Investment Outlook 20-24 Des “Window Dressing Terjadi di 2021?”

Investment Outlook 20-24 Des “Window Dressing Terjadi di 2021?”

Investment Outlook 27-31 Desember 2021: Apakah Pola Window Dressing terjadi di 2021?  Simak review dan prediksi IHSG, rekomendasi reksa dana, obligasi hingga p2p lending berikut.

 

IHSG Review dan Outlook

Review: IHSG bergerak MIX dengan range tipis  

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari Jumat (24/12) ditutup mengalami penguatan tipis sebesar 7 poin atau 0,11% ke level 6562.

Dibuka pada 6559  naik ke harga tertinggi perdagangan hari itu di 6583 dan pada akhirnya ditutup dengan kenaikan tipis 7 point di 6562. Sektor yang mengalami kenaikan tertinggi yaitu sektor barang konsumer non primer naik 2,21% dan sektor energi yang naik 1,54%.

Secara mingguan IHSG ditutup melemah tipis 39 point atau -0,59% dari harga pembukaan (20/12) di 6601 ke harga penutupan perdagangan hari jumat (24/12) di 6562.

Secara volume perdagangan juga termasuk sepi karena rata-rata perdagangan harian selama seminggu hanya 10,52 triliun, turun sebesar 16,01% dari pekan sebelumnya yang mencapai Rp 12,53 triliun. Sampai jumat (24/12) pergerakan IHSG bulan desember kenaikannya hanya 0,44%. Apakah IHSG pada desember minggu terakhir 2021 akan positif?

Secara data ekonomi penggerak market yang kuat sudah keluar semua . sejak November akhir 2021 adanya varian baru Covid-19 Omicron membuat gejolak di Pasar Modal baik Global, Regional dan Domestik mengalami penurunan.

Namun 2 hari terakhir ini bursa mengalami teknikal rebound (naik). Windows Dressing tahun 2021 menurut opini saya akan tetap terjadi namun sangat tipis kenaikannya hanya di bawah 2% kenaikan IHSGnya.

 

 

Outlook IHSG Minggu Ini (27-31 Desember)

Outlook IHSG Minggu Ini

IHSG pada minggu ini akan bergerak positif selama support IHSG mingguan tidak tertembus di 6500 , target kenaikan IHSG minggu ini di 6590 dan 6650.

Namun jika volume perdagangan masih sepi maka range yang terbentuk akan tipis saja, secara Outlook mingguan IHSG akan Positif. 

 

Komposisi Sektoral IHSG  dan Kinerja YTD Sektoralnya

No

Sektoral

Bobot (%)

Kinerja YTD 2021

1

IDXFinance

39,6

9,83%

2

IDXNonCyclic

12,7

21,08%

3

IDXBasic

10,7

-10,40%

4

IDXInfra

9,7

7,12%

5

IDXTechno

4,6

354,83%

6

IDX Industri

4,8

3,45%

7

IDXEnergy

6,3

43,44%

8

IDXCyclic

4,3

-15,20%

9

IDXProperty

3,2

-15,87%

10

IDXHealth

3,2

5,28%

11

IDXTrans

0,5

73,54%

Sumber : Statistik IDX bulan November 2021 & Infovesta

 

Kinerja YTD (Year To Date 2021) ini 3  sektoral yang mengalami kenaikan tertinggi adalah sektor Teknologi yang mengalami kenaikan 354%, sektor Transportasi dan logistik yang naik 73% serta sektor energy yang naik 43% sedangkan 3 sektor pemberat IHSG adalah sektor Property yang turun -15%, sektor Konsumer -15% dan sektor Bahan baku yang juga mengalami penurunan -10%. Sedangkan sektor yang menjadi tulang punggung IHSG dengan bobot paling besar (39%) yaitu sektor Keuangan mengalami kenaikan 9, 83%.  

