Bisnis Rumah Sakit Masih Kinclong, Saham MTMH Layak Koleksi?

Bisnis Rumah Sakit Masih Kinclong, Saham MTMH Layak Koleksi?

Meski perekonomian dunia sedang tidak baik-baik saja akibat konflik Rusia-Ukraina hingga meningkatnya suku bunga acuan.

Namun, bisnis rumah sakit masih tetap mentereng. Terbukti, saham PT Murni Sadar Tbk. (MTMH) justru menguat di tengah sentimen negatif global.

Apakah layak dikoleksi? Mari kita bahas selengkapnya!

 

Saham MTMH Menguat di Tengah Sentimen Negatif Global

Buntut dari memanasnya konflik Rusia-Ukraina membuat sejumlah negara yang tergabung dalam Uni Eropa (EU) memberikan sanksi ekonomi kepada Rusia.

Terlebih selama ini Rusia menjadi pemasok batu bara terbesar bagi Eropa di tahun 2021, di mana Jerman termasuk negara tertinggi yang impor batu bara Rusia.

Kondisi perekonomian pun semakin terdampak, setelah meningkatnya konsumsi masyarakat.

Tapi persedian barang tidak mencukupi, hingga menyebabkan inflasi yang tinggi di sejumlah negara.

Sentimen ini bukan tidak mungkin akan menjadi sinyal merah di pasar Bursa Global hingga Domestik.

Selain itu, pasar saham juga tengah mendapat tekanan dari kekhawatiran kenaikan suku bunga acuan The Fed.

Sehingga, berisiko akan membuat investor berbondong-bondong meninggalkan pasar saham dan kripto dalam 2 bulan terakhir ini.

Meski sentimen negatif global tengah terjadi, tetap saja ada yang bersinar dan  bertumbuh dalam satu bulan terakhir.

Adalah saham PT Murni Sadar Tbk. (MTMH) yang menguat hingga +38,95%, dan selama 15 hari terakhir semakin menguat +51,75%.

[Baca Juga: Naik 372%, Saham BMSR Mengaum Di Tengah Ambruknya IHSG!]

 

Menilik Bisnis Saham MTMH

Saat ini, Perseroan memiliki 5 rumah sakit yang berlokasi di Medan, Jakarta, Bali dan Tangerang.

Lalu mengoperasikan 1 rumah sakit di Medan dengan menggunakan metode kerja sama operasional.

Keenam rumah sakit tersebut, diantaranya:

  • Rumah Sakit Murni Teguh Memorial Hospital;
  • Rumah Sakit Aminah;
  • Rumah Sakit Murni Teguh Sudirman;
  • Rumah Sakit Ibu dan Anak Rosiva;
  • Rumah Sakit Murni Teguh Bali; dan
  • Rumah Sakit Murni Teguh Methodist Susanna Wesley.

 

Per tanggal 31 Desember 2021, Perseroan mempekerjakan 103 dokter umum dan 319 spesialis yang menawarkan layanan ke pasien Perseroan.

Selain itu turut dibantu oleh 1.980 perawat dan staf pendukung lainnya.

Adapun kapasitas keseluruhan rumah sakit tersebut, secara total jumlahnya sekitar 858 tempat tidur.

Seiring dengan perkembangan teknologi medis kedokteran yang pesat, Perseroan memberikan pelayanan dengan tersedianya fasilitas pengobatan, diantaranya:

  • Linear Accelerator (LINAC) Elekta Synergy Platform
  • Coronary Artery Bypass Grafting (CABG)
  • Radioterapi,
  • MRI 1.5 Tesla
  • CT Scan 128 slices
  • Mammography
  • Chemotherapy center
  • Branchitheraphy
  • Heart centre
  • Cardiovascular Care Unit (CVCU) di Rumah Sakit Utama di Medan yaitu Murni Teguh Memorial Hospital.

 

Rencananya, fasilitas layanan tersebut juga akan diterapkan pada Rumah Sakit lain yang dikelola Perseroan.

Perseroan juga berencana mengembangkan usahanya melalui pendirian rumah sakit baru, pengembangan rumah sakit Perseroan yang sudah berdiri dan akuisisi rumah sakit yang berpotensi baik.

Center of Excellence Perseroan adalah onkologi dan kardiovaskuler.

Sementara layanan unggulan yang dimiliki adalah unit onkologi radiasi dengan menggunakan peralatan modern berteknologi tinggi yaitu LINAC Elekta Synergy Platform dengan kemampuan teknik 3D-CRT dan Intensity Modulated Radiation Therapy (IMRT).

Selain itu, Perseroan menyediakan layanan CABG yaitu prosedur pembedahan pembuatan jalan baru bagi arteri jantung yang tersumbat untuk memulihkan aliran normal ke otot jantung.

[Baca Juga: Laba Bersih Tumbuh 100,77% Di Q1 2022, INCO Favorit Asing?]

 

Kepemilikan Saham MTMH

PT Murni Sadar Tbk. (MTMH) semula dimiliki oleh keluarga Sitorus.

