Big Bank Dorong Kenaikan IHSG ke All Time High

Big Bank Dorong Kenaikan IHSG ke All Time High

Investment Outlook 24-29 Januari 2022: Big Bank dorong kenaikan IHSG ke All Time High! Simak outlook IHSG, reksa dana, obligasi hingga p2p lending berikut.

 

IHSG Review dan Outlook

Review: Koreksi Wajar IHSG Setelah 2 Kali Test All Time High?

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari Jumat (22/1) ditutup pada level 6.726 atau naik 99,5 poin (1,50%) bergerak naik tinggi.

IHSG dibuka pada harga 6,626 pada sesi I sempat turun ke 6,607 namun setelah itu terus mengalami kenaikan pada akhir sesi I dan II dengan harga tertinggi di 6.726.

Kenaikan harga-harga Komoditas berbasis CPO, Nikel dan batu bara menjadi sentimen positif di market.

 

 

Sektor yang mengalami kenaikan tertinggi sebagai pendorong IHSG adalah sektor bahan baku yang naik 1,96% dan sektor energi yang naik 1,92%.

Selama seminggu, pergerakan IHSG sempat koreksi ke 6.534 (efek sentimen negatif global yaitu penurunan tajam di bursa Wallstreet terutama Indeks Nasdaq (teknologi) serta kenaikan kasus Covid-19 varian Omicron).

Namun pada dua hari terakhir penutupan bursa, IHSG kembali naik sampai ditutup pada 6.726 efek sektor Big Bank terutama di BCA yang terus mengalami kenaikan.

 

Outlook IHSG Minggu Ini 24-29 Januari 2022

IHSG pada minggu ini akan mencoba Break High (ATH) ke 6.757 dan 6.800 sebagai batas resisten kuat minggu ini, namun jika tidak tembus 6.757 maka IHSG kembali akan turun secara bertahap ke 6.630 dan 6.560 (sebagai support kuat minggu ini).

Secara outlook masih konsolidasi dengan pergerakan MIX.

 

Bobot dari IHSG (Sektoral)

IHSG terdiri dari 11 sektor dengan komposisi bobotnya adalah sebagai berikut:

No Sektoral Bobot (%)
1 IDXFinance 38,9
2 IDXNonCyclic 12,6
3 IDXBasic 11
4 IDXInfra 10,3
5 IDXTechno 4,9
6 IDX Industri 4,7
7 IDXEnergy 6,7
8 IDXCyclic 4,6
9 IDXProperty 2,9
10 IDXHealth  3,1
11 IDXTrans 0,5
Total 100

Sumber: IDX bulan Desember 2021

 

Kinerja Sektoral IHSG Secara Mingguan

Kinerja Sektoral IHSG Dalam Sepekan (17-22 Januari 2022)

No Sektoral Senin (17/1) Kamis (22/1) Perubahan % Perubahan
1 IDXFinance 1.595,86 1.602,30 6,44 0,40%
2 IDXBasic 1.200,43 1.202,86 2,43 0,20%
3 IDXEnergy 1.201,71 1.265,39 63,68 5,30%
3 IDXCyclic 853,36 857,69 4,33 0,51%
5 IDXNonCyclic 666,33 665,23 1,10 -0,17%
6 IDXHealth 1.446,08 1.428,92 17,16 -1,19%
7 IDXProperty 736,21 732,80 3,41 -0,46%
8 IDXTechno 8.596,77 8.140,16 456,61 -5,31%
9 IDXInfra 942,11 945,89 3,78 0,40%
10 IDXTrans 1.655,15 1.607,63 47,52 -2,87%
 11 IDXIndustri 1.052,70 1.041,36 11,34 -1,08%
IDX30 509,73 513,71 3,98 0,78%
LQ45 952,93 959,76 6,83 0,72%
IHSG 6.693,40 6.726,37 32,97 0,49%

Sumber: IDX

 

Kinerja sektoral pada minggu ketiga Januari 2022 (secara mingguan) sektor yang mengalami kenaikan tertinggi adalah sektor energi yang naik 5,30% (kontribusi dari saham-saham sektor batu bara, dan nikel).

Setelah itu sektor konsumen cyclical yang naik 0,5% dan ditopang penguatan pada sektor finance sebesar 0,40% yang didorong oleh kenaikan tinggi di BBCA dan ARTO.

Sedangkan sektor yang mengalami penurunan terbesar pada sektor teknologi yang mengalami penurunan -5,31% dengan saham BUKA yang memberikan kontribusi terbesar pelemahan tersebut dan sektor transportasi dan logistik yang terjadi koreksi wajar saham ASSA setelah mengalami kenaikan tinggi.

