Canangkan Pinjaman Online, Aplikasi WhatsApp Jadi Fintech?

Canangkan Pinjaman Online, Aplikasi WhatsApp Jadi Fintech?

Aplikasi WhatsApp tertangkap basah rencanakan program pinjaman online. Merangkap jadi Fintech ceritanya?

Ketahui informasi selengkapnya di berita Finansialku di bawah ini!

 

Rubrik Finansialku

 

Aplikasi WhatsApp Merangkap Fintech?

Setelah mengajukan persetujuan pada otoritas berwenang India dua tahun lalu untuk menyematkan fitur pembayaran secara daring, aplikasi WhatsApp juga mulai menarget sektor pinjaman online.

Mengutip laman cnbcindonesia.com, informasi ini terungkap ke publik dari dokumen pengajuan yang ditujukan pada otoritas berwenang setempat.

Dalam dokumen itu, diketahui WhatsApp sudah mendaftarkan layanan kredit atau pinjaman online.

Program tersebut diberi judul ‘Pinjaman tanpa dengan atau tanpa jaminan, kepada pelanggan dan orang lain.’, sebagaimana dilansir The Independent melalui laman cnbcindonesia.com, Kamis (30/04).

[Baca Juga: Maraknya Pembayaran Digital, Persaingan Semakin Ketat!]

 

Dalam rencana program ini, diketahui aplikasi WhatsApp akan berperan sebagai penghubung antara lembaga keuangan dengan debitur.

Mengutip laman inet.detik.com, sebuah alasan sempat dituturkan secara implisit oleh Abhijit Bose WhatsApp Head di India dalam sebuah acara di Bangalore.

Pihaknya yakin kalau pangsa pasar pembayaran daring di India masih seumur jagung.

India sendiri merupakan negara pasar utama aplikasi pengirim pesan satu ini. Dari total 2 miliar pengguna aktif bulanan, 20 persen di antaranya adalah warga India.

Oleh karena itu, dia mengatakan kalau tidak menutup kemungkinan WhatsApp terpikir untuk melakukan ekspansi layanan finansial lainnya.

Selain menyematkan fitur pembayaran daring dan program peminjaman online, aplikasi WhatsApp juga melebarkan sayapnya untuk raup keuntungan dengan membuat iklan berbentuk video berdurasi pendek di fitur status.

Mengutip techradar melalui laman cnbcindonesia.com, iklan akan dimasukkan dengan mencocokkan nomor telepon pengguna yang didaftarkan di media sosial facebook dan instagram.

Ketiga program ini masih dikembangkan di India saja. Tapi, tidak menutup kemungkinan adanya ekspansi ke Indonesia.

Karena sejak pertengahan tahun kemarin, tersiar kabar kalau bisnis WhatsApp ini akan menyentuh pasar Indonesia.

Dikutip Reuters dari laman keuangan.kontan.co.id, 20 Agustus 2019 lalu, pihak WhatsApp sedang berkomunikasi dengan GoPay, Ovo, dan Dana untuk menjalin rencana kerja sama.

 

Peluang Terbuka Lebar

Melihat gerak WhatsApp yang terlihat tertarik untuk melebarkan sayap bisnis di Indonesia, Asosiasi Fintech Indonesia sampaikan respon positif.

Melansir laman keuangan.kontan.co.id, Niki Luhur, Ketua Umum AFTECH bilang kalau ceruk pasar keuangan digital di Indonesia terbilang masih besar, terlihat dari uang tunai yang masih digunakan di mana-mana.

“Kesempatan dompet digital ke depannya masih besar. Pasti ada beberapa penggunaan dan inovasi baru. Namun harus mengikuti regulasi yang sudah ada. Khususnya dalam sistem pembayaran, siapapun pelakunya baik lokal maupun nasional harus mengikuti aturan Bank Indonesia termasuk WhatsApp.” Katanya, dikutip dari laman serupa, 22 Agustus 2019 lalu.

[Baca Juga: Wechat Pay, Dompet Digital China Resmi Beroperasi di Indonesia]

 

WhatsApp payment sendiri diketahui belum melakukan lobi dengan otoritas berwenang untuk mengajukan perijinan.

Melihat perijinan yang berlaku, agar WhatsApp pay bisa meluncur di Indonesia, mereka bisa menggunakan cara dengan melakukan kerja sama bersama fintech lokal Indonesia.

Mengingat, kepemilikan asing dalam aturan Penyelenggaraan Jasa Sistem Pembayaran (PJSB) harus berbentuk PT dengan kepemilikan lokal di atas 51 persen.

 

Sistem Pembayaran Daring dan Bayang-Bayang Rekening Kering

Sobat Finansialku, semakin maraknya peluncuran dompet digital di Indonesia, serupa dua mata pisau yang berbeda.

Di satu sisi, adanya terobosan ini, membantu kita untuk mengurangi penggunaan transaksi manual dan memudahkan kita saat bepergian.

Tapi di mata pisau lainnya, dengan menggunakan sistem pembayaran daring, banyak sedikitnya jumlah transaksi kita cenderung akan tidak terdeteksi.

Hal ini karena kita merasa masih punya banyak uang yang bisa diisi ulang semau kita.

Berbeda ketika kita melakukan transaksi menggunakan uang kertas, karena jumlahnya terlihat dan bisa dihitung secara kasat mata.

Oleh karena itu, untuk menghindari adanya sifat impulsif dan konsumtif yang berlebihan, Sobat Finansialku bisa melakukan trik satu ini.

Mencatat setiap pengeluaran dan transaksi yang dilakukan setiap harinya secara otomatis dan praktis, menggunakan aplikasi Finansialku.

Kenapa harus Aplikasi Finansialku? Karena Aplikasi Finansialku memudahkan kita untuk membagi setiap kategori pengeluaran yang biasa kita lakukan.

Bukan cuma itu, kalau Sobat Finansialku berlangganan sekarang, Sobat Finansialku bisa mendapatkan POTONGAN 50 RIBU dengan memasukkan kode referal CUAN50, lho!

Jangan ditunda-tunda dan melewatkan kesempatan ini! Berlangganan dan catat pengeluaran keuangan dengan Aplikasi Finansialku sekarang juga!

Aplikasi Finansialku bisa kamu download lewat ikon di bawah ini!

 

Bagaimana pendapat Sobat Finansialku mengenai informasi di atas? Sampaikan pada kami lewat kolom komentar, ya!

Sobat Finansialku juga bisa membantu kami untuk menyebarkan informasi ini lebih luas, dengan membagikan artikel ini melalui pilihan platform yang tersedia di bawah ini. Terima kasih!

 

Sumber Referensi:

  • Maizal Walfajri. 22 Agustus 2020. WhatsApp Pay ingin masuk ke Indonesia, AFTECH: Pasar masih luas. Keuangan.kontan.co.id – https://bit.ly/3f3vOQg
  • Admin. 30 April 2020. 3 Rencana Besar WhatsApp Hasilkan Duit dari Penggunanya. Cnbcindonesia.com – https://bit.ly/2xl0Wtw
  • Admin. 30 April 2020. WhatsApp Segera Hadirkan Fitur Pinjaman Online. Cnbcindonesia.com – https://bit.ly/2Wgln3a
  • Admin. 30 April 2020. WhatsApp Akan Jajal Fitur Pinjaman Online. Inet.detik.com – https://bit.ly/2SmQs43

 

dilema besar