Sejumlah warga turun ke jalan untuk menuntut aksi rasisme yang dilakukan polisi di Minneapolis pada seorang Afro-Amerika, George Floyd.
Informasi selengkapnya, dapat dibaca dalam artikel Finansialku di bawah ini!
Rubrik Finansialku
George Floyd Meninggal Setelah Diperlakuan Keji Kepolisian Minneapolis
Amerika Serikat diamuk massa. Protes ini bukan tanpa alasan. Seorang pria Afrika-Amerika bernama George Floyd telah dilakukan semena-mena oleh kepolisian Minneapolis, Amerika Serikat.
Melihat dari sebuah video yang tersebar George Floyd yang merintih tak bisa bernapas karena lehernya diduduki seorang polisi.
Di dalam rekaman video itu Floyd tampak berkata, “Lututmu di leherku, aku tidak bisa bernapas, mama… mama…” pinta Floyd.
Bukannya mengangkat lututnya, polisi itu tetap diam hingga George Floyd tidak bersuara. Tak lama kemudian, setelah George dibawa ke rumah sakit ia dinyatakan meninggal dunia.
Mengecam hal tersebut warga turun ke jalan sembari mengutuk polisi, aparat pun menembaki warga dengan gas air mata.
Mengutip tribunnews.com, di Memphis, para demonstran berkumpul di daerah tengah kota, meneriakkan ‘Aku tidak bisa bernapas’ dan memegang tanda-tanda Black Lives Matter.
Dalam video yang diunggah Washington Post di Instagram, tampak warga kulit hitam melumuri wajahnya dengan cairan warna putih. Ini merupakan bentuk protes dari kasus Floyd yang sarat akan rasisme.
Aparat keamanan pun menembaki para demonstran dengan gas air mata. Beberapa di antara mereka berhamburan menghindari asap.
[Baca Juga: Kisah Sukses Tiger Woods, Pemain Golf Ternama Amerika Serikat]
Tampak pula poster yang memprotes arogansi aparat, poster itu bertuliskan “Kami tahu apa yang kalian lakukan, kalian pengecut!”.
Aksi tidak manusiawi yang diterima almarhum George Floyd, membuat dunia geram. Kini muncul tagar #BlackLivesMatter yang merajai trending Twitter dunia. Lebih dari satu juta kicauan menentang keras rasisme yang berakhir duka.
“my heart has been so heavy from everything going on. black people shouldn’t have to live in constant fear of losing their humanity & lives bc of racism. it’s sickening that this is STILL happening. this shouldn’t even BE happening. we need justice & chang” Cuit warganet @nineayu
PBB Mengutuk Kematian George Flyod
Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Michelle Bachelet mengutuk kematian George Floyd.
PBB mendesak pemerintah Amerika Serikat segera mengambil langkah tegas untuk menghentikan pembunuhan orang Afrika-Amerika yang tidak bersenjata.
“Ini adalah yang kejadian terbaru dari serangkaian panjang pembunuhan orang Afrika-Amerika yang tidak bersenjata oleh petugas polisi AS dan anggota masyarakat,” kata Michelle Bachelet seperti dikutip dari CNN Indonesia, Jumat (29/05).
“Saya kecewa harus menambahkan George Floyd ke dalam nama Breonna Taylor, Eric Garner, Michael Brown dan banyak orang Afrika-Amerika tak bersenjata lainnya yang telah meninggal selama bertahun-tahun di tangan polisi,” tegasnya.
Berdasarkan berita dari bebera media, empat anggota polisi yang diduga terlibat dalam kematian pria 46 tahun itu telah dipecat.
Bachelet berharap kejadian seperti itu tidak terulang lagi.
“Prosedur harus diubah, sistem pencegahan harus terapkan, dan semua petugas polisi yang menggunakan kekuatan berlebihan harus dituntut dan dihukum karena kejahatan yang dilakukan,” kata Bachelet.
Sosok George Floyd yang Baik
Sementara itu, George Floyd dikenal sebagai sosok yang penyayang dan baik di mata teman dan keluarganya.
Dia bekerja di sebuah restoran dan punya reputasi sebagai orang yang selalu membantu siapapun yang kesulitan.
“Mengetahui kakakku ada untuk mencintai saudaraku,” kata Philonise Floyd, adik laki-laki George.
“Dia ‘raksasa lembut’ dia tidak menyakiti siapa pun,” ujarnya.
[Baca Juga: 10 Rumah Mewah Milik Pemain Basket NBA yang Harganya Bikin Tercengang]
Floyd bekerja di divisi keamanan di Conga Latin Bistro Minneapolis selama lima tahun. Di mata bosnya, Jovanni Thunstrom, pria itu adalah sosok yang mencintai orang-orang ‘terbuang’ yang sedang dalam keadaan terpuruk
“Kami berdoa setiap kali makan, kami berdoa jika kami mengalami kesulitan, kami berdoa jika kami bersenang-senang,” kenang Thunstrom.
Bagaimana menurutmu, Sobat Finansialku tentang artikel diatas? Kamu bisa berbagi komentar lewat kolom komentar di bawah ini.
Sebarkan informasi ini seluas-luasnya lewat berbagai platform yang tersedia, agar kawan atau sanak-saudaramu tahu apa yang kamu ketahui. Semoga bermanfaat, ya.
Sumber Referensi:
- Whiesa Daniswara 29 Mei 2020. Akibat Kematian George Floyd, Kerusuhan Terjadi Hampir di Seluruh Amerika Serikat Tribun News – https://bit.ly/3gzHzPe
- Admin. 29 Mei 2020. PBB Kutuk Kematian George Floyd di Tangan Polisi AS Cnn Indonesia – https://bit.ly/2XAxeda
- Rakhmad Hidayatulloh Permana. 29 Mei 2020. Kematian George Floyd Picu Amuk Massa, Polisi AS Tembakkan Gas Air Mata Detik.com – https://bit.ly/2zG4RlT
- Ika Nur Cahyani. 29 Mei 2020. Siapa George Floyd yang Tewas Diinjak Polisi? Sosok Penyayang hingga Tagar BlackLivesMatter Trending Tribun News – https://bit.ly/36K6wDc
Sumber Gambar:
- Pic 01 – https://bit.ly/2ZNgUIL
- Pic 02 – https://bit.ly/3cfsQFQ
- Pic 03 – https://bit.ly/3gvfit4
dilema besar