Penurunan sektor transportasi dan logistik ini sebesar -2,87%.

 

Investor Asing

Pola Pergerakan Investor Asing pada IHSG

Berdasarkan Data RTI, investor asing (foreign) pada hari Jumat (22/1) melakukan aksi pembelian bersih (Net Buy) sebesar Rp 969 miliar di seluruh pasar dengan perincian sebagai berikut; pembelian pasar reguler sebesar Rp 978 miliar, sedangkan untuk pasar negosiasi dan tunai terjadi penjualan (Net Sell) sebesar Rp 8,33 miliar.

Secara mingguan investor asing melakukan pembelian (Net Buy) di seluruh pasar  sebesar Rp 1,23 triliun yang dikontribusikan pembelian besar di BBCA dan ARTO.

Bulan Januari ini investor asing sudah masuk sebesar Rp 6,72 triliun di Pasar Modal Indonesia.

 

5 Saham yang Diakumulasi Asing Terbesar Dalam Mingguan (Dibeli Asing)

No Nama Saham Net Buy Asing (Rp) Harga Saham (22/1) (Rp) % Mingguan
1 Telkom Indonesia (TLKM)  403 Miliar 4.330 3,34%
2 Bank Jago (ARTO) 340 Miliar 19.000 2,29%
3 Bank BRI ( BBRI)  125 Miliar 4.170 -0,24%
4 Bank Raya Indonesia (AGRO)  113 Miliar 1.325 -12,25%
5 Elang Mahkota Teknologi (EMTK) 66 Miliar 1.980 -7,05%

Sumber data: RTI Business

 

Pergerakan dari 5 saham yang menjadi akumulasi pembelian asing yang masih dipimpin oleh BCA, Bank JAGO, BRI, Bank Raya Indonesia (AGRO) dan  Elang Mahkota Teknologi (EMTK).

 

5 Saham yang Distribusi Asing Terbesar Dalam Mingguan (Dijual Asing)

No Nama Saham Net Sell Asing (Rp) Harga Saham (22/1) (Rp) % Mingguan
1 Astra Internasional (ASII)  172 Miliar 5.600 -2,18%
2 Aneka Tambang (ANTM) 88 Miliar 1.945 -0,26%
3 Bank Mandiri (BMRI)  77 Miliar 7.300 1,74%
4 Vale Indonesia (INCO)  65 Miliar 5.025 5,35%
5 Indocement Tunggal (INTP)  42 Miliar 10.775 -2,71%

Sumber data: RTI

 

Saham yang dijual/distribusi oleh investor asing terbanyak adalah saham Astra Internasional, Aneka Tambang, Bank Mandiri, Vale Indonesia dan Indocement Tunggal.

 

Data dan Sentimen Kuat Penggerak Market

Data Global:

Sumber: Investing.com

 

  • Data minggu ini yang menjadi perhatian pasar adalah Hasil Meeting FOMC terkait dengan kebijakan Makro AS, data Indeks Konsumer AS dan data pertumbuhan ekonomi AS (GDP) di Q4 2021 serta data klaim pengangguran AS.
  • Sentimen negatif lainnya adalah ketegangan antara Ukraina serta sekutunya di NATO vs Rusia.
  • Kenaikan kasus Covid-19 varian Omicron secara domestik yang melonjak secara signifikan khususnya kawasan JABODETABEK dengan transmisi lokal.

 

Rekomendasi Saham

#1 TPIA

Pembelian TPIA secara bertahap di 7.950 (30% dari budget TPIA) dan 7.800 (sisanya) dengan target TP 8.300 dan 8.500. Secara teknikal trend masih naik dan secara Big Player sedang akumulasi beli.  

 

#2 TOWR

Pembelian secara bertahap pada 1.050 (sebanyak 30%) dan 1.020 dengan target TP di 1.150 dan 1.200.

Secara teknikal konsolidasi dan rebound teknis, secara Big Player mulai akumulasi baik investor asing dan lokal.

 

#3 AKRA

Pembelian bertahap di 790 dan 750 dengan target TP di 820-830. Secara teknikal OK dan akumulasi dari Big Player.

 

#4 PGAS

PGAS bisa dilakukan akumulasi pembelian di 1.320 dan 1.280 dengan target TP di 1.450-1.500.

 

Jangan lewatkan pembahasan Investment Outlook Finansialku dalam webinar gratis setiap hari Jumat pukul 20.00 WIB di channel youtube Finansialku. Subscribe untuk dapatkan notifikasinya.

 

 

Reksa Dana

Reksa Dana Indeks Basis LQ45 dan ETF LQ45

Indeks LQ45:  Reksa dana berbasis Indeks dan ETF berbasis LQ45 minggu akan bergerak Mix dengan kecenderungan naik. Resisten masih di 965 dan 975 sedangkan support masih di 930 dan 900.

