Harus Baca 5 Cara Mengatur Keuangan Bagi Pemula Ini!

Harus Baca 5 Cara Mengatur Keuangan Bagi Pemula Ini!

Bagi kamu seorang mahasiswa atau pelajar yang mulai melek dengan finansial dan mau mulai belajar bagaimana mengatur keuangan.

Yuk simak caranya di artikel Finansialku ini!

 

Rubrik Finansialku

 

Pentingnya Mengatur Keuangan Bagi Pemula

Ketika sebelum pandemi ini datang, pasti banyak Sobat Finansialku yang masih lancar dalam hal keuangan. Bahkan tak memikirkan keadaan keuangan di masa depan nanti.

Tetapi, setelah pandemi datang dan melanda kita semua, banyak akhirnya yang menyadari bahwa pentingnya mengatur keuangan sedini mungkin, termasuk di kalangan pelajar dan mahasiswa.

Meski penghasilan bagi Sobat Finansialku yang mahasiswa atau pelajar, masih diberi oleh orang tua dan terpaksa dipotong dari hari biasanya, masih bisa banget untuk dikelola dengan baik agar tujuan keuangan bisa tercapai.

Berikut 5 cara mengatur keuangan bagi pemula.

 

5 Cara Mengatur Keuangan Bagi Pemula

#1 Menabung

Ketika Sobat Finansialku ingin membeli suatu barang, sudah menjadi kebiasaan untuk menabung uang dulu, dong. Kalau tidak menabung atau mengumpulkan uang, sulit rasanya kita langsung membeli suatu barang.

Jadi, langkah pertama dalam mengatur keuangan adalah menabung terlebih dahulu. Di sini akan dijelaskan mengenai jenis-jenis menabung dan kemudian bagaimana cara menabung uangnya.

 

#Jenis-jenis Menabung

Menabung bisa dibagi menjadi dua jenis, ada menabung jangka pendek dan menabung jangka panjang.

Menabung jangka pendek, hasil uang tabungannya tidak akan terlalu banyak, dan tujuannya dipakai untuk membeli barang yang konsumtif.

Semisalnya, Anda ingin membeli produk sepatu branded keluaran terbaru yang harganya Rp 450.000,00. Kemudian, Sobat Finansialku belum mempunyai uang untuk membeli barang tersebut.

Nah, cara menabung jangka pendek bisa dipakai untuk mengumpulkan uang Rp 450.000,00 yang dibelikan sepatu branded tersebut.

[Baca Juga: 3 Alasan Sulit Mengatur Keuangan & Solusinya, yang Mana Kamu?]

 

Jadi, setiap Sobat Finansialku mendapatkan uang jajan mingguan atau bulanan, langsung pisahkan uangnya untuk menabung jangka pendek ya!

Tentunya, digunakan untuk membahagiakan diri sendiri dengan berbelanja yang Anda mau.

Kemudian ada menabung jangka panjang. Menabung jangka panjang dilakukan secara rutin, yang disimpan di tempat yang tidak boleh dibuka dan tidak dipakai sama sekali.

Bisa disimpan di celengan yang tertutup atau di bank.

Tujuan menabung jangka panjang, yaitu untuk dipakai sebagai Dana Darurat Sobat Finansialku nanti. Apa itu Dana Darurat?

Mudahnya, dana darurat merupakan dana simpanan yang digunakan ketika kondisi yang tidak terduga atau darurat.

Download Sekarang! Ebook PERENCANAAN KEUANGAN Untuk USIA 20-an, GRATIS!

 

 

Misalnya, tiba-tiba salah satu anggota keluarga Anda sakit dan butuh diopname. Atau tiba-tiba ada musibah bencana alam, yang menyebabkan Anda butuh uang dari dana darurat itu.

Ketika hal itu terjadi, Sobat Finansialku tidak usah ambil pusing, sampai meminjam uang sana-sini. Anda tinggal memakai dana darurat. Sehingga, Anda terhindar dari rantai utang-piutang dan riba.

Serta, Sobat Finansialku bisa menjadi financial freedom sedari dini dari dana darurat yang disimpan bertahun-tahun. Hebat bukan?

 

#Cara Menabung

Ke pembahasan selanjutnya, adalah bagaimana cara Sobat Finansialku menabung secara efektif.

Bagi Anda yang baru belajar untuk konsisten menabung, bisa dilakukan dengan metode tabel menabung yang dikhususkan untuk pelajar atau mahasiswa.

