IHSG Hari Ini 11 Januari 2022 Dibuka Naik 0,49%

IHSG Hari Ini 11 Januari 2022 dibuka menguat di 6.705,796 di awal perdagangan. IHSG diperkirakan bakal berada di zona merah dan zona hijau dengan rentang 6.689-6.722.

 

Pembukaan IHSG Hari Ini 11 Januari 2022 Melemah di 6.697,376

Laju Indeks Harga Saham Gabungan – IHSG Hari Ini 11 Januari 2022 (Senin) bergerak di zona merah pada awal perdagangan. IHSG diperkirakan bakal berada di zona merah dan zona hijau dengan rentang 6.678-6.727 setelah penutupan IHSG 10 Januari 2022 berada di 6.691,124.

 

 

Pada awal perdagangan, IHSG sempat berada di posisi 6.683,629 (pukul 10:00 WIB).

 

Pada awal-awal perdagangan terdapat 151 saham yang mengalami kenaikan dan 366 saham mengalami penurunan. Selain itu, terdapat 146 saham yang nilainya tidak berubah dan 72 saham tidak ada perdagangan.

 

Per pukul 10:00 WIB, asing sedang aktif membeli beberapa saham seperti PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN), PT Buana Lintas Lautan Tbk. (BULL), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA).

 

Sedangkan, asing sedang aktif menjual beberapa saham seperti PT MNC Vision Networks Tbk. (IPTV), PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR).

 

Top Foreign Buy by Value

 

Top Foreign Buy by Volume

 

Top Foreign Sell by Value

 

Top Foreign Sell by Volume

 

Berita IHSG Hari Ini 11 Januari 2022

Saham

• Wall Street kembali merosot seiring dengan tekanan proyeksi kenaikan suku bunga Federal Reserve pada tahun ini.

Pada penutupan perdagangan Senin, Dow Jones turun -162,79 poin atau 0,45% menjadi 36.068,87.

S&P 500 koreksi -6,74 poin atau 0,14% menuju 4.670,29.

Nasdaq satu-satunya yang menguat 6,93 poin atau 0,05% ke level 14.942,83.

• Indeks saham di Asia pagi ini Selasa di buka turun setelah indeks saham utama di Wall Street semalam di tutup beragam (mixed) meskipun sudah berusaha rebound dari level terendah intradaynya.

NADAQ berhasil reli dan berakhir di zona hijau sementara S&P 500 dan DJIA melanjutkan trend penurunan mereka.

• Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Selasa rebound setelah kemarin menurun.

Pukul 09.01 WIB, IHSG naik 0,49% atau 33,1 poin menjadi 6.727,23. Investor asing masuk dengan net buy Rp 42,85 miliar.

• Saham BBCA menjadi buruan utama investor asing dengan net buy Rp 13,4 miliar. Di sisi lain, saham ADMR melesat 24,47%.

• Harga minyak dunia bergerak naik di perdagangan pagi hari ini. Harga minyak jenis brent berada di US$ 81,08/barel. Naik 0,26% dari posisi hari sebelumnya.

• Bank Indonesia (BI)dalam Survei Konsumen melaporkan bahwa keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap kuat dan terjaga pada level optimis pada Desember 2021.

• BI mencatat, Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) pada Desember 2021 sebesar 99,9, membaik dibandingkan 99,2 pada November 2021.

Peningkatan tersebut didorong oleh persepsi konsumen terhadap penghasilan saat ini dan ketersediaan lapangan pekerjaan.

• Saham emiten batu bara menguat pada awal perdagangan hari ini, Selasa. Penguatan ini terjadi seiring kabar pemerintah Indonesia siap untuk kembali membuka keran ekspor batu bara.

 

Emiten

• PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) membidik pertumbuhan kontrak baru sebesar 20% hingga 30% pada tahun ini.

• PT Multipolar Tbk (MLPL) akan melangsungkan rights issue dengan target dana Rp 999,8 miliar.

• PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) menargetkan pendapatan sebesar Rp 7,4 triliun dan laba bersih Rp 1,6 triliun di tahun 2022.

 

Sumber:

Bisnis.com, CNBC Indonesia, Philip Sekuritas, Indopremier Sekuritas, Mirae Aset Sekuritas, dari berbagai sumber dianggap terpercaya

 

Disclaimer:

Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca.

 

Ingin investasi saham menguntungkan? Dengarkan audiobook ini di Aplikasi Finansialku!

 

Update dari LQ45

Saham-saham yang tergabung dalam LQ45, saat pembukaan berada di zona hijau pada pembukaan di posisi 947,656 dengan rentang terendah dan tertinggi adalah 941-948. Saat perdagangan dimulai, LQ45 berada di posisi 943,436 (pukul 10:00 WIB).

 

Pada awal perdagangan saham LQ45 terdapat 7 saham yang mengalami kenaikan dan 22 saham yang mengalami penurunan. Kemudian, terdapat 1 saham yang tidak mengalami perubahan.