Melonjaknya harga komoditas termasuk CPO, ditambah dengan sentimen kebijakan ekspor dari pemerintah, menjadikan harga CPO semakin melonjak dan saham sektor kelapa sawit mendulang cuan.
Lantas, bagaimana kinerja emiten sawit seperti SSMS? Yuk, kita simak update terbaru emiten ini!
Laba Bersih SMSS Meroket 162%
PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) mencatat kenaikan penjualan pada tahun 2021 sebesar 29,72%, secara tahunan manjadi Rp 5,20 triliun.
Selaras dengan penjualan, laba bersih perusahaan juga melonjak hingga 162% dari Rp 580,53 miliar di tahun 2020 menjadi Rp 1,53 triliun di tahun 2021.
Dilansir melalui Indopremier Sekuritas, Direktur Utama SSMS, Nasarudin Bin Nasir menjelaskan kinerja yang positif ini sejalan dengan perbaikan ekonomi domestik dan global sehingga tren permintaan CPO juga meningkat.
Pada periode itu perusahaan mampu memproduksi 444.720 metrik ton CPO.
[Baca Juga: Laba Bersih Tumbuh 100,77% Di Q1 2022, INCO Favorit Asing?]
Diakui bahwa jumlah produksi ini masih di bawah target yang ditetapkan sebanyak 527.425 metrik ton.
“Pencapaian kinerja yang positif tersebut tidak terlepas dari upaya kami untuk terus memperkuat strategi dan meningkatkan inovasi guna mencapai produk yang berkualitas, dengan fokus pada peningkatan nilai tambah produk, optimalisasi tingkat produksi dan penjualan, serta efisiensi dalam setiap kebijakan,” ucap Nasarudin dalam keterangannya, Senin (23/5).
Secara rinci untuk untuk penjualan inti sawit (PK) meningkat 90,68% atau sebesar Rp 240,88 miliar dibandingkan penjualan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 126,32 miliar.
Untuk penjualan minyak inti kelapa sawit (PKO) sebesar 90,6 persen atau senilai Rp 414 miliar jika dibandingkan tahun 2020 yang senilai Rp 257 miliar.
Perusahaan menyampaikan berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan sebagai salah satu upaya membuka pangsa pasar yang lebih luas.
[Baca juga: Analisis Prospek PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG)]
Dari kabar ekonomi, pemerintah resmi mencabut larangan ekspor crude palm oil (CPO) dan bahan baku minyak goreng mulai kemarin 23 Mei 2022.
SSMS memiliki lahan di Kalimantan Tengah seluas 116.067 hektare (ha), dengan luas area tertanam 81.273 ha. Kapasitas pabrik mencapai 540.000 ton per tahun, dan oil extraction rate (OER) 22,5%.
Pabrik kelapa sawit milik SSMS memiliki kapasitas 540 metrik ton per jam dengan tingkat utilisasi pabrik mencapai 62% pada 2020.
Perseroan berkomitmen dalam menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan yang senantiasa meningkat setiap tahun, terutama upaya Perseroan untuk memperoleh sertifikasi Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO).
Swasti Kartikaningtyas, Corporate Secretary SSMS mengatakan, pihaknya menargetkan produksi CPO perusahaan pada 2022 naik 6% hingga 8% dari 2021. Seiring dengan hal tersebut, produksi CPO pada tahun 2022 ditargetkan sebesar 566.265 ton.
“Sementara, target penjualan CPO kami perkirakan sebesar Rp 5,47 triliun,” kata Swasti melansir dari situr Bisnis.
Untuk menopang usaha perusahaan, SSMS mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 600 miliar.
Swasti menuturkan, capex tersebut bersumber dari dana internal perusahaan dan akan digunakan untuk operasional perusahaan baik planting maupun non planting.
[Baca juga: CPO Masih Bergairah, Ini Prospek PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP)]
Analisis Teknikal PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS)
Harga saham SSMS terpantau naik hingga 25,4% sejak awal tahun 2022.
Jika melihat rentang 3 bulan, SSMS menguat hingga +12,6%, sedangkan selama 1 minggu tereakhir sudah menguat +14,2%
Di tengah melonjaknya harga sawit, bagaimana pergerakan saham SSMS? Mari simak grafik berikut:
SSMS saat tulisan ini diproduksi berada pada harga 1.210/lembar saham, menguat 2,5% pada perdagangan 24 Mei 2022.
Sobat Finansialku jika ingin trading pada saham ini bisa tentukan target take profit pada level harga 1200-1300 dengan support di level 1.155 dan cut loss jika break 1.125.
Atau bagi Anda yang ingin lebih lanjut mengetahui dunia trading, bisa baca ebook ini secara gratis!
Kinerja positif SSMS tidak terlepas dari membaiknya harga komoditas CPO.
Perseroan sudah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan menyetujui rencana pembagian dividen Rp 760 miliar, kepada para investor sebesar 50% dari laba bersih Tahun Buku 2021 yang sebesar Rp 1,53 triliun.
Selain SSMS, ada emiten komoditas lainnya yang akan dibahas, bagaimana pergerakan saham-saham komoditas tersebut? Tunggu beritanya di Finansialku.
Apakah Anda tertarik untuk berinvestasi di saham ini? Yuk, tulis jawaban atau opini Anda di kolom komentar. Jangan lupa juga untuk share artikel ini, ya. Terima kasih.
Editor: Ratna SH
Sumber Referensi:
- Kontan.co.id
- Market.bisnis.com
- CNN Indonesia
- RTI
- Indopremier (IPOT)
- Stockbit
- Laporan Keuangan Q1 SSMS(idx.co.id)
dilema besar