7 Tips Untuk First Jobber Yang Masih Kesulitan Mengatur Keuangan

7 Tips Untuk First Jobber Yang Masih Kesulitan Mengatur Keuangan

Permasalahan first jobber adalah tidak bisa menahan keinginan karena baru merasakan gaji pertama.

Lalu bagaimana cara mengatur cashflow first jobber agar tidak boros dan bisa merencanakan keuangan masa depan?

 

Mendapat Gaji Pertama

Hai, selamat buat Sobat Finansialku yang baru saja mendapatkan pekerjaan pertamanya. Naik level dari jenjang sekolah menjadi first jobber dan mendapat gaji pertama tentu perlu menjadi pencapaian besar dalam hidup.

Istilah first jobber sendiri bisa diartikan sebagai mereka yang baru memasuki dunia kerja, dan sebelumnya belum pernah mengalami pengalaman apapun mengenai dunia kerja.

Bisa jadi setelah lulus mereka langsung bekerja atau biasa disebut fresh graduate, tapi bisa juga mereka mengambil rehat sejenak setelah lulus kuliah sebelum akhirnya bekerja.

Memasuki dunia kerja, tentu berbeda dengan masa sekolah atau kuliah. Di sini, Sobat Finansialku memiliki tanggung jawab baru terkait pekerjaan dalam satu perusahaan.

[Baca Juga: 5 Kesalahan Finansial Yang Sering Dilakukan Oleh First Jobber]

 

Hasil kerja keras kita pun dihargai dengan gaji dan fasilitas yang kita dapatkan dari perusahaan.

Memiliki penghasilan sendiri oleh sebagian besar orang diartikan sebagai kebebasan dalam membelanjakan uang yang mereka punya tanpa harus izin terlebih dahulu seperti pada saat dapat uang jajan dari orangtua.

Namun, bukan berarti kita bisa dengan bebas menghabiskan hasil kerja keras itu dengan sesuka hati.

Sebagai first jobber, tentu sangat senang saat mendapat gaji pertama dan akhirnya bisa membeli segala hal yang diinginkan sejak lama. Tapi, itu juga berarti tanggung jawab baru terkait keuangan pribadi.

Mendapatkan penghasilan sendiri juga harus diikuti dengan kemampuan untuk mengatur keuangan pribadi.

Terlebih lagi jika kamu memiliki tanggungan, misalnya harus membantu keuangan keluarga. Kamu perlu melakukan perencanaan keuangan yang baik agar gaji yang kamu dapat tidak hanya habis begitu saja, tapi juga bisa kamu nikmati dan memberi manfaat.

Bagi yang single dan tidak memiliki tanggungan keuangan pun juga harus membuat perencanaan keuangan. Justru ini adalah masa emas kamu membangun pondasi finansial yang baik.

Sehingga, tujuan keuangan bisa tercapai dengan baik. Lantas bagaimana caranya? Mari kita bahas lebih lanjut.

 

Mengatur Keuangan First Jobber

Perasaan bisa menghasilkan uang dari hasil kerja keras sendiri tentu sangat menyenangkan. Bukan hanya bagi diri sendiri tapi orang lain di sekitar kita juga ikut tertular kegembiraan yang sama dengan kita.

Tidak jarang, banyak yang akan menagih traktir sebagai bentuk perayaan kamu mendapatkan gaji pertama. Mulai dari orangtua, keluarga, sampai teman rasanya ingin beri traktiran saking euphoria menikmati penghasilan hasil keringat sendiri.

Boleh saja merayakan, namun perlu kamu ingat agar tidak berlebihan. Tidak mau ‘kan gaji pertama langsung habis, padahal tanggal gajian berikutnya masih jauh di depan mata?

Sebagai first jobber bukan hanya tanggung jawab pekerjaan yang bertambah, tapi juga tanggung jawab terhadap diri sendiri dalam mengatur keuangan.

Berikut cara mengatur keuangan yang bisa kamu lakukan untuk kamu yang baru mulai masuk ke dunia kerja.

