Para ibu, ternyata Investasi P2P Lending untuk Ibu Rumah Tangga juga ada, lho. Yuk, simak penjelasannya berikut ini supaya semakin paham dan bisa Anda praktikkan.
Ibu rumah tangga adalah seseorang yang diberikan kemampuan dan daya tahan luar biasa untuk menyesuaikan diri dan belajar hal-hal baru. Bagaimana tidak?
Menjadi ibu rumah tangga adalah pekerjaan 24 jam dan perlu cekatan dalam mengurus keperluan rumah tangga, keperluan suami dan membesarkan anak-anak.
Dalam aspek keuangan, Ibu Rumah Tangga juga memegang peranan penting sebagai bendahara keluarga, mengatur pengeluaran hingga mencapai tujuan keuangan.
Di era informasi ini, banyak materi pembelajaran mengenai keuangan sehingga belajar keuangan menjadi hal yang jauh lebih mudah dilakukan.
[Baca juga: P2P Lending: Pengertian, Keuntungan, dan Cara Investasinya]
Tapi saking banyaknya jenis investasi, seringkali para ibu rumah tangga ini menjadi bingung mana dulu yang perlu dipelajari dan mana yang cocok untuk tujuan keuangan pribadi atau keluarganya.
Untuk belajar dan mengevaluasi diperlukan dedikasi waktu untuk belajar.
Sedangkan ibu rumah tangga biasanya sehari-hari sudah sibuk sehingga membutuhkan jenis investasi yang mudah untuk dipelajari dan nilai investasinya bisa bertumbuh secara lebih pasti tanpa harus sering-sering diawasi.
Salah satu solusi investasi yang Ibu Rumah Tangga bisa lakukan adalah berinvestasi di P2P Lending. Yuk, kita pelajari lebih detail tentang investasi di P2P Lending.
[Baca juga: Apakah Cocok Investasi P2P untuk Ibu Rumah Tangga? Berikut Penjelasannya]
Apa itu Investasi P2P Lending
P2P Lending merupakan sebuah platform keuangan yang mempertemukan antara pendana (lender/investor) dengan peminjam dana (borrower).
Pendana bisa berupa investor individu (ibu rumah tangga, karyawan, mahasiswa, freelancer, atau enterpreneur) maupun investor insitusi (perusahaan, lembaga).
Peminjam dana bisa berupa UMKM ataupun individu yang membutuhkan dana untuk permodalan usaha (kredit produktif) atau keperluan pribadi (kredit konsumtif).
Sebagai platform yang mempertemukan pendana dan peminjam, perusahaan P2P melakukan berbagai peran antara lain menyediakan platform digital yang aman dan mudah baik dari sisi peminjam ataupun pendana, membantu peminjam mencari dana untuk kebutuhan bisnis/pribadinya, melakukan analisis kredit atas peminjam, menyediakan informasi peminjam dana yang transparan bagi pendana, dan melakukan manajemen risiko apabila peminjam mengalami risiko keterlambatan/kegagalan pembayaran.
[Baca juga: Daftar Terbaru Aplikasi Fintech Pinjol yang Cocok untuk Ibu Rumah Tangga]
Kelebihan Investasi P2P Lending
Kelebihan dari investasi P2P Lending adalah sebagai berikut
Modal untuk Berinvestasi Cukup Rendah
Setiap perusahaan P2P Lending memiliki persyaratan modal investasi yang berbeda-beda mulai dari Rp 100.000 – Rp 1.000.000 per pinjaman dana.
Meskipun kebutuhan dana peminjam bisa ratusan juta, namun dari sisi pendana bisa mendanai dengan nominal kecil ataupun nominal besar, disesuaikan dengan kemampuan keuangan masing-masing.
[Baca Juga: Tertarik? Begini Cara Investasi P2P Lending Bagi Pemula!]
Keuntungan Investasi dengan Imbal Hasil yang Relatif Tinggi
Investasi P2P Lending menawarkan imbal hasil rata-rata 12%-19% per tahun. Keuntungan investasi P2P Lending ini relatif lebih besar jika dibandingkan dengan tabungan, deposito, dan obligasi.
Keuntungan investasi dari P2P lending bisa dibayarkan secara lump sum (cicilan dan bunga akan dibayarkan di akhir tenor pinjaman) atau dibayarkan secara reguler setiap bulan (mirip dengan deposito atau obligasi), tergantung pada detail perjanjian pinjaman.