 

Reksa Dana Indeks Basis IDX30 dan ETF IDX30

Indeks IDX30 outlook minggu ini bergerak mix dengan resisten 520 dan 530, sedangkan support di 500 dan 490.

Untuk minggu ini masih bergerak mix dengan kecenderungan naik.

 

Indeks Syariah/Jakarta Islamic Indeks (JII)

Secara teknikal, JII juga akan naik, minggu ini akan test melanjutkan kenaikan dengan range resisten di 590 dan support di 550.

 

Reksa Dana Saham YTD Kinerja Lebih Baik (Aktif) Dibandingkan Dengan Market

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2021: Year To Date (YTD) di atas IHSG
  • Asset Under Management (AUM): di atas 200 M
  • Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
  • DrawDown (DD): 9-15%
  • Top 20 Manajer Investasi (MI) sisi Dana Kelolaan

 

Untuk bulan-bulan awal tahun tentunya kinerja reksadana saham belum akan stabil secara performance untuk menjadi acuan.

No Nama Reksa Dana Last NAB YTD (%) 1 Y (%) 3Y (%) AUM (Rp) DrawDown (%) Sharpe Ratio
1 HPAM Ultima Ekuitas 2.531 4,59 10,76 -6,94 317 M 8,81 0,0311
2 Eastprint Investment value Discovery  1.391 3,79 -0,13 4,44 2,93 T 11,89 -0,0089
3 Manulife Institutional Equity  2.211 1,02 41,22 60,83 219 M 9,66 0,1101
4 Mandiri Investa Cerdas Bangsa  2.286 2,26 -5,18 -13,52 914 M 12,48 -0,0198
5 Syailendra Dana Ekuitas Sejahtera 1.039 1,53 -2,11 -13,54 1,51 T 12,48 -0,0198

Sumber: Indopremier per 22 januari 2022

 

Sektoral dan Top Holding Sahamnya Per Data FFS

  • Eastpring Investment Value Discovery: Alokasi penempatan investasinya di 97,4% di saham sisanya kas. Dengan Top sahamnya di BBCA, ARTO, HRUM, MDKA, ASII, BBRI, BMRI.
  • HPAM Ultima Ekuitas: Alokasinya sekarang adalah 83% saham, time deposit 3% dan cash sebesar 14%. Sedangkan untuk top holding sahamnya adalah BBRI, BRPT, TPIA, MPMX, MSIN , SMGR. WSKT.

 

Reksa Dana Campuran YTD Kinerja Lebih Baik Dibandingkan Dengan Market

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2021: Year To Date (YTD) di atas Infovesta Balance Fund Indeks
  • Asset Under Management (AUM): di atas 100 M
  • Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
  • DrawDown (DD): 7-12%

 

No Nama Reksa Dana Last NAB YTD (%) 1 Y (%) 3Y (%) AUM (Rp) DrawDown (%) Sharpe Ratio
1 Schroder Dana Campuran  1.906 1,47 1,47 18,66 1,91 T 8,87 -0,0138
2 Panin Dana Bersama Plus  1.461 0,96 -1,67 6,32 483 M 9,36 -0,0282
3 Jarvis Balance Fund 1.951 0,81 39,33   663 M 13,63 0,1001
4 Manulife Dana Campuran II  2.811 0,62 -0,69 5,28 831 M 5,58 -0,0373
5 Sucorinvest Flexsi Fund  6.062 0,09 14,22 39,22 263 M 4,09 0,0683

Sumber: Indopremier

 

Sektoral dan Top Holding Saham dan Obligasinya Per Data FFS

  • Jarvis Balance Fund: Portofolio investasi di saham 73,1%, obligasi 1,3% dan pasar uang sebanyak 25,6%.

Sedangkan top holding sahamnya adalah : ASSA, ARTO, ERAA, HRUM, LINK, MDKA, FREN, EXCL

  • Schroder Dana Campuran: Portofolio investasi berdasarkan FFS bulan Desember adalah saham 57,01%, obligasi sebesar 41% dan pasar uang sebesar 1,91%.

Dengan alokasi terbesar ada di saham TLKM, BBRI, BMRI, ASII, BBCA dan obligasi negara dengan tipe FR081, FR087, FR071.

  • Sucorinvest Flexsi Fund: Portofolio aset alokasi di saham 74,71%, obligasi 5,51% dan cash sebesar 19,78% sedangkan untuk Top Holding perusahaannya adalah HOKI , MYOH, CSMI, KLBI.

