Rata-rata biaya kuliah di Indonesia mengalami kenaikan signifikan hampir setiap tahun. Alhasil, dana yang diperlukan ternyata nggak murah, ya.
Ada solusinya nggak? Mari cari tahu bersama-sama di artikel Finansialku satu ini!
Summary:
- Kenaikan biaya kuliah di Indonesia membuat banyak orang tua semakin ketar ketir dalam mempersiapkan dana pendidikan yang angkanya cukup fantastis.
- Meskipun biaya kuliah tidak murah, ada beberapa cara yang bisa orang tua persiapkan untuk mendukung cita-cita anak bisa mengenyam pendidikan setinggi mungkin.
Forecast Biaya Kuliah di Masa Depan
Beberapa waktu ke belakang, laman Kompas.id merilis jurnalisme data tentang biaya kuliah di Indonesia.
Berdasarkan data tersebut, mereka memprediksi bahwa orang tua Indonesia di masa depan akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan biaya kuliah anaknya.
Parahnya, akan juga beberapa keluarga yang tidak dapat memenuhi biaya kuliah, sekalipun dana pendidikan tersebut sudah mereka siapkan.
Sebab utama yang berperan besar dalam problematika ini, karena kenaikan upah atau gaji tidak sejalan dengan meningkatnya berbagai kebutuhan.
Kompas memperkirakan, kalau rata-rata kenaikan biaya kuliah di Indonesia sebesar 6,03% per tahun.
Lebih jelasnya, bahwa pertumbuhan untuk PTN mencapai 1,3% per tahun, dan 6,96% per tahun untuk PTS.
Prediksi Sederhana
Sobat Finansialku, tentu saja keadaan ini bertolak belakang dengan kenaikan upah orang tua. Misalnya yang lulusan SMA, rata-rata hanya mendapatkan kenaikan gaji 3,8% hingga 2,7% per tahun.
Sehingga, jika orang tua menyisihkan 20% dari gaji mereka selama 18 tahun, sejak anak lahir hingga tamat SMA, uang yang mereka dapatkan hanya Rp72.534.314.
Sementara, rata-rata biaya kuliah di Indonesia pada 2022 yang dibutuhkan hingga anak lulus, besarannya mencapai Rp149.863.850.
Artinya, uang yang orang tua kumpulkan selama 18 tahun, secara perhitungan hanya mampu membiayai kuliah anaknya selama 4 semester saja.
Sedangkan, untuk rumah tangga dengan satu sumber penghasilan dari lulusan perguruan tinggi, mampu mengumpulkan dana Rp156.553.949 selama 18 tahun dalam periode yang sama.
Berbeda dengan orang tua lulusan SMA, orang tua yang lulusan universitas masih punya kelonggaran untuk memenuhi kebutuhan biaya kuliah anak.
Dengan catatan, harga semester berdasar pada rata-rata biaya kuliah di Indonesia pada 2022.
Tapi di tahun 2040 nanti, maka kondisinya pun akan berbeda. Jika anak lahir di tahun 2022 dan nantinya masuk ke jenjang perkuliahan, baik orang tua lulusan universitas dan SMA, tidak bisa memenuhi biaya kuliah secara penuh jika mengandalkan perhitungan sederhana tersebut.
Orang tua lulusan SMA, hanya mampu mengumpulkan dana Rp177,2 juta, dengan kata lain hanya mampu membayar 3 semester saja.
Sementara orang tua lulusan universitas, hanya mampu mengumpulkan dana Rp299,2 juta, atau mampu membayar 6 semester saja.
Jadi, harus bagaimana? Apakah mengejar pendidikan setinggi mungkin nantinya hanya sekedar harapan yang menjadi angan-angan?
Rata-Rata Biaya Kuliah yang Harus Orang Tua Siapkan
Ketika berbicara tentang biaya kuliah, yang ada dalam benak kita jangan hanya soal biaya per semesternya saja. Melainkan, ada beberapa biaya kuliah lain yang juga harus orang tua persiapkan.
