Istilah debit dan kredit pasti tidak asing lagi di telinga. Apalagi jika bersinggungan dengan perbankan atau akuntansi.
Lalu, apa sebenarnya maksud kedua istilah tersebut? Temukan penjelasannya di artikel Finansialku kali ini. Selamat membaca!
Summary:
- Debit dan kredit merupakan dua istilah yang berbeda, baik dalam aspek perbankan maupun akuntansi.
- Debit memiliki berbagai jenis dan contohnya, yang bisa digunakan sesuai fungsi dan kebutuhan masing-masing.
Pengertian Debit Adalah
Sobat Finansialku, seringkali kita mendengar istilah debit dalam dunia keuangan. Atau mungkin, Anda punya “kartu debit” di dompet?
Meski kebanyakan orang kerap menyebut demikian, tapi ada saja yang belum mengetahui arti debit sebenarnya.
Berikut ini pengertian debit adalah:
#1 Dalam Perbankan
Istilah debit dalam dunia perbankan, diartikan sebagai kartu yang diterbitkan oleh bank sebagai pendamping rekening tabungan.
Saat ini, setiap jenis tabungan di bank memiliki kartu debit, untuk memudahkan nasabah dalam bertransaksi.
Untuk bisa mendapatkannya, Anda hanya perlu memiliki rekening aktif di bank dengan sejumlah uang di dalamnya.
#2 Dalam Akuntansi
Kata debit diserap dari bahasa latin, debere, yang artinya pencatatan.
Pada tabel, debit biasanya ada di baris kiri yang mencatat kenaikan biaya dan aset. Kenaikan atau penambahan itu dapat berupa dana, peralatan, hingga sewa dan piutang.
Sementara dalam neraca, total debit harus balance dengan total kredit. Jika debit lebih dari kredit, maka disebut saldo debit.
Jenis Debit
Setelah mengetahui pengertiannya, berikut adalah jenis-jenis debit dalam perbankan dan akuntansi:
#1 Jenis Debit dalam Perbankan
Umumnya, kartu debit dalam perbankan terbagi atas beberapa jenis, yakni:
#1 Berdasarkan Penggunaannya
- GPN
Debit GPN merupakan kartu debit yang didukung oleh Gerbang Pembayaran Nasional. Adanya kartu ini, Anda dapat bertransaksi melalui mesin EDC bank manapun.
Namun, kartu ini hanya dapat digunakan di Indonesia.
- VISA atau MasterCard
Kartu debit dengan VISA atau MasterCard merupakan kartu debit yang dapat digunakan di Indonesia maupun luar negeri.
Umumnya, biaya administrasi bulanan kartu ini lebih tinggi dari kartu debit GPN.
[Baca Juga: Kartu Debit GPN Resmi Diluncurkan BI dan Bank-bank Nasional]
#2 Jenis Debit Berdasarkan Tingkatannya
Berikut adalah jenis-jenis kartu debit berdasarkan tingkatannya:
- Kartu Debit Silver
Kartu debit silver merupakan varian basic. Kartu ini dapat digunakan di luar negeri, tetapi memiliki limit yang tidak terlalu besar.
Bisa dikatakan, jenis kartu ini adalah varian yang paling banyak dipakai oleh masyarakat.
- Kartu Debit Gold
Debit gold satu tingkat di atas varian silver. Jika dibanding silver, limit debit gold lebih tinggi.
Pada beberapa bank, pemegang kartu debit gold berhak mengikuti undian berhadiah tahunan dan benefit lain seperti potongan harga.
- Kartu Debit Platinum
Kartu Debit Platinum adalah varian tertinggi dari kartu debit. Kartu ini memiliki limit paling tinggi dan banyak benefit.
Kartu ini direkomendasikan untuk Anda yang sering bertransaksi dalam jumlah besar.
[Baca Juga: Review Jenius BTPN, Kartu Debit Kaum Milenial]
#2 Jenis Debit dalam Akuntansi
Berbeda dengan perbankan, dalam akuntansi tidak ada pembagian debit, melainkan hanya alokasi penggunaannya.
Berikut adalah alokasi debit dalam akuntansi:
#1 Aset
Debit digunakan pada aset, yang mencakup aset tetap dan aset lancar.
