Mungkin sobat finansialku sudah familiar dengan apa itu emergency fund, tapi bagaimana dengan sinking fund?
Mari kita simak artikel ini, untuk mengetahui apa perbedaan dan manfaat antara keduanya.
Perbedaan Emergency Funds & Sinking Funds
Suatu sore, Aldi dan Tia sedang mendiskusikan terkait rencana pernikahan mereka yang akan diadakan beberapa bulan lagi. Segala hal sudah dipersiapkan jauh hari, mulai dari gedung, catering, hingga seragam untuk bride’s maid.
Dalam merencanakan dana pernikahan, sebelumnya mereka sudah berkonsultasi dengan Perencana Keuangan, mereka berhasil menjalankan perencanaan keuangan yang telah dibuat.
Belajar dari pengalaman, sore itu Aldi dan Tia berencana untuk kembali berkonsultasi dengan Perencana Keuangan mereka untuk melakukan review berkala terkait perencanaan keuangan yang sudah dibuat.
Dalam konsultasi, Tia menyampaikan rencananya untuk langsung pergi berbulan madu. Untuk dana bulan madu tidak perlu kuatir, ujar Tia, karena mereka sudah mempersiapkannya.
[Baca Juga: Cara Mempersiapkan Dana Pernikahan Bareng Pasangan dengan Aman!]
Perencana Keuangan mengingatkan agar Aldi dan Tia menyiapkan sinking funds untuk kedua rencana tersebut sehingga jika lebih dari anggaran yang sudah ditetapkan tidak mengganggu keuangan lainnya, baik untuk acara pernikahan maupun rencana liburan bulan madu.
Sontak keduanya terheran, apa itu sinking funds, apa tidak bisa menggunakan emergency funds saja, toh sama saja kan fungsinya, ujar mereka bersamaan.
Eits, jangan salah, kedua hal tersebut berbeda lho Sobat Finansialku.
Mari kita bahas ya perbedaan dan manfaat masing-masing, dari emergency fund dan sinking fund.
Apa itu Emergency Fund?
Istilah emergency fund atau dana darurat tentu sudah familiar di telinga Sobat Finansialku.
Bisa jadi banyak akun sosial media, blog, maupun artikel keuangan sudah pernah membahas soal apa itu dana darurat dan mengapa bisa menjadi pondasi yang sangat penting dalam perencanaan keuangan.
Sesuai dengan namanya, dana darurat memiliki fungsi untuk digunakan sebagai bemper pada saat kondisi mendesak atau darurat.
Melihat fungsi tersebut, tidak heran jika peran dana darurat sangatlah penting dalam perencanaan keuangan sobat finansialku.
Para perencana keuangan tidak pernah lelah mengingatkan betapa pentingnya dana darurat untuk disiapkan.
Besaran dana darurat yang perlu disiapkan umumnya berkisar antara 6 bulan sampai dengan 12 bulan dari pengeluaran.
Namun biasanya disesuaikan lagi dengan kondisi misalnya seperti masih single atau sudah menikah, berapa banyak tanggungan yang ditanggung secara finansial, serta jenis pekerjaan apakah freelancer, pengusaha, atau karyawan.
[Baca Juga: Lebih Penting Mana? Dana Darurat atau Dana Pendidikan Anak?]
Dana darurat memang digunakan untuk kebutuhan yang tidak bisa kita prediksi sebelumnya, sehingga tidak ada tujuan spesifik.
Kondisi darurat yang dimaksud salah satu contohnya adalah seperti saat kita kehilangan pekerjaan sehingga kehilangan sumber penghasilan.
Saat seperti itu tentu kita membutuhkan dana untuk bisa menutup segala kebutuhan sehari-hari sampai dengan kita bisa mendapatkan sumber penghasilan yang baru.
