Rasanya saham properti seperti kehilangan momentum dalam beberapa bulan terakhir, salah satunya adalah saham BSDE.
Bagaimana sih performa BSDE, apa momen ini bisa jadi kesempatan untuk beli saham emiten properti satu ini?
Penurunan Harga Saham BSDE
BSDE atau PT Bumi Serpong Damai Tbk. mengawali awal tahun dengan on a high note, dengan puncaknya berada di level Rp 1.335 per lembar saham.
Tetapi sayang, harga saham BSDE sekarang boncos ke level Rp 900 per lembar saham atau telah turun sepertiga (-33%) dari level tertinggi di awal tahun 2021 ini.
Dapat dilihat pada grafik di atas yang merupakan harga BSDE dalam 10 tahun terakhir, di mana harga sekarang bisa dikatakan relatif tidak berubah dibandingkan 2011-2012 di level Rp 900 per lembar saham.
Untuk memberikan konteks, perlu kita ketahui juga bahwa properti merupakan salah satu sektor cyclical yang memiliki masa ups and downs-nya juga.
Oleh sebab itu, mungkin bukan ide buruk apabila melihat kinerja harga saham BSDE dalam 10 tahun terakhir.
Meskipun demikian, booming property di tahun 2013-2015 juga berhasil meningkatkan harga saham BSDE yang ketika itu sampai ke level Rp 2.200 per lembar saham (sekitar 1,5x bagger) apabila dibandingkan dengan harga saham BSDE sekarang.
Pertanyaannya adalah, apakah kinerja BSDE masih stagnan juga dalam 10 tahun terakhir sehingga harga sahamnya masih berada di level sekarang?
Sebelum berlanjut, jika Anda tertarik berkecimpung dalam dunia investasi saham, Anda bisa bergabung bersama saya Rivan Kurniawan, Melvin Mumpuni, CFP® (founder dan CEO Finansialku.com) dan ratusan rekan lainnya dalam Komunitas Belajar Saham Finansialku.
Dalam komunitas ini, kami akan mamandu Anda untuk mengerti cara memilih saham dan berinvestasi sesuai dengan tujuan keuangan Anda.
Anda juga berkesempatan untuk mendapatkan berita terbaru seputar saham dan berdiskusi dengan rekan lainnya.
Mau gabung? Klik banner berikut.
Sekilas Kinerja BSDE
Pendapatan BSDE di tahun 2012-2013 adalah sekitar Rp 3,7 – Rp 5,7 triliun per tahunnya dengan laba bersih sekitar di Rp 1,2 – Rp 2,6 triliun.
Di mana apabila kita membandingkan kinerja BSDE sekarang (annualized), pendapatan yang dapat diperoleh BSDE adalah sekitar Rp 6,7 triliun dan laba bersih sebesar Rp 2,3 triliun.
Bukan peningkatan yang spektakuler memang, tetapi secara nominal setidaknya kita melihat bahwa terjadi peningkatan dari performa BSDE.
Selain itu, pada grafik di atas Anda dapat melihat bahwa kinerja BSDE pada tahun 2021 ini cukup ciamik, terhitung dari pre-sales properti nya sebesar Rp 4,5 triliun (meningkat +55% YoY) dan juga dari pencapaian pre-sales ini telah mencapai 64% dari total target BSDE untuk tahun 2021.
[Baca Juga: Cara Mudah Membaca Laporan Tahunan, Perhatikan 5 Hal Ini!]
Sebagai informasi, BSDE masih memiliki banyak sekali hak pengembangan lahan dan yang belum dikembangkan, mengingat posisi BSDE sebagai salah satu perusahaan dengan landbank terbesar di Indonesia.
Contohnya di BSD City Tangerang, Grand Wisata Bekasi, serta Kota Wisata di Cibubur yang apabila ditotal mencapai lebih dari 2.700 ha tanah yang belum dikembangkan, membuat nilai aset BSDE sendiri memiliki potensi untuk bertumbuh (tentu saja kembali lagi tergantung terhadap kapabilitas BSDE dalam mengelola tanah-tanah tersebut).
Namun, apabila kita melihat track record pembangunan properti BSDE seperti berikut..
Anda mungkin belum pernah mengetahui secara lengkap properti apa saja yang telah dibangun oleh BSDE, tetapi bagi yang tinggal di Jabodetabek, ICE BSD merupakan salah satu tempat yang ramai dikunjungi karena sering diadakan berbagai event.
Selain itu, beberapa property tower dan apartemen yang dibuat BSDE juga tidak boleh dipandang sebelah mata.
Mulai dari mal-mal ITC di Jakarta, sampai dengan AEON Mall, QBIG dan The Breeze di BSDE menjadi saksi nyata dan track record BSDE dalam industri properti.
Ke depannya, BSDE juga masih akan melanjutkan ekspansi bisnis propertinya, dengan fokus utama di Tangerang untuk meningkatkan pendapatan dari sisi penjualan properti dan juga recurring revenue dari tower perkantoran, mal dan superblock, sampai dengan industri perhotelan.
Apakah dengan kinerja dan strategi seperti ini BSDE dapat masuk ke portfolio Anda? Kami tidak memberikan rekomendasi, so you decide…
DISCLAIMER: Tulisan ini bukan bersifat rekomendasi beli atau jual. Tulisan ini bersifat untuk edukasi berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Do Your Own Research sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual saham.
Emiten properti memang kehilangan momentum akhir-akhir ini, namun harga saham yang terkoreksi tidak bisa dijadikan patokan beli maupun jual.
Check dan recheck kembali kinerja emiten agar investasi tetap menguntungkan.
Bagaimana menurut Anda mengenai market akhir-akhir ini?
Editor: Eunice Caroline
dilema besar