Investment Outlook 14-18 Februari 2022: Koreksi Wajar ditengah potensi Perang Rusia Ukraina!
Simak review dan prediksi IHSG, rekomendasi reksa dana, obligasi hingga p2p lending berikut.
IHSG Review dan Outlook
Review: IHSG Break The Limit..
Break the Limit harga IHSG menyentuh level tertinggi di 6.874 yang menjadi kenaikan harga tertinggi sepanjang masa.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari Jumat (11/2) ditutup pada level 6.815 turun 8 poin (-0,12%).
Dibuka di 6.813 setelah mengalami kenaikan tertinggi 6.874 hari Jumat, IHSG selalu bergerak di zona merah dengan tertinggi di harga 6.825 setelah itu terus mengalami penurunan ke titik terendah di 6.773, di sesi II berhasil rebound dan ditutup di 6.815.
[Baca IHSG Hari Ini]
Minggu kemarin IHSG didorong kuat oleh saham-saham sektor Perbankan yang dipimpin oleh BRI dengan investor masuk sangat sebesar Rp 2,4 triliun dalam seminggu ini yang menyebabkan BBRI naik dari harga Rp 4.140 ke Rp 4.500.
Saham bank-bank BUMN; Mandiri dan BNI juga mengalami inflow asing (investor asing) yang besar. Saham lainnya yang digandrung asing adalah saham Telkom.
Pada Jumat sore (14:00 EST/02:00 WIB), penasehat keamanan Gedung Putih (White House) AS, Jack Sullivan mengatakan bahwa saat ini Rusia dapat menyerang Ukraina, yang didukung NATO dan AS, setiap saat (kapanpun).
Hal ini yang mendorong gejolak harga bursa saham secara global dan regional.
Fakta kedua bahwa data inflasi AS sudah di rilis, yaitu 7,5% (lebih tinggi dari perkiraan para analis yaitu 7,2%), menjadi inflasi yang tertinggi selama lebih dari 30 tahun, menyebabkan tekanan kenaikan suku bunga acuan AS di bulan Maret akan makin tinggi.
Outlook IHSG Minggu Ini 14-18 Februari 2022
Setelah mencapai all time high 6.874 minggu kemarin, IHSG akan mengalami koreksi sehat dengan target 6.720 dan 6.600 (sebagai support kuat), sedangkan resistennya masih di 6.850 (resisten kuat minggu ini).
Tekanan seller mulai dominan dengan outlook mingguan IHSG adalah negatif (mengalami penurunan).
Kinerja Sektoral IHSG Secara Mingguan
Kinerja Sektoral IHSG minggu kemarin (7-11 Februari 2022)
Minggu kemarin terjadi break the limit IHSG dengan rekor harga tertinggi di 6.874.
Dari 11 sektor penyusun IHSG, 6 sektor mengalami kenaikan dan 5 sektor mengalami penurunan.
Sektor yang mengalami kenaikan dipimpin oleh sektor transportasi dan logistik sebesar 7,02%, sektor basic industri yang naik 2% dan sektor yang paling besar komposisinya yaitu sektor keuangan sebesar 1,5% dengan kenaikan terkuat di saham BBRI.
Sedangkan sektor yang mengalami penurunan terbesar adalah sektor kesehatan yang turun 4% dan sektor teknologi yang turun 2%.
IHSG dalam seminggu mengalami kenaikan 84 poin atau 1,25% dari 6.731 ke 6.815. Sedangkan Indeks LQ45 dan IDX30 lebih tinggi lagi karena bobot BBRI lebih besar dengan kenaikan 2,13% dan 2,10% di LQ45.
Investor Asing
Pola Pergerakan Investor Asing pada IHSG
Berdasarkan Data RTI, investor asing (foreign) pada hari Jumat (11/2) melakukan aksi pembelian bersih (Net Buy) sebesar Rp 963 miliar di seluruh pasar dengan perincian sebagai berikut; pembelian pasar reguler sebesar Rp 783 miliar, sedangkan untuk pasar negosiasi dan tunai pembelian (Net Buy) sebesar Rp 179 miliar.
