Setidaknya ada 4 tipe penghasil uang. Apa saja tipe-tipe tersebut dan kamu masuk ke tipe yang mana yaa?
Simak pada artikel berikut!
Rubrik Finansialku
Sudah lihat gambar di atas?
Jadi, kamu masuk ke tipe yang mana?
#1 Tipe Employee
Tipe penghasil uang yang pertama adalah para pekerja atau employee. Mereka yang tergolong sebagai employee akan sangat mengandalkan pendapatan bulanan mereka yang tergolong tetap setiap bulannya.
Bisa saja tanggal gajian berubah tergantung kondisi perusahaan, namun pada umumnya pendapatan bulanan mereka tergolong tetap dan pasti.
Dengan pendapatan yang sudah settle ini, tentu saja keamanan finansial cukup terjamin.
Tapi, dibalik keamanan pendapatan bulanan mereka, para employee ini harus menukarkan waktu mereka setidanyaknya hampir 1/3 hari atau sekitar 40 hingga 60 jam per minggunya untuk bekerja di kantor.
Dari pagi hingga sore mereka harus ke kantor, dan juga harus menempuh jalanan yang macet jika mereka bekerja di ibukota atau kota-kota besar lainnya.
Hampir seharian mereka harus berada di luar rumah untuk bekerja, belum lagi jika diharuskan untuk melakukan lembur kerja karena adanya deadline proyek yang harus diselesaikan.
Dengan banyaknya waktu yang tersedot di tempat kerja, alhasil waktu dengan keluarga akan berkurang, belum lagi waktu dengan diri sendiri atau me time.
Selain itu, para employee ini juga dihantui dengan sebuah kenyataan bahwa PHK bisa saja terjadi sewaktu-waktu, entah itu karena keadaan perusahaan yang menurun seperti masa pandemik virus corona atau karena adanya perampingan pegawai yang kurang berkompetensi.
Meski pendapatan yang diterima tinggi, namun mereka yang termasuk employee juga harus membayar pajak dengan standar progresif seperti peraturan Pasal 17 ayat 1, UU No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.
Artinya, semakin tinggi penghasilan, tentu saja pajak yang harus dibayarkan akan semakin tinggi.
Sebagai seorang pekerja atau karyawan, kamu tetap harus megnatur keuangan pribadimu dengan cerdas.
Simak e-Book gratis pandugan mengatur keuangan pribadi bagi karyawan dari Finansialku.
Apakah kamu merupakan tipe employee?
Mau tahu tipe penghasil keuangan lainnya? Simak pembahasan lanjutannya ya!
#2 Tipe Self employee
Tipe penghasil uang berikutnya adalah Self employee. Mereka dengan tipe ini tidak tergantung dengan tempat kerja, dengan kata lain, mereka tidak perlu datang ke kantor karena biasanya mereka termasuk pekerja freelancer.
Tak heran jika mereka tidak perlu datang ke kantor setiap hari karena status pekerjaan mereka tidaklah terikat. Hal ini menyebabkan penghasilan mereka yang tidak stabil.
Honor atau gaji yang didapatkan akan dibayarkan by project.
Jika sebuah project berhasil terselesaikan, maka honor atau gaji akan dibayarkan dan ditransfer ke rekeningnya.
Meski demikian, mereka para self employee biasanya menikmati waktu-waktu mereka dalam bekerja, karena mereka dapat mengatur sendiri waktu dan jadwal yang mereka lakukan.
Selain itu, mereka dapat melakukan pekerjaan mereka di manapun mereka mau, bisa di rumah, atau di café dan berbagai tempat yang cozy.
[Baca Juga: Ilustrasi: Cerita Orang Sukses, Kaya dari Masalah Orang Lain dan Jadi Solusi untuk Orang Lain]
Tentunya tempat yang berbeda ini dapat memunculkan ide-ide cemerlang untuk kelangsungan pekerjaan mereka sebagai self employee.
Jika kamu berminat untuk menjadi self employee, kamu harus tahu bahwa jika kamu tidak melakukan pekerjaanmu, tentu saja kamu tidak mendapatkan gaji.
Selain itu, kamu juga harus pandai dalam mengatur waktu pribadi agar project yang dilakukan tidak melebih tenggang waktu atau deadline.
Selain itu, jika ingin menghasilkan pendapatan yang lebih besar, tentu kamu harus menerima beberapa pekerjaan freelance lainnya.
