Kabar Baik, Ekonomi Asia Tenggara 2022 Diprediksi Bangkit 

Kabar Baik, Ekonomi Asia Tenggara 2022 Diprediksi Bangkit 

Seiring dengan penurunan kasus Covid-19, kondisi ekonomi asia tenggara diprediksi akan bangkit tahun 2022. Apa latar belakang yang mendasari prediksi tersebut kemudian seperti apa kondisi ekonomi negara-negara ASEAN saat ini?

Simak pembahasan selengkapnya dalam artikel ini.

 

Summary

  • Oxford Economic memprediksi kondisi ekonomi Asia Tenggara akan bangkit pada tahun 2022.
  • Beberapa hal yang melatarbelakangi prediksi tersebut yakni semakin baiknya kondisi serta penanganan pandemi Covid-19, meningkatnya vaksinasi, serta pelonggaran kebijakan pengetatan sosial.
  • Kondisi negara asean pada gelombang pandemi Covid-19 varian delta mengalami keterpurukan secara ekonomi tingkat Product Domestic Brutto (PDB yang 4-6% atau lebih rendah dari sebelum pandemi.
  • Perkiraan pertumbuhan PDB Indonesia yang mencapai 6% di tahun 2022.

 

Ekonomi Asia Tenggara Diprediksi Akan Bangkit Tahun 2022

Kondisi ekonomi asia tenggara tahun 2022 tentu saja menjadi pertanyaan besar, sebab pandemi Covid-19 masih belum berakhir.

Akan tetapi tidak se-mengkhawatirkan sebelum-sebelumnya, mengingat beberapa negara di ASEAN sudah tidak lagi mengetatkan kebijakan karantina untuk membatasi aktivitas masyarakat. 

Setidaknya jawaban atas pertanyaan tersebut telah dianalisis dan diprediksi oleh pihak Oxford Economic. Berdasarkan data-data yang mereka himpun, ekonomi Asia Tenggara tahun 2022 akan mengalami pemulihan.

“Secara keseluruhan, Asia Tenggara berada dalam kondisi yang sangat baik dibandingkan dengan sebagian besar bagian dunia lainnya dalam mengendalikan pandemi. Pemulihan pascapandemi saat ini tengah berlangsung sepenuhnya dengan peningkatan aktivitas ekonomi dan pergerakan perdagangan,” ujar William Brooks, melansir dari situs SWA.co.id (07/01).

 

Hal yang melatarbelakangi prediksi tersebut tak lain semakin membaiknya kondisi dan penanganan pandemi Covid-19 dan membuat kebijakan-kebijakan untuk mengakselerasi perekonomian dapat dengan leluasa dilakukan.

[Baca Juga: Kembangkan Vaksin Covid-19, Bill Gates Ingin Investasi di Biofarma]

Seperti membuka perbatasan antar negara yang dapat mendorong pertumbuhan ekspor, hingga hidupnya kembali sektor pariwisata. 

Tidak hanya itu, ICAEW juga menuturkan kehidupan normal baru alias new normal akan mengubah paradigma masyarakat dalam melakukan berbagai aktivitasnya sehari-hari seperti bekerja, sekolah, dan gaya hidup lainnya.

Hubungan geopolitik dan lintas batas juga dinilai mengalami perubahan dengan dunia yang tampaknya makin tidak stabil dan tidak dapat diprediksi.

Selain itu, tingkat toleransi serta vaksinasi di regional ASEAN akan berperan penting dalam menentukan pertumbuhan ekonomi di tahun 2022. Semakin tingginya angka vaksinasi, maka tingkat ketahanan ASEAN dalam menghadapi pandemi juga semakin tinggi pula.

 

Kondisi ASEAN Sempat Terpuruk di Tahun 2021

Di sisi lain, berdasarkan data dari Sian Fenner, Oxford Economics Lead Asia Economist pada Economic Insight Forum yang diadakan oleh The Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW), menunjukkan bahwa ekonomi Asia Tenggara sangat terpuruk akibat gelombang pandemi yang terjadi bulan Juni 2021.

Bahkan, kondisi tersebut adalah yang paling buruk jika dibandingkan dengan awal-awal pandemi pada tahun 2020. Pada saat itu, penyebaran virus Covid-19 varian Delta menghantam dunia dan menimbulkan banyak sekali korban jiwa.

Oleh sebab itu, negara-negara di Asia Tenggara harus menerapkan kembali pembatasan mobilitas masyarakat secara masif yang juga sangat berdampak negatif terhadap pemulihan ekonomi.

Hal tersebut terlihat berdasarkan tingkat Product Domestic Brutto (PDB) di kawasan saat ini masih berada di antara 4-6% atau lebih rendah dari sebelum pandemi, yaitu di Q4 2019.

Tidak hanya itu, pembatasan pada periode Juli hingga Agustus 2021 juga membebani pertumbuhan PDB di Indonesia yang mempengaruhi kontraksi PDB sebesar 0,3% qtq (quarter to quarter).

Meski begitu, Oxford Economics melihat potensi pemulihan yang cukup kuat di kuartal keempat pada sektor rumah tangga, khususnya pada konsumsi privat dan publik.

 

Prediksi Pertumbuhan PDB Indonesia Pada 2022

Lantaran kondisi ekonomi Asia Tenggara tahun 2022 yang diprediksi membaik, PDB Indonesia pun diproyeksikan akan bertumbuh di angka 6%. Sektor rumah tangga menjadi penyumbang terbesar yang mendorong angka pertumbuhan ini.

Di samping itu, investasi diperkirakan akan pulih lebih cepat dengan meningkatnya Foreign Direct Investment atau investasi asing langsung serta didukung oleh upaya pemerintah baru-baru ini untuk mendorong bisnis.

Akan tetapi proyeksi pertumbuhan Indonesia masih berada di bawah beberapa negara ASEAN lainnya seperti Filipina (6,8%) dan Malaysia (6,7%). 

 

Itulah informasi mengenai ekonomi Asia Tenggara tahun 2022 yang diprediksi akan mengalami pemulihan. Nah, apa pendapat Anda mengenai informasi ini? Jangan segan untuk menuliskannya di kolom komentar ya.

 

Editor: Ratna SH

Sumber Referensi

  • Vina Anggita. 7 Januari 2022. Ekonomi Asia Tenggara Diprediksi Bangkit di 2022. SWA.co.id- https://bit.ly/3r5lXAa

dilema besar