 

Kinerja Sektoral IHSG Secara Mingguan

Kinerja Sektoral IHSG Dalam Sepekan (20-24 Desember)

No Sektoral Senin (20/12) Jumat (24/12) Perubahan % Perubahan
1 IDXFinance 1.553,75 1.540,02 13,73 -0,88%
2 IDXBasic 1.207,86 1.217,59 9,73 0,81%
3 IDXEnergy 1.107,72 1.126,89 19,17 1,73%
3 IDXCyclic 879,55 902,50 22,95 2,61%
5 IDXNonCyclic 663,38 662,78 0,60 -0,09%
6 IDXHealth 1.438,81 1.405,99 32,82 -2,28%
7 IDXProperty 783,25 775,50 7,75 -0,99%
8 IDXTechno 8.728,08 8.520,38 207,70 -2,38%
9 IDXInfra 965,95 948,64 17,31 -1,79%
10 IDXTrans 1.692,89 1.622,79 70,10 -4,14%
 11 IDXIndustri 1.043,04 1.036,36 6,68 -0,64%
IDX30 502,01 497,61 4,40 -0,88%
LQ45 939,40 930,95 8,45 -0,90%
IHSG 6.601,93 6.562,90 39,03 -0,59%

Sumber: IDX

 

11 sektoral dari IHSG, hanya 3 sektor mengalami Kenaikan yang dipimpin oleh sektor IDX Cyclic yang naik 2,61%, sektor Energy naik 1,73% dan sektor IDXBasic naik 0,81%.

Sedangkan 8 sektor yang mengalami Penurunan yang dipimpin oleh sektor transportasi yang turun -4,14%, sektor kesehatan yang turun -2,28% dan sektor teknologi turun -2,38%.

IHSG secara mingguan turun -0.59% dan diikuti oleh indeks LQ45 turun -0,90% dan IDX30 turun -0,88%.

 

Investor Asing

Pola Pergerakan Investor Asing pada IHSG

Berdasarkan Data RTI, investor asing (foreign) pada hari Jumat (24/12) melakukan pembelian (Net Buy) sebesar 205 miliar pada  all market dengan rincian di market Reguler terjadi Net Sell sebesar -71,95 milliar dan di Market Negosisiasi Tunai terjadi pembelian (Net Buy) sebesar 277 milliar.

Minggu kemarin  investor asing masih melakukan Penjualan bersih (Net sell) hanya 6.97 milliar (sangat tipis sekali) yang menyebabkan pergerakan Indeks IHSG tidak terlalu besar range kenaikan dan penurunannya.

 

 5 Saham yang Diakumulasi Asing Terbesar Dalam Mingguan (Dibeli Asing)

No Nama Saham Net Buy Asing (Rp) Harga Saham (10/12) (Rp) % Mingguan
1 Bank Jago (ARTO) 613 miliar 17.250 8,49%
2 Elang Mahkota Teknologi (EMTK) 141 miliar 2.260 2,73%
3 Telkom Indonesia (TLKM) 112 miliar 4.110 0,24%
4 Cimory (CMRY) 33 miliar 3.490 2,65%
5 Indosat (ISAT) 22 miliar 5.525 -8,68%

Sumber data: RTI Business

 

Pergerakan dari 5 saham yang menjadi akumulasi pembelian asing yang dipimpin oleh Bank Jago ( bank ARTO) sebesar 613 miliar karena pemberitaan terkait bank Arto juga sebagai bank Rekening Dana Nasabah (RDN), Induk Group SCTV yaitu EMTK masih terus diakumulasi asing, minggu ini di 141 miliar, saham TELKOM akumulasi sebesar 112 miliar dan saham Cimory yang juga masih diakumulasi investor asing sebesar 33 miliar.

