Bagaimana prospek bisnis ritel hingga transportasi di tengah momentum mudik dan kembali normalnya aktivitas masyarakat? Yuk, kita bahas!
Bisnis Ritel di Momentum Lebaran 2022
Setelah Indonesia memberlakukan pembatasan aktivitas yang berdampak pada dilarangnya dan pengetatan mudik selama 2 tahun, akhirnya pada 2022 ini mudik hingga cuti lebaran bisa dilakukan.
Kepastian bahwa masyarakat boleh mudik pada lebaran tahun 2022 ini disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Mudik kali ini dengan syarat sudah mendapatkan dua kali vaksin dan satu kali booster, serta tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Bagaimana keadaan mudik hingga prediksi bisnis ritel dan transportasi tahun ini?
#1 Lonjakan Jumlah Pemudik
Seiring dengan relaksasi kebijakan mudik pada lebaran tahun ini.
Prediksi bahwa mobilitas masyarakat jauh lebih tinggi ke depannya ini akan memberikan peluang bagi bisnis ritel di rest area terutama jalan tol, bandara dan terminal.
Hasil survei juga disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI.
Budi mengatakan, dari hasil survei Balitbanghub diperkirakan bahwa pemudik pada tahun ini dapat mencapai 79,4 juta orang.
Melansir bisnis.com, Kepala Pusat Industri, Perdagangan dan Investasi Indef Andry Satrio Nugroho mengatakan kinerja penjualan ritel modern yang terletak di rest area sepanjang jalan tol bakal tumbuh positif seiring dengan pelonggaran mudik pada tahun ini.
Bahkan, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memproyeksikan pertumbuhan penjualan ritel modern yang berada di rest area sepanjang jalan tol bakal naik 10–15% secara tahunan.
#2 THR Dibayar Penuh
Disampaikan oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, mewajibkan perusahaan membayar Tunjangan Hari Raya (THR) kepada para pekerja minimal 7 hari sebelum lebaran 2022.
Keberhasilan penanganan Covid-19 dan vaksinasi menunjukkan normalisasi pemulihan kegiatan masyarakat.
Sehubungan dengan kondisi tersebut, perusahaan juga mulai beroperasi normal, dan daya beli masyarakat yang membaik sehingga berdampak pada pendapatan perusahaan.
[Baca Juga: Hore! THR Tahun 2022 Dibayar Full! Gini Cara Kelola yang Benar!]
#3 Efek Inflasi dan PPN Terhadap Daya Beli Masyarakat
Pertumbuhan yang positif pada tahun ini tidak bakal berdampak signifikan secara keseluruhan untuk kinerja ritel di tengah inflasi domestik yang diprediksi memangkas pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini.
Melansir Antaranews, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksikan ekonomi Indonesia tumbuh sekitar 4,5% sampai 5,2% pada kuartal I-2022 di tengah ketidakpastian global akibat perang antara Ukraina dan Rusia.
Ekonomi yang membaik ditandai dengan indeks keyakinan konsumen, penjualan eceran, pertumbuhan penjualan bermotor hingga konsumsi semen dan listrik yang naik.
Survei Konsumen Bank Indonesia periode Maret 2022 mengindikasikan bahwa keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi terjaga pada level optimis, tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Maret 2022 sebesar 111,0 (indeks >100).
Namun inflasi membuat harga berbagai barang komoditas dan bahan pokok naik, hingga PPN 11% yang sudah diberlakukan.
Dampak kenaikan minyak dunia, maka pemerintah akan melakukan penyesuaian harga bahan bakar mulai dari Pertalite, minyak solar dan BBG, Bio CNG dan lainnya.
Dampak bahan bakar akan terasa langsung pada biaya transportasi bahan baku dan operasional lainnya.
Ternyata dampak inflasi tidak hanya terjadi di Indonesia, di AS inflasi yang tinggi membuat bursa menjadi khawatir,
Wall street sempat melemah setelah pengumuman data inflasi Maret AS yang mencapai 8,5%.
Hal ini merupakan level tertinggi inflasi selama 41 tahun terakhir (sejak tahun 1981). Sehingga sempat mendorong naik yield obligasi AS tenor 10 tahun ke level 2,82% sebelum akhirnya ditutup turun di level 2,72%.
Pelonggaran PPKM
Hingga tulisan ini dibuat, beberapa peraturan pemerintah terkait PPKM terdapat pelonggaran, di antaranya:
- Warung makan/warteg, pedagang kaki lima, lapak jajanan dan sejenisnya diizinkan buka sampai pukul 21.00 waktu setempat. Maksimal pengunjung 75% dari kapasitas dan waktu makan maksimal 60 menit.
- Pusat perbelanjaan/mall/pusat perdagangan dibuka dengan kapasitas maksimal 75% sampai dengan pukul 21.00 waktu setempat. Namun pada nyatanya kunjungan mall seringkali sudah penuh apalagi jika ada bazar dan event.
