Apakah ekonomi perang itu?
Ternyata, definisinya sangat penting untuk diketahui lho!
Ayo ikuti bahasan lengkapnya dalam artikel Finansialku kali ini.
Rubrik Finansialku
Definisi Ekonomi Perang
Ekonomi perang pernah diterapkan oleh sejumlah negara, contohnya negara Jepang yang menjajah Indonesia sejak tahun 1942-1945. Apa yang dimaksud dengan ekonomi perang?
Ekonomi perang merupakan kebijakan suatu negara dalam menata kondisi ekonomi agar dapat bersaing dan melumpuhkan lawan.
Perlu diketahui bahwa tujuan ekonomi perang untuk menghancurkan perekonomian negara lawan. Segala hal dilakukan demi mencapai tujuan termasuk dengan cara mencari negara yang berpotensi dijadikan sebagai negara penyangga kegiatan.
Bagaimana Terjadinya Ekonomi Perang di Negara Jajahan?
Negara jajahan yang dijadikan sebagai sasaran penyangga kegiatan negara penguasa adalah negara yang kaya potensi alam, contohnya Indonesia. Berbagai strategi menyukseskan tujuan ekonomi perang negara penguasa adalah sebagai berikut.
#1 Mempekerjakan Rakyat Penduduk Asli Negara Jajahan
Perkebunan memiliki hasil yang menguntungkan dalam kaitannya perekonomian. Seperti halnya di Indonesia yang kaya akan potensi kebun. Hal ini dimanfaatkan keuntungannya oleh negara penjajah, salah satunya Jepang.
Caranya dengan mempekerjakan penduduk asli dan mengambil hasil perkebunan.
[Baca Juga: Hari Kartini: Sejarah Perjuangan Kartini yang Harus Dilanjutkan]
Berbagai komoditi pertanian yang laku dalam perdagangan tingkat dunia diantaranya, tembakau, teh, kopi, dan tebu. Ini semua dilakukan untuk memenuhi tujuan dan kebutuhan negara penjajah.
Dari perkebunan, negara penjajah mendapatkan keuntungan yang memuaskan. Bahkan, bahan tempur juga bisa dibuat dari perkebunan tanaman jarak.
#2 Mempekerjakan Rakyat Penduduk Asli dalam Sektor Pertanian
Kebutuhan penopang kegiatan perang memerlukan bahan pangan. Oleh sebab itulah negara seperti Indonesia menjadi sasaran empuk untuk memenuhi kebutuhan pangannya.
Berbagai lahan baru dijadikan untuk menambah hasil pertanian seperti, padi dan jagung. Namun hal ini sangat merugikan negara jajahan.
Hutan-hutan pun ditebangi untuk membuka lahan baru pertanian. Akibat dari penebangan hutan secara besar-besar berakibat buruk menjadi erosi dan banjir.
#3 Tujuannya Bukanlah untuk Memenuhi Kebutuhan Rakyat
Hasil pertanian pun lebih diuntungkan pada negara penjajah. Ibarat kata, negara jajahan mengorbankan tenaga dan hasil kekayaan alam tanpa keuntungan yang seimbang.
Hasil pertanian maupun perkebunan tidak kembali pada rakyat. Rakyat hanya menikmati sisa dari kegiatan dan kepentingan negara penjajah, padahal tenaganya terperas. Bisa dikatakan kebijakan ekonomi perang dapat dikatakan bahwa hampir sama dengan sistem kolonial.
#4 Memanfaatkan Tenaga Rakyat
Negara penjajah memanfaatkan tenaga rakyat untuk menghasilkan komoditi sesuai dengan target. Penerapan negara penjajah di Indonesia pada masa jajahan Jepang disebut sebagai romusha atau dapat diartikan sebagai kerja paksa.
Bisa dikatakan sistem ini lebih brutal dari pada sistem kolonial.
[Baca Juga: Simak Sejarah Pos Indonesia Dari Zaman VOC Hingga Sekarang]
Hal tersebut bisa dilihat dari segi perekonomian rakyat yang menurun drastis dari sebelumnya. Kelaparan sudah menjadi hal biasa yang terdengar.
Hal ini diperparah karena terisolasinya rakyat dengan dunia luar yang menjadi ciri dari ekonomi perang. Alat transportasi pun banyak yang dialih fungsikan sebagai mobilitas untuk kepentingan dan tujuan ekonomi perang negara penjajah.
#5 Semua Hal Diperuntukkan Sebagai Kepentingan Negara Penjajah
Rakyat bekerja keras di lahan negaranya sendiri, namun tidak mendapatkan hasil jerih payahnya. Ibarat bekerja milik sendiri, namun orang lain yang menerima dan menikmati.
Disinilah letak kepahitan dan kerugian dari negara jajahan. Segala potensi yang bermanfaat untuk perang negara penjajah digenjot. Hasilnya untuk kebutuhan perang negara penjajah dan tujuan akhirnya adalah melumpuhkan perekonomian negara lawannya.
[Baca Juga: 7 Tempat Bersejarah di Indonesia Untuk Wisata Budaya]
Bahkan, ada juga beberapa penjajahan yang melakukan perdagangan manusia sebagai pekerja seks komersial dengan sistem perbudakan. Jadi, para wanita tersebut dijual agar bisa mendatangkan keuntungan, baik dukungan materil maupun lainnya.
Kesimpulan Tentang Ekonomi Perang
Ekonomi perang bagaikan menggali potensi negara lain untuk dijadikan sebagai keperluan perang negara penjajah. Indonesia pernah menjadi sasaran empuk negara penjajah.
Telah diketahui, Indonesia memiliki potensi alam yang sangat beragam yang laku dipasarkan hingga tingkat dunia, seperti perkebunan, pertanian, hingga tambang.
Oleh karena itulah, sebagai negara merdeka saat ini Indonesia jauh dari sistem tersebut. Sebagai warga negara, kita pun harus benar-benar mengisi kemerdekaan dengan usaha mempertahankannya, termasuk melalui kemandirian finansial.
Kemandirian finansial bukan hanya dicapai dengan mencari uang sendiri. Lebih dari itu, pengaturan keuangan yang baik menjadi salah satu faktornya. Aplikasi Finansialku hadir untuk membantu kamu mengatur keuangan dengan efisien.
Dalam aplikasi Finansialku, terdapat banyak fitur yang bisa kamu gunakan. Salah satunya adalah mengatur anggaran tiap bulan. Dengan mengatur anggaran tiap bulan, kamu bisa mengontrol pengeluaran dengan lebih mudah. Segera download aplikasi Finansialku di Google Play Store atau Apple App Store sekarang juga.
Dari ulasan di atas, tentu kini kita bisa lebih bersyukur atas anugerah kemerdekaan. Share artikel ini agar semakin banyak orang yang memahami pentingnya mempertahankan kemerdekaan agar tak terimbas ekonomi perang, terima kasih.
Sumber Referensi:
- Admin. Apa Itu Ekonomi Perang. Simulasikredit.com – https://bit.ly/2O76RHf
- Ari Welianto. 06 Juni 2020. Mengapa Jepang Menerapkan Ekonomi Perang. Kompas.com – https://bit.ly/31Qkym1
Sumber Gambar:
Gambar Perang – https://bit.ly/2BJy7t0
dilema besar