 

5 Saham yang Distribusi Asing Terbesar Dalam Mingguan (Dijual Asing)

No Nama Saham Net Sell Asing (Rp) Harga Saham (10/12) (Rp) % Mingguan
1 Bank BRI (BBRI) 248 Miliar 4.070 -0,97%
2 Astra Internasional (ASII) 191 Miliar 7.425 -2,16%
3 Bank Mandiri (BMRI) 100 Miliar 5.675 -1,40%
4 Bank BCA (BBCA) 90 Miliar 7.300 -2,67%
5 Unilever (UNVR) 74 Miliar 4.200 1,20%

Sumber data: RTI

 

Saham yang dijual asing paling banyak minggu ini adalah saham bank BRI sebesar 248 miliar, saham Astra internasional sebesar 191 miliar, saham bank mandiri sebesar 100 miliar, saham bank BCA sebesar 90 miliar dan saham Unilever sebesar 74 miliar.

 

Data dan Sentiment Kuat Penggerak Market

Data Global:

Sumber: Investing.com

 

  • Sentimen yang masih menjadi perhatian global adalah penyebaran varian baru Omicron, namun secara persepsi tingkat kegentingan dampak virus tersebut semakin turun.

Adanya Obat Covid-19 yang segera di produksi di AS dan tingkat kematian dari Omicron yang tidak separah dari varian Delta.

 

Rekomendasi Saham   

#1 BBCA 

pembelian bertahap

BBCA

Seminggu kemarin BBCA masih di jual investor asing namun dengan volume yang tipis. Pembelian BBCA jika menyentuh 7250 dan 7200 secara bertahap dengan target resisten di 7500 dan 7600 (maksimal januari minggu 1)

 

#2 BBRI 

pembelian bertahap di 4050 dan 4020

BBRI

BBRI masih sama skema pembelian seperti minggu kemarin yaitu secara bertahap pembelian di 4050 dan 4020 dengan target penjualan di 4400 sampai Januari 2022.

 

Sobat Finansialku jangan lewatkan pembahasan Investment Outlook Finansialku dalam webinar gratis setiap hari Jumat pukul 20.00 WIB di channel youtube Finansialku. Subscribe untuk dapatkan notifikasinya.

 

Reksa Dana

Reksa Dana Indeks Basis LQ45 dan ETF LQ45

Reksa Dana Indeks Basis LQ45 dan ETF LQ45

Indeks LQ45:  Reksa dana berbasis Indeks dan ETF berbasis LQ45 minggu akan bergerak positif

 

Reksa Dana Indeks Basis IDX30 dan ETF IDX30

Indeks IDX30 outlook minggu ini akan positif

 

Reksa Dana Indeks Basis IDX30 dan ETF IDX30

Indeks Syariah Jakarta Islamic Indeks (JII)

Secara teknikal, JII juga akan naik minggu ini positif

 

Reksa Dana Saham YTD Kinerja Lebih Baik (Aktif) Dibandingkan Dengan Market

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2021: Year To Date (YTD) di atas IHSG
  • Asset Under Management (AUM): di atas 200 M
  • Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
  • DrawDown (DD): 9-15%
  • Top 20 Manajer Investasi (MI) sisi Dana Kelolaan

 

No Nama Reksa Dana Last NAB YTD (%) 3Y (%) AUM (Rp) DrawDown (%) Sharpe Ratio
1 Manulife Institusional Equity  2.226 58,08 68,82 345 M 9,66 0,1358
2 Manulife Dana Andalan 2.530 26,31 31,05 2,64 T 9,74 0,0628
3 Panin Dana Teladan 1.590 15,29 8,67 560 M 9,45 0,0369
4 HPAM Ultima Ekuitas 1 2.381 11,16 -11,72 305 M 8,81 0,0279
5 Eastprint Investment value Discovery  1.346 9,76 5,86 2,78 T 11,89 0,0146

Sumber: Indopremier per 24 Desember 2021

 

