Investment Outlook 21-25 Februari 2022: IHSG menuju 6.950, setelah itu akan bagaimana?? Simak review dan prediksi IHSG, rekomendasi reksa dana, obligasi hingga p2p lending berikut.
IHSG Review dan Outlook
Review IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari Jumat (18/2) ditutup menguat sebesar 58 poin atau 0,84% ke level 6.893.
[Baca IHSG Hari Ini]
Sektor yang mengalami kenaikan tertinggi yaitu sektor infrastruktur sebesar 2,38% dan sektor teknologi yang naik 1,90% sedangkan investor asing masih mencatatkan pembelian bersih (Net Buy) sebesar Rp 845 miliar di pasar reguler.
Secara mingguan, investor asing telah melakukan pembelian bersih sebesar Rp 3,38 triliun.
Pergerakan selama seminggu kemarin IHSG telah membuat rekor baru yaitu menyentuh level 6.899.
Faktor penyebab kenaikan ini adalah masih pada isu geopolitik global terkait dengan ketegangan Rusia vs Ukraina membuat sektor komoditas mengalami kenaikan tingggi di CPO, emas, nikel, dan sektor energi.
Data Ekonomi Domestik yaitu surplusnya neraca transaksi berjalan pada 2021 sebesar US$ 3,3 miliar dan derasnya inflow investor asing terutama ke Big bank (BBCA, BBRI, BMRI, BBNI).
Outlook IHSG Minggu Ini 21-25 Februari 2022
IHSG masih dalam kuat dalam posisi naik dengan test naik ke 6.910, batas resisten minggu ini 6.950.
Namun jika melihat kondisi global dan domestik yang mengalami koreksi maka potensi koreksi IHSG akan terjadi minggu ini dengan target penurunan di 6.800 dan 6.700 (support kuat minggu ini).
Secara outlook, IHSG akan MIX. (naik dl ke 7.950, jika tidak kuat maka akan koreksi sehat).
Kinerja Sektoral IHSG Secara Mingguan
Kinerja Sektoral IHSG minggu kemarin (14-18 Februari 2022)
IHSG pada minggu kemarin mengalami kenaikan sebesar 77 poin atau 1,14% ke level 6.893. Hal ini diikuti oleh indeks LQ45 yang naik 0,9% dan Indeks IDX30 sebesar 1,06%.
Dari 11 sektor di BEI, 8 sektor saham mengalami kenaikan dan 3 sektor mengalami penurunan.
Sektor infrastuktur memimpin kenaikan dengan naik sebesar 5,37%, sektor IDX Cyclic naik 4,59% dan sektor properti naik 2,38%.
Sedangkan sektor yang mengalami penurunan terbesar adalah sektor transportasi dan logistik yang turun -3,99%, sektor teknologi sebesar -1,6% dan sektor basic industri yang turun -0,82%.
Investor Asing
Pola Pergerakan Investor Asing pada IHSG
Berdasarkan Data RTI, investor asing (foreign) pada hari Jumat (18/2) melakukan aksi pembelian bersih (Net Buy) sebesar Rp 845 miliar di pasar reguler.
Secara mingguan, inflow asing sudah di Rp 3,38 triliun dan selama Februari ini, investor asing sudah masuk Rp 13 triliun dengan alokasi terbesar di sektor Big Bank.
5 Saham yang Diakumulasi Asing Terbesar Dalam Mingguan (Dibeli Asing)
Pergerakan dari 5 saham yang menjadi akumulasi pembelian asing di pimpin oleh BNI, saham Telkom Indonesia, saham BCA, saham Astra Agro Lestari, dan saham Astra Internasional.
5 Saham yang Distribusi Asing Terbesar Dalam Mingguan (Dijual Asing)
Saham yang dijual asing minggu ini sangat sedikit, dengan yang terbesar selama minggu ini adalah saham di Merdeka Copper Gold, Elang Mahkota Teknologi, saham perusahaan Timah, saham cat AVIA dan saham Unilever Indonesia.
Data dan Sentimen Kuat Penggerak Market
Data Global:
Fokus minggu masih akan sama yaitu kepastian perang atau tidaknya di Rusia – Ukraina.
Jika terjadi perang akan membuat penurunan signifikan di bursa, namun jika tidak terjadi, maka pelan-pelan masih akan kembali naik bursa globalnya.
Rekomendasi Saham
Ada dua rekomendasi saham minggu ini secara spesifik, namun kita sudah masuk ke saham-saham komoditas CPO, emas, nikel, dan energy (berbasis minyak).
Saham-saham tersebut sudah mengalami kenaikan signifikan, sehingga tidak cocok untuk swing trade, tapi lebih ke trading jangka pendek.
#1 WIKA
Cicil pembelian di 1130 dan under 1100.
Target sell masih di 1250-1350 minggu ini.
#2 INCO
Cicil pembelian under 4850.
Target sell di 5100-5200.
Jika turun ke 4700 bisa dilakukan averaging.