Bisa juga kejadian darurat yang dialami tidak mengganggu sumber penghasilan namun membutuhkan biaya besar, misalnya seperti sakit dan dirawat sementara asuransi yang dimiliki tidak dapat menutup seluruh biaya berobat, maka boleh kita menggunakan dana darurat.
Kembali pada kasus Aldi dan Tia, saat sebelum menikah tentu yang diperhitungkan hanyalah pengeluaran masing-masing, namun keadaan berubah saat sudah menikah nanti.
Karena itu perlu adanya komunikasi yang baik dengan pasangan terkait keuangan, termasuk dalam hal pengelolaan keuangan serta tujuan keuangan, salah satunya dana darurat.
Misalnya kondisi sebelum menikah, pengeluaran bulanan Aldi sebesar Rp 5.000.000 dan Tia sebesar Rp 3.000.0000, maka masing-masing dana darurat yang dibutuhkan adalah Aldi sebesar Rp 30.000.000 dan Tia sebesar Rp 18.000.000.
Penempatan Emergency Fund
Sesuai dengan namanya, dana darurat haruslah ditempatkan pada produk keuangan yang mudah dalam pencairannya jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Namun bukan berarti sobat finansialku perlu menempatkan seluruh dana darurat pada tabungan saja, bisa kok ditempatkan pada produk keuangan lainnya, dengan tetap memperhatikan keamanan serta kemudahan dalam pencairannya.
Seperti pada gambar skema produk-produk keuangan berikut ini:
Untuk lebih lengkapnya mengenai Dana Darurat, bisa didengarkan di audiobook berikut ini.
Mengenal Sinking Fund
Kalah familiar dengan emergency fund, mungkin masih banyak yang masih awam dengan sinking fund. Padahal sinking funds ini penting untuk dipersiapkan dalam pengelolaan keuangan sobat finansialku.
Serupa tapi tak sama, banyak orang awam yang menyamakan sinking fund dengan emergency fund, padahal dari kegunaannya berbeda sehingga dalam alokasinya pun perlu dipisah dari dana darurat.
Sinking funds merupakan dana yang kita alokasikan secara rutin untuk kebutuhan di masa depan atau sebagai dana cadangan disaat pengeluaran melebihi dari anggaran yang sudah dibuat.
Berbeda dengan dana darurat yang kegunaannya bisa untuk apa saja atau tidak ada tujuan khusus saat dibuat.
Saat mengumpulkan sinking fund sudah jelas tujuan atau penggunaannya, misalnya untuk biaya liburan, biaya pernikahan, biaya pengobatan, hadiah ulang tahun, dan lain sebagainya.
Kegunaan Sinking Fund
Sobat finansialku perlu membuat sinking fund untuk merencanakan pengeluaran di masa depan, sehingga tidak mengganggu keuangan dan alokasi dana lain untuk keperluan tertentu.
Hal ini tentu akan sangat membantu Sobat Finansialku saat membuat rencana anggaran untuk pengeluaran dalam jumlah besar.
Dengan menyisihkan uang sedikit demi sedikit, terasa lebih ringan dalam mencapai target jumlah yang tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Sinking fund yang umum terjadi contohnya dibuat dalam persyaratan terkait dengan pembayaran pinjaman di bank, di mana untuk kondisi tertentu bank mewajibkan adanya penempatan sinking fund yaitu dana yang yang diblokir dalam rekening debitur sebesar beberapa kali cicilan guna pembayaran cicilan.
Guna memitigasi risiko jika pada tanggal jatuh tempo pembayaran debitur terlambat membayar, misalnya jika kondisinya debitur sedang di luar negeri sehingga pembayaran dikhawatirkan bisa terlambat atau kondisi lainnya.
Dengan adanya sinking fund tersebut, bank dan debitur sama-sama diuntungkan karena bank mendapatkan pembayaran cicilan tepat waktu dan untuk debitur terhindar dari denda maupun turunnya penilaian kolektibilitas pinjaman debitur karena keterlambatan pembayaran.