Salah satu pemegang saham utama dengan kepemilikan besar adalah Jacqueline Sitorus yang sebelum IPO menguasai 24,11% dan setelah IPO berkurang menjadi 21,15%.

Melansir dari Kuhuni.com, Jacqueline Sitorus merupakan anak taipan kelapa sawit Martua Sitorus, yang diketahui lahir di Medan tahun 1987.

Martua Sitorus adalah salah satu pendiri dan terkait dengan perusahaan sawit dan produsen minyak goreng Wilmar.

Bersama pengusaha Singapura Kuok Khoon Hong, Martua Sitorus mendirikan Wilmar, sebagai salah satu perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Singapura.

[Baca Juga: Temukan Ladang Minyak 157 Juta Barel, Potensi Cuan Baru?]

 

Kinerja Keuangan Saham MTMH

Sepanjang tahun 2021, PT Murni Sadar Tbk (MTMH) membukukan laba bersih sebesar Rp 130,36 miliar atau melesat tajam 766% dibandingkan tahun 2020 yang hanya tercatat Rp 15,398 miliar.

Emiten rumah sakit ini juga mencatat pendapatan sepanjang tahun 2021 naik 73,06% menjadi Rp 983,1 miliar.

Hasil itu ditopang kenaikan pendapatan dari pemeriksaan kesehatan sebesar 57,57% menjadi Rp 312,49 miliar.

Sementara pendapatan obat-obatan naik 115% menjadi Rp 282,33 miliar. Kemudian pendapatan jasa dokter melonjak 84,5% menjadi Rp 131,79 miliar.

Sama halnya dengan pendapatan rawat inap yang mengalami kenaikan 69,7% menjadi Rp 90,8 miliar.

Meskipun beban pokok pendapatan membengkak 37% menjadi Rp 548,15 miliar, tapi laba kotor dapat naik 160,04% menjadi Rp 435 miliar.

Sementara itu, aset perseroan naik 65,7% menjadi Rp1,334 triliun karena peningkatan modal disetor menjadi Rp 181,45 miliar dan surplus penilaian ulang sebesar Rp 443,5 miliar. 

Itulah gambaran keuangan dari saham MTMH, apakah Anda tertarik untuk mengoleksi saham ini?

Agar tidak salah mengambil langkah, sebaiknya perbanyak insight seputar investasi saham, melalui ebook Finansialku berikut ini.

Ebook GRATIS, Petunjuk Praktis Dapat Keuntungan di Saham

 

Analisis Teknikal Saham MTMH

Harga saham emiten rumah sakit PT Murni Sadar Tbk. (MTMH) bergerak liar sepanjang 2 minggu terakhir bulan Juni ini.

Pada pembukaan perdagangan Kamis (23/6/2022) saat tulisan ini diproduksi, MTMH berada pada harga Rp 2.640/lembar saham, menguat +0,76% pada penutupan pasar.

Pergerakan Harga Saham MTMH (1week). Source: Tradingviews.com

 

Jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut terkait analisa dalam investasi saham, yuk, tonton video Finansialku berikut ini:

 

Sebagai informasi tambahan, emiten rumah sakit ini baru saja melantai di bursa saham domestik pada 20 April 2022.  

Sebelumnya, MTMH menetapkan harga penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) sebesar Rp 1.280 per saham.

Walaupun berada dalam tren bullish, tidak menutup kemungkinan akan ada koreksi di saham yang mengalami tren ini, meski baru beberapa bulan IPO.

Sehingga bagi para traders perlu berhati-hati, untuk para investor tetap perhatikan bagaimana kebutuhan di masa mendatang serta prospek bisnis hingga kondisi keuangan perusahaan.

Jika Anda ingin diskusi lebih lanjut mengenai saham atau investasi lainnya, hubungi perencana keuangan Finansialku melalui Aplikasi Finansialku atau buat janji via WhatsApp di nomor 0851-5866-2940!

Nantinya Anda juga bisa melakukan review portofolio investasi, bersama para perencana keuangan yang sudah berpengalaman di bidangnya.

Disclaimer-on: Tulisan ini untuk EDUKASI, bukan SARAN INVESTASI. Penulis tidak memegang saham terkait. Penulis tidak terafliasi dengan perusahaan yang disebutkan atau anak usaha. Penyebutan nama saham tidak bermaksud memberikan opsi buys/sell atau pun rekomendasi untuk saham tertentu.

Artikel menunjukkan fakta dan analisa dari penulis. Berdasar laporan keuangan dan diambil dari sumber dianggap terpercaya. Data dapat berubah tergantung kondisi. Seluruh tulisan dan tanggapan adalah opini pribadi.

 

Apakah Anda tertarik untuk investasi jangka menengah pada saham seperti ini? Jika ada pertanyaan, silakan tulis di kolom komentar di bawah, ya.

Jangan lupa bagikan artikel ini kepada para investor lainnya. Terima kasih.

 

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber Referensi:

Kontan.co.id, Market.bisnis.com, CNBC Indonesia, RTI, Indopremier (IPOT), Stockbit, Tradingviews.com

dilema besar