Selain mengandalkan uang dari anak, dari mana lagi sumber pemasukan pensiunan bisa didapat?
Yuk, kita ketahui jawabannya dalam artikel video berikut ini bersama Melvin Mumpuni.
Bagaimana kabarnya, Sobat Finansialku? Masih di rumah saja, ‘kan? Walaupun vaksin sudah ada, tapi bukan berarti kita abai dengan protokol kesehatan, ya.
Nah, untuk menemani rutinitas selama di rumah saja, video-video gratis di akun Youtube Finansialku bisa membantu menambah wawasan kamu, lho.
Jangan lupa juga untuk tekan tombol subscribe di bawah ini dan nyalakan lonceng agar Sobat Finansialku tidak ketinggalan video-video terbaru dari Finansialku, ya!
Sumber Pemasukan Saat Pensiun
Dari mana saja sumber pemasukan seorang pensiunan?
Mungkin ada di antaranya yang mengandalkan sumber pemasukan dari anaknya. Ada juga yang hanya mengandalkan uang pensiunan bulanan. Tapi, apakah itu cukup untuk memenuhi hari tua kita?
Bagi para sandwich generation bisa jadi ada yang bersyukur karena masih diberikan kesempatan untuk berbakti pada orang tua dengan memberi pemasukan.
Namun, tak sedikit pula yang berharap agar anak-anaknya tidak menjadi sandwich generation.
Dari sinilah, konsep pensiun perlu diubah. Sobat Finansialku, sudah seberapa paham mengenai konsep pensiun yang benar? Menurut Melvin Mumpuni, pensiun itu bukan masalah umur.
Pensiun itu masalah kecukupan finansial. Apakah investasi, aset dan uang kamu cukup untuk membiayai pengeluaran saat pensiun?
Usia tua tidak jaminan artinya bisa pensiun, namun usia muda juga tidak berarti dilarang pensiun. Ada orang yang pensiun 56 tahun, 60 tahun, bahkan ada yang usia 40 sudah pensiun, lho.
Itu menandakan bahwa orang tersebut sudah cukup secara finansial.
Ibarat pesawat terbang, masing-masing memiliki jumlah mesin yang berbeda. Ada yang hanya 1 mesin, 2 mesin, bahkan ada yang 4 mesin. Mesin tersebut kita ibaratkan pemasukan.
Sebagai manusia, kita bisa memiliki banyak sumber pemasukan. Ada juga yang hanya mengandalkan 1 pemasukan saja. Seorang pensiunan bisa mendapatkan penghasilan investasi dan penghasilan pasif. Contohnya:
No. |
Sumber Penghasilan |
Besar Penghasilan |
Modal |
1. |
Kupon obligasi |
Rp 120.000.000 |
Rp 1,7 M |
2. |
Keuntungan P2P Lending |
Rp 240.000.000 |
RP 2,0 M |
3. |
Pemasukan kos-kosan |
Rp 240.000.000 |
Rp 3,0 M |
4. |
Bisnis waralaba |
Rp 120.000.000 |
Rp 300 juta |
|
Total pemasukan |
Rp 720.000.000 |
Rp 7,0 M |
Kok bisa ya pemasukannya besar banget? Nah, ilustrasi di atas bisa kamu mulai ketika usia muda, lalu tinggal menghitung dan mempersiapkan dana hari tua nanti. Kamu bisa mulai berinvestasi saham, reksa dana atau P2P Lending.
Untuk mengetahui cara perhitungannya, kamu bisa download aplikasi Finansialku dan gunakan fitur Rencana Keuangan.
Kalau kamu butuh konsultasi terlebih dahulu, kamu bisa menghubungi perencana keuangan Finasialku lewat fitur Konsultasi Keuangan.
Di sana terdapat para ahli keuangan yang bisa membantu kamu merencanakan dana hari tua kamu dengan baik.
Terdapat pesan menyentuh dari Andy Noya, Kick Andy, mengenai pensiun. Pesan beliau, air itu mengalir ke bawah. Beliau dan istri sudah menyiapkan dana pensiun, sehingga anak-anaknya tidak khawatir untuk menghidupi orang tua.
Pesan beliau pada anak-anaknya adalah, beliau titip cucu-cucu mereka untuk diberi kehidupan dan pendidikan yang terbaik. Biarkan air mengalir ke bawah.
Apakah Sobat Finansialku setuju dengan pandangan di atas? Lalu, sudah sejauh mana kamu menyiapkan dana pensiunmu? Yuk, tulis jawaban kamu di kolom komentar!
Jangan lupa untuk membagikan informasi ini pada rekan-rekan lainnya agar menyiapkan dana hari tua dengan baik demi masa pensiun yang terjamin.
dilema besar