Contoh lain penerapan sinking fund, misalnya sobat finansialku ingin mengumpulkan sinking fund untuk pengeluaran hadiah ulang tahun keluarga selama setahun, seperti untuk Ayah, Ibu, dan adik.
Maka kita bisa menghitung kira-kira berapa budget untuk masing-masing hadiah, misalnya kita anggarkan 200.000 untuk masing-masing, sehingga totalnya menjadi 600.000.
Sobat finansialku bisa mengumpulkan dana sehingga mencapai target nominal 600.000 tadi, dan jika saat membeli hadiah ternyata harganya kurang dari anggaran 200.000, maka sisanya bisa digunakan untuk hadiah yang lain.
Namun usahakan agar tidak melebihi dari budget yang sudah ditentukan ya, karena tujuan dari kita mengumpulkan sinking fund adalah agar tidak mengganggu dana lainnya.
Melihat kembali pada cerita sebelumnya, tentang Aldi dan Tia yang ingin merencanakan bulan madu setelah menikah, mereka bisa menyiapkan sinking fund untuk keperluan bulan madu tersebut.
Walaupun dana bulan madu sudah dipersiapkan, namun ada baiknya juga menyiapkan sinking fund dalam rekening terpisah, sehingga jika dalam perjalanan bulan madu nanti dana yang terpakai melebihi dari anggaran tidak mengganggu dana lainnya.
Bukan hanya menjaga agar tidak mengganggu dana lain, tapi dengan adanya sinking fund, bisa menghindarkan Sobat Finansialku dari menambah utang konsumsi.
Sama-sama Harus Direncanakan
Setelah mengetahui pengertian dan kegunaan masing-masing bagaimana pendapat sobat finansialku terkait emergency fund dan sinking fund?
Bisa jadi karena sudah ada tujuannya, maka mengumpulkan sinking fund bisa lebih mudah karena sudah tahu berapa target yang ingin dicapai, ditujukan untuk apa penggunaannya, kapan akan digunakan.
Sedangkan untuk emergency fund, seringkali orang lalai dalam mengumpulkannya karena masih belum terbayang akan digunakan untuk apa nantinya, sehingga tidak jarang melewatkan dan menyesal kemudian saat kondisi di mana membutuhkan dana darurat tersebut.
Oh iya karena fungsi dan kegunaan antara emergency fund dan sinking fund berbeda maka dalam penempatannya juga perlu dipisah ya.
Tempatkan di rekening berbeda, atau sobat finansialku bisa juga menggunakan fitur pemisahan dana dalam satu rekening yang sama seperti yang disediakan oleh beberapa bank pada saat ini.
Jika ditanya, mana yang lebih penting dan perlu dikumpulkan terlebih dahulu, jawabannya adalah keduanya. Wah makin ketat dong anggaran keuangan kalau makin banyak yang perlu dikumpulkan?
Eits.. tenang dulu. Baik emergency fund maupun sinking fund idealnya perlu sama-sama dimasukkan ke dalam perencanaan keuangan sobat finansialku, untuk menciptakan keuangan yang sehat dan menjaga agar rencana keuangan sobat finansialku bisa berjalan dengan baik.
Tidak mau kan, keuangan menjadi terganggu karena dana terpakai untuk keperluan yang sebenarnya sudah bisa dipersiapkan sebelumnya?
Sobat Finansialku, kalian bisa hubungi Perencana Keuangan Finansialku untuk membantu merencanakan tujuan keuangan. Kalian bisa langsung buat janji melalui konsultasi.finansialku.com atau hubungi whatsapp Finansialku di sini.
Semoga informasi yang dibagikan kali ini bisa memberikan manfaat. Jika ada yang ingin Anda diskusikan, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini.
Jangan lupa bagikan artikel ini kepada teman dan kerabat lainnya. Terima kasih.
Editor: Eunice Caroline
Sumber:
dilema besar