 

Reksa Dana Pendatapan Tetap

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2021: Year To Date (YTD) di atas Infovesta Fix Income Indeks
  • Asset Under Management (AUM): di atas 100 M
  • Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
  • DrawDown (DD): 4-6%

 

No Nama Reksa Dana Last NAB YTD (%) 1 Y (%) 3Y (%) AUM (Rp) DrawDown (%) Sharpe Ratio
1 Haji Syariah I Hajj 4.128 0,41 6,85 22,69 203 M   0,6252
2 Sucorinvest Stable Fund 1.175 0,37 8,73 0 7,61 T 0 1,1165
3 Equity Dana Pasti  5.227 0,31 7,08 25,29 388 M 0 0,5227
4 Danamas Stabil  4.095 0,31 5,68 23,52 10,41 T 0 0,4468
5 Bahana Revolving  1.739 0,15 16,92 29,11 505 M 0,56 0,0781

 

Reksa dana pendapatan tetap dengan kinerja di atas rata-rata pendapatan tetap yang ada di market karena strategi investasi mereka adalah di obligasi swasta yang dominan diambil.

Oleh karena itu kinerjanya lebih bagus dan stabil. Contoh pada FFS di Succor Invest Stable Fund dan Equity Dana Pasti.

 

Reksa Dana Pasar Uang

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2021: Year To Date (YTD)
  • Asset Under Management (AUM): di atas 500 M
  • DrawDown (DD): 0-0,5%

 

No Nama Reksa Dana Last NAB YTD (%) 1 Y (%) 3Y (%) AUM (Rp) DrawDown (%) Sharpe Ratio
1 Sucorinvest Money Market 1.619 0,31 5,32 20,22 7,66 T 0 0,4252
2 Sucorinvest Syariah Money Market 1.226 0,25 4,58 20,17 2,27 T   0,1995
3 HPAM Money Market  1.413 0,25 5,11 18,12 520 M 0,5 0,0791
4 Mega Dana kas  1.842 0,23 4,71 19,66 1,21 T 0,02 0,1884
5 TRIM Kas 2  1.671 0,22 4,09 14,96 3,90 T   0,0031

Sumber: Indopremier

 

Penempatan reksa dana pasar uang lebih dominan di obligasi jangka pendek dibandingkan dengan deposito dan penempatan deposito dengan rate bunga yang menarik yaitu ada di Bank buku 1-2.

 

Obligasi

Obligasi negara tipe FR yang menjadi acuannya adalah FR tenor 10 tahun:

Sumber: CNBC

 

Jika melihat pergerakan yield obligasi selama seminggu ini mengalami kenaikan Yield  obligasi dengan yield di 6,433% dengan harga 99,55.

 

Dapatkan juga pembahasan mengenai produk-produk reksa dana secara lengkap di Analisis Produk Reksa Dana supaya Sobat Finansialku lebih pasti dalam berinvestasi.

 

Peer-to-Peer (P2P) Lending

4 P2P Lending yang mempunyai TKB90 sebesar 100%.

No Nama Perusahaan P2P Jenis P2P Range Return p.a TKB90 Minimal Invest (Rp)
1 Asetku Konsumtif 15-19,5% 100% 100.000
2 Danain P2P beragunan Emas 8-15% 100% 100.000
3 Tanifund Produktif ke Pertanian 12-17% 100% 100.000
4 ALAMI Produktif ke UMKM basis Invoice (syariah) 12-17% 100% 500.000

TKB90 adalah ukuran tingkat keberhasilan penyelenggara P2P dalam memfasilitasi Penyelesaian Kewajiban Pinjam meminjam dalam jangka waktu sampai 90 hari terhitung sejak jatuh tempo.

 

Atur keuangan, belajar keuangan, ikut kelas keuangan, rencanakan masa depan, hingga beli langsung produk keuangannya bisa dilakukan dalam satu aplikasi Finansialku!  

Penasaran? Download aplikasinya dan dapatkan akses premium gratis selama 30 hari.

Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!

Download Aplikasi Finansialku

 

Sobat Finansialku bisa konsultasikan keuangan Anda, termasuk investasi, secara terpisah bersama Perencana Keuangan Finansialku dengan membuat jadwal melalui whatsapp Finansialku.

 

Disclaimer ON: Sifat dari analisis ini adalah pandangan pribadi berdasarkan pemahaman dan pengalaman penulis, segala instrumen investasi ada sisi risiko dan potensinya. Do Your Own Research (DYOR)!

 

Itu dia investment outlook seminggu ke depan. Bagaimana menurut pendapat Anda?

Yuk share informasi ini pada sesama investor! Jika ada yang tidak Anda mengerti, silakan tanyakan dalam kolom komentar. Kami akan bantu Anda mengerti investasi Anda.

 

Editor: Eunice

dilema besar