Penutupan IHSG Hari Ini, 5 Oktober 2020 Menguat di 4.958,769

Penutupan IHSG Hari Ini, 5 Oktober 2020 Menguat di 4.958,769

Laju Indeks Harga Saham Gabungan – IHSG Hari Ini, Senin, 5 Oktober 2020 bergerak di zona hijau pada awal perdagangan. Kemudian IHSG ditutup di zona hijau pada 4.958,769 pada pukul 15.15 WIB.

 

 

Pada penutupan IHSG hari ini, Senin, 5 Oktober 2020, mengalami kenaikan sebesar 32,03 poin atau 0,65 persen. IHSG berada di posisi tertinggi di 4.962,793 dan berada di titik terendah pada kedudukan 4.915,685.

 

Pada penutupan IHSG hari ini, terdapat 224 saham yang mengalami kenaikan dan 175 saham mengalami penurunan. Selain itu, terdapat 162 saham yang nilainya tidak berubah dan 153 saham tidak ada perdagangan.

 

Pada penutupan hari ini, sektor industri dasar, consumer, keuangan, perdagangan dan manufaktur berada di zona hijau dengan kenaikan yang terbesar diduduki oleh sektor consumer sebesar 24,2 poin atau 1,33 persen.

 

Sedangkan, sektor agrikultur. Pertambangan, industri lainnya, property dan infrastruktur, berada di zona merah dengan penurunan terbesar diduduki oleh sektor industri lainnya sebesar 4,7 poin atau 0,57 persen.

 

Saham-saham yang tergabung pada LQ45, saat penutupan berada di zona hijau pada posisi 755,085. Dengan saham-saham yang mengalami kenaikan sebesar 24 saham dan 16 saham mengalami penurunan. Sedangkan, terdapat 5 saham yang nilainya tidak berubah.

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Pada penutupan ini, asing yang aktif membeli beberapa saham seperti PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL).

 

Saham-saham yang mencetak net sell pada penutupan hari ini adalah Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Tower Bersama Infratsructure Tbk (TBIG), PT Global Mediacom Tbk (BMTR).

.

 

Top Foreign Buy by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BULL 296 23.529.757
BMRI 5.350 19.722.163
MDKA 1.690 13.565.841
POLL 9.675 6.312.777
UNVR 8.075 5.893.425
INKP 8.875 5.397.020
LINK 2.400 4.844.892
BOGA 1.525 3.778.688
DMAS 228 3.187.679
TPIA 7.725 1.958.870

 

Top Foreign Buy by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BULL 296 789.465
DMAS 228 145.218
MDKA 1.690 80.386
BMRI 5.350 37.160
BOGA 1.525 24.612
LINK 2.400 22.473
MEDC 338 17.713
NATO 478 16.323
SAME 125 14.500
BUMI 50 12.380

 

Top Foreign Sell by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
TLKM 2.650 -83.000.000
BBCA 27.600 -82.000.000
BBRI 3.160 -39.000.000
ASII 4.560 -37.000.000
TBIG 1.330 -33.000.000
ADRO 1.125 -19.000.000
PTBA 1.950 -16.000.000
TOWR 1.035 -15.000.000
MNCN 725 -10.000.000
SMGR 9.450 -9.883.055

 

Top Foreign Sell by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
TLKM 2.650 -312.130
TBIG 1.330 -245.227
BMTR 212 -208.420
ADRO 1.125 -170.216
TOWR 1.035 -145.816
MNCN 725 -138.590
BBRI 3.160 -124.340
BJTM 515 -101.859
ASII 4.560 -80.061
PTBA 1.950 -79.253

 

Top gainers IHSG terdiri dari:

  • PT Gudang Garam Tbk (GGRM) 4,18%
  • PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) 2,31%
  • PT Link Net Tbk (LINK) 19,40%

 

Top losers IHSG adalah:

  • PT Soho Global Health Tbk (SOHO) 6,81%
  • PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) 4,67%
  • PT United Tractors Tbk (UNTR) 1,54%

 

 

Top Gainer by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TKIM 13.750 750
PTBA 4.360 120
ASII 7.100 50
WSBP 420 8
GGRM 74.400 750
BDMN 6.250 325
FREN 138 25
IIKP 308 12
SCMA 2.030 20
TOPS 845 5

 

Top Loser by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TLKM 3.910 -340
BBRI 3.080 -10
ADRO 2.090 -185
BMRI 6.725 -75
INKP 19.850 -650
BBNI 7.500 -100
UNVR 44.100 -850
ERAA 3.140 -20
LPPF 9.500 -1475
TRAM 300 -10

 

Kunci sukses investasi saham ala Lo Kheng Hong, Si Warren Buffet Indonesia. Simak video lengkapnya di Youtube Finansialku.

 

Informasi update saham-saham di LQ45:

Symbol Name Last Price Change % Change




















































































































































































dilema besar