Reksa Dana
Reksa Dana Indeks Basis LQ45 dan ETF LQ45
Indeks LQ45: Reksa dana berbasis Indeks dan ETF berbasis LQ45 minggu ini akan naik dengan target resisten 990-1000.
Reksa Dana Indeks Basis IDX30 dan ETF IDX30
Indeks IDX30 outlook minggu ini bergerak naik dengan test resisten 535.
Indeks Syariah/Jakarta Islamic Indeks (JII)
Secara teknikal, JII juga masih naik dengan test resisten di 570 dan 590.
Reksa Dana Saham YTD Kinerja Lebih Baik (Aktif) Dibandingkan Dengan Market
Kriteria seleksi berdasarkan parameter:
- Return 2021: Year To Date (YTD) di atas IHSG
- Asset Under Management (AUM): di atas 200 M
- Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
- DrawDown (DD): 9-15%
- Top 20 Manajer Investasi (MI) sisi Dana Kelolaan
Untuk bulan-bulan awal tahun tentunya kinerja reksa dana saham belum akan stabil secara performance untuk menjadi acuan.
Sektoral dan Top Holding Sahamnya Per Data FFS
- Eastpring Investment Value Discovery: Alokasi penempatan Investasinya di 97,4% di saham sisanya kas dengan Top sahamnya di BBCA, ARTO, HRUM, MDKA, ASII, BBRI, BMRI.
- HPAM Ultima Ekuitas: Alokasinya sekarang adalah 83% saham, time deposit 3% dan cash sebesar 14%.
Sedangkan untuk top holding sahamnya adalah BBRI, BRPT, TPIA, MPMX, MSIN, SMGR, WSKT.
Reksa Dana Campuran YTD Kinerja Lebih Baik Dibandingkan Dengan Market
Kriteria seleksi berdasarkan parameter:
- Return 2021: Year To Date (YTD) di atas Infovesta Balance Fund Indeks
- Asset Under Management (AUM): di atas 100 M
- Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
- DrawDown (DD): 7-12%
Sektoral dan Top Holding Saham dan Obligasinya Per Data FFS
- Schroder Dana Campuran: Portofolio investasi di saham 57%, obligasi 39% dan pasar uang sebanyak 4%. Sedangkan top holding sahamnya adalah: BBCA, BBRI, BBNI, BMRI , TLKM
- Sucorivest Flexsi Fund: Portofolio aset alokasi di saham 74,71%, obligasi 5,51% dan cash sebesar 19,78% sedangkan untuk Top Holding perusahaannya adalah HOKI, MYOH, CSMI, KLBI.
Reksa Dana Pendatapan Tetap
Kriteria seleksi berdasarkan parameter:
- Return 2021: Year To Date (YTD) di atas Infovesta Fix Income Indeks
- Asset Under Management (AUM): di atas 100 M
- Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
- DrawDown (DD): 4-6%
Reksa dana pendapatan tetap dengan kinerja di atas rata-rata pendapatan tetap yang ada di market karena strategi investasi mereka adalah di obligasi swasta yang dominan diambil.
Oleh karena itu kinerjanya lebih bagus dan stabil. Contoh pada FFS di Succor Invest Stable Fund dan Equity Dana Pasti.
Reksa Dana Pasar Uang
Kriteria seleksi berdasarkan parameter:
- Return 2021: Year To Date (YTD)
- Asset Under Management (AUM): di atas 500 M
- DrawDown (DD): 0-0,5%
Penempatan reksa dana pasar uang lebih dominan di obligasi jangka pendek dibandingkan dengan deposito dan penempatan deposito dengan rate bunga yang menarik yaitu ada di Bank buku 1-2.
Obligasi
Obligasi Negara tipe FR yang menjadi acuannya adalah FR tenor 10 tahun:
Jika melihat pergerakan yield obligasi selama seminggu ini masih mengalami koreksi tipis di 6,496% dengan harga 99,1.
Minat di obligasi atau bond sedang tinggi karena adanya konflik Rusia – Ukraina yang terus meningkat di ambang perang.
Peer-to-Peer (P2P) Lending
4 P2P Lending yang mempunyai TKB90 sebesar 100%
TKB90 adalah ukuran tingkat keberhasilan penyelenggara P2P dalam memfasilitasi Penyelesaian Kewajiban Pinjam meminjam dalam jangka waktu sampai 90 hari terhitung sejak jatuh tempo.
Sobat Finansialku bisa konsultasikan keuangan Anda, termasuk investasi, secara terpisah bersama Perencana Keuangan Finansialku dengan membuat jadwal melalui whatsapp Finansialku.
Disclaimer ON: Sifat dari analisis ini adalah pandangan pribadi berdasarkan pemahaman dan pengalaman penulis, segala instrumen investasi ada sisi risiko dan potensinya. Do Your Own Research (DYOR)!
Itu dia investment outlook seminggu ke depan. Bagaimana menurut pendapat Anda?
Yuk share informasi ini pada sesama investor! Jika ada yang tidak Anda mengerti, silakan tanyakan dalam kolom komentar. Kami akan bantu Anda mengerti investasi Anda.
Editor: Eunice
dilema besar