Selama pandemi, jumlah uang beredar malah naik! Ekonom prediksikan jumlah uang beredar akan tumbuh di kisaran 8% hingga 10%.
Ketahui informasi selengkapnya dalam artikel Finansialku di bawah ini!
Rubrik Finansialku
Di Tengah Covid-19 Uang Beredar Malah Tumbuh Dari Sebelumnya
Bank Indonesia mencatat pertumbuhan likuiditas nasional atau uang beredar pada bulan Juli 2020 lebih cepat dibanding sebelumnya. Hal ini bisa menjadi salah satu indikator dari pergerakan ekonomi.
Uang beredar tersebut mencapai jumlah sebesar Rp 6.567,7 triliun pada Juli 2020. Jumlah tersebut meningkat 10,5 persen secara tahunan dibandingkan Juli 2019 lalu.
Peningkatan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) didukung jumlah uang beredar dalam arti sempit (M1) yang meningkat 13,1 persen pada bulan yang sama. Sebelumnya, M1 hanya tumbuh 8,2 persen.
“Ini didorong oleh peningkatan uang kartal dan giro rupiah,” ujar Direktur Eksekutif sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko dikutip dari Cnnindonesia, Selasa (01/09).
[Baca Juga: Sudah Tak Sesuai, Meterai Rp 6.000 dan Rp 3.000 Akan Dihapus]
Berdasarkan faktor yang memengaruhi, peningkatan (M2) pada Juli 2020 disebabkan oleh kenaikan aktiva luar negeri bersih.
Senada dengan itu, Ekonom IKS, Eric Sugandi mengatakan, peningkatan aktiva luar negeri bersih menjadi pendorong utama pertumbuhan (M2) di bulan Juli 2020.
“Ini terjadi karena adanya penerimaan valas dari ekspor maupun dari arus investasi ke Indonesia serta ini juga sejalan dengan surplusnya neraca perdagangan, inflows portofolio, dan peningkatan cadangan devisa,” jelas Eric dikutip dari Kontan.
Lebih lanjut, Eric mengatakan, aktiva dalam negeri bersih juga turut meningkat meskipun tidak sebesar kenaikan di aktiva luar negeri bersih.
Menurutnya, peningkatan itu karena adanya kenaikan pada tagihan ke pemerintah pusat di antaranya karena pembelian Surat Berharga Negara (SBN) oleh perbankan dan BI serta kredit perbankan kepada sektor non-perbankan.
Sehingga, pada akhir tahun, Eric memproyeksikan jumlah uang beredar akan tumbuh di kisaran 8% hingga 10%.
Sementara itu, Bank Sentral Nasional turut mencatat peningkatan uang beredar M2 dipengaruhi oleh kenaikan aktiva luar negeri bersih sebesar 17,6 persen. Pertumbuhannya lebih tinggi dari sebelumnya 12,1 persen.
Selain itu juga ditopang oleh pertumbuhan uang kuasi sekitar 8,1 persen. Namun, peningkatannya melambat dari bulan sebelumnya sekitar 9,7 persen.
Adapun surat berharga selain saham tumbuh 4,9 persen secara tahunan pada Juli 2020. Sedangkan pertumbuhan kredit hanya 1 persen secara tahunan.
Di sisi lain, BI mencatat keuangan pemerintah tumbuh positif, mengalami perlambatan dari 43 persen pada Juni 2020 menjadi 40,8 persen pada Juli 2020.
Ebook Panduan Sukses Atur Gaji Ala KARYAWAN
Download Sekarang, GRATISSS!!!
Bagaimana menurutmu, Sobat Finansialku tentang artikel di atas? Kamu bisa berbagi komentar lewat kolom komentar di bawah ini.
Sebarkan informasi ini seluas-luasnya lewat berbagai platform yang tersedia, agar kawan atau sanak-saudaramu tahu apa yang kamu ketahui. Semoga bermanfaat, ya.
Sumber Referensi:
- Redaksi. 31 Agustus 2020. BI Catat Uang Beredar Tumbuh Jadi Rp6.567 Triliun Hingga Juli. Cnnindonesia.com – https://bit.ly/3jyS3PC
- Rina Anggraeni. 31 Agustus 2020. Uang Beredar Meningkat 10,5% Capai Rp6.567,7 Triliun di Tengah Covid-19. Okezone.com – https://bit.ly/2EIF4Mo
- Venny Suryanto. 31 Agustus 2020. Ekonom IKS proyeksikan jumlah uangberedar tumbuh 8%-10% pada akhir 2020. Kontan.co.id – https://bit.ly/2QHcjSD
- Martina Priyanti. 31 Agustus 2020. BI: Uang Beredar pada Juli Naik 10,5 Persen Jadi Rp6.567,7 triliun. Bareksa.com – https://bit.ly/3hM9b3H
dilema besar