Penutupan IHSG Hari Ini, 6 Oktober 2020 Menguat di 4.999,221

Penutupan IHSG Hari Ini, 6 Oktober 2020 Menguat di 4.999,221

Laju Indeks Harga Saham Gabungan – IHSG Hari Ini, Selasa, 6 Oktober 2020 bergerak di zona hijau pada awal perdagangan. Kemudian IHSG ditutup di zona hijau pada 4.999,221 pada pukul 15.15 WIB.

 

 

Pada penutupan IHSG hari ini, Selasa, 6 Oktober 2020, mengalami kenaikan sebesar 40,45 poin atau 0,81 persen. IHSG berada di posisi tertinggi di 5.023,894 dan berada di titik terendah pada kedudukan 4.992,482.

 

Pada penutupan IHSG hari ini, terdapat 281 saham yang mengalami kenaikan dan 129 saham mengalami penurunan. Selain itu, terdapat 170 saham yang nilainya tidak berubah dan 134 saham tidak ada perdagangan.

 

Pada penutupan hari ini, sektor agrikultur, pertambangan, industri dasar, industri lainnya, infrastruktur, keuangan, perdagangan dan manufaktur berada di zona hijau dengan kenaikan yang terbesar diduduki oleh sektor keuangan sebesar 17,6 poin atau 1,64 persen.

 

Sedangkan, sektor consumer dan properti berada di zona merah dengan penurunan terbesar diduduki oleh sektor properti sebesar 2,7 poin atau 0,80 persen.

 

Saham-saham yang tergabung pada LQ45, saat penutupan berada di zona hijau pada posisi 764,161. Dengan saham-saham yang mengalami kenaikan sebesar 30 saham dan 7 saham mengalami penurunan. Sedangkan, terdapat 8 saham yang nilainya tidak berubah.

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Pada penutupan ini, asing yang aktif membeli beberapa saham seperti PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).

 

Saham-saham yang mencetak net sell pada penutupan hari ini adalah Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Bumi Reosurces Minerals Tbk (BRMS), PT Bumi Resources Tbk (BUMI).

.

 

Top Foreign Buy by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BBCA 28.500 15.900.000
BMRI 5.500 42.051.467
MNCN 820 27.510.634
DMAS 234 8.205.378
ERAA 1.545 3.340.740
MCAS 1.955 2.246.785
AGII 505 1.222.033
HOKI 800 9.877.745
MMLP 272 8.969.997
SCMA 1.185 8.848.889

 

Top Foreign Buy by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
DMAS 234 351.049
MNCN 820 336.022
BMRI 5.500 76.232
BBCA 28.500 56.145
MMLP 272 33.154
KBAG 72 24.094
AGII 505 23.970
ERAA 1.545 21.606
AGRO 332 19.424
CENT 137 15.875

 

Top Foreign Sell by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
TLKM 2.650 -95.000.000
BBRI 3.190 -53.000.000
PTPP 865 -21.000.000
BBNI 4.670 -18.000.000
ANTM 720 -17.000.000
ASII 4.620 -16.000.000
ADRO 1.125 -14.000.000
INTP 10.600 -14.000.000
GGRM 41.800 -13.000.000
LINK 2.240 -13.000.000

 

Top Foreign Sell by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BRMS 53 -1242.283
TLKM 2.650 -357.436
BUMI 50 -258.591
PTPP 865 -251.719
ANTM 720 -228.315
BBRI 3.190 -166.279
BBKP 218 -159.392
TIFA 515 -133.719
ADRO 1.125 -126.144
FREN 87 -108.639

 

Top gainers IHSG terdiri dari:

  • PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) 3,26%
  • PT United Tractors Tbk (UNTR) 1,34%
  • PT Unggul Indah Cahaya Tbk (UNIC) 6,37%

 

Top losers IHSG adalah:

  • PT Soho Global Health Tbk (SOHO) 6,96%
  • PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) 6,97%
  • PT Sinarmas Multiartha Tbk (SMMA) 1,78%

 

Top Gainer by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TKIM 13.750 750
PTBA 4.360 120
ASII 7.100 50
WSBP 420 8
GGRM 74.400 750
BDMN 6.250 325
FREN 138 25
IIKP 308 12
SCMA 2.030 20
TOPS 845 5

 

Top Loser by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TLKM 3.910 -340
BBRI 3.080 -10
ADRO 2.090 -185
BMRI 6.725 -75
INKP 19.850 -650
BBNI 7.500 -100
UNVR 44.100 -850
ERAA 3.140 -20
LPPF 9.500 -1475
TRAM 300 -10

 

Kunci sukses investasi saham ala Lo Kheng Hong, Si Warren Buffet Indonesia. Simak video lengkapnya di Youtube Finansialku.

 

Informasi update saham-saham di LQ45:

Symbol Name Last Price Change % Change




















































































































































































dilema besar