Aset lancar adalah harta yang mudah dicairkan, baik berupa uang, peralatan, dan sebagainya.
#2 Beban
Debit digunakan untuk menutup beban. Beban biasanya terdiri atas belanja yang dilakukan untuk menjalankan produksi.
Jika dikreditkan, beban akan berkurang. Jika didebitkan, beban akan bertambah.
#3 Akumulasi
Akumulasi akan mengurangi nilai aset tetap, seperti alat dan kendaraan operasional.
Dengan mengakumulasi nila aset, perusahaan bisa menilainya di kemudian hari jika diperlukan.
#4 Liabilitas dan Ekuitas
Debit juga digunakan untuk menyelesaikan utang piutang perusahaan.
Contoh Debit
Nah, mungkin diantara Sobat Finansialku ada yang bertanya-tanya. Seperti apa contoh debit dalam perbankan dan akuntansi?
Yuk, langsung saja simak penjelasan di bawah ini:
#1 Contoh Debit dalam Perbankan
Contoh debit perbankan antara lain sebagai berikut:
#1 Berdasarkan Penggunaannya
- Contoh GPN
Debit memudahkan transaksi di dalam negeri. Sayangnya, kartu ini tidak dapat dipakai di luar Indonesia.
Beberapa contoh kartu debit GPN adalah Mandiri Gold GPN, Paspor BCA GPN Platinum, Tahapan Xpressi, dan ATM BRI Simpedes.
- Contoh Visa atau MasterCard
Pemegang kartu debit Visa atau MasterCard dapat bertransaksi di luar negeri. Selain itu, ada promo menarik yang ditawarkan.
Contoh debit Visa atau MasterCard antara lain ATM BRI BritAma Bisnis, Paspor BCA MasterCard Blue, dan Mandiri Gold Visa.
#2 Jenis Debit Berdasarkan Tingkatannya
- Contoh Kartu Debit Silver
Beberapa contoh kartu debit silver adalah Mandiri Silver GPN, mandiri Silver Visa, Paspor BCA GPN Blue, Paspor BCA MasterCard Blue, dan ATM BRI Simpedes.
- Contoh Kartu Debit Gold
Beberapa contoh kartu debit gold adalah ATM Mandiri Gold GPN, ATM Mandiri Gold Visa, Paspor BCA MasterCard Gold, dan Paspor BCA MasterCard GPN.
- Kartu Debit Platinum
Beberapa contoh kartu debit platinum antara lain Paspor BCA MasterCard Platinum, Paspor BCA GPN Platinum, Mandiri Platinum GPN, dan Mandiri Visa GPN.
Bagaimana Sobat Finansialku, sudah cukup jelas mengenai contoh-contoh kartu debit dalam perbankan?
Banyak diantara kita yang pastinya sudah mengantongi kartu-kartu tersebut. Bahkan jumlahnya pun biasanya lebih dari satu kartu, betul?
Meski tujuan kartu ini untuk memudahkan proses transaksi, sebaiknya Anda menggunakannya secara tepat dan bijak sesuai kebutuhan.
Agar cash flow keuangan tetap aman, Anda bisa menambah referensi seputar perencanaan keuangan dengan membaca ebook Finansialku ini:
Ebook GRATIS, Cara Mengatur Keuangan dengan Mudah
#2 Contoh Debit dalam Akuntansi
Sementara untuk debit dalam akuntansi, berikut adalah contohnya:
Perbedaan Debit dan Kredit
Sampai disini, apakah Anda sudah mulai paham tentang apa itu debit? Biasanya, istilah debit ini sama familiarnya dengan kredit.
Lalu, apa yang membedakan keduanya? Ini penjelasannya!
#1 Perbedaan Debit dan Kredit dalam Perbankan
Dalam perbankan, debit dan kredit merupakan istilah yang sering dijumpai. Setiap nasabah dapat memilih kartu debit atau kredit untuk keuangan mereka.
Beberapa perbedaan kartu debit dan kredit di bank adalah:
- Kartu debit merupakan salah satu identitas nasabah selain buku tabungan dan dapat digunakan transaksi sesuai dengan uang yang mereka miliki.
