Belum Beres Resesi, Inggris Kejebak Utang Terbesar Sepanjang Sejarah!

Belum Beres Resesi, Inggris Kejebak Utang Terbesar Sepanjang Sejarah!

Gila, belum juga pulih dari resesi, ekonomi Inggris sekarang mencapai dua triliun pound sterling! Gimana, nih?

Simak informasi selengkapnya di berita Finansialku di bawah ini.

 

Rubrik Finansialku

 

Ekonomi Inggris Kelilit Utang Sampai Rp 39.084 Triliun! Kok, Bisa?

Resmi kena resesi kemarin, penderitaan Inggris belum selesai sampai sana saja. Pemerintah Inggris sekarang mencatat utang negara telah mencapai lebih dari dua triliun pound sterling atau setara dengan Rp 39.084 Triliun.

Jumlah tersebut dikatakan adalah nilai utang negara yang paling besar dalam sejarah negeri Inggris.

 

Dengan angka yang fantastik ini, dilansir oleh Bloomberg melalui kabar24bisnis.com, maka saat ini utang Inggris sudah melebihi 100 persen dari output ekonomi Inggris dan menjadi beban paling berat sejak kisaran 1960.

Berdasarkan data dari tradingeconomics.com dilansir laman cnbcindonesia.com, saat ini rasio utang dibandingkan GDP Inggris sudah mencapai 80,70 persen.

Hal ini tentu dikarenakan oleh beberapa faktor. Tapi tentunya, yang menjadi penyebab utama tetap saja pandemi Covid-19.

Bukan cuma karena perekonomian yang tersendat karena adanya kebijakan lockdown, tapi juga jumlah dana yang digelontorkan dalam berbagai bentuk stimulus untuk menangani dampak pandemi terhadap ekonomi Inggris dengan nilai yang besar.

 [Baca Juga: Waduh! Pemerintah Inggris Larang Huawei Bangun Jaringan 5G]

 

Melalui laman Reuters, nilai utang tersebut mengalami peningkatan karena penerbitan obligasi besar-besaran karena penanganan pandemi yang membuat ekonomi Inggris alami kemerosotan.

Dilaporkan, pada akhir Juli, total akumulasi utang mencapai 2,2 triliun euro atau setara dengan Rp 2,004 triliun.

Jumlah utang negara ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan jumlah utang Juli 2019 lalu.

“Krisis ini telah membuat keuangan pemerintah berada di bawah tekanan yang signifikan, sebagaimana perekonomian terpukul. Kami harus mengambil tindakan untuk menopang jutaan pekerjaan, bisnis, dan mata pencaharian.” Kata Rishi Sunak selaku Menteri Keuangan Inggris, sebagaimana dikutip laman AFP dari cnnindonesia.com, Jumat (21/08).

 

Sementara itu, dilaporkan kalau Inggris juga baru saja mengajukan pinjaman sebesar 26,7 miliar pound sterling.

“Tanpa dukungan itu, keadaan akan jauh lebih buruk.” Lanjut Sunak.

 

Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS) juga merincikan kalau pinjaman bersih antara April hingga akhir Juli 2020 ini diperkirakan sudah mencapai 150,5 miliar pound sterling, sementara angka defisit telah menyentuh total 26,7 miliar pound sterling.

Meski begitu, penjualan di Inggris sudah mulai merangkak naik pelan-pelan sebesar 3,6 persen jika dibandingkan dengan penjualan di bulan Juni lalu, mengingat negara ini sudah membuka kembali beberapa toko-toko ritel, restoran, dan tempat hiburan di beberapa wilayah.

“Penjualan ritel sekarang telah menguat kembali setelah hilang selama puncak pembatasan akibat virus corona. Banyak toko yang dibuka untuk perdagangan dan penjualan online tetap pada tingkat tertingginya sepanjang sejarah.” Kata Jonathan Athow, salah satu Ahli Statistik dari ONS, dikutip laman cnnindonesia.com, Jumat (21/08).

[Baca Juga: Jokowi Ajak Masyarakat Beli Produk Lokal Untuk Naikkan Ekonomi]

 

Meski belum pulih sepenuhnya, ini merupakan sebuah pencapaian, karena penjualan bahan bakar dan pakaian terus meningkat dan penjualan makanan telah kembali turun dari puncaknya setelah restoran dibuka.

Dengan adanya fenomena ini, jika dilihat secara makro, maka ekonomi Inggris sudah mengalami penyusutan sampai seperlima bagian pada kuartal kedua.

Meski begitu, ini tidak jadi jalan buntu buat Inggris, karena ekonomi Inggris berangsur pulih, PDB mereka disebut tumbuh 8,7 persen pada bulan Juni.

 

Ekonomi global masih diguncang dan terus diuji oleh pandemi Covid-19 dengan banyaknya negara di dunia alami resesi ekonomi.

Bahkan Indonesia tidak luput dari ancaman itu di kuartal III dengan prediksi-prediksi dari berbagai kalangan.

Ini adalah tugas kita semua, bukan cuma satu pihak saja. Mari kita lindungi Indonesia dari ancaman ini dengan mulai memanfaatkan stimulus BLT yang diberikan pemerintah untuk meningkatkan sedikit demi sedikit daya beli kita dengan membeli produk dalam negeri.

Jangan lupa untuk mengatur keuangan pribadi juga, seperti pada video berikut ini:

 

Bagaimana pendapat Sobat Finansialku mengenai fenomena ini? Mari kita diskusikan di kolom komentar!

Sobat Finansialku juga bisa mendiskusikan fenomena ini bersama rekan-rekan dengan membagikan berita ini lewat pilihan platform yang tersedia. Terima kasih!

 

Ebook Panduan Sukses Atur Gaji Ala KARYAWAN

Download Sekarang, GRATISSS!!!

 

Sumber Referensi:

  • Reza Gunadha. 21 Agustus 2020. Untuk Pertama Kalinya, Utang Publik Inggris Lampaui Rp 38.810 Triliun. Suara.com – https://bit.ly/327ZeHa
  • Vadhia Lidyana. 21 Agustus 2020. Cetak Sejarah! Utang Pemerintah Inggris Tembus Rp 39.000 T. Finance.detik.com – https://bit.ly/3hqc2zq
  • Annisa Sulistyo Rini. 21 Agustus 2020. Waduh! Utang Pemerintah Inggris Tembus 2 Triliun Pound Sterling untuk Pertama Kali. Kabar24.bisnis.com – https://bit.ly/31gtdO1
  • Yuni Astutik. 21 Agustus 2020. Gokil! Utang Inggris Rp 39.084 T, Terbesar dalam Sejarah?. Cnbcindonesia.com – https://bit.ly/32dyyVM
  • Admin. 21 Agustus 2020. Dihantam Corona, Utang Inggris Capai 29 Kuardriliun Rupiah. Cnnindonesia.com – https://bit.ly/2YqrtQB

 

Sumber Gambar:

  • Ekonomi Inggris – https://bit.ly/3aYcFhf

dilema besar