8 Big Mindset dan Merancang Milestones Bisnis Saat New Normal

8 Big Mindset dan Merancang Milestones Bisnis Saat New Normal

Di saat new normal seperti saat ini, mindset memiliki pengaruh yang besar dalam bisnis! Yuk rancang milestones bisnis yang baru supaya bisnis tetap berjalan maju!

Norman V Phil berkata, “Jangan hanya berangan tentang mimpi dan tujuan hidup. Orang yang meraih mimpi tanpa tujuan tidak akan berhasil. Orang yang bekerja tanpa tujuan, meskipun kesempatan datang, tidak akan mengetahuinya sehingga mereka tidak siap dan tidak akan berhasil.”

 

Rubrik Finansialku

 

8 Big Mindset

Mindset merupakan serangkaian pemikiran yang membentuk dasar pemikiran seseorang dalam memandang sesuatu atau dengan kata lain pola pikir.

Manusia memiliki pola pikir yang bermacam-macam. Biasanya, orang-orang akan membedakan antara pola pikir orang sukses dengan pola pikir orang yang biasa-biasa saja.

Mindset inilah yang membangkitkan para orang sukses dalam menghadapi kegagalan.

Arianna Huffington, pendiri media online Huffington Post, pernah merasakan 36 kali kegagalan. Tapi di sinilah mindset yang dimiliki oleh Arianna membuat ia tidak takut berhadapan dengan kegagalan.

Untuk bisa berteman dengan kegagalan, ada baiknya untuk berusaha berdamai dengan kegagalan. Sehingga ketika Anda menemui kegagalan, maka bukan usaha Anda yang tidak cukup melainkan belum ada kesempatan yang baik.

[Baca Juga: Belum Sukses? Mungkin 10 Mindset Sukses Ini Belum Kamu Miliki]

 

Berikut ini mindset yang dapat menguatkan Anda menghadapi pandemi dan new normal ini.

 

#1 Excellent Product Knowledge

Usaha yang besar juga adalah usaha yang dijalankan oleh orang-orang yang ahli. Product knowlodge-nya tidak diragukan. Ia menguasai benar produk yang ia jual dan bahkan cukup tahu tentang bidang lain yang terkait dengan usaha yang ditekuninya.

Ia tidak hanya tahu detail soal mesin motor yang jadi bidang usaha utamanya, tapi ia juga cukup tahu soal modifikasi motor, misalnya.

 

#2 The Time is Know

Perusahaan yang pada akhirnya menjadi besar, pada waktu dimulai/dirintis, memegang prinsip bahwa waktu untuk mengembangkan usaha adalah sekarang dan selalu sekarang.

Membuka usaha memang mengandung risiko, pun hal-hal yang perlu dilakukan untuk mengembangkannya. Namun, tidak ada waktu yang lebih tepat untuk mengembangkan usaha itu “mati-matian” selain “sekarang”.

Setelah melakukan beberapa hal untuk membuat usaha yang sedang dibukanya dapat berjalan. Memberikan promo, memasang iklan, membuat brosur, membuat logo usaha yang mapan, dan sebagainya.

 

#3 More Accessible

Perusahaan besar biasanya mudah dijangkau oleh konsumen yang variatif. Maksudnya, ia memiliki infrastruktur yang luas dan beragam agar konsumen dapat menjangkaunya dengan mudah.

Ada situs pribadi atau setidaknya akun jejaring sosial sehingga konsumen yang dibatasi jarak tetap bisa mengakses. Komunikasi pun tidak hanya lewat telepon tetapi dapat melalui email, WA, FB, IG, dll.

 

#4 Customer Satisfaction First

Perusahaan yang besar selalu mengutamakan kepuasan pelanggan. Ia sadar bahwa pelanggan adalah salah satu aset penting usaha yang harus dijaga.

Karena itu, ia tidak hanya memerhatikan tahap pre-sales (mengetahui kebutuhan pelanggan, memenuhi kebutuhan pelanggan, dan sebagainya), tapi juga pasca-sales (membangun relasi, menerima keluhan dengan baik, dan sebagainya).

 

#5 Do What You Say & Say What You Can Do

Perusahaan besar dijalankan oleh orang-orang yang tahu benar apa yang mereka katakan. Mereka tidak mengatakan apa yang tidak bisa mereka lakukan. Mereka tidak mengatakan apa yang tidak bisa mereka lakukan.