[Baca juga: Apakah P2P Lending Halal? Simak Di Sini Ulasannya!]
Konsep Investasi Mudah untuk Dipelajari
Tidak seperti saham yang memerlukan analisis fundamental/teknikal yang cukup rumit, investasi P2P Lending lebih mudah dipelajari untuk pemula.
Pendana akan meminjamkan uangnya pada peminjam yang dipilih, lalu peminjam akan mengembalikan dana beserta bunga yang telah disepakati besarnya dalam jangka waktu tertentu.
Investasi Bisa Dilakukan Kapan Saja Dari Rumah
Perusahaan P2P Lending menyediakan platform digital yang memfasilitasi Ibu Rumah Tangga untuk melakukan pendanaan bisa dari mana saja, termasuk dari rumah. Tidak perlu khawatir ada jam buka tutup perdagangan.
Selama slot pendanaan masih tersedia, bahkan Anda bisa menempatkan pendanaan dan transfer dana ketika waktu Anda sudah santai di sore/malam hari. Namun untuk proses settlement transaksi, baru akan dijalankan pada saat jam dan hari kerja.
Aman
Setiap jenis investasi harus memperhatikan aspek legalitas. Berdasarkan data OJK per 6 Oktober 2021, jumlah fintech P2P Lending atau fintech lending yang telah terdaftar resmi dan berizin oleh OJK sudah berjumlah 106 penyelenggara.
Jika Anda ingin tahu perusahaan P2P Lending apa saja yang sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK, Anda bisa cek langsung di website OJK (www.ojk.go.id).
Setiap bulan OJK akan menerbitkan laporan mengenai penyelenggara fintech lending terdaftar dan berizin di OJK.
Untuk meningkatkan transparansi dan keamanan berinvestasi, OJK mewajibkan perusahaan P2P Lending untuk menampilkan rasio TKB90 sebagai indikator tingkat keberhasilan pengembalian pinjaman dalam jangka waktu sampai dengan 90 hari sejak tanggal jatuh tempo.
Semakin tinggi TKB 90 maka akan semakin baik kinerja perusahaan P2P Lending tersebut.
[Baca juga: Apa Itu Tingkat Keberhasilan (TKB) Dalam P2P Lending?]
Risiko Investasi P2P Lending
Dengan keuntungan yang tinggi, investasi di P2P Lending ini termasuk risiko tinggi. Salah satu risiko utama dalam berinvestasi di P2P Lending adalah peminjam dana (borrower) terlambat atau gagal dalam melakukan pembayaran pinjaman.
Akibatnya, dana investasi Anda (pendana) menjadi tidak likuid (liquidity risk) atau mengalami kerugian (credit risk). Oleh karena itu, apa yang harus dilakukan?
Risk Reward Analysis
Sebelum memilih investasi di P2P Lending mana yang terbaik, jangan hanya melihat pada iming-iming besarnya keuntungan. Tapi hitung juga berapa risiko kerugian yang Anda bisa saja terima.
Misal:
Jika sebuah perusahaan P2P Lending yang menawarkan produk investasi dengan potensi keuntungan 20%, namun pokok yang dijamin hanya 80%. Maka, perbandingan risiko:reward adalah 1:1.
Artinya dana investasi Anda jika untung, akan mendapat keuntungan 20%. Namun jika rugi, dana Anda akan berkurang 20%.
Sebagai catatan, meskipun ada perusahaan P2P Lending yang menyatakan bahwa pokok yang dijamin 100%, perlu diperhatikan bahwa ada waktu tunggu (6 bulan) bagi perusahaan P2P Lending untuk melakukan penggantian gagal bayar.
Selama jangka waktu tunggu tersebut, perusahaan P2P Lending akan melakukan berbagai cara untuk menindak lanjuti kepastian pembayaran dari peminjam dana.
[Baca Juga: Jangan Salah Pilih! Kenali Ragam Investasi untuk Ibu Rumah Tangga]
Tips Investasi P2P Lending dengan Aman
Setelah mengetahui dan mempertimbangkan keuntungan dan risiko dari investasi P2P Lending, maka berikut ini tips investasi P2P Lending agar ibu Rumah Tangga merasa aman dalam berinvestasi:
Cek Legalitas Perusahaan
Meskipun ada banyak perusahaan P2P Lending yang telah terdaftar dan diawasi/berizin OJK dan masuk dalam asosiasi fintech pendanaan online di Indonesia (AFPI), pastikan Anda cek ulang nama perusahaan P2P Lending di dalam daftar OJK terbaru (www.ojk.go.id).