 

Kalau Belum Punya, Ini Saatnya Buka Rekening Bank

Memiliki rekening bank atas namamu sendiri adalah langkah pertama dalam mengatur keuangan setelah mendapatkan pekerjaan.

Umumnya perusahaan saat ini memberikan gaji pada karyawannya bukan lagi dalam bentuk cash atau tunai, sehingga perusahaan mewajibkan untuk memiliki rekening bank guna pencairan gaji.

Jika perusahaan tidak mewajibkan satu bank khusus untuk rekening gaji (payroll), maka kamu bisa mencari produk tabungan dengan biaya administrasi yang rendah atau bebas biaya transfer.

Dengan memiliki rekening bank sendiri, maka kamu bisa bertanggung jawab terhadap penghasilan, terutama dalam hal membelanjakan uang.

Rekening bank atas nama sendiri artinya kita memiliki akses untuk melakukan serta melaihat transaksi apa saja yang sudah dilakukan terhadap uang yang kita hasilkan.

[Baca Juga: 3 Tips Hidup Enak dan Nyaman Walau Gaji Pas-Pasan, No Tipu-tipu!]

 

Susun Budgeting Sederhana untuk Keuanganmu

Siapa bilang, sulit untuk mengatur keuangan first jobber karena gaji yang didapat belum tinggi? Kunci mengatur keuangan bukanlah dari besarnya penghasilan kita, melainkan dari gaya hidup yang kita lakukan.

Dengan menyusun anggaran atau budgeting bulanan, maka kamu bukan hanya bisa mengatur penghasilan yang kamu dapat, tapi juga menjaga gaya hidup untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang.

Caranya mudah kok, cukup dengan melakukan pencatatan apa saja yang menjadi pengeluaranmu setiap bulan, misalnya untuk keperluan makan, bayar kost, sampai dengan hiburan.

Yang perlu diperhatikan di sini adalah bagaimana membedakan mana yang menjadi kewajiban, kebutuhan dan keinginan. Berikut contoh anggaran bulanan sederhana yang bisa kamu buat:

 

Anggaran Alex Bulan November 2021

Penghasilan

 

Gaji

Rp 4.000.000

Pengeluaran

 

Makan

Rp 1.500.000

Bayar Kost

Rp    700.000

Pulsa Hp

Rp    100.000

Bensin/ Transportasi

Rp    500.000

Hiburan

Rp    800.000

Total Pengeluaran

Rp 3.600.000

 

 

Sisa Penghasilan

Rp    400.000

 

Untuk memudahkan kamu menyusun anggaran, kamu bisa menggunakan aplikasi Finansialku, lho. Kamu tinggal isi apa saja pemasukan dan pengeluaran kamu, nantinya kamu bisa melihat laporan keuanganmu setiap bulannya.

Yuk, coba catat keuanganmu sekarang di aplikasi Finansialku.

Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!

Download Aplikasi Finansialku

 

Mulai Membangun Dana Darurat

Memiliki tanggung jawab dalam membelanjakan penghasilan sendiri, juga berarti termasuk dalam hal menyiapkan dana darurat.

Idealnya jika kita sudah bisa mandiri secara finansial, maka jika terjadi sesuatu, juga menjadi tanggung jawab pribadi, bukan lagi menjadi tanggung jawab orangtua atau keluarga.

Dana darurat menjadi satu hal wajib yang perlu dipersiapkan paling awal sebagai pondasi keuangan yang sehat. Paling tidak, kamu perlu mempersiapkan dana darurat minimal tiga kali dari pengeluaran bulanan.

Tapi, idealnya bisa mempersiapkan sebesar enam kali dari pengeluaran bulanan.

Pos dana darurat ini nantinya kamu gunakan untuk kondisi mendesak di mana perlu mengeluarkan uang dalam jumlah besar.

Dengan mengetahui betapa pentingnya persiapan dana darurat, maka bisa membantu kamu untuk menahan diri dalam membelanjakan uang dan menerapkan gaya hidup frugal atau hemat.