Sektoral dan Top Holding Sahamnya Per Data FFS

  • Manulife Dana Andalan: Alokasi sektoral dalam produk ini adalah sektor keuangan (29,48%), layanan komunikasi (16,30%), dan teknologi informasi (14,67%) sedangkan untuk top holding sahamnya adalah ASII , BBCA , ARTO , BMRI , DMMX, MCAS , MDKA , TLKM , TBIG
  • HPAM Ultima Ekuitas 1: Alokasi aset di produk ini adalah saham 96% dan pasar uang 4% dengan top holding sahamnya adalah ASII, BBRI , BRPT , INTA, MDKA, SMCB, SMGR, SSIA, TPIA, WSKT.
  • Panin Dana Teladan: Alokasi Sektoral produk ini adalah sektor infrastuktur 35%, sektor keuangan 21% dan sektor bahan baku 16% Sedangkan top holding sahamnya adalah ANTM, BBCA, BMRI, ISAT , MDKA, TOWR, TLKM, TBIG, UNTR.

 

Reksa Dana Campuran YTD Kinerja Lebih Baik Dibandingkan Dengan Market

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2021: Year To Date (YTD) di atas Infovesta Balance Fund Indeks
  • Asset Under Management (AUM): di atas 100 M
  • Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
  • DrawDown (DD): 7-12%

 

No Nama Reksa Dana Last NAB YTD (%) 3Y (%) AUM (Rp) DrawDown (%) Sharpe Ratio
1 Henan Putih – HPAM Premium  1.447 73,31 27,55 179 M 7,44 0,2192
2 Jarvis Balanced Fund 1.958 57,69   693 M 13,63 0,1327
3 Trimegah Balanced Absolut 1.686 25,04   191 M 7,01 0,0901
4 Sucorinvest Flexsi Fund  6.101 23,95 43,53 235 M 4,09 0,1026
5 Syailendra Balanced Opportunity Fund 3.195 23,65

31,41

225 M 12,29 0,0692

Sumber: Indopremier

 

Sektoral dan Top Holding Saham dan Obligasinya Per Data FFS

  • Jarvis Balance Fund: Portofolio investasi di saham 73,1%, obligasi 1,3% dan pasar uang sebanyak 25,6%. Sedangkan top holding sahamnya adalah: ASSA, ARTO, ERAA, HRUM, LINK, MDKA, FREN, EXCL
  • Syailendra Balance Opportunity Fund: Portofolio investasi berdasarkan FFS bulan November adalah saham 66%, obligasi perusahaan swasta 25% dan cash 8,94%. Sedangkan untuk top holding sahamnya adalah ASSA, ERAA, LINK, MDKA, FREN, EXCL.  
  • Trimegah Balanced Absolut: Portofolio aset alokasi di saham 57%, obligasi 17% dan cash 24,90% dengan top holding saham di ADRO, BBTN, ARTO, BBYB, HRUM, MDKA, BBNI

 

Reksa Dana Pendapatan Tetap

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2021: Year To Date (YTD) di atas Infovesta Fix Income Indeks
  • Asset Under Management (AUM): di atas 100 M
  • Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
  • DrawDown (DD): 4-6%

 

No Nama Reksa Dana Last NAB YTD (%) 3Y (%) AUM (Rp) DrawDown (%) Sharpe Ratio
1 Bahana Makari Abadi  5.912 38,06 78,78 1,49 T 3,94 0,0857
2 Bahana Revolving 1.736 17,02 29,51 504 M 0,56 0,0798
3 Sucorinvest Stable Fund 1.169 8,84   5,86 T 0 1,1278
4 Dana Obligasi Stabil 5.673 7,07 34,08 565 M 0,85 0,1387
5 Equity Dana Pasti  5.207 7,04 25,61 385 M 0 0,5375

 

Reksa dana pendapatan tetap dengan kinerja di atas rata-rata pendapatan tetap yang ada di market karena strategi investasi mereka adalah di obligasi swasta yang dominan diambil.

Oleh karena itu kinerjanya lebih bagus dan stabil. Contoh pada FFS di Succor Invest Stable Fund dan Equity Dana Pasti.