Dengan maraknya penipuan saat ini, Anda juga perlu berhati-hati agar berinvestasi pada website/aplikasi resmi dari perusahaan P2P Lending.
Jangan menitipkan dana Anda pada individu atau pihak manapun sebelum Anda melakukan pengecekan legalitas.
Perhatikan track record Manajemen dan Perusahaan P2P Lending.
Dengan kemudahan teknologi informasi dan maraknya media sosial, Anda bisa cek reputasi, pengalaman sesama investor, serta berita terkini mengenai manajemen dan perusahaan P2P Lending tersebut.
Perhatikan Bisnis Model Peminjam Dana, Manajemen Risiko, dan Tingkat TKB90 Dari Perusahaan P2P Lending
Pelajari siapa peminjam dana di perusahaan P2P Lending , apakah pinjaman tersebut untuk produktif/konsumtif, bagaimana cara peminjam dana dan perusahaan P2P Lending melakukan manajemen risiko terlambat/gagal bayar, apakah perusahaan asuransi kredit cukup kredibel dalam menanggung risiko, dan seberapa tinggi TKB90 (semakin tinggi TKB90, semakin baik).
[Baca juga: Keuntungan Investasi Peer to Peer Lending yang Cocok Bagi Anda]
Cari yang Reward > Risk
Setelah membahas risk reward analysis di atas, selanjutnya Anda perlu membandingkan investasi antara produk P2P Lending. Pilih produk yang reward (potensi keuntungan) lebih besar dari risiko.
Diversifikasi Produk P2P Lending
Seperti dijelaskan sebelumnya, risiko terbesar yang Anda akan hadapi jika peminjam dana gagal bayar adalah dana akan mengalami kerugian atau dana Anda akan nyangkut/tidak likuid.
Sebagai investor, Anda bisa mengurangi risiko tersebut dengan cara diversifikasi.
Secara sederhana diversifikasi berarti Anda membagi modal investasi Anda ke beberapa keranjang produk/perusahaan P2P Lending ke dalam 2-3 produk yang berbeda karakteristiknya.
[Baca Juga: Daftar P2P Lending Terbaik di Indonesia dan Terdaftar OJK 2021!]
Mulai dari Kecil
Untuk memulai berinvestasi, Anda bisa berinvestasi dengan modal minim (Rp 100.000 – Rp 1.000.000) dan cari jangka waku pendanaan yang paling pendek (1-2 bulan).
Setelah Anda telah mencoba berinvestasi dan menerima pengembalian dana secara tepat waktu setelah beberapa kali berinvestasi, maka Anda sudah lebih mengerti cara berinvestasinya dan akan muncul keberanian lebih besar.
Pada saat itu, Anda boleh menempatkan dana lebih besar pada investasi P2P Lending.
Tapi selalu ingat ya, dana investasi harus selalu dari dana dingin (bukan dari dana darurat, dana utang/bayar kewajiban, dan dana untuk keperluan sehari-hari).
[Baca juga: Tips Mengurangi Risiko P2P Lending Supaya Investasi Tetap Aman]
Kesimpulan
Bagaimana? Apakah sekarang sudah lebih siap dalam berinvestasi di P2P Lending? Yuk, langsung mulai berinvestasi.
Jika Anda ibu rumah tangga yang punya pertanyaan lebih lanjut mengenai investasi P2P Lending atau perencanaan keuangan untuk keluarga, silakan ajukan pertanyaan Anda pada Perencana Keuangan Finansialku.
Hubungi saya atau Perencana Keuangan lainnya melalui menu Konsultasi Keuangan di aplikasi Finansialku atau lakukan jadwal konsultasi langsung melalui website ini konsultasi.finansialku.com
Semoga informasi yang dibagikan kali ini bisa memberikan manfaat. Jika ada yang ingin Anda diskusikan, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini.
Jangan lupa bagikan artikel ini kepada teman dan kerabat lainnya. Terima kasih.
Editor: Ratna SH
dilema besar