100 orang karyawan Sampoerna mengikuti rapid test virus corona dan 63 diantaranya positif. Cari tahu apa yang terjadi di artikel ini!
Rubrik Finansialku
Total 63 Karyawan Sampoerna Terdeteksi Virus Corona
24 April 2020 lalu, dua orang karyawan pabrik rokok PT HM Sampoerna di Rungkut, Surabaya, meninggal dunia setelah dinyatakan positif terpapar virus corona.
Dua orang karyawan ini mulanya memang berstatus PDP. Alih-alih menjalankan isolasi di kediaman masing-masing, keduanya tetap bekerja dan menularkan virus corona ke rekan satu pabrik.
“Sebetulnya dia saat itu status sudah PDP. Tapi dia kerja, jadinya nulari.” Kata Tri Rismaharini, dikutip laman surabaya.kompas.com, Kamis (30/04).
[Baca Juga: 14 Hari Tak Sadar, Menhub Budi Karya Sembuh Dari Corona]
Sejak saat itu suasana menjadi gempar. Ratusan karyawan diperiksa massal dengan menggunakan metode pemeriksaan rapid test.
Ada sekitar 500 orang karyawan yang melakukan pemeriksaan ini. 100 orang di antaranya menunjukkan reaksi dan harus menjalani tes PCR (Polymerase Chain Reaction).
Penanganan lebih lanjut pada 100 karyawan ini dilakukan dengan membaginya menjadi dua gelombang.
Melansir laman surabaya.kompas.com, pada tes gelombang pertama yang melibatkan 46 orang, ada 34 karyawan sampoerna yang positif terpapar virus corona.
Sementara itu, gelombang kedua, yang hasilnya baru saja diterima oleh Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur pada Sabtu (02/05) kemarin, diketahui dari 54 karyawan sampoerna yang ikut tes, 29 di antaranya positif virus corona.
“Sabtu tengah malam kami dapat hasil swab, hasilnya 29 pegawai positif Covid-19.” Katanya dikutip laman surabaya.kompas.com, Minggu (03/03).
Dengan begitu, hingga berita ini dimuat, jumlah karyawan sampoerna yang terpapar virus corona, mencapai angka 63 orang.
[Baca Juga: Tips Puasa Sehat Saat Ramadan 2020 di Tengah Virus Corona]
Sebagai upaya pencegahan lebih lanjut, pihak Sampoerna terus melacak riwayat kontak karyawan yang dinyatakan positif.
Pihak Sampoerna juga sudah menyemprotkan disinfektan ke tempat tinggal pegawai Sampoerna, serta mengisolasi karyawan yang positif di sebuah hotel.
Selain itu pabrik juga segera ditutup dan sementara menghentikan kegiatan produksi sejak 27 April lalu hingga waktu yang belum ditentukan, untuk mengindari adanya perluasan penularan virus corona di lingkungan pabrik.
Larangan Diskriminasi dan Wacana Virus Corona yang Menempel di Rokok
Karena banyaknya karyawan Sampoerna yang menjadi pasien terpapar virus corona, Kohar Hari Santoso, Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim melarang masyarakat untuk diskriminasi.
Dia berharap kepada tetangga, kerabat, hingga keluarga dari pasien yang terpapar virus corona untuk memberikan dukungan.
“Perlu dukungan dari para tetangga dan sekitarnya, supaya betul-betul yang bersangkutan ini bisa melakukan isolasi. Kita berharap masyarakat tidak malah mengusir atau menstrigma, tapi justru bisa mendukung.” Katanya, dikutip laman cnnindonesia.com, Minggu (03/05).
Sementara itu, munculnya kasus virus corona di tengah lingkungan produksi rokok Sampoerna ini kemudian menimbulkan pertanyaan besar soal keamanan produk dari kontaminasi virus corona.
Apakah produk rokok yang sudah terlanjur didistribusikan dalam masa pandemi ini, benar-benar aman untuk digunakan? Jawabannya aman.
Melalui unggahan akun instagram resmi Sampoerna, @insidesampoerna, pihaknya menjamin keamanan dan kualitas produk yang dipasarkan.
“Sampoerna berkomitmen untuk selalu memastikan kualitas tertingg dan integritas merek atas produk-produk sebagai komitmen kami pada konsumen dewasa. Untuk itu, kami telah mengambil langkah-langkah penting dalam memastiakn produk kami tidak terpapar COVID-19. Di awal tahun dan selama masa pandemi COVID-19, kami telah meningkatkan penerapan protokol kesehatan dan sanitasi di seluruh fasilitas pabrik, gudang, serta rantai pasokan kami.”
Tidak sampai situ, pihak Sampoerna juga menegaskan kalau pabrik rokok satu ini juga telah menerapkan protokol kesehatan dan sanitasi sejak Maret 2020.
