Mahasiswa, kamu perlu mengetahui cara belajar manajemen keuangan untuk mahasiswa berikut ini agar uang saku bulanan tidak lewat begitu saja.
Beberapa cara sederhana bisa dilakukan agar pos-pos penting bisa terpenuhi. Lantas, bagaimana cara melakukannya? Artikel berikut akan membantu kamu membuatnya. Selamat membaca!
Rubrik Finansialku
Hidup di Kota Orang
Hidup di kota orang sebagai mahasiswa adalah perkara gampang. Yang agak sulit barangkali bagaimana cara mengatur keuangan agar keutuhan selama di sana terpenuhi dengan baik.
Berbeda dengan di kota sendiri, tinggal jauh dengan orang tua untuk jangka yang cukup lama membuat mahasiswa harus putar otak agar semua kebutuhan bisa dipenuhi.
Mengatur keuangan bagi mahasiswa sebetulnya cukup gampang. Dengan catatan, dia masih diberi uang saku bulanan untuk kebutuhan sehari-hari.
Kendati begitu, ternyata masih banyak yang mengaku kebingungan tatkala dihadapkan dengan kenyataan. Sebenarnya, apa yang terjadi?
Tips Mengatur Keuangan untuk Mahasiswa
Tips mengatur keuangan mahasiswa tidak terlalu sulit. Cara di bawah ini bisa kamu tempuh agar uang sakumu nggak boncos di tengah bulan:
#1 Menabung Itu Perlu
Menabung memang tidak akan membuat kaya. Tetapi, setidaknya membantu mengamankan kebutuhan di masa mendatang.
Ketika menerima uang saku, sebaiknya kamu langsung menyisihkan beberapa rupiah untuk disimpan. Alih-alih menyimpannya di celengan, kamu bisa menaruhnya di rekening terpisah agar tidak terpakai.
[Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Investasi Emas di Pegadaian Bagi Mahasiswa]
#2 Dapatkan Lebih Banyak Peluang Mendapat Uang Tambahan
Mengikuti event online bukanlah pilihan yang buruk. Bahkan, jika beruntung, kamu bisa menjadi freelancer atau content writer di suatu portal daring.
Kamu harus memanfaatkan sumber pemasukan itu dan menggunakannya untuk membangun usaha kecil dan hasilnya disimpan dalam tabungan di rekening khusus.
Kerja sampingan yang bisa kamu coba antara lain menjadi freelancer di media online, part time, atau mencoba peruntungan mengikuti berbagai perlombaan di internet.
#3 Membuat Planning
Apakah kamu rutin membuat catatan bulanan? Tampak sederhana, bukan? Tetapi, nyatanya banyak yang kesulitan memulainya.
Catatan keuangan berguna untuk mengetahui pengeluaran toksik yang mengganggu perputaran keuanganmu. Tanpa sadar, pos-pos kurang penting itu membuat keuanganmu terpuruk.
Usahakan, kamu membuat daftar beserta nominalnya dengan jelas. Setelah membuatnya, patuhi peraturan yang kamu buat. Pelan-pelan, kamu pasti bisa menahan diri.
Untuk memudahkan kamu membuat planning dan mencatat keuangan, kamu bisa menggunakan aplikasi Finansialku.
Selain itu, kamu juga bisa berkonsultasi dengan ahli keuangan dan mengecek Kesehatan finansial kamu. Download aplikasinya di sini.
#4 Kebutuhan Tidak Sama dengan Keinginan
Ketika kamu telah memiliki rencana yang matang, ada kalanya matamu masih tergoda dengan potongan harga up to 70% di marketplace.
Bisa jadi, kamu justru mengabaikan seluruh catatan dan membelanjakan uang seperti sebelumnya. Berhenti lakukan semua itu. Membeli banyak barang tidak akan membantu.
