IHSG Hari Ini 7 Februari 2022 Dibuka Menguat Di 6.751

IHSG Hari Ini 7 Februari 2022 Dibuka Menguat Di 6.751

IHSG Hari Ini 7 Februari 2022 dibuka menguat di 6.751,349 di awal perdagangan. IHSG diperkirakan bakal berada di zona hijau dengan rentang 6.784-6.806.

 

Pembukaan IHSG Hari Ini 7 Februari 2022 Menguat di 6.751,394

Laju Indeks Harga Saham Gabungan – IHSG Hari Ini 7 Februari 2022 (Senin) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan. IHSG diperkirakan bakal berada di zona hijau dengan rentang 6.784-6.806 setelah penutupan IHSG 4 Februari 2022 berada di 6.731,391.

 

 

Pada awal perdagangan, IHSG sempat berada di posisi 6.714,236 (pukul 09:30 WIB).

 

Pada awal-awal perdagangan terdapat 313 saham yang mengalami kenaikan dan 186 saham mengalami penurunan. Selain itu, terdapat 156 saham yang nilainya tidak berubah dan 85 saham tidak ada perdagangan.

 

Per pukul 09:30 WIB, asing sedang aktif membeli beberapa saham seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), PT MNC Visual Studios Tbk. (IPTV), PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG).

 

Sedangkan, asing sedang aktif menjual beberapa saham seperti PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP), PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA), PT MNC Investama Tbk. (BHIT).

 

Top Foreign Buy by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BBRI 4.330 49.700.000
ARTO 16.825 55.244.545
BBNI 7.375 29.098.190
TLKM 4.230 25.740.247
BMRI 7.475 20.932.482
BBCA 7.750 18.905.920
ADRO 2.210 18.547.004
IPTV 171 9.958.856
PTBA 2.820 9.092.786
PGAS 1.390 9.058.254

 

Top Foreign Buy by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BBRI 4.310 983.358
IPTV 167 584.001
ENRG 119 373.583
BIPI 53 199.731
FREN 83 84.165
ADRO 2.220 79.413
NATO 780 72.215
BUMI 80 68.463
MLPL 250 63.025
PGAS 1.390 60.886

 

Top Foreign Sell by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
SMGR 7.075 -11.000.000
BUKA 376 -10.000.000
TPIA 9.875 -8.686.352
BABP 183 -5.373.295
MPPA 306 -4.904.142
BBYB 2.090 -4.422.376
ASII 5.475 -3.495.710
BRPT 930 -3.489.920
AMAR 775 -3.110.336
BOGA 1.400 -3.104.530

 

Top Foreign Sell by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BABP 183 -290.618
BUKA 376 -265.532
BHIT 62 -195.640
MPPA 306 -159.004
RBMS 84 -123.330
CPRO 87 -98.945
KOTA 52 -81.857
AMAR 775 -41.640
TRJA 400 -40.183
LMAS 79 -38.962

 

Berita IHSG Hari Ini 7 Februari 2022

Saham

  • Indeks saham di Asia pagi ini di buka melemah setelah indeks saham utama di Wall Street akhir pekan lalu di tutup variatif (mixed) di tengah lonjakan imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS.

Rilis laporan keuangan korporasi membantu meredakan sejumlah kekhawatiran mengenai langkah agresif yang akan di ambil bank sentral AS (Federal Reserve).

  • Indeks saham utama di Wall Street berhasil mencatatkan kinerja positif selama 2 minggu beruntun dengan S&P 500 naik 1,5% sepanjang minggu lalu sementara NASDAQ dan DJIA masing-masing menguat 2,4% dan 1,1%.
  • Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Senin (7/2/2022).

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.00 WIB IHSG dibuka pada zona hijau di posisi 6.751,34. IHSG sempat mencatatkan posisi tertinggi pada 6.758,62 beberapa menit setelah pembukaan

  • Perdagangan pasar hari ini akan dipengaruhi oleh kebijakan moneter bank sentral di negara maju yang menyatakan akan menaikkan suku bunga pada 2022.
  • Top gainer pada pembukaan pasar hari ini diduduki oleh saham emiten PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk. (JKON) terbang 28,57% ke posisi Rp 135 pada 09.09 WIB, berkat perseroan yang menang tender sirkuit Formula E. 
  • Selain itu, IHSG akan dibayangi sentimen terkait konflik antara Rusia dan Ukraina, pengumuman data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal IV-2021, serta sentimen mengenai perkembangan kasus Covid-19.
  • Harga minyak mentah global memanas, salah satu pemicunya justru adanya badai dingin di Amerika Serikat yang mengancam kekurangan pasokan.

Harga minyak bertahan di atas level US$ 90 per barel setelah kekhawatiran cadangan minyak mentah AS yang menyusut mungkin tidak cukup untuk memenuhi permintaan akibat serangan badai dingin di AS.

 

Emiten

  • PT Matahari Department Store Tbk (LPPF)akan membeli kembali (buyback) sebanyak-banyaknya 262.614.878 saham atau setara 10% dari modal disetor dan ditempatkan perseroan. Matahari menyiapkan dana hingga sebesar Rp 500 miliar.
  • PT Bank MNC Internasional Tbk(BABP) telah melaksanakan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) atau private placement pada 31 Januari 2022.

Perseroan menerbitkan sebanyak 1,96 miliar saham baru seri B dengan harga pelaksanaan Rp 165.

  • PT Wijaya Karya Tbk(WIKA) mencatat hingga pekan keempat Januari 2022 telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp 4,07 triliun atau 9,56% dari target kontrak baru tahun 2022 senilai Rp 42,57 triliun.
  • APLN membukukan nilai marketing sales senilai Rp 2,7 triliun atau 135% dari total target di tahun 2021.
  • AMRT mengalokasikan Rp 3,4 triliun – Rp 3,5 triliun untuk belanja modal di tahun 2022.

Dengan alokasi tersebut, emiten menargetkan pembukaan 800-1,000 gerai baru.

 

Sumber:

Bisnis.com, CNBC Indonesia, Phillip Sekuritas, Indopremier Sekuritas, Mirae Aset Sekuritas, dari berbagai sumber dianggap terpercaya.

 

Disclaimer:

Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca.

 

Ingin investasi saham menguntungkan? Dengarkan audiobook ini di Aplikasi Finansialku!

banner_jangan_asal,_ketahui_ini_dulu_sebelum_investasi_saham

 

Update dari LQ45

Saham-saham yang tergabung dalam LQ45, saat pembukaan berada di zona hijau pada pembukaan di posisi 956,331 dengan rentang terendah dan tertinggi adalah 953-961. Saat perdagangan dimulai, LQ45 berada di posisi 965,869 (pukul 09:30 WIB).

 

Pada awal perdagangan saham LQ45 terdapat 32 saham yang mengalami kenaikan dan 8 saham yang mengalami penurunan. Kemudian, terdapat 5 saham yang tidak mengalami perubahan.

 

Symbol Name Last Price Change % Change




















































































































































































 

dilema besar