Emiten Group Indofood, INDF dan ICBP Raih Kenaikan Laba Usaha

Emiten Group Indofood, INDF dan ICBP Raih Kenaikan Laba Usaha

Dalam laporan keuangan, dua emiten Group Indofood, INDF dan ICBP berhasil membukukan laba usaha naik di atas 20%.

 

Ketahui informasi selengkapnya dalam berita Finansialku berikut.

 

Laporan Kinerja Emiten Group Indofood Semeste I-2021

Dua emiten Group Indofood milik Keluarga Salim, yakni PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), dan anak usahanya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) baru saja merilis laporan keuangan semester I-2021 dari periode yang sama tahun lalu (year on year).

Dalam laporan keuangan, kedua perusahaan tersebut berhasil membukukan laba usaha naik di atas 20%.

 

Pertama, INDF sebagai induk usaha sepanjang semester I-2021, membukukan laba usaha naik sebanyak 51% menjadi Rp 8,49 triliun dari sebelumnya Rp 5,63 triliun di periode yang sama tahun 2020 lalu.

Meningkatnya laba usaha ini, berimbas pada laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 21% menjadi Rp 3,43 triliun dari Rp 2,84 triliun.

Pada periode itu, penjualan bersih INDF mencapai Rp 47,29 triliun, meningkat hingga 20%. Dengan begitu, core profit juga turut naik 37% menjadi Rp 3,92 triliun.

Anthoni Salim, Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood, mengatakan dalam situasi yang dinamis saat ini, perseroan telah mempertahankan kinerja yang konsisten di semester pertama tahun 2021 ini.

“Kami akan tetap waspada dalam melindungi karyawan kami dan mempertahankan daya saing kami,” kata Anthoni, dalam keterangan resmi di Bursa Efek Indonesia (BEI).

[Baca juga: Kisah Sukses Brand Indomie Yang Capai Pasar Mancanegara]

Raihan tersebut sejalan dengan transformasi yang dilakukan oleh Indofood menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions selama dua dekade terakhir. Dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar.

Kedua, pada entitas anak usaha ICBP pada periode yang sama membukukan laba usaha sebanyak Rp 6,36 triliun atau bertumbuh 36% dari sebelumnya Rp 4,68 triliun.

Meningkatnya laba usaha sejalan dengan kemampuan perseroan melakukan penjualan mencapai Rp 28,20 triliun, tumbuh 22%.

Meski demikian, hal ini rupanya tak mampu mengangkat laba kepada entitas pemilik yang justru menurun 5% menjadi Rp 3,22 triliun dari sebelumnya mampu mengantongi untung Rp 3,38 triliun.

 

Adapun ekuitas ICBP meningkat menjadi Rp53,6 triliun per Juni 2021 dari akhir tahun lalu Rp50,32 triliun.

Total aset Indofood CBP pun mencapai Rp107,93 triliun pada akhir semester I/2021, naik dari Rp103,58 triliun per akhir 2020.

 “Meskipun laju pemulihan ekonomi global belum menentu karena masih berlanjutnya pandemi, kami dapat mencatatkan kinerja operasional yang positif di paruh pertama tahun 2021. Ke depannya, kami akan terus fokus memperkuat keunggulan operasional dan mempertahankan ketangguhan model bisnis kami yang terintegrasi,” kata Anthoni.

Sekedar informasi, belum lama ini Group Indofood melebarkan sayap ekspornya dengan mengakuisisi Pinehill Company Limited, sebuah produsen mi instan yang memiliki lebih dari 20 pabrik yang berlokasi di Afrika, Timur Tengah dan Eropa Tenggara.

Akuisisi ini berhasil menempatkan ICBP sebagai salah satu produsen mi instan terbesar di dunia dengan pangsa pasar global yang kuat.

Aksi akuisisi ini menggunakan dana hasil dari penerbitan obligasi global (global bond) sebesar US$ 1,75 miliar.

 

Melansir Bondevalue, Indofood CBP menerbitkan global bond dari tranche pertama sebesar US$ 1,15 miliar dari tranche pertama.

Obligasi ini memiliki tenor 10 tahun dan tingkat bunga 3,39%. Dari obligasi ini, Indofood CBP berhasil mendapatkan permintaan sebesar US$ 7,4 miliar atau lebih besar 6,4 kali dari obligasi yang diterbitkan.

Dengarkan audiobook di bawah ini untuk meningkatkan wawasan tentang pengaruh laporan keuangan terhadap investor.

 

banner -laporan keuangan dan manfaat bagi investor

 

Kemudian, Indofood CBP juga menerbitkan obligasi global sebesar US$ 600 juta dengan tenor 30 tahun dan tingkat bunga 4,47%. Obligasi ini mendapatkan kelebihan permintaan 6,7 kali atau mencapai US$ 4 miliar.

Dalam penerbitan ini, perseroan mendapatkan permintaan hingga US$ 11,4 miliar dari obligasi global dengan dual tranche tersebut.

 

Untuk mencatat keuangan secara praktis dan terperinci kalian bisa gunakan aplikasi Finansialku yang bisa langsung diunduh lewat Google Play Store maupun App store. Segera rasakan manfaatnya!

 

Editor: Ari A. Santosa

 

Sumber Referensi:

  • Muhammad Ghafur Fadillah. 25 Agustus 2021. Akhir Juni 2021, Emiten Grup Salim Cetak Kenaikan Laba Usaha. Beritasatu.com – https://bit.ly/38geGo4
  • Tahir Saleh. 25 Agustus 2021. Baru Rilis! Laba INDF Rp 3,4 T, Laba ICBP Drop Jadi Rp 3,2 T. Cnbcindonesia.com – https://bit.ly/3sXBEdz
  • Hafiyyah. 25 Agustus 2021. Semester I/2021, Indofood CBP (ICBP) Raih Pendapatan Rp28,2 Triliun Laba Rp3,2 Triliun. Market.bisnis.com – https://bit.ly/3DquLpU

 

Sumber gambar:

dilema besar