Sementara kartu kredit adalah kartu transaksi yang diterbitkan oleh bank sebagai bentuk kepercayaan terhadap seseorang.
- Sumber dana kartu debit adalah tabungan pribadi. Sedangkan sumber dana kartu kredit adalah pinjaman bank.
- Pemilik kartu debit harus memiliki tabungan di bank, sementara pemilik kartu kredit tidak diwajibkan memilikinya. Sebab, dia menggunakan pinjaman.
- Kartu debit diberikan saat pembukaan rekening. Sementara kartu kredit perlu mendaftar secara terpisah.
- Kartu debit dapat terus digunakan sampai batas limit harian Berbeda dengan kartu kredit, dapat digunakan sampai plafon yang ditentukan bank habis.
- Pemegang kartu debit hanya membayar biaya administrasi bulanan. Sementara pengguna kartu kredit membayar utang dan bunga dari pinjamannya.
[Baca juga: 5 Perbedaan Kartu Kredit dan Kartu Debit]
Setelah mengetahui perbedaan kedua kartu tersebut, mungkin diantara kita ada yang tertarik untuk menggunakan kartu kredit, atau justru sebaliknya?
Banyak orang ‘parno’ dengan kartu kredit karena tidak sedikit pemiliknya yang malah terlilit utang dan membuat keuangan berantakan.
Tapi sebenarnya, untung rugi kartu ini tergantung penggunaan masing-masing. Kalau Anda ingin mencari peruntungan kartu kredit, temukan rahasianya di video Finansialku berikut ini:
#2 Perbedaan Debit dan Kredit dalam Akuntansi
Sementara dalam akuntansi, debit dan kredit berjalan bersama, tetapi kontra. Kolom debit dan kredit sama pentingnya dan harus sama.
Berikut adalah perbedaan debit dan kredit yang patut Anda ketahui:
- Posisi debit ada di sebelah kiri buku besar, sementara kredit ada di sebelah kanan.
Dalam rekening pribadi, penerima akan memasukkannya di baris debit, sedangkan pemberi akan menulisnya di bagian kredit.
- Debit mencatat semua transaksi masuk, sedangkan kredit mencatat semua transaksi keluar.
- Dalam laporan laba rugi, semua pengeluaran dan kerugian dicatat dalam debit, sementara pendapatan ditulis dalam kredit.
- Peningkatan debit disebabkan naiknya cash, inventaris, mesin, tanah, perlengkapan, asuransi, serta bangunan.
Sedangkan peningkatan kredit disebabkan kenaikan dana pemegang saham. Utang, laba ditahan, biaya operasional, dan sebagainya.
Hitung Debit Kredit Agar Tidak Buntung
Itulah ulasan mengenai debit dalam perbankan dan akuntansi. Jika Anda nasabah bank, pertimbangkan apakah lebih baik memilih kartu debit atau kartu kredit untuk transaksi.
Sedangkan ketika Anda ingin merintis usaha, sebaiknya buat hitung-hitungan debit kredit secara profesional agar keuangan jelas.
Jika diperlukan advice mengenai perencanaan keuangan secara detail, baik untuk pribadi maupun bisnis, Anda bisa konsultasi dengan perencana keuangan Finansialku.
Hubungi melalui Aplikasi Finansialku atau WhatsApp untuk buat janji, ya!
Semoga informasi seputar debit di artikel ini bisa bermanfaat. Jika Anda punya pertanyaan, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini.
Bagikan juga artikelnya kepada teman dan kerabat lainnya, ya. Terima kasih.
Editor: Ismyuli Tri Retno
Sumber Referensi:
- Admin. 10 Februari 2022. Apa itu Debit? Pengertian dan Perbedaannya dengan Kredit. Ocbcnisp.com – https://bit.ly/3yFRzlp
- Admin. Apa Itu Perbedaan Debit dan Kredit? Ini Penjelasannya. Cimbniaga.co.id – https://bit.ly/3yweTlE
- Admin. Debit. Kamus.tokopedia.com – https://bit.ly/3Nfqjyk
- Admin. Mengenal Perbedaan Debit dan Kredit Dalam Akuntansi. Jurnal.id – https://bit.ly/3FK0h3y
dilema besar