Mereka mengatakan hanya apa yang bisa mereka lakukan, dan mereka melakukan apa dikatakan itu. Dalam menjanjikan tenggat waktu pekerjaan selesai, misalnya, mereka tidak asal, namun benar-benar sudah memperhitungkannya.

Dan jika perhitungan itu meleset karena beberapa hal yang di luar kendali, mereka pun akan segera menginformasikannya kepada konsumen terkait.

 

#6 More Than Expected

Perusahaan besar biasanya tidak enggan untuk memberikan lebih dari apa yang diharapkan kalau memang diperlukan dan bisa. Jika ia adalah karyawan, maka ia tak hitung-hitungan soal waktu.

Meski tidak ada uang lembur, ia akan menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat daripada yang seharusnya meski harus melemburnya.

Jika ia adalah badan usaha, maka ia akan menyelesaikan pesanan pelanggan dalam waktu lebih cepat daripada yang sudah disepakati jika memang hal itu mungkin untuk dilakukan, dan sebagainya.

 

#7 Effective Communication

Melalui jajarannya, perusahaan besar bisa berkomunikasi secara efektif.

Ia bisa menjelaskan pilihan-pilihan keputusan yang bisa diambil oleh konsumen atau pelanggan, memberikan rekomendasi, menyatakan biaya yang harus pelanggan tanggung secara gamblang, dan memberikan waktu kapan pekerjaan atau produk bisa diselesaikan atau jadi.

Dengan product knowledge yang baik itu, ia membantu konsumen untuk mengambil keputusan.

 

#8 Complaint Mastery

Sering kali, konsumen akan menilai suatu usaha adalah profesional atau tidak dengan melihat caranya menangani komplain dari konsumen. Dan perusahaan besar adalah perusahaan yang siap dalam menangani komplain dari konsumen.

Ia menerima keluhan dengan baik dan terbuka, serta mau bertanggung jawab atau bahkan memberikan kompensasi jika memang kesalahan muncul dari pihaknya.

Guy Kawasaki, seorang pakar bisnis dunia dan penasihat perusahaan-perusahaan besar dunia seperti Apple, Google, dan Motorola memberikan 5 hal penting yang harus dimiliki oleh wirausahawan.

Pertama, membuat bisnis punya arti. Ini berbicara tentang visi, yaitu bagaimana bisnis tersebut dapat membuat dunia menjadi lebih baik.

Kedua, membuat mantra. Masih tentang visi, kita juga harus bisa mencari statemen yang ringkas, menarik dan menjual yang bisa menggambarkan visi bisnis kita.

Tiga, menjalankan. Tidak hanya berencana atau menunggu sempurna tapi segera lakukan. Empat, mendefinisikan model usaha. ini terdiri dari tiga prinsip, spesifik, simpel, dan lakukan prinsip ATM (Amati Tiru Modifikasi).

Terakhir, menjaga keteraturan dengan konsep MAT. MAT adalah Milestone (mencatat tiap kemajuan yang sudah dicapai), Assumption (perkiraan), dan Task (daftar pekerjaan kita).

GRATISSS, Yuk Download SEKARANG!!!

Ebook Pentingnya MENGELOLA KEUANGAN Pribadi dan Bisnis

 

Merancang Milestones

Milestones atau kilometer (Indonesia), adalah tolok ukur capaian. Keberadaannya menjadi sangat penting karena ialah yang menandakan pertumbuhan suatu bisnis.

Berharap ada sebuah milestones yang terbangun sendiri sah saja (tiba-tiba ada pelanggan besar, misalnya), namun jika kita bisa menetapkannya sendiri dalam bentuk tujuan jangka pendek atau panjang, mengapa tidak?

Meski cukup memakan waktu, menetapkan pal mil bisnis ini bisa menjadi motor. Anda dalam mengembangkan usaha, terutama usaha yang baru dijalankan atau bahkan yang masih dalam tahap perencanaan.

 

#1 Tetapkan Milestones

Segera tetapkan tujuan jangka pendek maupun panjang, entah itu dalam hal profit, pemasaran, pengenalan brand, atau hubungan masyarakat.