Secara mingguan, investor asing melakukan pembelian (Net Buy) di seluruh pasar sebesar Rp 7,62 triliun.
Secara bulanan, Februari ini investor asing sudah masuk sebesar Rp 10,74 triliun di Pasar Modal Indonesia.
5 Saham yang Diakumulasi Asing Terbesar Dalam Mingguan (Dibeli Asing)
Pergerakan dari 5 saham yang menjadi akumulasi pembelian asing yang masih dominan di bigbank dengan pembelian terbesar ada di saham BBRI, saham Telkom, saham BNI sebesar, saham bank Mandiri dan saham Bank BCA.
Dengan efek terbesar kenaikannya di saham BRI yang mengangkat IHSG secara signifikan.
5 Saham yang Distribusi Asing Terbesar Dalam Mingguan (Dijual Asing)
Saham yang dijual/distribusi oleh investor asing minggu ini sebetulnya kecil secara penjualan yaitu kurang dari Rp 100 miliar.
Penjualan terbesar adalah saham Astra Internasional, saham Era Jaya, saham matahari departemen Store, saham Avian dan saham dari Vale.
Data dan Sentimen Kuat Penggerak Market
Data Global:
Data Minggu ini yang menjadi fokus utama adalah Potensi Perang antara Rusia dan Ukraina yang dibantu AS dan NATO.
Jumat kemarin, penasihat keamanan gedung putih AS memberikan pernyataan bahwa Rusia dapat menyerang Ukraina kapan saja. Dalam satu hingga dua minggu ke depan isu ini akan menjadi fokus.
Pasar global, regional, dan domestik langsung memberikan reaksi negatif dan melakukan aksi sell-off yang menimbulkan koreksi.
Rekomendasi Saham
Minggu ini tidak ada rekomendasi saham, menunggu kondisi global.
Saham-saham BBRI dan LSIP sudah dilakukan take profit.
Jika ketegangan Rusia – Ukraina memuncak dan perang, maka sektor komoditas dan bahan baku yang akan menjadi rekomendasi pilihan saham; CPO, oil & gas (energi), dan emas.
Sobat Finansialku bisa saksikan pembahasan Investment Outlook Finansialku dalam webinar gratis setiap hari Jumat pukul 20.00 WIB di channel youtube Finansialku. Subscribe untuk dapatkan notifikasinya.
Reksa Dana
Reksa Dana Indeks Basis LQ45 dan ETF LQ45
Indeks LQ45: Reksa dana berbasis Indeks dan ETF berbasis LQ45 minggu ini akan turun (secara outlook negatif). Namun pergerakannya masih dalam batas range support dan resisten sesuai gambar.
Reksa Dana Indeks Basis IDX30 dan ETF IDX30
Indeks IDX30 outlook minggu ini bergerak mix dengan resisten 520 dan 530, sedangkan support di 500 dan 490. Untuk minggu ini masih bergerak mix dengan kecenderungan turun (secara outlook negatif).
Indeks Syariah/Jakarta Islamic Indeks (JII)
Secara teknikal, JII juga masih akan test turun ke support di 550 dan 530 (tekanan sell naik), sedangkan batas resisten masih di 590 tidak akan tembus karena secara outlook masih akan negatif.
Reksa Dana Saham YTD Kinerja Lebih Baik (Aktif) Dibandingkan Dengan Market
Kriteria seleksi berdasarkan parameter:
- Return 2021: Year To Date (YTD) di atas IHSG
- Asset Under Management (AUM): di atas 200 M
- Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
- DrawDown (DD): 9-15%
- Top 20 Manajer Investasi (MI) sisi Dana Kelolaan
Untuk bulan-bulan awal tahun tentunya kinerja reksa dana saham belum akan stabil secara performance untuk menjadi acuan.
Sektoral dan Top Holding Sahamnya Per Data FFS
- Eastpring Investment Value Discovery: Alokasi penempatan investasinya di 97,4% di saham sisanya kas dengan top sahamnya di BBCA, ARTO, HRUM, MDKA, ASII, BBRI, BMRI.