Gambar Tabel Menabung Untuk Satu Tahun

 

Tabel menabung ini ditujukan untuk menabung jangka panjang. Sobat Finansialku bisa print sendiri, kemudian ditempelkan di dinding kamar Anda.

Tujuannya agar Anda bisa memvisualisasikan sudah sampai mana Anda menabung jangka panjangnya.

Sistemnya dilakukan seminggu atau dua minggu sekali, disesuaikan dengan keadaan keuangan Sobat Finansialku, ya!

Setiap ingin menabung, coret atau tandai nominal uang yang Anda tabung dengan stabilo atau pulpen. Setelah itu, Anda bisa simpan uangnya di celengan yang tertutup.

[Baca Juga: 7 Cara Mengatur Keuangan Pribadi Yang Baik dan Mudah]

 

Jika uang tabungannya sudah sampai target sesuai dengan tabel menabung, simpan di tempat di instrumen yang likuid, seperti tabungan, deposito, dll, yang nantinya tetap harus disimpan juga di bank.

Fungsinya balik lagi, agar tabungan jangka panjang atau darurat kita aman dan terjaga.

 

#2 Menulis Rencana Anggaran Biaya (RAB) Sendiri

Masuk ke cara selanjutnya, setelah membahas menabung jangka pendek dan jangka panjang. Mari bahas mengenai barang yang ingin dibeli dari tabungan jangka pendek.

Kalau Sobat Finansialku anak organisasi, pasti tahu betul apa itu Rencana Anggaran Biaya.

Karena, setiap ada event yang akan dijalankan, harus membuat proposal dahulu kan? Dan setiap proposal pasti ada Rencana Anggaran Biaya atau RAB.

Begitu pula untuk Anda! Sobat Finansialku bisa memiliki RAB sendiri. Di sini tulis barang, sesuatu atau hal yang Anda inginkan.

Anda tuliskan menjadi list yang panjang. Bisa tuliskan di buku khusus yang Sobat Finansialku punya. Boleh itu diary, jurnal atau buku keuangan sendiri. Anda juga bebas menghiasnya apa Anda mau.

[Baca Juga: Cara Mengatur Keuangan Buat Kamu yang Hobi Editing Video]

 

Buku khusus ini adalah buku catatan rencana keuangan Anda. Mau dipakai kemana uangmu nanti.

Cara menulisnya, yaitu tulis hal yang diinginkan secara umum atau perkategori. Kemudian, dilanjut menjabarkan keinginan secara khusus perkategori.

Jangan lupa untuk menulis harga setiap barang itu, agar tulisan RAB Sobat Finansialku bisa tersusun secara matang.

Tulis barang umum perkategori, seperti Alat Tulis, Dekorasi Kamar, dll. Kemudian, dilanjut dengan menulis secara khusus. Misalnya, bisa liat contoh di bawah ini:

 

1.) Alat Tulis

– Pulpen 1 pack : Rp 35.000,-

– Kertas HVS 1 pack : Rp 150.000,-

– Washi tape 6 warna : Rp 20.000,-

– dll.

 

2.) Dekorasi Kamar

– Bunga Palsu : Rp 20.000,-

– Daun gantung palsu : Rp 10.000,-

– Lampu tumblr : Rp 15.000,-

– Jam dinding : Rp 40.000,-

– dll.

 

Begitu saja seterusnya sampai hal-hal konsumtif yang Anda inginkan. Anda tulis sejujur-jujurnya ya, karena ini apa yang Sobat Finansialku mau. Serta, ini sifatnya rahasia yang ditulis di buku khusus RAB.

So, it will be safe from anyone.

 

#3 Klasifikasi Barang yang Akan Dibeli

Setelah Sobat Finansialku menulis daftar keinginan, cara selanjutnya adalah mengklasifikasi jenis barang itu.

Klasifikasinya terbagi dua, ada barang kebutuhan (needs) dan barang keinginan (wants). Maksudnya gimana?

Dalam Ilmu Ekonomi, Kebutuhan (need) adalah barang konsumsi yang lebih urgensi (penting) daripada yang lainnya, dan memang barang yang benar-benar dibutuhkan untuk menunjang kehidupan Sobat Finansialku.