 

Reksa Dana Pasar Uang

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2021: Year To Date (YTD)
  • Asset Under Management (AUM): di atas 500 M
  • DrawDown (DD): 0-0,5%

 

No Nama Reksa Dana Last NAB YTD (%) 3Y (%) AUM (Rp) DrawDown (%) Sharpe Ratio
1 Sucorinvest Money Market 1.613 5,19 20,52 7,44 T 0 0,4093
2 HPAM Money Market 1.408 4,94 1827 468 M 0,5 0,0732
3 Danamas Rupiah Plus 1.557 4,86 16,86 2,61 T 0 0,2641
4 Mega Dana kas  1.836 4,72 20,05 675 M 0,02 0,227
5 Sucorinvest Syariah Money Market 1.222 4,51 20,4 2,23 T 0 0,2046

Sumber: Indopremier

Penempatan reksa dana pasar uang lebih dominan di obligasi jangka pendek dibandingkan dengan deposito dan penempatan deposito dengan rate bungan yang menarik yaitu ada di Bank buku 1-2.

[Baca Juga: Reksa Dana Pasar Uang, Aman dan Cocok untuk Pemula]

Dapatkan juga pembahasan mengenai produk-produk reksa dana secara lengkap di Analisis Produk Reksa Dana supaya Sobat Finansialku lebih pasti dalam berinvestasi.

 

Obligasi

Obligasi Negara tipe FR yang menjadi acuannya adalah FR tenor 10 tahun:

 

Jika melihat pergerakan Yield obligasi selama seminggu ini mengalami Penurunan Yield dari 6.44% ke 6.37%. sehingga terjadi kenaikan harga (price) dari 101.21 ke 101.58

[Baca juga: Pengertian dan Jenis Bunga Obligasi yang Belum Kamu Ketahui]

 

Peer-to-Peer (P2P) Lending

4 P2P Lending yang mempunyai TKB90 sebesar 100%

No Nama Perusahaan P2P Jenis P2P Range Return p.a TKB90 Minimal Invest (Rp)
1 Asetku Konsumtif 15-19,5% 100% 100.000
2 Danain P2P beragunan Emas 8-15% 100% 100.000
3 Tanifund Produktif ke Pertanian 12-17% 100% 100.000
4 ALAMI Produktif ke UMKM basis Invoice (syariah) 12-17% 100% 500.000

 

TKB90 adalah ukuran tingkat keberhasilan penyelenggara P2P dalam memfasilitasi Penyelesaian Kewajiban Pinjam meminjam dalam jangka waktu sampai 90 hari terhitung sejak jatuh tempo.

Sobat Finansialku bisa baca juga artikel Cara Kerja P2p Lending untuk tahu apa itu P2p Lending.

 

Membeli produk investasi sekaligus mengatur keuangan secara langsung dalam satu aplikasi? Bisa konsultasi dengan Financial Planner saat butuh pencerahan tentang masalah keuangan juga dalam aplikasi yang sama?

Semua bisa di aplikasi Finansialku! Atur keuangan, belajar keuangan, ikut kelas keuangan, rencanakan masa depan, hingga beli langsung produk keuangannya bisa dilakukan dalam satu aplikasi Finansialku.

Penasaran? Download aplikasinya dan dapatkan akses premium gratis selama 30 hari.

Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!

Download Aplikasi Finansialku

 

Sobat Finansialku bisa konsultasikan keuangan Anda, termasuk investasi, secara terpisah bersama Perencana Keuangan Finansialku dengan membuat jadwal melalui whatsapp Finansialku.

 

Disclaimer ON: Sifat dari analisis ini adalah pandangan pribadi berdasarkan pemahaman dan pengalaman penulis, segala instrumen investasi ada sisi risiko dan potensinya. Do Your Own Research (DYOR)!

 

Itu dia investment outlook seminggu ke depan. Bagaimana menurut pendapat Anda?

Yuk share informasi ini pada sesama investor! Jika ada yang tidak Anda mengerti, silakan tanyakan dalam kolom komentar. Kami akan bantu Anda mengerti investasi Anda.

 

Editor: Ratna SH

dilema besar