Apa itu aktiva tetap? Mari kita cari tahu jawabannya di dalam artikel ini. Silakan disimak Sobat Finansialku.
Pengertian Aktiva Tetap
Menurut Standar Akutansi Keuangan PSAK No 16 menyatakan Aktiva tetap adalah aset perusahaan dalam bentuk siap pakai atau sebelumnya dibangun terlebih dahulu, dipakai dalam operasional perusahaan, tidak boleh dijual oleh perusahaan dan punya masa waktu manfaat lebih dari 1 tahun.
Contoh aktiva tetap adalah gedung pabrik, gedung perkantoran, mesin jahit, komputer, truk dan lain sebagainya.
Berikut ini merupakan karakteristik aktiva tetap berwujud dan tidak berwujud:
- Dapat dimanfaatkan dalam kurun waktu lebih dari 1 tahun.
- Digunakan saat kegiatan operasional perusahaan berlangsung
- Bukan merupakan aset yang diperjualbelikan oleh perusahaan.
Baca Juga: Penyusutan Aktiva Tetap: Metode, Contoh, Data yang Diperlukan
Jenis Aktiva Tetap
Karena aktiva tetap ini terdiri dari banyak sekali barang-barang maka dilakukanlah pengelompokan.
Pengelompokan aset tetap dikelompokkan menjadi 2 yaitu, aktiva tetap berwujud dan aktiva tidak berwujud.
Aktiva Tetap Berwujud Merupakan Aset Tetap Yang Bentuknya Real Secara Fisik.
Ada tiga jenis aset tetap berwujud antara lain:
- Aktiva yang mempunyai sumber dari penyusutan atau depresiasi contohnya, bangunan, Gedung, inventaris, mesin produksi, peralatan.
- Aktiva yang mempunyai sumber dari penyusutan atau deplesi, contohnya sumber daya alam, tambang mineral atau kegiatan berkenaan dengan eksploitasi sumber daya alam.
- Aktiva yang tidak terjadi penyusutan atau deplesi, contohnya tanah, tanah yang dibangun Gedung perusahaan di atasnya.
Selain di atas, karakteristik aktiva tetap berwujud sebagai aset yang bentuk dan sifatnya cenderung permanen.
Namun, aset tetap juga bisa mengalami penyusutan nilai, contohnya seperti Gedung, bangunan, tanah, kendaraan, elektronik, mesin, peralatan.
Aktiva Tetap Tak Berwujud Merupakan Aset Atau Aktiva Yang Tidak Mempunyai Bentuk Fisik Secara Real.
Walaupun tidak mempunyai bentuk fisik tetapi memberikan banyak manfaat kepada perusahaan.
Biasanya, dinyatakan dalam bentuk jaminan contohnya, hak cipta, hak paten, merk dagang, hak monopoli, dan lain sebagainya.
Aset tetap tak berwujud ini biasanya dirupakan dalam bentuk hak-hak usaha yang menjadi hak milik suatu perusahaan:
Di antaranya beberapa contoh seperti franchise, sistem keamanan, lisensi, hak cipta, brand atau merk dagang.
Kelompok Aktiva Tetap Berdasarkan Susutnya
Aktiva tetap juga dikelompokkan berdasarkan sudut disusutkan atau tidak.
Metode penyusutan aktiva tetap merupakan suatu metode menghitung biaya aktiva atau biaya aset selama penggunaannya dalam perusahaan.
Penyusutan aset dapat didefinisikan dengan nilai aset saat masih digunakan atau dikenal dengan sebutan depresiasi aset.
Nilai aset ini semakin lama akan menyusut atau berkurang.
Misalnya suatu mesin akan rusak dalam jangka waktu tertentu karena sering digunakan memproduksi barang.
Tujuan diadakannya penyusutan aktiva tetap adalah agar kegiatan perhitungan dan pencatatan administrasi laporan laba rugi suatu perusahaan akurat.
Berikut ini merupakan istilah dalam penyusutan aktiva tetap:
- Penyusutan adalah nilai yang mengurangi nilai manfaat suatu aset,
- Akumulasi penyusutan adalah total penyusutan pada periode tertentu,
- Masa manfaat adalah jangka waktu atau lamanya aktiva tetap dipakai keperluan perusahaan,
- Nilai buku adalah nilai aset yang sudah dikurangi penyusutan dan dinyatakan dalam pembukuan,
- Nilai residu adalah nilai jual pada aset setelah masa manfaatnya habis.
Manfaat
Keuntungan dari kegiatan menghitung dan mencatat penyusutan aktiva tetap adalah:
- Pembukuan laporan perusahaan menjadi akurat karena pengeluaran diperhitungkan selama masa aktiva tetap berlangsung,
- Akumulasi kekayaan perusahaan bisa diukur dan dipantau dengan baik sehingga mempermudah mengambil keputusan tetap,
- Karena penyusutan diperhatikan kesalahan menilai dan mengukur kekayaan perusahaan minim.
- Mengelola aset dengan rinci bisa dijadikan pedoman dalam menentukan langkah bisnis ke depannya.