Sedangkan keinginan (wants) adalah barang konsumsi yang digunakan untuk berfoya-foya atau barang konsumtif untuk membahagiakan Sobat Finansialku. Misalnya, membeli sepatu bermerek, atau kamera keluaran terbaru.

Ada hal penting yang harus Anda perhatikan sebelum berutang, yakni mengetahui apakah kondisi keuangan Anda sanggup mengambil utang lain. Yuk kenali cara mengatur utang lainnya! Kebutuhan dan keinginan dalam hidup terus bertambah seiring berjalannya waktu. Tak jarang kita temui orang yang mengambil utang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Apakah Anda juga suka mengambil utang demi memenuhi kebutuhan dan keinginan Anda? Jika iya, mari kenali cara mengatur utang ala Finansialku! Rubrik Finansialku Pernah Mengalami Hal yang Sama? KOMIK Apakah Anda pernah mengalami kondisi seperti Budi di atas? Di mana Anda terpaksa lembur dan mengambil kerjaan tambahan untuk melunasi utang-utang Anda? Memang mengambil utang tidak haram, jika secara finansial Anda mampu untuk melunasinya. Tapi, apakah perencana keuangan profesional akan menyarankan Anda untuk mengambil utang? Meskipun banyak orang awam yang sangat tidak menganjurkan untuk berutang, tetapi di satu sisi utang dapat menjadi solusi terbaik untuk Anda. Sebelumnya, Anda harus memahami dulu bahwa utang terdiri dari dua jenis, yakni utang konsumtif dan utang produktif. <ins class="adsbygoogle" style="display:block" data-ad-client="ca-pub-8067508406429587" data-ad-slot="6363419649" data-ad-format="auto"></ins><script></script> Utang konsumtif adalah utang yang dipakai untuk pemenuhan kebutuhan pribadi tanpa ada hasil yang produktif. Utang konsumtif biasa digunakan untuk membeli aset yang akan mengalami depresiasi atau penyusutan nilai. Aset apa saja yang dapat mengalami depresiasi? Aset yang mengalami depresiasi adalah seperti motor, mobil, handphone, laptop dan barang elektronik atau barang konsumtif lainnya. Utang konsumtif ini digunakan untuk memenuhi keinginan pribadi bukan untuk kebutuhan, sehingga peminjam secara impulsif menggunakan kartu kreditnya atau mengajukan KTA demi memenuhi keinginannya tersebut. [Baca Juga: Polling: Menurut Anda, Apa Tujuan Berutang?] Lalu, bagaimana dengan utang produktif? Utang produktif ini sendiri kebalikan dari utang konsumtif, berarti utang produktif ini merupakan utang yang digunakan untuk membeli sebuah aset yang bisa menghasilkan pemasukan. Jika utang konsumtif untuk membeli keinginan, maka utang produktif digunakan untuk membeli kebutuhan. Selain itu, utang produktif ini juga bisa menghasilkan penghasilan tambahan untuk Anda. Contoh kasus utang konsumtif adalah seperti ini: Sony memiliki arus kas bersih sebesar Rp90.000.000 per tahun, dan memiliki utang beli mobil sebesar Rp20.000.000 per tahunnya. Maka, Sony mendapatkan arus kas bersih tahunan sebesar Rp70.000.000 per tahun. Dari contoh di atas, mari kita tinjau neraca keuangan Sony: Aset konsumsi Sony bertambah, arus kas bersih Sony berkurang, dan rasio utang Sony bertambah. Karena masih berada di batas aman, Sony masih bisa bernapas lega. Tapi bagaimana jika rasio utangnya melewati ambang batas aman? Apakah Sony siap untuk menerima risikonya? Nah, sekarang saya akan berikan contoh utang produktif. Jika Anda mengambil utang produktif, maka Anda dapat menambahkan aset tidak lancar, yang kemudian meskipun Anda memiliki utang, Anda memiliki tambahan penghasilan. Contoh kasus utang produktif: Total arus kas bersih Anda Rp90.000.000 per tahun, kemudian Anda membeli sebuah ruko dengan cicilan Rp30.000.000 per tahun. Lalu ruko tersebut Anda sewakan dengan uang sewa Rp20.000.000 per tahunnya. Dengan demikian, total arus kas bersih Anda (setelah ditambah penghasilan dari sewa dan dikurangi dengan utang membeli ruko) adalah sebesar Rp80.000.000. Lebih menguntungkan bukan? Apalagi setelah Anda selesai membayar cicilan, total arus kas bersih Anda menjadi Rp110.000.000 per tahun. BANNER So, apakah kita tidak boleh memiliki utang konsumtif? Jawabannya adalah boleh, tetapi Anda harus memperhitungkan apakah Anda bisa membayarnya atau kesulitan dalam membayar. Jika Anda tidak ingin kesulitan dalam membayar utang, berikut ini saya berikan tips-tips mengenai hal apa saja yang harus Anda lakukan sebelum mengajukan utang konsumtif. Oh iya, sebelum mengambil utang, ada baiknya Anda cek kesehatan keuangan Anda terlebih dahulu. Anda bisa cek