Berikut ini adalah rata-rata biaya kuliah di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) maupun Perguruan Tinggi Negeri (PTN), melansir beberapa sumber!
#1 Biaya Semester
Biaya kuliah yang pertama sekaligus paling umum adalah adalah biaya semester, yang wajib kita bayarkan per semester atau 6 bulan sekali. Baik di PTN ataupun PTS.
Hal yang membedakan, jika di PTN ada penyesuaian antara jumlah biaya semester dengan kemampuan finansial orang tua.
[Baca Juga: Cara Menghitung Biaya Kuliah Tunggal & Uang Kuliah Tunggal]
#2 Uang Gedung
Biaya selanjutnya adalah uang gedung atau yang biasa kita kenal pula dengan istilah uang pangkal.
Pada beberapa kasus tertentu, mahasiswa yang menempuh pendidikan di PTN akan bebas dari kewajiban membayar uang gedung.
Sementara di PTS, karena tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah, akhirnya dibebankan kepada mahasiswa.
Besaran uang gedung bermacam-macam, ada yang mematok harga mulai dari Rp15 juta, ada juga yang mulai dari Rp200 jutaan.
#3 Biaya Praktikum
Biaya kuliah selanjutnya adalah biaya praktikum, yang biasanya dibebankan kepada beberapa mahasiswa dengan jurusan tertentu.
Tepatnya mahasiswa yang memiliki kegiatan praktikum dalam proses belajarnya.
Selain itu, terdapat pula beberapa biaya kuliah lainnya yang PTN/PTS bebankan pada mahasiswa selama kegiatan pembelajaran. Apa saja? Cek di artikel berikut Informasi Lengkap Biaya Kuliah Jalur Mandiri PTN & PTS 2022!
Mengejar Pendidikan Setinggi Mungkin, Memang Bisa?
Melihat prediksi dari rata-rata biaya kuliah yang harus disiapkan, nggak ayal membuat para calon orang tua jadi pesimis.
Keinginan hati ingin memberikan yang terbaik untuk anak, nyatanya nggak semudah itu merealisasikannya.
Tak heran, jika akhirnya muncul narasi bahwa hanya orang-orang kaya saja yang layak mendapatkan akses pendidikan tak terbatas.
Terbukti, fakta di lapangan menunjukkan bahwa hanya 15,06% dari total kelompok paling miskin di Indonesia yang sedang mengenyam pendidikan tinggi.
Lantas, apa jalan keluar bagi para orang tua kelas menengah bawah untuk menghadapi biaya kuliah yang mahal ini?
Siasati dengan Beasiswa
Pesatnya perkembangan teknologi masa kini, membuat kita semakin mudah untuk mengakses berbagai informasi, salah satunya terkait beasiswa yang diselenggarakan oleh negeri maupun swasta.
Oleh karena itu, bukan hal mustahil kalau masyarakat kurang mampu, tetap memiliki kesempatan untuk mengenyam bangku kuliah.
Sehingga muncul rasa optimis pada kelompok menengah untuk meningkatkan taraf kehidupan di masa depan.
Namun, kita juga tidak bisa begitu saja mengandalkan beasiswa, terlebih dengan fakta persaingan yang semakin ketat.
Orang tua tetap perlu membuka opsi lain dengan mengumpulkan biaya kuliah sejak dini.
Sebagai referensi, Anda bisa mempelajari panduan lengkap merencanakan dana pendidikan dengan membaca ebook Finansialku Menyiapkan Masa Depan Terbaik Untuk Anak.
Klik banner di bawah ini untuk download ebook-nya, sekarang!
Mengubah Mindset
Orang tua mungkin bertanya-tanya, bagaimana caranya mengumpulkan dana sebanyak itu dengan kondisi keuangan yang pas-pasan?
Sebenarnya, ada alternatif lain yang bisa kita maksimalkan, selain menabung di rekening konvensional.