- HPAM Ultima Ekuitas: Alokasinya sekarang adalah 83% saham, time deposit 3% dan cash sebesar 14%.
Sedangkan untuk top holding sahamnya adalah BBRI, BRPT, TPIA, MPMX, MSIN, SMGR. WSKT.
Reksa Dana Campuran YTD Kinerja Lebih Baik Dibandingkan Dengan Market
Kriteria seleksi berdasarkan parameter:
- Return 2021: Year To Date (YTD) di atas Infovesta Balance Fund Indeks
- Asset Under Management (AUM): di atas 100 M
- Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
- DrawDown (DD): 7-12%
Sektoral dan Top Holding Saham dan Obligasinya Per Data FFS
- Jarvis Balance Fund: Portofolio investasi di saham 73,1%, obligasi 1,3% dan pasar uang sebanyak 25,6%.
Sedangkan top holding sahamnya adalah: ASSA, ARTO, ERAA, HRUM, LINK, MDKA, FREN, EXCL.
- Sucorivest Flexsi Fund: Portofolio aset alokasi di saham 74,71%, obligasi 5,51% dan cash sebesar 19,78% sedangkan untuk top holding perusahaannya adalah HOKI , MYOH, CSMI, KLBI.
Reksa Dana Pendatapan Tetap
Kriteria seleksi berdasarkan parameter:
- Return 2021: Year To Date (YTD) di atas Infovesta Fix Income Indeks
- Asset Under Management (AUM): di atas 100 M
- Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
- DrawDown (DD): 4-6%
Reksa dana pendapatan tetap dengan kinerja di atas rata-rata pendapatan tetap yang ada di market karena strategi investasi mereka adalah di obligasi swasta yang dominan diambil.
Oleh karena itu kinerjanya lebih bagus dan stabil. Contoh pada FFS di Succor Invest Stable Fund dan Equity Dana Pasti.
Reksa Dana Pasar Uang
Kriteria seleksi berdasarkan parameter:
- Return 2021: Year To Date (YTD)
- Asset Under Management (AUM): di atas 500 M
- DrawDown (DD): 0-0,5%
Penempatan reksa dana pasar uang lebih dominan di obligasi jangka pendek dibandingkan dengan deposito dan penempatan deposito dengan rate bunga yang menarik yaitu ada di Bank buku 1-2.
Obligasi
Obligasi Negara tipe FR yang menjadi acuannya adalah FR tenor 10 tahun:
Jika melihat pergerakan yield obligasi selama seminggu ini masih mengalami kenaikan di 6,508% dengan harga 99,01. Minat di obligasi atau bond sedang tinggi karena adanya konflik Rusia – Ukraina yang terus meningkat diambang perang.
Atur keuangan, belajar keuangan, ikut kelas keuangan, rencanakan masa depan, hingga beli langsung produk keuangannya bisa dilakukan dalam satu aplikasi Finansialku!
Penasaran? Download aplikasinya dan dapatkan akses premium gratis selama 30 hari.
Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!
Peer-to-Peer (P2P) Lending
4 P2P Lending yang mempunyai TKB90 sebesar 100%
TKB90 adalah ukuran tingkat keberhasilan penyelenggara P2P dalam memfasilitasi Penyelesaian Kewajiban Pinjam meminjam dalam jangka waktu sampai 90 hari terhitung sejak jatuh tempo.
Sobat Finansialku bisa konsultasikan keuangan Anda, termasuk investasi, secara terpisah bersama Perencana Keuangan Finansialku dengan membuat jadwal melalui whatsapp Finansialku.
Disclaimer ON: Sifat dari analisis ini adalah pandangan pribadi berdasarkan pemahaman dan pengalaman penulis, segala instrumen investasi ada sisi risiko dan potensinya. Do Your Own Research (DYOR)!
Itu dia investment outlook seminggu ke depan. Bagaimana menurut pendapat Anda?
Yuk share informasi ini pada sesama investor! Jika ada yang tidak Anda mengerti, silakan tanyakan dalam kolom komentar. Kami akan bantu Anda mengerti investasi Anda.
Editor: Eunice
dilema besar