Kamu pun harus menyiapkan mental apabila sewaktu-waktu harus kehilangan salah satu mesin pencetak uangmu karena bisa saja pemberi project menyudahi hubungan kerja sewaktu-waktu.
Sama seperti para employee di tipe penghasil uang yang pertama, kamu sebagai self employee pun harus merelakan penghasilanmu untuk dipotong sebagai pajak penghasilan yang sifatnya progresif.
Mau atur keuanganmu sebagai seorang self employee supaya lebih terstruktur?
Miliki panduan gratis mengatur keuangan sesuai usia dan pengaturan keuangan bagi freelancer berikut ini.
#3 Tipe Businessman
Tipe penghasil uang yang ketiga ini biasa disebut sebagai para businessman.
Mereka yang menjadi businessman ini adalah para penyedia lapangan pekerjaan bagi para employee dan self employee.
Dengan menjadi businessman, ada banyak sekali keuntungannya yang bisa didapatkan.
Keuntungan tersebut diantaranya, uang yang kamu hasilkan akan terus mengalir, meski kamu tidak pergi ke kantor.
Uang ini akan mengalir seiring dengan kinerja tim kamu yang baik, sehingga akan meningkatkan keuntunganmu sebagai businessman.
Semakin oke para pekerjamu dalam memuaskan para pelanggan dengan produk barang atau jasa yang kamu hasilkan, maka keuntungan usaha yang kamu bangun akan semakin meningkat.
[Baca Juga: HR: Top 6 Permasalahan Keuangan Karyawan yang Perlu Diselesaikan dengan Program Kesejahteraan Karyawan]
Namun demikian, ada banyak kesalahpahaman mengenai waktu luang yang dimiliki oleh para businessman.
Justru semakin suskes seorang businessman, sebetulnya mereka akan semain sibuk karena mereka harus memikirkan jalannya perusahaan mereka untuk tetap settle dan menggaji para pekerjanya.
Namun, ini semua tergantung dari pembagian waktu yang mereka lakukan.
Tentu saja, waktu yang diperlukan akan semakin banyak untuk mengatur perusahaan mereka agar dapat berjalan dengan semestinya dan mengalami kemajuan.
Namun, sisi negatifnya, jika seorang businessman mengalami kegagalan, tentu saja kerugian akan ditanggung sendiri.
Risiko besar tentu saja akan dihadapi oleh mereka yang menghasilkan keuntungan yang besar. Tapi, ini pun tergantung dengan kemampuan mereka dalam mengatur risiko yang harus dihadapi.
Mau memulai bisnis atau membuka bisnis baru? Cari tahu ide bisnis yang bakal ngetren di 2020 menurut Finansialku pada video ini!
#4 Tipe Investor
Tipe investor juga menjadi salah satu tipe penghasil uang yang menjadi incaran.
Uang akan mengalir setiap saat bagi para investor.
Mereka tidak harus ke kantor, mereka tentu memiliki banyak waktu luang untuk menikmati kekayaan mereka dengan keluarga.
Selain itu, pajak yang harus dibayarkan oleh para investor tergolong lebih rendah dibandingkan mereka sebagai para employee.
Namun, untuk menuju ke posisi ini tentu saja perlu perjuangan yang tidak sebentar dan perhitungan dalam berinvestasi yang presisi.
Jika perhitungannya meleset, tentu saja investor akan mengalami kerugian yang besar.
Mau belajar berinvestasi?
Simak e-Book Gratis Panduan Berinvestasi dari Finansialku berikut ini.
Jadi, Kamu Termasuk Tipe Penghasil Uang yang Mana?
Mau meningkatkan penghasilanmu dan jadi seorang investor? Atur dulu keuangan pribadimu dengan teratur menggunakan Aplikasi Finansialku.
Manfaatkan KONSULTASI GRATIS dengan perencana keuangan Finansialku yang siap menolongmu untuk keluar dari masalah keuangan pribadi.
Yuk mulai gunakan aplikasi Finansialku sekarang!
Kamu dapat membagikan artikel Finansialku kepada rekan atau kenalan yang membutuhkan!
Tuliskan tanggapan, komentar dan saran Anda pada kolom yang tersedia di bawah ini!
Sumber Referensi:
- Admin. Pengertian, Peserta Wajib Pajak dan Tarif Pajak Pph 21. Jurnal.id – https://bit.ly/3gdV5H4
dilema besar