IHSG Hari Ini 23 Februari 2022 Dibuka Menguat di 6.878

IHSG Hari Ini 23 Februari 2022 Dibuka Menguat di 6.878

IHSG Hari Ini 23 Februari 2022 dibuka menguat di 6.878,625 di awal perdagangan. IHSG diperkirakan bakal berada di zona hijau dengan rentang 6.874-6.919.

 

Pembukaan IHSG Hari Ini 23 Februari 2022 Menguat di 6.878,625

Laju Indeks Harga Saham Gabungan – IHSG Hari Ini 23 Februari 2022 (Rabu) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan. IHSG diperkirakan bakal berada di zona hijau dengan rentang 6.874-6.919 setelah penutupan IHSG 22 Februari 2022 berada di 6.861,994.

 

 

Pada awal perdagangan, IHSG sempat berada di posisi 6.892,105 (pukul 09:30 WIB).

 

Pada awal-awal perdagangan terdapat 202 saham yang mengalami kenaikan dan 268 saham mengalami penurunan. Selain itu, terdapat 172 saham yang nilainya tidak berubah dan 65 saham tidak ada perdagangan.

 

Per pukul 09:30 WIB, asing sedang aktif membeli beberapa saham seperti PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK).

 

Sedangkan, asing sedang aktif menjual beberapa saham seperti PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), PT Astrindo Nusantara Infrastructure Tbk. (BIPI), PT Gozco Plantations Tbk. (GZCO).

 

Top Foreign Buy by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BBCA 8.025 11.900.000
TLKM 4.300 43.689.126
ARTO 16.250 38.114.210
EMTK 2.140 34.944.537
BBNI 7.825 30.635.973
PTBA 3.000 30.415.068
INKP 8.050 19.480.622
EXCL 2.890 9.337.650
AALI 11.275 8.299.787
MDKA 3.730 7.814.491

 

Top Foreign Buy by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BRMS 173 367.513
EMTK 2.140 163.832
BBCA 8.025 147.958
TLKM 4.290 101.671
PTBA 3.000 101.336
CARE 550 87.514
SCMA 258 58.362
LSIP 1.430 53.212
KLBF 1.615 40.635
BBNI 7.825 39.109

 

Top Foreign Sell by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BMRI 7.850 -41.000.000
BUMI 62 -10.000.000
AVIA 815 -9.582.710
DOID 394 -8.571.391
ANTM 2.180 -8.037.322
FPNI 452 -7.116.790
SMGR 7.125 -5.891.810
BEBS 4.930 -5.380.706
SIDO 965 -4.950.407
GZCO 172 -4.735.362

 

Top Foreign Sell by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BUMI 62 -1679.254
BIPI 52 -335.302
GZCO 172 -270.080
ENRG 176 -215.092
DOID 394 -210.243
BHIT 62 -154.762
FPNI 454 -148.613
KPIG 124 -125.735
IATA 202 -124.354
AVIA 815 -116.861

 

Berita IHSG Hari Ini 23 Februari 2022

Saham

  • Bursa saham Amerika Serikat berakhir turun tajam pada akhir perdagangan Selasa (22/2/2022) waktu setempat lantaran investor memantau ketegangan Rusia dan Ukraina yang meningkat.
  • Indeks saham di Asia pagi ini di buka naik tipis meskipun indeks aham utama di Wall Street semalam turun tajam dengan DJAI dan NASDAQ mencatatkan penurunan selama 4 hari beruntun.

Indeks S&P 500 sekarang sudah terpangkas 10,25% dari level penutupan teringginya yang terjadi tanggal 3 Januari, memberi konfirmasi bahwa S&P 500 berada dalam fase koreksi.

  • Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka ke zona hijau pada perdagangan hari ini. Tekanan jual investor asing tak membuat IHSG turun.

Pada pukul 09.01 WIB, IHSG bergerak naik 0,35% atau 23,95 poin ke level 6.885,95. Dengan sebanyak 186 saham menguat, 79 saham merah, dan 204 saham stagnan.

Aksi jual bersih, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) diborong dengan net buy masing-masing Rp 10,7 miliar dan Rp 3,7 miliar.

  • Minyak semakin mendekati US$ 100 dolar AS per barel pada akhir perdagangan Rabu (23/2/2022) waktu Asia, setelah Moskow memerintahkan pasukannya masuk ke dua wilayah yang memisahkan diri di Ukrania timur.
  • Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) turun pada hari ini, Rabu (23/2/2022), setelah kemarin harga CPO sempat naik.

 

Emiten

  • Emiten pengembang properti Grup Sinar Mas, PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) menargetkan prapenjualan sebesar Rp 7,7 triliun pada tahun ini.
  • Emiten konstruksi BUMN , PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mendapatkan kelebihan permintaan ( oversubscribe) sebanyak 1,5 kali dari Penawaran Umum Berkelanjutan

Obligasi Berkelanjutan (PUB) II Wijaya Karya Tahap II Tahun 2022 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap II Tahun 2022.

  • PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) berhasil mencatatkan penjualan cemerlang setelah sebanyak 102 unit rumah Klaster Leonora senilai Rp 231 miliar terjual hanya dalam satu hari.
  • Kinerja keuangan PT Indosat Tbk (ISAT) di sepanjang 2021 berbalik membukukan laba bersih mencapai Rp 6,75 triliun, padahal setahun sebelumnya perseroan masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 716,72 miliar
  • PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) menargetkan pertumbuhan penjualan dan laba bersih tahun ini sebesar 15%.
  • PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) mengumumkan bahwa anak perusahaannya, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), melalui anak perusahaannya di Australia, BUMA Australia Pty Ltd (BUMA Australia), telah memperbaharui kontrak jasa pertambangan dengan BHP Billiton dan Mitsubishi Alliance (BMA) terkait operasi tambang Blackwater sekitar AUD 550 juta.

 

Sumber:

Bisnis.com, CNBC Indonesia, Phillip Sekuritas, Indopremier Sekuritas, Mirae Aset Sekuritas, dari berbagai sumber dianggap terpercaya.

 

Disclaimer:

Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca.

 

Ingin investasi saham menguntungkan? Dengarkan audiobook ini di Aplikasi Finansialku!

banner_jangan_asal,_ketahui_ini_dulu_sebelum_investasi_saham

 

Update dari LQ45

Saham-saham yang tergabung dalam LQ45, saat pembukaan berada di zona merah pada pembukaan di posisi 977,826 dengan rentang terendah dan tertinggi adalah 975-983. Saat perdagangan dimulai, LQ45 berada di posisi 978,288 (pukul 09:30 WIB).

 

Pada awal perdagangan saham LQ45 terdapat 24 saham yang mengalami kenaikan dan 17 saham yang mengalami penurunan. Kemudian, terdapat 4 saham yang tidak mengalami perubahan.

 

Symbol Name Last Price Change % Change




















































































































































































 

dilema besar