Adalah dengan mempersiapkan dana pendidikan dan menyimpannya di instrumen investasi.
Sehingga, uang yang kita kumpulkan tidak akan berkurang nilainya karena inflasi.
Jika Anda bingung dalam memilih instrument investasi yang tepat, yuk, gali informasinya melalui ebook Finansialku berikut ini:
Ebook GRATIS, Panduan Praktis Menuju Investasi yang Sukses
Bukan cuma itu, dengan berinvestasi orang tua juga akan mendapatkan pertambahan jumlah nilai uang dari bunga tahunan.
Sebagai gambaran, mari kita hitung perbedaan keuntungan menabung di rekening deposito, dan rekening Reksa Dana Pasar Uang.
Menabung di Rekening Deposito
Anggaplah kalau penghasilan orang tua lulusan universitas saat ini adalah Rp 5 juta, dengan mengalokasikan 20% diantaranya untuk biaya kuliah.
Maka, berdasarkan perhitungan kasar menggunakan fitur ‘Simulasi Investasi’ di menu ‘Investasi’ pada Aplikasi Finansialku, dana yang berhasil terkumpul adalah:
Dengan jumlah modal awal Rp 1 juta dan jumlah investasi bulanan Rp1 juta, serta rutin dilakukan selama 18 tahun.
Maka, keuntungan akhir yang akan Anda peroleh dengan asumsi return 4% per tahun, adalah: Rp263.767.353.
Menabung di Rekening Reksa Dana Pasar Uang
Sementara dengan simulasi penghasilan yang sama, tapi kita menyimpan dana biaya kuliah di Reksa Dana Pasar Uang, dengan rata-rata return 6% per tahun.
Maka dana yang akan terkumpul 18 tahun kemudian adalah Rp310.610.685.
Ingat Ini!
Sobat Finansialku, perlu diingat bahwa hasil perhitungan ini tidak bersifat mutlak, menimbang sifat pasar yang fluktuatif.
Sehingga kita tidak bisa memprediksi 100% bagaimana kondisi pasar di masa depan.
Selain itu, ingatlah hukum investasi untuk tidak menyimpan semua aset dalam satu instrumen saja. Atau istilah lainnya diversifikasi.
Tujuannya, agar ketika pasar saham mengalami penurunan, kerugian yang mungkin Anda alami bisa kita minimalisir jumlahnya.
Adapun, diversifikasi ini harus kita sesuaikan dengan jumlah dana yang diinvestasikan, dan berapa lama investasi tersebut berlangsung.
Artinya, tidak semua orang akan memiliki profil investasi yang sama, pun instrumen investasi yang sama.
Oleh karena itu, agar tidak salah langkah, Anda perlu berdiskusi lebih lanjut dengan ahlinya secara empat mata bersama perencana keuangan Finansialku.
Anda bisa menghubunginya melalui Customer Advisory pada nomor WhatsApp: +62851 5866 2940 atau klik banner di bawah ini.
Bagaimana pendapat Anda mengenai informasi di atas? Mari kita diskusikan melalui kolom komentar di bawah ini!
Jangan lupa bagikan juga artikel ini kepada keluarga dan kerabat lainnya, ya. Terima kasih.
Editor: Ismyuli Tri Retno
Sumber Referensi:
- Redaksi. 28 Juli 2022. Orangtua Indonesia Makin Sulit Biayai Kuliah Anak. Kompas.id – https://bit.ly/3BwddKf
- Admin. 29 Juli 2022. Agar Si Miskin Tetap Bisa Kuliah. Kompas.id – https://bit.ly/3zMO10W
- Sandra Desi Caesaria. 17 Juli 2022. Biaya Kuliah SIMAK UI 2022, Ini Besaran UKT. Kompas.com – https://bit.ly/3Qen1wM
- Admin. 18 April 2020. Biaya Kuliah yang Harus Kamu Persiapkan, Ini Rinciannya. Money.kompas.com – https://bit.ly/3A5D9LI
dilema besar