[Baca Juga: First Jobber! Fokus Dana Darurat Sebelum Terlambat]

 

Memiliki Asuransi Kesehatan

Sebagian besar perusahaan biasanya memberikan fasilitas asuransi bagi karyawannya, baik asuransi swasta atau BPJS kesehatan.

Saat sudah menjadi karyawan, kamu perlu mengecek kembali apakah asuransi yang diberikan oleh perusahaan sudah cukup baik dari segi manfaat yang diterima.

Manfaat dari asuransi kesehatan contohnya antara lain, manfaat rawat inap, manfaat rawat jalan, pemeriksaan dokter gigi, pembelian kaca mata, hingga manfaat biaya persalinan untuk wanita.

Lakukan juga pengecekan apakah rumah sakit atau klinik yang biasa kamu kunjungi untuk berobat menerima asuransi tersebut.

Jika ternyata manfaat yang diterima masih kurang dari preferensi atau rumah sakit tidak menerima asuransi tersebut, maka ada baiknya untuk berkonsultasi dengan tenaga profesional terkait asuransi.

Agen asuransi atau perencana keuangan bisa memberikan masukan terkait kebutuhan asuransimu. Jadikan masukan itu sebagai pertimbangan terlebih dahulu, tidak perlu juga semerta-merta membuka asuransi baru di saat kondisi keuangan masih belum baik.

 

Mulai Membuka Akun Investasi

Baru mulai bekerja dan belum memiliki tanggungan keuangan adalah masa emas untuk berinvestasi. Saat ini sudah banyak produk investasi yang bisa kamu pilih yang kiranya cocok dengan preferensi pribadi.

Tidak perlu bingung kalau saat ini belum memiliki banyak informasi atau pengetahuan terkait investasi. Cek deh artikel yang ada di finansialku.com, kamu bisa mendapatkan berbagai pengetahuan mengenai investasi mulai dari yang konservatif sampai yang agresif.

Dengan memiliki pengetahuan terkait investasi, maka bisa menghindarkan kita dari rayuan investasi bodong. Perlu diingat, investasi itu bukan hanya semata soal besarnya cuan, tapi kamu juga wajib mengetahui risiko serta kekurangan dari produk tersebut.

[Baca Juga: Jenis-jenis Investasi yang Bisa Jadi Pilihan untuk Karyawan]

 

Buat Tujuan Keuangan yang Ingin Dicapai

Setelah membuka akun produk investasi, kamu bisa mulai membuat tujuan keuangan yang ingin dicapai. Bisa yang jangka pendek hingga jangka panjang. Agar lebih mudah, tujuan keuangan juga bisa kamu susun dalam bentuk tabel seperti contoh di bawah ini:

 

Tujuan Keuangan Jangka Pendek

(kurang dari 1 tahun)

 

Tujuan Keuangan Jangka Menengah

( 1 – 5 tahun)

Tujuan Keuangan Jangka Panjang

( lebih dari 5 tahun)

  • Liburan ke Bali
  • Membeli laptop
  • Membeli mobil
  • Mempersiapkan DP untuk beli rumah
  • Biaya Pernikahan
  • Persiapan dana pensiun
  • Persiapan dana untuk KPR

 

Di sini, kamu perlu membuat perhitungan untuk masing-masing tujuan keuangan. Perhitungan ini perlu dilakukan untuk melihat berapa dana yang harus kamu kumpulkan untuk mencapai target keuangan.

Kamu bisa menggunakan aplikasi Finansialku di menu Rencana Keuangan. Kamu tinggal isi data yang sesuai dengan kondisi keuanganmu saat ini. Nantinya akan muncul kesimpulan berapa total dana yang harus kamu kumpulkan untuk mencapai tujuan keuanganmu itu.

Kalau kamu sudah pasang aplikasi Finansialku, yuk coba langsung praktikkan. Kalau belum pasang, download sekarang juga, ya.

 

Waspadai Inflasi Gaya Hidup

Saat masih mendapat uang jajan dari orangtua dulu, seringkali diminta pertanggung jawaban untuk apa saja uang yang diberikan. Tapi, tentu berbeda saat uang yang kita miliki adalah penghasilan sendiri.

