Tahukah Anda apa saja, risiko perusahaan Eropa kepada Indonesia, Vietnam, Malaysia dan Thailand atau ASEAN? Mari kita simak…
Mari simak penjelasannya dalam artikel Finansialku ini, yang dipersembahkan oleh Theiconomics.com
Peluang dan Risiko Perusahaan Eropa pada Negara ASEAN
Sebanyak 88% perusahaan Eropa yang berfokus pada ASEAN mengharapkan pertumbuhan bisnis di kawasan ini selama 12 bulan ke depan.
Menurut survei Standard Chatered “Borderless Business: Koridor Eropa-ASEAN”, bagi perusahaan Eropa.
Survei mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan Eropa tersebut menganggap Vietnam, Malaysia, Thailand dan Indonesia sebagai 4 pasar teratas yang akan menghadirkan ekspansi besar di ASEAN.
Sebanyak 43% responden yang terdiri dari perusahaan-perusahaan Jerman, Perancis, dan Inggris menganggap Indonesia menawarkan peluang penjualan atau produksi yang besar.
Hasil ini juga konsisten dengan penelitian sebelumnya yang mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan Eropa dan AS menempatkan Indonesia sebagai negara Asia Tenggara keempat yang paling diminati.
Untuk peluang membangun atau memperluas sumber, penjualan, atau operasi mereka selama enam hingga dua belas bulan ke depan.
Ratifikasi Regional Comprehensive Ekonomic Partnership (RCEP) juga diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi ke kawasan, dengan 65% responden berencana untuk meningkatkan investasi selama 3-5 tahun ke depan.
Selain peluang, perusahaan juga mengenali beberapa risiko yang perlu mereka pertimbangkan di wilayah tersebut.
Tiga risiko teratas yang teridentifikasi adalah ketidakpastian geopolitik dan konflik perdagangan (93%), pandemi Covid-19 atau krisis kesehatan lainnya (58%), dan pemulihan ekonomi yang lambat serta penurunan belanja konsumen (50%)
[Baca Juga: Perusahaan Otomotif Jepang akan Investasi Mobil Listrik Rp 49,5 Triliun di RI]
Selain itu, responden juga mengidentifikasi bahwa memahami peraturan regional, metode pembayaran, dan infrastruktur (75%), mengadaptasi model bisnis mereka dengan praktik dan kondisi industri di ASEAN (65%), serta membangun hubungan dengan pemasok dan mengadaptasi logistik rantai pasokan (58%) adalah tantangan paling signifikan dalam 6 hingga 12 bulan ke depan.
Untuk mendukung pertumbuhan perusahaan-perusahaan tersebut, mereka akan mencari mitra perbankan dengan lindung nilai valuta asing dan layanan penyelesaian multi-mata uang yang komprehensif (55%).
Jaringan lintas batas yang komprehensif dan pemahaman tentang pasar lokal (55%), serta manajemen uang tunai yang kuat kemampuan (48%), dan layanan konsultasi seperti penasihat keuangan dan peringkat baik dalam hal Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (48%).
Vice Chairman, ASEAN & President Commissioner Indonesia, Standard Chartered Rino Donosepoetro mengatakan Eropa dan ASEAN menikmati hubungan ekonomi yang sangat kuat.
Ia mengatakan ASEAN adalah mitra dagang terbesar ketiga Uni Eropa (UE) di luar Eropa dengan nilai perdagangan barang hampir 190 miliar Euro pada 2020, sebaliknya UE adalah mitra dagang terbesar ketiga ASEAN, menyumbang lebih dari 10% perdagangan ASEAN.
Bagi Anda yang tertarik untuk memahami laporan keuangan perusahaan dan manfaatnya untuk para investor, yuk dengarkan audiobook gratis dari Finansialku di bawah ini. Selamat mendengarkan..
Itulah risiko perusahaan Eropa yang perlu kita ketahui. Semoga bermanfaat. Jangan lupa bagikan informasi pada rekan-rekan lainnya. Terima kasih.
Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Finansialku dengan Theiconomics.com, isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Theiconomics.com.
Sumber Referensi:
- Arif Hatta. 29 Juni 2021. 3 Risiko yang Paling Dilihat Perusahaan Eropa kepada Indonesia, Vietnam, Malaysia dan Thailand. Theiconomics.com – https://bit.ly/3xqLmXa
Sumber Gambar:
- Cover – https://bit.ly/2UQU1DG
dilema besar