Adaro Catatkan Laba Rp 6 Triliun, Meroket Tajam hingga 284%

Adaro Catatkan Laba Rp 6 Triliun, Meroket Tajam hingga 284%

Pada Kuarta III, Adaro Energy (ADRO) catatkan laba bersih mencapai Rp 6 triliun. Artinya catatan tersebut melonjak tajam hingga 284%.

Simak infromasi selengkapnya dalam artikel Finansialku berikut ini.

 

Summary

  • PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mengalami pertumbuhan yang signifikan dan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar US$ 420,9 juta atau setara dengan Rp 6 triliun.
  • Kenaikan ini karena kondusifnya pasar batu bara yang memberikan andil peningkatan profit perusahaan pada kuartal III 2021.
  • Kontribusi perusahaan kepada negara melalui pajak dan royalti mencapai US$ 510 juta.

 

ADRO Catat Laba Bersih Sebesar Rp 6 Triliun

PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mencatatkan laba bersih sebesar US$ 420,9 juta atau setara dengan Rp 6 triliun. Itu artinya laba bersih tersebut mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan hingga 284% dibandingkan periode sebelumnya.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Direktur sekaligus Chief Excekutif Officer Adaro, Garibaldi Thohir. Menurutnya, catatan positif ini karena kondusifnya pasar batu bara yang memberikan andil peningkatan profit perusahaan pada kuartal III 2021.

Selain itu, berdasarkan laporan keuangan perusahaan, emiten Adaro Energy (ADRO) mencatat pendapatan usaha senilai US$ 2,56 juta atau setara dengan Rp 3,58 triliun. Itu artinya pendapatan usaha juga ikut naik hingga 31% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020.

[Baca Juga: Permata Bank Raup Laba Bersih Rp 831 Miliar di Kuartal III-2021]

Kenaikan tersebut juga dipengaruhi harga jual rata-rata (ASP) yang mencapai 42% year-on-year (yoy) berkat tingginya harga batu bara.

Fokus kami pada keunggulan operasional dan efisiensi di sepanjang rantai pasokan batu bara yang terintegrasi vertikal memungkinkan pencapaian kinerja yang solid,” ujar Thohir dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/12) kemarin.

 

Pada Kuartal III 2021, PT Adaro Energy berhasil memproduksi batu bara mencapai hampir 40 juta ton (turun 4% yoy) serta membukukan penjualan hingga 38,86 juta ton (turun 5% yoy).

Selain itu, terdapat aktivitas lainnya seperti pengupasan lapisan penutup mencapai 173,03 Mbcm pada periode tersebut atau naik 8% yoy, serta nisbah kupas periode ini mencapai 4,36x.

Sayangnya, kondisi cuaca menjadi kendala utama dalam menjalankan aktivitas pengupasan penutup tersebut. Walau demikian, mereka tetap mampu menyediakan pasokan yang andal kepada para pelanggan.

Walaupun dihadapkan dengan kondisi cuaca yang kurang baik, kami berhasil menyediakan pasokan yang andal bagi para pelanggan, hal yang membuktikan kekuatan model bisnis yang diterapkan perusahaan,” tambahnya.

 

Di sisi lain, Adaro Energy juga mencatatkan EBITDA operasional sebesar US$ 1,14 juta atau naik 70% yoy. Akan tetapi catatan EBITDA tersebut belum termasuk komponen non-operasional.

Perusahaan juga telah melakukan revisi panduan EBITDA operasional pada tahun 2021 menjadi US$ 1,75 miliar – US$ 1,9 miliar karena fundamental pasar batu bara meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Hingga akhir kuartal III 2021, tingkat likuiditas Adaro mencapai US$ 2,01 miliar. Jumlah ini terdiri dari kas sebesar US$ 1,51 miliar, investasi US$ 169 juta, dan komitmen fasilitas pinjaman yang belum dipakai US$ 333 juta.

Itu artinya Adaro Energy memuliki likuiditas yang memadai. Total aset yang dimiliki pun tercatat US$ 7,11 miliar atau naik 10% dari periode yang sama tahun lalu. Aset lancar US$ 2,32 miliar, sementara aset non-lancar naik US$ 4,79 miliar. Pada akhir 2021, saldo kas tercatat US$ 1,51 miliar.

 

Kontribusi Perusahaan Melalui Peningkatan Pembayaran Pajak dan Royalti

Laba inti perusahaan sendiri tercatat mencapai US$ 644 juta atau naik 98% yoy. Sedangkan arus kas bebas sebesar US$ 641 juta pada kuartal III atau naik 33% yoy.

Dengan catatan tersebut, menunjukkan kinerja yang cukup tinggi dari perusahaan. PT Adaro Energy Tbk turut menyumbangkan kontribusi kepada pemerintah melalui pembayaran royalti dan pajak hingga US$ 510 juta.

Kontribusi kami terhadap negara melalui pembayaran royalti dan pajak juga meningkat. Dengan mempertimbangkan perkembangan terakhir fundamental pasar batu bara, kami memutuskan untuk melakukan penyesuaian pada target profitabilitas,” tambahnya.

 

Dengarkan audiobook gratis di bawah ini untuk mengetahui bagaimana laporan keuangan perusahaan mempengaruhi investasimu. Untuk mengakses, klik banner sekarang juga.

banner -laporan keuangan dan manfaat bagi investor

 

Itulah informasi mengenai pencapaian laba dari perusahaan Adaro Energy pada Kuartal III 202. Bagaimana menurutmu mengenai informasi ini? Tulis pandangan kamu di kolom komentar. Jangan lupa untuk share artikel ini pada rekan-rekan lainnya. Terima kasih.

 

Editor: Ratna SH

Sumber Referensi :

  • Trio Hamdani. 1 Desember 2021. Laba Adaro Melejit 284% Jadi Rp 6 T.com- https://bit.ly/31krU3t
  • Redaksi Kontan. 1 Desember 2021. Hingga September, Adaro (ADRO) Catat Kenaikan Pendapatan Usaha 31% yoy.kontan.co.id – https://bit.ly/31ljzwf
  • Admin. 1 Desember 2021. Geliat Pasar Batu Bara, Laba Adaro Meroket 284% Jadi Rp 6 Triliun. Katadata.co.id – https://bit.ly/3rxeyeS

dilema besar