 

Mau hang out ke café? Oke.

Clubbing tiap minggu? Boleh.

Makan siang di mall? Ups, jangan kebablasan ya, gengs.

 

Punya penghasilan sendiri bukan berarti gaya hidup kita yang dulu juga naik saat penghasilan bertambah, lho.

Misalnya sebelumnya kamu cukup makan siang di warteg atau kaki lima dengan porsi Rp 20.000 sekali makan. Eh, tapi kok saat sudah berpenghasilan sendiri, pengeluaran untuk satu kali porsi makan naik jadi Rp 50.000 atau sebesar 150% dari sebelumnya.

Mengutip dari kompas.com, kenaikan UMR di DKI Jakarta pada tahun 2021 mengalami kenaikan sebesar 3,27% dibandingkan tahun 2020.

Rata-rata kenaikan gaji yang diberikan perusahaan pun biasanya berkisar antara 7-10%, pada kondisi ekonomi normal atau tidak terdampak pandemi.

Artinya, jika kenaikan penghasilan saja hanya berkisar maksimal 10%, masa gaya hidupnya naik sampai 150% atau lebih dari dua kali lipat?

Seiring waktu, kamu akan mengalami kenaikan gaji, baik dari perusahaan awal bekerja maupun jika pindah ke perusahaan baru. Kenaikan gaji yang kamu terima itu sebaiknya tidak diikuti oleh kenaikan gaya hidup.

Cukuplah hidup sederhana sesuai dengan kebutuhan. Jika ada kelebihan cashflow atau kenaikan gaji, manfaatkan sebagai booster untuk menambah pos dana darurat dan investasi. Sehingga, tujuan keuangan yang telah kamu buat bisa segera tercapai.

[Baca Juga: Atur Ulang Cash-Flowmu! Yuk, Kita Frugal Living Bareng-Bareng!]

 

Self Reward Bukan Alasan

Akhirnya, bisa masuk ke dunia kerja dan memiliki penghasilan sendiri tentu satu kebanggaan. Menjadi mandiri secara finansial, tidak lagi tergantung pada orangtua, serta bisa membeli apapun yang kita suka. Tapi, tentu saja berkat tersebut haruslah diikuti dengan tanggung jawab.

Mengatur keuangan pribadi adalah salah satu bentuk tanggung jawab kita terhadap hasil jerih payah bekerja. Agar perjuangan tidak sia-sia maka apa yang kita hasilkan haruslah bermanfaat bukan hanya untuk hari ini saja.

Memiliki orientasi ke masa depan dengan membuat perencanaan keuangan haruslah kita lakukan.

Namun tidak perlu menyiksa diri, ada kalanya perlu juga memberikan penghargaan pada diri sendiri atau self reward.

Masukan self reward ke dalam anggaran dan belilah sesuatu yang kamu suka setiap berhasil mencapai tujuan keuangan. Dengan begitu kamu bisa lebih semangat mencapai target dan keuangan pun bisa tetap terjaga. Selamat mencoba.

Untuk informasi lebih lengkap mengenai cara mengatur keuangan, kamu bisa dengarkan audiobook berikut ini.

banner -cara sukses atur gaji ala karyawan

 

 

Tidak perlu menunggu berpenghasilan tinggi untuk membuat rencana keuangan. Kamu bisa mendapatkan banyak informasi lainnya terkait perencanaan keuangan dan investasi. Bagikan juga ke teman dan keluarga agar mereka bisa mendapat pengetahuan yang sama.

 

Editor: Ratna SH

Sumber Referensi:

  • Brian Martucci. 22 Mei 2019. 15 Personal Finance Tips When Starting Your First “Real” Job. Moneycrashers.com – https://bit.ly/3Dryinw
  • Rindi Nuris Velarosdela. 7 September 2021. Berapa Gaji UMR Jakarta 2021? Megapolitan.kompas.com – https://bit.ly/3nm2IBR

dilema besar