Ini Daftar Negara yang Terancam Bangkrut Karena Utang

Ini Daftar Negara yang Terancam Bangkrut Karena Utang

Krisis yang melanda dunia kini berbuntut panjang. Setidaknya terdapat daftar negara yang terancam bangkrut karena utang. Kira-kira negara mana saja?

Yuk simak informasi selengkapnya dalam artikel Finansialku berikut ini.

 

Daftar Negara Terancam Bangkrut Karena Utang

Pandemi Covid-19 akhir-akhir ini mungkin sudah membaik, akan tetapi tidak dengan kondisi ekonomi global. Krisis diseluruh dunia saat ini justru semakin mengkhawatirkan.

Tidak hanya tantangan restrukturisasi yang harus banyak negara lakukan setelah Covid-19. konflik Rusia dan Ukraina membuat krisis pada bidang energi dan pangan justru kian meningkat.

Alhasil, banyak sekali negara yang justru terancam bangkrut akibat kondisi internal mereka yang sangat rentan. Rata-rata negara tersebut terlilit utang dengan jumlah fantastis dan inflasi yang tinggi!

 

Lantas negara mana sajakah yang terancam bangkrut karena utang? Berikut ini daftar selengkapnya:

  1. El Salvador
  2. Ghana
  3. Tunisia
  4. Pakistan
  5. Mesir
  6. Kenya
  7. Argentina
  8. Ukraina
  9. Bahrain
  10. Namibia
  11. Brasil
  12. Angola
  13. Senegal
  14. Rwanda
  15. Afrika Selatan
  16. Costa Rica
  17. Gabon
  18. Morocco
  19. Ekuador
  20. Turki
  21. Republik Dominika
  22. Etiopia
  23. Colombia
  24. Nigeria
  25. Meksiko

 

Bagaimana Kondisi Negara-negara yang Terancam Bangkrut?

Berdasarkan analisis Bloomberg, terdapat 4 matriks yang menjadi indikator dasar dari prediksi tersebut.

Indikator tersebut antara lain:

  • Imbal hasil Obligasi pemerintah.
  • Credit default swap (CDS) 5 tahun.
  • Beban bunga sebagai persentase dari Produk Domestik Bruto (PDB).
  • Utang pemerintah sebagai persentase PDB.

 

Sebagai contoh yakni El Salvador. Negara beribukotakan San Salvador ini memiliki imbal hasil obligasi pemerintah sebesar 31,8%.

Akan tetapi El Salvador memiliki pembayaran bunga tahunan sebesar 4,9% PDB, tentu angka tersebut cukup tinggi.

Kondisi ini semakin parah dengan kejatuhan nilai aset kripto, salah satunya bitcoin. 

Pasalnya negara di wilayah Amerika tengah ini telah membeli sebanyak 2300 keping bitcoin menggunakan dana publik sebesar US$100 juta.

Kemudian salah satu negara yang berada di benua Eropa dan anggota negara G20, Turki juga menjadi salah satu yang terancam bangkrut. 

Pasalnya inflasi di beberapa sektor sudah tidak terkendali. Misalnya, inflasi di sektor transportasi menyentuh angka 123%. Sementara untuk harga makanan alami kenaikan mencapai 94%.

Kondisi ini kian mengkhawatirkan setelah mata uang lira terus terkoreksi terhadap Dollar Amerika Serikat hingga mencapai 20% pada tahun ini.

 

Sri Lanka Semakin Kritis! 

Sementara itu, negara yang kini mengalami kritis ialah Sri Lanka. Pasalnya negara yang berada di pesisir tenggara India ini mengalami krisis terparah sejak tahun 1948 dan telah dinyatakan bangkrut. 

Pada Bulan Juni saja inflasi Sri Lanka meningkat hingga 54,6% secara year-on-year (yoy). Kondisi ini kian parah setelah krisis energi turut melanda negara ini. 

UNICEF merilis setidaknya 70% rumah tangga di Sri Lanka sudah mengurangi konsumsi makannya.

Tak sampai di situ, kebutuhan bahan bakar seperti bensin hingga solar pun sudah tidak bisa terpenuhi dengan baik.

 

Presiden Sri Lanka Melarikan Diri

Alih-alih bertanggung jawab atas kondisi negaranya yang krisis, Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa justru melarikan diri untuk menghindari gelombang protes rakyatnya.

Gotabaya diketahui memilih Singapura sebagai tempat pelarian setelah sempat kabur ke Maladewa.

Ia sendiri belum resmi menyatakan pengunduran dirinya meski sudah mendapatkan tekanan dari berbagai pihak.

Gotabaya sendiri sempat mengambil kebijakan baru yang menimbulkan polemik setelah menunjuk sekutunya, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe untuk menggantikannya menjabat sebagai presiden.

 

Apakah Kondisi Indonesia Jauh Lebih Baik?

