Sebanyak 300 karyawan Garuda Indonesia memutuskan pensiun dini di saat perusahan merugi akibat corona.
Informasi selengkapnya, dapat dibaca dalam artikel Finansialku di bawah ini!
Rubrik Finansialku
Garuda Indonesia Keluarkan Kebijakan Pensiun Dini
Industri penerbangan menjadi salah satu sektor yang paling parah tergerus pandemi virus corona atau Covid-19.
Dalam kondisi yang merugikan tersebut PT Garuda Indonesia Tbk melakukan berbagai cara agar bisnis perseroan bisa bertahan dalam kondisi krisis saat ini, salah satunya dengan menawarkan karyawan pensiun dini.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan saat ini sudah ada sekitar 300 karyawan yang mengajukan pensiun dini. Angka ini dinilai terus bertambah.
“Setiap hari nambah terus kalau nggak salah (sekarang) ada 300-an,” kata Irfan sebagaimana dikutip dari Detikcom, Senin (13/07).
Lebih lanjut, Irfan mengatakan, karyawan yang bersedia pensiun dini akan diberikan haknya sesuai aturan yang sudah ditetapkan perusahaan. Benefit yang dapatkan juga banyak. Termasuk ada tambahan.
“Keuntungan dapat semua. Terus dia baru umur 51 tahun, punya aktivitas di luar yang mungkin produktif. Ada opportunity kenapa nggak (pensiun dini),” ucapnya.
[Baca Juga: Lagi-Lagi Gara-Gara Corona, 181 Pilot Garuda Indonesia di-PHK!]
Dikarenakan harus memenuhi kewajiban karyawan yang pensiun dini, Irfan mengakui kebijakan ini memang memberatkan perusahaan. Tetapi dalam jangka panjang diyakini akan menguntungkan.
“Jadi memang akan berat di jangka pendek karena kita mesti memenuhi kewajiban. Tapi ini akan meringankan di jangka panjang buat perusahaan dan yang penting kita memastikan bahwa karyawan mengambil tawaran (pensiun dini) itu adalah mereka merasakan keuntungannya,” imbuhnya.
Respon Warganet
Merespon hal tersebut warganet dengan Akun Andy Kurniawan mengatakan, kebijakan Garuda mempensiunkan pegawai tidak tepat. Kebijakan itu justru akan menguras pengeluaran uang negara.
“Ujung-ujungnya uang negara juga yang dipake buat bayar mereka,” ujarnya seperti dikutip dari Rakyat Merdeka.
Selain itu, akun dengan username DeDenSunandar55 juga melontarkan tidak setuju dengan alasan Garuda Indonesia yang menawarkan pensiun dini karena perusahaan sedang merugi imbas corona. Menurutnya, sebelum corona juga Garuda Indonesia sudah merugi.
Pedulisehat mempertanyakan kemampuan Garuda Indonesia untuk membayar dana pensiun tersebut. “Program ditawarkan tapi mau bayar pakai apaaaa,” cetusnya.
Menurut Gakdaygbener, industri penerbangan belum akan pulih seutuhnya dalam jangka waktu dua tahun ke depan.
“1-2 tahun lagi belum tentu industri penerbangan pulih seperti semula. Minimal perlu 5 tahun baru bisa benar-benar pulih,” tuturnya.
“Ini bisa jadi indikasi bahwa krisis akan panjang. Sehingga biaya untuk program pensiun dini masih lebih kecil dari kerugian dalam waktu berbulan-bulan. Biasanya, jika krisis tak lama, anggaran pensiun dini tetap lebih besar dari kerugian 1-2 bulan,” ungkap SirianaGde.
Bagikan setiap artikel Finansialku kepada rekan atau kenalan yang membutuhkan,
Jika membutuhkan bantuan berupa solusi jitu tentang mengatur keuangan pribadi bisnis atau keluarga, kamu dapat menghubungi Konsultan Perencana Keuangan Finansialku.
Sumber Referensi:
- Moch Agus Jamiat. 11 Juli 2020. 300 karyawan Garuda yang mengajukan pensiun dini. co.id – https://bit.ly/2OfGTBA
- Anisa Indraini. 11 Juli 2020. 300 Karyawan Garuda Sudah Ambil Tawaran Pensiun Dini, Dapat Apa? detik.com – https://bit.ly/2OlmpHQ
- 10 Juli 2020. Mau Bayar Pake Apa, Maskapai Rugi, Krisisnya Berkepanjangan. Rm.co.id – https://bit.ly/3foHdKb
dilema besar