- Bioskop dapat beroperasi 70%, dengan kapasitas pengunjung maksimal 70% dan hanya pengunjung kategori hijau di aplikasi Peduli Lindungi yang boleh masuk.
- Supermarket, hypermarket, pasar tradisional, toko kelontong dan pasar swalayan yang menjual kebutuhan sehari-hari dibatasi jam operasional sampai pukul 21.00 waktu setempat dengan kapasitas pengunjung 75%.
Dampak Mudik Lebaran 2022 Pada Perusahaan Ritel
Pertumbuhan yang positif tidak bakal berdampak signifikan secara keseluruhan untuk kinerja ritel di tengah inflasi domestik yang diprediksi memangkas pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini.
Melansir Ekonomi.bisnis, Ketua Umum Aprindo Roy N. Mandey mengatakan asosiasinya masih mengkhawatirkan sejumlah paket kebijakan seperti kenaikan pajak pertambahan nilai atau PPN sebesar 11%.
Fluktuasi harga energi hingga barang kebutuhan pokok (bapok) bakal mengurangi tingkat konsumsi masyarakat di tengah momentum mudik tahun ini.
[Baca Juga: Jangan Dulu Beli Tiket, Ini Syarat Mudik Lebaran 2022]
Patut diperhatikan, turunnya kinerja penjualan ritel modern juga dipengaruhi oleh sentimen kenaikan harga sebagian besar barang kebutuhan pokok dan penting (bapokting) pada tahun ini.
Tingkat konsumsi masyarakat bakal ikut turun lantaran sentimen harga naik sehingga masyarakat menahan beberapa kebutuhan lainnya.
Bulan Ramadhan memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap penjualan perusahaan ritel terutama yang memiliki bisnis penjualan pakaian atau lifestyle.
Hal ini dilihat dari rata-rata pertumbuhan penjualan emiten LPPF, MAPI, dan RALS pada 202.
PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF)
Pada 2021, Matahari berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 913 miliar dibandingkan rugi bersih sebesar Rp 873 miliar pada 2020.
Hal ini didukung oleh kinerja perdagangan kuartal IV-2021 sejalan dengan pelonggaran PPKM (yang membantu kondisi pemulihan) dan inisiatif yang dijalankan perseroan.
Perseroan membukukan penjualan kotor sebesar Rp 10,3 triliun pada 2021 atau tumbuh 20% dibandingkan tahun 2020. Pendapatan bersih pada 2021 mencapai Rp 5,6 triliun, naik 15% dari 2020.
PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI)
MAPI membukukan peningkatan jumlah pengunjung secara nasional, terutama pada kuartal IV/2021.
Sepanjang 2021, MAPI membukukan kenaikan pendapatan bersih sebesar 24,1% menjadi Rp 18,42 triliun dari Rp 14,8 triliun.
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS)
Emiten retail PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. selama tahun 2021 setelah itu meraup laba berjalan Rp 170,57 miliar, atau melonjak 222,82% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pendapatan Ramayana sepanjang tahun yang lalu capai Rp 2,59 triliun. Nilai itu naik tipis 2,56% dari tahun awal mulanya sebesar Rp 2,52 triliun.
Pada tahun 2020 dibarengi dengan kebijakan PSBB yang memberatkan perusahaan ritel adalah dilarang berkerumun yang berdampak pada penutupan gerai-gerai ritel terutama di pusat perbelanjaan.
Hal ini membuat kinerja penjualan dan kinerja laba LPPF, MAPI, dan RALS turun.
Sebelum lanjut ke pergerakan harga saham beberapa ritel di atas, jika Anda tertarik untuk mendapatkan keuntungan dari investasi saham, Anda bisa ketahui strateginya melalui ebook berikut ini.
Pergerakan Saham dan IHSG Di Awal Ramadhan
Indeks harga saham gabungan berhasil membuka perdagangan pada Selasa dan Rabu (12/13 April 2022) di zona hijau dan menguat ke level 7.240,18.
Pelaku pasar masih mencermati pergerakan sektor ritel hingga transportasi yang diharapkan dapat melonjak di tengah ramadhan dan menyambut lebaran.
Kesimpulan
Pertumbuhan yang positif pada konsumsi masyarakat tahun ini tidak akan berdampak signifikan untuk perusahaan ritel. Ditambah dengan inflasi domestik yang diprediksi memangkas pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini.
Itulah prosek beberapa bisnis ritel di Indonesia di tengah momentum mudik dan lebaran 2022. Jika Anda memiliki pertanyaan dan opini seputar informasi di atas, silakan tulis pada kolom komentar di bawah ini.
Jangan lupa juga untuk membagikan artikel ini pada rekan-rekan investor lainnya. Terima kasih.
Editor: Ratna Sri H.
Sumber Referensi:
- Kontan.co.id
- Market.bisnis.com
- CNN Indonesia
- RTI
- Stockbit
- IDX.co.id
dilema besar