Ketika mulai lupa diri ketika melihat potongan harga berlimpah, segera alihkan pandangan ke tempat lain. Jika perlu, snooze notifikasi dari marketplace selama beberapa waktu.
Ingat, kamu hanya membeli barang yang dibutuhkan, bukan diinginkan.
[Baca Juga: 12 Tips Menabung untuk Mahasiswa Anti Bocor Bocor!]
#5 Menjaga Kesehatan dan pola Makan
Beberapa anak kos memiliki kebiasaan makan bertingkat. Maksudnya, mereka menghabiskan banyak uang di awal bulan untuk nongkrong di tempat populer.
Kemudian, di tengah bulan, karena keuangan mulai tipis, mereka makan di warteg. Di akhir bulan mereka harus berpuas diri menyantap mie instan.
Jaga kesehatanmu sebaik mungkin. Makanan yang sehat tidak harus mahal.
Begitu pun dengan caramu menyayangi dirimu. Makanlah dengan teratur. Kendati tugas sedang menggunung, kamu harus menyempatkan diri untuk makan.
Bukannya jadi wisudawan terbaik, kamu sangat mungkin jatuh sakit lantaran sering telat makan.
#6 Membuat Dana Darurat
Apa bedanya dana darurat dengan tabungan? Keduanya hanya berbeda dari segi penggunaannya. Dana tabungan digunakan untuk mewujudkan kebutuhan yang telah direncanakan.
Sementara dana darurat membantu menutupi kebutuhan tak terduga, seperti ketika kendaraanmu rusak. Besaran dana darurat berbeda-beda berdasarkan beban yang ditanggung.
Kamu yang masih single setidaknya memiliki nominal 6x pengeluaran bulanan, 9x pengeluaran bulanan untuk pasangan tanpa anak, dan 12x pengeluaran bulanan untuk pasangan dengan anak.
Jadi, jika kamu menghabiskan Rp 1 juta per bulan, dana daruratmu minimal Rp 6 juta.
[Baca Juga: Finansialku Podcast Eps 64 – Keuangan Dari Mahasiswa Jadi Karyawan]
#7 Belajar Berinvestasi
Investasi memang tak menjanjikan untung cepat. Justru, kamu harus berhati-hati jika ada yang menjanjikan demikian.
Untuk memulai, kamu bisa membuka deposito atau mendaftar reksa dana yang minim risiko. Setelah cukup lihai, barulah kamu bisa melantai di pasar surat berharga.
Kalau belum memulai, kamu tidak akan tahu bagaimana hasilnya, bukan?
Kamu Harus Memulai
Kamu harus memulai langkah pertama untuk menjaga keuangan. Ikuti langkah di atas untuk membantu mengamankan pos-pos pentingmu.
Sebagai tambahan cara belajar manajemen keuangan untuk mahasiswa, kamu juga bisa membaca ebook gratis berikut ini agar kemampuan manajemen keuangan kamu semakin baik. Semoga berhasil!
Ebook Perencanaan Keuangan Untuk MAHASISWA
Download Sekarang, GRATISSS!!!
Itulah cara belajar manajemen keuangan untuk mahasiswa yang bisa kamu lakukan. Semoga tips di atas bermanfaat untuk kamu, ya. Jangan lupa untuk membagikan artikel ini pada teman mahasiswamu juga. Terima kasih.
Sumber Referensi:
- Admin. Tips Cara Mengatur Keuangan yang Baik Untuk Mahasiswa. Kreditplus.com – https://bit.ly/3gC8uc4
- Arry Rahmawan. 2012. 4 Strategi Mengatur Keuangan untuk Mahasiswa. Arryrahmawan.net – https://bit.ly/3lnaAQu
Sumber Gambar:
- Mahasiswa 1 – https://bit.ly/3lHHY4Q
- Mahasiswa 2 – https://bit.ly/2DkSBJh
- Mahasiswa 3 – https://bit.ly/3jGdLB0
dilema besar