Viral! Nasabah Tak Bisa Klaim Asuransi Pendidikan, Ini Asuransi?

Viral! Nasabah Tak Bisa Klaim Asuransi Pendidikan, Ini Asuransi?

Sempat viral kisah nasabah asuransi pendidikan yang dibayar rutin selama 17 tahun tapi tidak bisa cair saat waktunya tiba. Gini penjelasannya.

Informasi selengkapnya, dapat dibaca dalam artikel Finansialku di bawah ini!

 

Rubrik Finansialku

 

Polemik Asuransi Pendidikan Ramai di Media Sosial Twitter!

Seorang nasabah asuransi memprotes di media sosial setelah 17 tahun membayar premi asuransi pendidikan tetapi berujung tidak bisa dicairkan.

“Nyokap gue, 17 tahun bayar asuransi pendidikan adek gue. Nah kemaren mau cairin tuh, eh gak bisa masa, alesannya karena mereka mau collapse.. B****** banget emang asuransi di indonesia :)” tulis akun @ryandirachman dalam cuitannya di Twitter.

Ia juga mengisahkan, ibunya telah menyisihkan uang Rp 250.000 sampai 17 tahun kepada pihak asuransi yang tidak disebutkan nama perusahaannya.

Pemilik akun tersebut menjelaskan kepada bahwa pihak perusahaan tersebut meminta tenggat waktu hingga tiga bulan untuk pencairan dana.

Hal tersebut dinilai sebagai itikad baik, sehingga dia tidak ingin menyebutkan nama perusahaan asuransinya, meskipun cerita ibunya telah diketahui warganet.

“Polisnya sudah jatuh tempo, ibu sudah tidak bayar [premi] lagi, ini untuk biaya kuliah adik saya yang sebentar lagi lulus Sekolah Menengah Kejuruan [SMK]. Tapi duitnya lenyap, enggak bisa cair,” ujar pemilik akun tersebut sebagaimana dikutip dari bisnis.com, Minggu (12/07).

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa akan terus memperjuangkan dana asuransi pendidikan itu sampai cair agar bisa digunakan oleh adiknya.

Menurutnya, sang ibu saat ini pasrah dan hanya bisa berdoa biar Tuhan yang membalas kejadian tersebut.

Pada akhirnya cuitannya, pemilik akun tersebut menyatakan bahwa tidak akan percaya lagi terhadap berbagai bentuk pemerasan yang berkedok asuransi.

[Baca Juga: 8 Hal Yang Tidak Diungkap Tentang Asuransi Pendidikan Anak]

 

Dia hanya akan memanfaatkan asuransi wajib dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan asuransi kumpulan dari tempatnya bekerja.

“Untuk pendidikan anak, sebaiknya gunakan instrumen investasi lain,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Risiko dan Asuransi (STIMRA), Hotbonar Sinaga menjelaskan bahwa industri asuransi saat ini dihadapkan pada masalah kepercayaan masyarakat seiring adanya kasus gagal bayar dari sejumlah perusahaan asuransi.

Hal tersebut perlu menjadi perhatian besar dari pemerintah dan regulator.

Menurutnya juga tidak adanya lembaga penjamin polis menjadi salah satu kendala yang mempersulit penyelesaian masalah-masalah pembayaran klaim asuransi, khususnya di perusahaan yang bermasalah.

Padahal, keberadaan lembaga tersebut merupakan amanat  Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian.

“Segera bentuk lembaga penjamin polis agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Lalu, perketat pengawasan terhadap perusahaan asuransi,” ujar Hotbonar yang merupakan mantan Direktur Utama Jamsostek dikutip dari Bisnis.com

Di sisi lain, eks Komisi Independen AJB Bumiputera Diding Sudirdja Anwar justru mengingatkan dalam polemik berbagai perusahaan asuransi sebaiknya OJK bersama Industri Asuransi harus gencar sosialisasi.

Dirinya mengkhawatirkan kepercayaan akan makin berkurang terhadap perlindungan asuransi.

“Jangan sampai kepercayaan masyarakat luntur. Sehingga butuh sikap proaktif regulator dan asosiasi industri,” ujar Diding dikutip dari okezone.com, Minggu (12/07)

Dalam memilih asuransi, kita harus menimbang berbagai faktor. Dimulai dari alasan mengapa harus memilih asuransi, kredibilitas perusahaan asuransi, hingga keuntungan yang didapatkan dari asuransi tersebut.

Untuk itu, Sobat Finansialku perlu untuk mendengar paparannya dulu dalam audiobook ASURANSI yang sudah dirangkum Finansialku secara lengkap dan bisa kalian dapatkan dengan klik gambar di bawah ini.

 

Bagikan setiap artikel Finansialku kepada rekan atau kenalan yang membutuhkan,

Jika membutuhkan bantuan berupa solusi jitu tentang mengatur keuangan pribadi bisnis atau keluarga, kamu dapat menghubungi Konsultan Perencana Keuangan Finansialku.

 

Sumber Referensi:

  • Wibi Pangestu Pratama. 10 Juli 2020. Viral! Nasabah Gagal Klaim Asuransi Pendidikan setelah 17 Tahun Bayar Premi. Financial.bisnis.com – https://bit.ly/2Oe0FgX
  • Hafid Fuad. 10 Juli 2020. Viral! Nasabah Resah Asuransi Pendidikan Tak Bisa Dicairkan. Economy.okezone.com – https://bit.ly/2OiYCs0
  • Retia Kartika Dewi. 11 Juli 2020. Viral Unggahan Keluhan Asuransi Pendidikan 17 Tahun Diduga Tidak Bisa Diklaim, Ini Tanggapan AAUI. Kompas.com – https://bit.ly/3fmlsuv

 

dilema besar