Mantan Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro, diangkat sebagai komisaris Bukalapak bersama Yenny Wahid pada Jumat (30/4) lalu.
Baca selengkapnya dalam artikel Finansialku berikut.
Bambang Brodjonegoro Resmi Jadi Komisaris Utama Bukalapak
Pemegang saham PT Bukalapak.com resmi mengangkat mantan menteri riset dan teknologi Bambang Brodjonegoro sebagai Komisaris Utama.
Keputusan tersebut diambil melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar pada Jumat (30/04) lalu. Dalam rapat tersebut juga ada agenda memberikan paparan kinerja sepanjang tahun 2020.
CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin mengungkapkan, kinerja Bukalapak sepanjang tahun 2020 mencatat peningkatan 4 juta Pelapak dan Mitra Bukalapak.
Sehingga kini Bukalapak memiliki lebih dari 6.5 juta pelapak, 7 juta mitra bukalapak dan 100 juta pengguna yang 70 persen didominasi oleh pengguna di luar kota besar, melansir dari Kontan.co.id.
“Hal ini menunjukan peran digitalisasi Bukalapak tidak hanya berpusat di kota-kota besar tetapi juga menjangkau seluruh daerah yang memiliki tantangan akses dan infrastruktur.” kata Rachmat.
Ke depan, perusahaan terus melakukan pengembangan fitur dan layanan baik pada platform marketplace ataupun O2O (online to offline), untuk menjawab kebutuhan masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi.
Jika Sobat Finansialku tertarik dengan emiten satu ini, informasi yang tertera di atas adalah hal yang bisa dipertimbangkan bersamaan dengan laporan keuangan perusahaan.
Simak bagaimana laporan perusahaan bisa membantu Sobat Finansialku dalam memilih emiten yang baik untuk diinvestasikan dalam audiobook berikut ini.
Di sisi lain, pengangkatan Komisaris Utama Bambang Brodjonegoro serta Komisaris Yenny Wahid diharapkan memberikan semangat untuk berkolaborasi dengan terus berinovasi dan menjadikan teknologi sebagai hal yang krusial dan harus diadopsi agar UMKM berkembang.
“Bambang Brodjonegoro dan Yenny Wahid diharapkan akan memberikan dampak yang lebih besar pada adopsi teknologi di UMKM serta inovasi yang mengarah pada transformasi digital dan penguatan UMKM,” pungkasnya.
[Baca juga: Resmi, Microsoft Bakal Bangun Data Center Pertama di Indonesia]
Terkait pengangkatan tersebut, Bambang mengungkapkan inovasi dan teknologi menjadi hal krusial yang harus diadopsi agar UMKM berkembang.
“Menjadi bagian dari keluarga besar Bukalapak yang berfokus untuk menciptakan akses pasar berbasis teknologi, diharapkan akan memberikan dampak yang lebih besar pada adopsi teknologi di UMKM serta inovasi yang mengarah pada transformasi digital dan penguatan UMKM,” ujar Bambang.
Pada kesempatan yang sama, Yenny Wahid mengatakan, Bukalapak telah menciptakan wadah pasar strategis bagi UMKM untuk terus berkembang seiring dengan kemajuan digital.
“Dengan bergabung bersama Bukalapak, diharapkan dapat membentuk sinergis yang melahirkan lebih banyak peluang usaha untuk membantu UMKM dan mendukung pemulihan ekonomi nasional,” ungkap Yenny.
Bagaimana menurutmu, Sobat Finansialku tentang artikel di atas? Kamu bisa berbagi pendapat lewat kolom komentar di bawah ini.
Bagikan informasi ini lewat berbagai platform yang tersedia, kepada kawan atau sanak-saudara mu, agar mereka juga tahu apa yang kamu ketahui.
Sumber Referensi:
- Redaksi. 30 April 2021. Bambang Brodjonegoro Jadi Komisaris Utama Bukalapak. Cnnindonesia.com – https://bit.ly/3aZVtsS
- Sugeng Adji Soenarso. 01 Mei 2021. Bukalapak angkat Bambang Brodjonegoro sebagai Komisaris Utama. Kontan.co.id – https://bit.ly/3xE8lOW
- Kiki Safitri. 01 Mei 2021. Bambang Brodjonegoro dan Yenny Wahid Masuk Jajaran Komisaris Bukalapak. Kompas.com – https://bit.ly/3tdNaQv
Sumber Gambar:
- https://bit.ly/3aVmTQk
- https://bit.ly/2QRK1bR
dilema besar