Sri Lanka adalah peringatan bagi semua negara di dunia, termasuk Indonesia. Kekhawatiran pun semakin melanda setelah beberapa kali Indonesia mengalami kenaikan di berbagai harga kebutuhan pokok.

Seperti harga bahan makanan yang merangkak naik, bahan bakar non-subsidi yang ikut naik, dan masih banyak lagi.

Akan tetapi kita selaku masyarakat Indonesia tak perlu khawatir secara berlebihan.

Pasalnya Managing Director Dana Moneter Internasional atau Director International Monetary Fund (IMF), Kristalina Georgieva menegaskan bahwa Indonesia tidak berada dalam jurang krisis.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.

“Ada tiga hal yang disampaikan, pertama dia meyakinkan Indonesia tidak berada dalam jurang krisis seperti yang digembar-gemborkan,” ungkap Erick, melansir liputan6.com (17/07).

 

Kendati demikian, Erick menegaskan bahwa Indonesia tidak akan terlena begitu saja dan akan tetap waspada dengan segala kemungkinan yang terjadi. 

Apalagi kondisi geopolitik yang dinamis tentu sangat memungkinkan bagi Indonesia ikut terdampak adanya krisis.

“Secara eksternal, yang namanya geopolitik, global ekonomi bisa saja berdampak,” tambahnya.

 

Kondisi Utang dan Inflasi Indonesia

Hingga akhir Mei 2022 lalu, utang Indonesia telah mencapai Rp7.002,24 triliun. Meski cukup besar akan tetapi rasio utang terhadap PDB masih berkisar 38,88%.

Angka tersebut masih jauh ambang batas rasio utang maksimal yakni di angka 60%.

Akan tetapi Indonesia perlu waspada terhadap inflasi yang terus meningkat. Setidaknya per Juni 2022, inflasi Indonesia mencapai 4,35% secara tahunan (yoy) dan 0,61% secara bulanan (mtm).

Faktor yang menyebabkan hal ini terjadi tentu saja rantai pasok energi global yang saat ini terganggu akibat perang Rusia dan Ukraina.

 

Tips Menghadapi Lonjakan Harga (Inflasi)

Inflasi dan kenaikan harga mungkin sudah kita rasakan. Harga kebutuhan pokok pun saat ini semakin melambung.

Tentu saja kita bisa menghindar dari kondisi ini, apalagi jika hal ini terjadi secara global.

Akan tetapi bukan berarti kita tidak bisa mengantisipasinya. Perencana keuangan sekaligus Founder Finansialku, Melvin Mumpuni memberikan beberapa tips keuangan yang bisa kamu ikuti.

Tips pertama ialah menambah penghasilan aktif. Hal tersebut sebagai langkah dalam menyiasati jumlah pengeluaran yang lebih besar daripada pemasukan.

Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan seperti mengambil pekerjaan sampingan, membuat bisnis sampingan, dan masih banyak lagi.

“Salah satu caranya dengan menambah penghasilan lewat active income. Contohnya, pekerjaan sampingan, berdagang produk keuangan, makanan, hampers, atau emas.” Kata Melvin Mumpuni.

 

Tips selanjutnya bisa kamu ketahui lebih lengkap dalam artikel berikut ini:

Hadapi Lonjakan Inflasi, Begini Tips Keuangan Ala Financial Planner

 

Di sisi lain, kamu juga perlu untuk menganggarkan kembali keuangan yang kamu miliki. Jika kamu masih bingung untuk melakukannya, langsung saja cari tahu jawabannya dalam ebook Finansialku “Cara Membuat Anggaran dengan Tepat”.

Didalamnya terdapat informasi seputar cara mengatur, mencatat, dan mengevaluasi anggaran dengan baik dan benar.

Langsung saja klik banner-nya untuk download.

Banner Iklan Ebook Cara Membuat Anggaran dengan Tepat - PC
Banner Iklan Ebook Cara Membuat Anggaran dengan Tepat - HP

 

Itulah informasi mengenai daftar negara yang terancam bangkrut karena utang. Lantas apa komentarmu mengenai informasi ini? Jangan segan untuk menuliskannya di kolom komentar ya!

 

Editor: Ratna SH

Sumber Referensi: 

  • Redaksi. 17 Juli 2022. Daftar 25 Negara Hampir Bangkrut karena Utang. Cnnindonesia.com – https://bit.ly/3obbsKB
  • Dinda Audrience. 16 Juli 2022. Inflasi Terbang Gila-gilaan, Warga +62 Harus Apa? Cnnindonesia.com – https://bit.ly/3PhQS7c
  • Dr. Noviardi Ferzi. 17 Juli 2022. Rasio Utang, Akankah Indonesia Seperti Sri Langka. Jamberita.com – https://bit.ly/3IN0lBd
  • Redaksi. 17 Juli 2022. IMF Pastikan Ekonomi Indonesia Tak Masuk Jurang Krisis. Liputan6.com – https://bit.ly/3o7R9xV

dilema besar