Protokol tambahan ini terdiri dari:
- Penggunaan masker dan hand sanitizer untuk karyawan dan pembatasan akses ke area produksi
- Menerapkan physical-distancing di seluruh area dan fasilitas produksi
- Karantina produk selama 5 hari sebelum pendistribusian, untuk memastikan sanitasi dan kualitas produk.
“Selain itu, penting bagi para konsumen dewasa kami untuk mengikuti anjuran Pemerintah, seperti menjalankan praktik kebersihan umum antara lain mencuci tangan, menutup mulut saat batuk/bersin, menjaga jarak sosial/fisik, dll.”
Tulis pihak Sampoerna dari unggahan di instagram resmi mereka, Jumat (01/05).
Sementara itu, dari kesempatan berbeda, Elvira Lianita, selaku Direktur PT HM Sampoerna juga turut menegaskan soal protokol keselamatan, kesehatan, dan sanitasi yang sudah ditingkatkan sesuai dengan anjuran pemerintah.
“Kami melaporkan penerapan ini kepada Dinas Tenaga Kerja setempat dan menerima kunjungan inspeksi untuk melihat pelaksanaan di lapangan.” Akunya dalam pernyataan tertulis yang dikutip dari finance.detik.com, Senin (04/05).
[Baca Juga: Ini Tips Mempertahankan Bisnis Dari Kerugian Imbas Covid-19]
Selain menerapkan protokol yang telah disebutkan di atas, pihak Sampoerna juga meminta karyawan hamil dan berusia lanjut untuk bekerja dari rumah.
Bahkan, pihak perusahaan juga menerapkan kegiatan wajib berjemur atau olah raga bagi seluruh karyawan sebelum masuk area produksi, hingga memberikan vitamin untuk seluruh karyawan.
“Bagi karyawan non-produksi menerapkan kebijakan bekerja dari rumah sejak 16 Maret 2020, mengurangi perjalanan bisnis, membatalkan pertemuan/interaksi fisik dan melakukan diskusi secara daring, mengingatkan untuk selalu menjaga kebersihan pribadi serta menjaga jarak sosial/fisik.” Lanjutnya.
Sementara, sampai hari ini, Senin (04/05), jumlah pasien terpapar virus corona mencapai 11.192 orang. Dengan 1.876 pasien di antaranya dinyatakan sembuh, dan 845 pasien lainnya meninggal dunia.
Sobat Finansialku, kami tidak akan pernah berhenti dan bosan mengingatkan Sobat Finansialku semua untuk menjaga diri dengan beraktivitas di rumah selama masa pandemi ini.
Jangan lupa juga untuk menjaga kesehatan dan melakukan 5 pencegahan dini yang dianjurkan oleh WHO untuk memutus rantai penyebaran virus corona di Indonesia.
Finansialku yakin kita semua bisa melewati ini semua sampai akhir!
Apakah Sobat Finansialku punya pendapat sendiri terkait fenomena ini? Silakan utarakan lewat kolom komentar di bawah ini!
Apabila Sobat Finansialku merasa kalau informasi ini perlu diketahui oleh rekan atau keluarga, maka Sobat Finansialku berhak untuk membagikan informasi ini melalui platform pilihan yang tersedia. Terima kasih!
Sumber Referensi:
- Admin. 04 Mei 2020. Data Sebaran. Covid19.go.id – https://bit.ly/3eTC7G2
- Trio Hamdani. 04 Mei 2020. Pabrik Rokok Sampoerna Kecolongan Corona, Kok Bisa?. Finance.detik.com – https://bit.ly/3aUA956
- Admin. 04 Mei 2020. Awal Mula Kasus Corona Karyawan Sampoerna: 2 Positif Wafat. Cnnindonesia.com – https://bit.ly/3dbWPz7
- Hamzah Arfah. 04 Mei 2020. Update Corona di Gresik: 3 Pasien Sembuh dan Tambahan 2 Kasus Positif. Regional.kompas.com – https://bit.ly/2YsjIuh
- Syahrizal Sidik. 03 Mei 2020. Karyawan Sampoerna Positif Corona, Rokoknya Aman Dikonsumsi?. Cnbcindonesia.com – https://bit.ly/2VZqEgz
- Irwan Syambudi. 04 Mei 2020. Sebaran COVID-19 Pabrik Sampoerna; 123 Karyawan Diswab, 63 Positif. Tirto.id – https://bit.ly/2SxJLwe
Sumber Gambar:
- HMSampoerna 01 – https://bit.ly/3dibetB
- HMSampoerna 02 – https://bit.ly/2Wnk5Dz
- HMSampoerna 03 – https://bit.ly/2YDehbI
dilema besar