kesehatan keuangan Anda melalui tautan di bawah ini. Nantinya Finansialku akan memberi tahu bagaimana rasio keuangan Anda. Yuk segera cek kesehatan keuangan Anda! BANNER CEK KESEHATAN Tips Sebelum Mengajukan Pinjaman/Utang Anda ingin membeli barang yang Anda idamkan, tetapi belum mempunyai cukup uang untuk membeli barang tersebut. Lalu, Anda bertanya-tanya: “Apa yang harus saya lakukan? Bolehkah saya berutang?” Untuk menjawab kebingungan Anda, berikut saya berikan tips yang dapat Anda lakukan sebelum mengajukan utang! #1 Cek Kesehatan Keuangan Saat akan mengambil utang, ada baiknya Anda cek kesehatan keuangan Anda terlebih dahulu. Sebelumnya, saya sudah berikan tautan bagi Anda untuk mengecek kesehatan keuangan di website Finansialku. Nah selain itu, Anda dapat mengecek kesehatan keuangan Anda lewat Aplikasi Finansialku juga lho!  [Baca Juga: Anda Harus Paham! Apakah Utang Selalu Buruk?] Bagi Anda pengguna Android, bisa download aplikasinya sekarang juga di Google Play Store. Setelah sign up dan mengisi data-data yang diperlukan, Anda akan mendapatkan hasilnya. jika rasio kemampuan kelunasan utang yang Anda miliki kurang dari 35%, maka Anda masih memiliki proporsi utang yang ideal. #2 Meminjam Sesuai Tingkat Idealitas Rasio Kemampuan Kelunasan Utang Setelah mengetahui besaran utang yang bisa Anda ambil, maka Anda dapat mengambil utang yang sesuai dengan keuangan Anda. Jangan sampai Anda mengambil utang yang tidak mampu Anda sesuaikan dengan kondisi keuangan Anda. Anda harus ingat, utang merupakan uang pinjaman yang harus Anda kembalikan tepat waktu. <ins class="adsbygoogle" style="display:block" data-ad-client="ca-pub-8067508406429587" data-ad-slot="6363419649" data-ad-format="auto"></ins><script></script> Jika Anda terbiasa mengambil utang sesuai dengan kemampuan Anda, secara tidak langsung Anda belajar juga menjadi debitur yang bertanggung jawab. Anda bisa saja mengambil pinjaman sekaligus untuk beberapa barang. Tapi, ingatlah untuk terus menahan diri Anda. Jangan membeli barang karena keimpulsifan semata. #3 Bayarlah Utang Anda Secara Tepat Jumlah dan Waktu Setelah akhirnya mengambil pinjaman, berarti Anda memiliki utang yang harus dibayarkan selama periode tertentu. Apa yang akan terjadi jika Anda membayar tagihan tidak tepat waktu atau bahkan tidak tepat jumlah? Hal itu akan memperngaruhi riwayat kredit Anda. Anda akan menanggung beberapa akibat seperti berikut ini: Utang semakin menumpuk Munculnya denda atau bunga yang besar karena telat membayar Mempengaruhi riwayat kredit Anda, di mana akan mempersulit diri Anda sendiri saat akan mengajukan kredit yang baru di masa depan Pastikan Anda memiliki pengingat untuk membayar utang Anda. Jangan sampai melupakan tenggat waktunya! Kenali Kondisi Keuangan Anda Sebelum Berutang Anda perlu mengenali kondisi keuangan Anda sendiri sebelum mengajukan utang konsumtif ataupun utang produktif. Jangan sampai Anda mengajukan pinjaman tanpa melakukan perhitungan terlebih dahulu. Jika Anda masih kebingungan bagaimana sebaiknya Anda memperlakukan utang Anda, baca selengkapnya di seri ebook perencanaan keuangan dari Finansialku. Finansialku memiliki dua ebook perencanaan keuangan, untuk usia 20-an serta usia 30-an. Pilihlah yang sesuai dengan usia Anda. Free Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an <div class="fusion-button-wrapper fusion-align"center""><a class="fusion-button button-"" button-"" button-"default" button-2 fusion-button-span-"default" fusion-no-small-visibility fusion-no-large-visibility fusion-animated """ data-animationType="""In"left"" data-animationDuration=""0.3"" data-animationOffset="""" target=""_blank"" title=""Download" href="#" data-toggle="modal" data-target=".fusion-modal.""" id=""""><span class="fusion-button-text">Download Ebook Sekarang</span><i class=" fa fa-"" button-icon-"left""></i></a></div> Semoga dengan artikel ini, Anda tahu jelas apa yang harus Anda lakukan sebelum mengambil pinjaman dan tahu bagaimana cara menghadapi utang tanpa harus menyiksa hidup Anda! Setelah membaca artikel ini, saya yakin Anda telah mengetahui bahwa melakukan perencanaan sebelum berutang sangat penting untuk kondisi keuangan Anda. Bagikan informasi ini kepada teman atau saudara Anda yang belum mengetahui bagaimana caranya merencanakan utang untuk masa depan Anda. Sumber Gambar: Mengatur utang - https://goo.gl/DLxhVu