Contoh Metode Penyusutan Aktiva Tetap
Berikut ini merupakan metode penyusutan aktiva tetap dan contohnya.
Metode Penyusutan Garis Lurus
Metode penyusutan yang beban penyusutannya per tahun sama sampai akhir umum ekonomis aktiva tetap. Biasanya digunakan untuk bangunan dan alat-alat kantor.
Contohnya,
Mesin jahit di perusahaan A dibeli tanggal 1 tahun 2020 dengan harga Rp 60.000.000, nilai residunya 5.000.000 masa manfaatnya 4 tahun dengan perhitungan sebagai berikut:
Nilai penyusutan = Rp60.000.000-Rp5.000.000 = Rp55.000.000 : 4 = Rp13.750.000 per tahunnya.
Penyusutan mesin = Rp13.750.000
Akumulasi penyusutan mesin = Rp13.750.000
Metode Penyusutan Saldo
Ditentukan dengan persentase tertentu dihitung dari harga buku per tahun.
Persentase penyusutan ini besarnya dua kali tarif penyusutan metode garis lurus.
Contohnya, metode penyusutan yang beban penyusutannya per tahun sama sampai akhir umum ekonomis aktiva tetap.
Biasanya digunakan untuk bangunan dan alat-alat kantor. Contohnya,
Mesin jahit di perusahaan A dibeli tanggal 1 tahun 2020 dengan harga Rp60.000.000, nilai residunya 5.000.000 masa manfaatnya 4 tahun dengan perhitungan dengan metode saldo menurun sebagai berikut:
Nilai penyusutan = Rp60.000.000-Rp5.000.000 = Rp55.000.000 : 4 = Rp13.750.000 x 2 = Rp27.500.000 per tahunnya.
Metode Penyusutan Jumlah Angka Tahun
Prinsip metode ini adalah adanya pengurangan atau penyusutan aktiva tetap setiap tahunnya.
Mengingat mesin digunakan secara terus menerus bahkan lamanya tahunan.
Contoh,
Mesin jahit di perusahaan A dibeli tanggal 1 tahun 2020 dengan harga 60.000.000, nilai residunya 5.000.000 masa manfaatnya 4 tahun dengan perhitungan dengan metode penyusutan jumlah angka tahun sebagai berikut:
Nilai penyusutan = Rp60.000.000 – Rp5.000.000 = Rp55.000.000
Jumlahkan umur ekonomisnya dengan cara 1+2+3+4 = 10 sebagai penyebut dan 1, 2, 3, 4 sebagai pembilang.
2020 = 4/10 x Rp 55.000.000 = Rp22.000.000
Metode Penyusutan Satuan Jam Kerja
Beban aset ditetapkan berdasarkan jumlah produk yang dihasilkan pada periode tertentu.
Contohnya:
Mesin jahit di perusahaan A dibeli tanggal 1 tahun 2020 dengan harga Rp60.000.000, nilai residunya 5.000.000 masa manfaatnya 4 tahun.
Kemampuan produksi mesin 10.000 jam dengan rata-rata jam produksi 2500 jam per tahun. Jika dihitung dengan metode satuan jam kerja sebagai berikut:
Nilai penyusutan = Rp60.000.000 – Rp5.000.000 = Rp55.000.000 : 10.000 = Rp5.500 per jam.
Didapatkan nilai penyusutan per tahun = Rp5.500 x 2500 jam = Rp 13.750.000 per tahun.
Metode Penyusutan Satuan Hasil Produksi
Prinsip penyusutan didasarkan pada jumlah satuan produk yang dihasilkan pada periode tertentu.
Beban depresiasi turut dihitung, otomatis depresiasi akan berfluktuasi sesuai dengan hasil produksi. Contoh:
Mesin jahit di perusahaan A dibeli tanggal 1 tahun 2020 dengan harga Rp 60.000.000, nilai residunya 5.000.000 masa manfaatnya 4 tahun.
Kemampuan produksi mesin selama 10.000 unit dengan rata-rata hasil produksi 2500 unit per tahun. Jika dihitung dengan metode ini:
Nilai penyusutan = Rp60.000.000 – Rp5.000.000 = Rp55.000.000 : 10.000 = Rp5.500 per unit.
Jadi nilai penyusutan dalam satu tahunnya = Rp5.500 x 2.500 unit =Rp13.750.000 per tahun.
Nah Sobat Finansialku sudah tahu kan apa itu aktiva tetap? Oh ya Sobat Finansialku, Mungkin kamu juga butuh tahu mengenai isi dari audiobook berikut ini, jadi silakan didengarkan ya…
Demikian pembahasan tentang aktiva tetap untuk mengelola perusahaan.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda yang mempunyai perusahaan dan ingin mengelola aset secara terperinci.
Editor: Rincani Sinaga
Sumber Referensi:
- Admin. 2021. Aktiva Tetap: Pengertian, Jenis dan Cara Memperolehnya. Jurnal.id – https://bit.ly/3E5bZDD
Sumber Gambar:
- Cover – https://bit.ly/3EcdOyH
dilema besar