saat ini, proyeksi untuk tahun 2020 belum disampaikan oleh emiten secara lengkap, karena kondisi yang tidak menentu.
PT Mitra Adiperkasa Tbk. diketahui membagikan dividen mulai 2017 hingga 2019, untuk 2020 dilansir dari bisnis.com, wakil presiden direktur menyampaikan perseroan memiliki aturan untuk tidak memberikan dividen di 2020, mengingat mempertahankan kas dan situasi yang tidak stabil saat ini.
Analisa Teknikal Saham MAPI
Hingga penutupan market Sesi I-20 Oktober 2020, saham PT Mitra Adiperkasa terlihat meneruskan tren Bullish dari bulan lalu.
Untuk analisa teknikal jangka panjang terhadap emiten ini, dalam grafik kerangka waktu Weekly.
Seiring penyebaran Covid19 di Indonesia mulai Maret 2020, pembatasan aktivitas masyarakat hingga penutupan Mall, membuat emiten ini terkoreksi cukup dalam, terdiskon selama PSBB berlangsung.
Di Oktober ini daya beli mulai tumbuh walau tidak tinggi. Kondisi pasar ynag berfluktuasi signifikan, membuat perusahaan harus melakukan strategi penyesuaian terhadap new normal demi tetap bertahan.
Saat tulisan ini ditulis (27/10), MAPI diperdagangkan pada harga 635/unit. Secara analisa teknikal yang dibuat dengan menggunakan Chartnexus maka terlihat berada di downtrend walau sempat rebound di April 2020.
Saat ini market sedang breaksi tidak pasti untuk MAPI, namun potensi untuk uptrend masih ada mengingat daya beli masyarakat yang mulai bangkit lagi.
Indikator MACD bisa menunjukkan sinyal open buy karena terlihat menanjak di area negatif-berada diatas nol (positif), jika dilihat dari momentum bisa dilihat batang histogram yang mulai melemah.
Indikator Stochastic menunjukkan keadaan netral, jika nanti garis %K memotong %D dari atas kebawah maka sinyal untuk sell, sebaliknya jika %K terlihat memotong %D dari bawah keatas maka sinyal untuk buy.
Untuk menentukan kapan Open position indikator EMA (20), EMA (50) menunjukkan pola bullish dan EMA (100) membentuk pola bearish.
Bisa Hold jika mencapai tempat terdekat dari resistance nya di 706 jika mampu naik lagi bisa mencapai target price di area resistance 802/803 dan cut loss jika melewati garis support-nya di 530.
Kesimpulan
Pandemi saat ini membuat sektor ritel sangat tertekan, pemberlakuan PSBB dimasa Covid19 membuat beberapa gerai harus memberlakukan pembatasan jam operasi karena kebijakan pembatasan mall sehingga harus takeaway atau pemesanan melalui online.
Jika melihat pemulihan dengan berbagai promosi untuk merangsang penjualan pada kuartal ketiga, berbagai diskon besar-besaran hingga 70%-80% terutama di barang fashion, guna menjual kelebihan stok di musim lalu, telah dilakukan banyak gerai fashion dari MAPI.
Disampaikan oleh VP Investor relations dari MAP Group, perseroan akan disiplin dalam mengelola manajemen biaya dan capital expenditure.
Pembukaan gerai sejak new normal, mulai bergairahnya konsumsi masyarakat di akhir tahun hingga 2021 nanti, MAP masih memiliki peluang untuk kembali mencetak laba.
Melihat perusahaan yang tumbuh dengan baik sebelum adanya Covid-19, operasional dari emiten cukup baik dan layak di investasikan untuk short-term maupun anda tipikal long-term investment.
[Baca Juga: Saingi iBox Dengan Digimap, Apa Dampak Untuk MAPI]
Namun jika anda yakin emiten ini nantinya akan kembali membaik hingga mencatatkan laba, harga diskon saat ini bisa jadi pilihan.
Emiten juga memperkiraan proses pemulihan SSSG bisa terjadi saat new normal dan masyarakat mulai berbelanja lifestyle.
Ekspansi dari MAPI hingga penjualan secara digital, juga penjualan offline yang mulai kembali pulih, juga akan menjadi faktor penunjang.
Perseroan juga menyampaikan mereka melakukan efisiensi dari biaya dengan memotong gaji karyawan mulai dari level tertinggi untuk mempertahankan arus kas.
Emiten ini akan fokus pada beberapa brand kuat yang menjadi fokus untuk kontribusi pendapatan yang besar seperti Starbucks hingga ZARA. Memutuskan untuk menutup beberapa brand yang tidak terlalu memberikan profit.
Disclaimer: Penyebutan nama saham tidak bermaksud memberikan opsi buy/sell atau pun rekomendasi untuk saham tertentu. Artikel menunjukkan fakta dan analisa dari penulis. Berdasar laporan keuangan dan diambil dari sumber dianggap terpercaya. Data dapat berubah tergantung kondisi. Seluruh tulisan dan tanggapan adalah opini pribadi.
Itulah analisa saham MAPI dan prospeknya ke depan yang bisa membantu pertimbangan investasi Anda. Punya pertanyaan? Anda bisa tanyakan dalam kolom komentar.
Anda juga bisa bergabung dalam grup komunitas belajar saham Finansialku untuk info terbaru dan diskusi mengenai saham dengan praktisi dan pakarnya.
Ebook GRATIS, Panduan BERINVESTASI SAHAM Untuk PEMULA
Sumber Referensi:
- Aplikasi IPOTGO
- Annual Report Mitra Adiperkasa Tbki. 2019 (www.idx.co.id)
- Bisnis.com
- Kontan.co.id
Sumber Gambar:
- Aplikasi ChartNexus
- Consolidated Financial Statements MAPI, June 2020
- MAPI – https://bit.ly/3kwqSpk, https://bit.ly/37GL6ct, https://bit.ly/37Jj3cC
dilema besar