[Baca Juga; 9 Cara Mengatur Keuangan Meski Gaji Minim, Bisa Banget Lho!]

 

Setiap manusia pasti memiliki sifat foya-foya, dan wajar kok dimiliki. Tetapi, semua ada batasannya. Sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.

Oleh karena itu, di tahap ini, Sobat Finansialku memisahkan barang mana yang bersifat kebutuhan dan keinginan. Dari list barang tadi, Anda klasifikasi sendiri, disesuaikan mana yang lebih urgensi daripada yang lainnya.

Misalnya, dalam list tadi, tulis klasifikasi di sampingnya seperti ini:

  • Bayar SIM: Rp 300.000,00 (Need)
  • Dekorasi kamar: Rp 200.000,00 (Want)
  • Beli Baju: Rp 80.000,00 (Want)
  • Biaya Pulsa Per Bulan: Rp 100.000,00 (Need)

 

Cara inilah yang membedakan diri Anda sebelumnya, bahwa Sobat Finansialku bisa lebih bijak dalam memprioritaskan berbelanja.

Serta, Anda bisa lebih bersabar untuk tidak terburu-buru membeli barang yang tidak terlalu dibutuhkan.

 

#4 Mengurutkan dari Needs ke Wants

Setelah semua barang sudah dibedakan mana yang termasuk needs dan wants. Tinggal mengurutkan lagi semua list menjadi susunan yang lebih rapih.

Pembelian yang diutamakan dibeli itu adalah yang needs atau kebutuhan. Lalu, dilanjutkan keinginan atau wants.

Sehingga, urutannya akan seperti ini:

  1. Needs,
  2. Wants,
  3. Needs,
  4. Needs,
  5. Wants,
  6. Needs,
  7. dan seterusnya.

 

Biar lebih mudah, Sobat Finansialku bisa merumuskannya seperti ini:

n : Needs

w: Wants

(n, w, n, n, w, n, w, n, n,….)

 

Urutannya bisa Anda atur sendiri, sesuai keadaan dan kondisi Anda. Tetapi, poin yang paling utama adalah needs harus lebih diprioritaskan daripada yang wants.

Video

 

#5 Evaluasi Pengeluaran dan Pemasukan Setiap Bulannya

Tentunya, setelah Sobat Finansialku melakukan rencana menabung dan menulis rencana anggaran biaya. Evaluasi tiap Sobat Finansialku melakukan transaksi pemasukan dan pengeluaran tiap bulannya, ya!

Ini dimaksudkan, agar Anda bisa melihat sejauh mana Sobat Finansialku mengatur keuangan.

Apakah sudah terencana dengan baik, atau malah sebaliknya?

 

Itulah 5 cara menabung keuangan bagi pemula. Sobat Finansialku bisa praktikkan cara ini di rumah.

Memang, pasti untuk mengawalinya masih sulit. Tetapi, kalau bukan sekarang Sobat Finansialku mengatur keuangan, kapan lagi?

 

dilema besar