Misalnya, jika Anda memiliki toko pakaian online, tujuan jangka pendeknya mungkin adalah desain ulang situs, dan pengurangan biaya pengiriman, dan tujuan jangka panjangnya misalnya, adalah membuka toko offline.

Untuk membantu menetapkan tujuan-tujuan ini, Anda bisa melakukan brainstorming, menulis apa pun yang terlintas di pikiran terkait bidang usaha yang Anda tekuni.

 

#2 Evaluasi Milestones

Setelah melakukan brainstorming, evaluasi sebaran tujuan itu dengan membuang atau mengubah yang kurang masuk akal.

Misalnya, jika target mendapat 50 reseller baru dalam setahun dirasa terlalu sulit, meski tidak mustahil juga, Anda bisa menyesuaikan angkanya menjadi 15 agar lebih masuk akal.

Tujuan menetapkan sebuah milestones adalah untuk mendorong Anda untuk mencapai tujuan, bukan untuk membuat Anda berkecil hati membayangkan beratnya usaha mencapai target yang tidak realistis.

 

#3 Tulis Sub Milestones

Tetapkan sub milestones untuk milestones Anda. Misalnya, jika Anda ingin toko online Anda mencapai keuntungan 2 juta dalam sebulan, maka sub milestones Anda adalah mencetak keuntungan 500 ribu rupiah setiap minggunya.

Memecah tujuan seperti ini akan menjaga Anda tetap berada di jalur yang benar untuk mencapai milestone yang sudah ditetapkan sebelumnya.

 

#4 Urutkan Milestones

Secara kronologis, urutkan milestones yang sudah ditetapkan dalam kategori jangka pendek, menengah, dan panjang.

Daftar milestones yang tertata akan memudahkan Anda memodifikasi atau bahkan mengubahnya jika memang diperlukan di kemudian hari (ketika usaha mengalami perubahan yang signifikan).

Misalnya, katakanlah usaha Anda mengalami kerugian 20% pada kuartal pertamanya.

Maka rasanya ini adalah waktu yang tepat untuk menetapkan milestones baru terkait penambahan jumlah pelanggan atau pengurangan biaya operasi usaha, daripada terus berusaha mencapai milestones yang ditetapkan sebelumnya.

[Baca Juga: BONGKAR 7 Cara Sederhana Untuk Tingkatkan Mindset Sukses]

 

#5 Tengok Daftar Milestones

Cek daftar milestones yang sudah Anda buat setidaknya 6 bulan sekali untuk memastikan Anda masih berada di jalur yang benar.

Berikan tanda silang untuk milestone yang sudah dicapai. Jika memungkinkan, lebih baik taruh daftar ini di tempat di mana Anda bisa melihatnya dalam keseharian sehingga dapat terus menambah motivasi.

 

Jadi, siapkah merancang milestones Anda? Yuk, bagikan pendapat Anda dalam kolom komentar di bawah ini.

Jangan lupa untuk share artikel yang membangun ini pada rekan-rekan Anda karena Anda adalah agen pembawa berita positif dan membangun!

 

Sumber Referensi:

  • Mira R & Linda Irawati. 2017. 99 Langkah Sukses Berbisnis E-Commerce. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
  • Parsaoran Sirait. 2015. 99 Perbedaan Kebiasaan Miliarder vs Orang Biasa. Jakarta: Grasindo.
  • Ariestiyanty, Laura. 2018. 99 Taktik Bisnis Ala Miliarder. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
  • STUDiLMU Editor. Perbedaan Mindset Kecil, Mindset Rata-Rata dan Mindset Luar Biasa. Studilmu.com – https://bit.ly/2P1DarR
  • Amanda Cameron. 16 September 2016. 4 Small Business Milestones to Aim For. Smallbusiness.patriotsoftware.com – https://bit.ly/2DeSnTE
  • Tim Berry. Use Milestones to Make Your Business Plan a Real Plan. Bplans.com – https://bit.ly/309aF1E
  • Devra Gartenstein. 31 Januari 2019. How to Develop Milestones for Your Business. Smallbusiness.chron.com – https://bit.ly/3jQTERC
  • Kevin Johnston. How to Develop Milestones for Your Business. Yourbusiness.azcentral.com – https://bit.ly/3hOPzvF

 

Sumber Gambar:

  • 01 – https://bit.ly/2BBKhUC
  • 02 – https://bit.ly/30aM9xj

 

dilema besar