Pendapatan tidak tetap bukan jadi penghalang untuk tidak mengatur keuangan, ya. Jika memang sulit, mari kita ketahui caranya berikut ini.
Summary
- Dengan pendapatan yang tidak tetap perlu adanya strategi dalam mengatur keuangan seperti membuat perencanaan keuangan, menyiapkan dana darurat, hingga melengkapi diri dan keluarga dengan asuransi.
- Penghasilan yang tidak pasti, serta tidak adanya bonus, tunjangan jabatan dan tunjangan hari raya menjadi risiko dalam hal finansial.
Fleksibel di Waktu, Berisiko di Keuangan
Alkisah hiduplah seorang pemuda tampan bernama Du sik di sebuah desa kecil di pinggir pantai.
Tidak seperti pemuda lain seumuran dengannya yang bekerja di kota besar dengan karir cemerlang, Du sik justru memilih bekerja secara serabutan mulai dari membuat sabun sampai menjadi pengantar makanan.
Keahlian yang dimiliki Du sik juga beragam, sehingga memungkinkan dia untuk memilih pekerjaan apa yang dia mau serta kapan dia mau lakukan. Waktu yang fleksibel, tanpa terikat kontrak menjadi tujuan utama Du sik menjalani hari-harinya.
Apa Sobat Finansialku familiar dengan kisah di atas? Bagi penggemar drama Korea, mungkin serial Hometown Cha Cha Cha menjadi tontonan yang menyenangkan untuk dinikmati.
Selain kisah cinta yang bikin gemas, kita bisa mengambil pelajaran finansial dari serial tersebut.
[Baca Juga: 5 Pelajaran Keuangan dari Drakor Hometown Cha-Cha-Cha, Wajib Ditiru!]
Sebagai seorang pekerja lepas, seperti Du sik dalam serial tersebut, tentu pekerjaan seperti part-time atau freelancer bisa memberikan fleksibilitas dalam hal waktu.
Namun di sisi lain, juga memiliki risiko salah satunya adalah pendapatan yang tidak pasti. Wah kalau pendapatan tidak pasti, apa masih harus melakukan pengaturan keuangan?
Mengatur keuangan merupakan keterampilan yang perlu dimiliki siapa saja, terutama bagi mereka yang memiliki pendapatan.
Bagi sebagian orang, mengatur keuangan bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Terlebih jika pendapatan bulanan kita tidak tetap, seperti pada pekerja part-time atau freelance.
Bukan hanya pekerja part-time atau freelance saja, tapi ada juga beberapa profesi lain yang memiliki pendapatan tidak tetap walaupun dalam kegiatan kerjanya rutin di hari kerja seperti layaknya karyawan pada umumnya.
Namun, dalam pencairan gaji membutuhkan hasil keluaran seperti dokumen administrasi tertentu, yang membuat tanggal gajian tidak pasti karena tergantung dari proses administrasi yang tidak memiliki waktu yang pasti.
Dengan kondisi pendapatan yang tidak tetap, baik dari segi jumlah nominal atau tanggal gajian tentu menjadi tantangan tersendiri dibandingkan dengan mereka yang memiliki pendapatan pasti setiap bulannya.
Perlu adanya strategi dalam mengatur keuangan seperti membuat perencanaan keuangan, menyiapkan dana darurat, hingga melengkapi diri dan keluarga dengan asuransi.
Lalu, bagaimana caranya mengatur keuangan walau pendapatan tidak tetap? Ayo, kita bahas satu per satu.
[Baca Juga: Berikut Tips-tips Berinvestasi yang Tepat Untuk Para Freelancer]
Mengatur Keuangan dengan Pendapatan yang Tidak Pasti
Menjadi seorang pekerja part-time atau freelance adalah pilihan yang dijalani banyak orang.
Alasannya beragam, bisa jadi karena ada keharusan mengurus keluarga atau sedang menyelesaikan studi sehingga memerlukan fleksibilitas waktu dalam mencari pendapatan.
Tidak seperti pekerja kantoran dengan jam kerja yang terikat, waktu menjadi keuntungan bagi para pekerja lepas. Namun bukan berarti tidak ada risiko.
Penghasilan yang tidak pasti, serta tidak adanya bonus, tunjangan jabatan dan tunjangan hari raya menjadi risiko dalam hal finansial.
Bukan berarti juga tidak bekerja kantoran 9-to-5 tidak bisa sejahtera karena penghasilan yang tidak menentu. Berikut strategi yang bisa dilakukan dalam mengatur keuangan walau pendapatan tidak pasti:
Buat Anggaran Keuangan
Meski pendapatan tidak tetap bukan berarti membuat anggaran keuangan tidak penting untuk dilakukan. Anggaran justru wajib dibuat karena bisa membantu kita dalam melihat kondisi keuangan.
Lalu bagaimana cara membuatnya, kan pendapatan aja nggak tetap dari bulan ke bulan? Eits, jangan sedih dulu. Sobat Finansialku bisa mulai dengan cara membuat daftar pengeluaran setiap bulan.
Ingat ya, karena pendapatan yang tidak pasti tentu setiap pengeluaran yang kita lakukan harus dipikirkan masak-masak.
Pisahkan mana yang wajib kita keluarkan dan mana yang hanya keinginan. Di saat pendapatan yang tidak menentu, tagihan seperti cicilan dan kebutuhan rumah tangga “argo”-nya akan jalan terus dan tidak bisa kita tunda sesuka hati.
Dengan membuat daftar kebutuhan hidup akan memudahkan kita dalam melihat berapa sih minimal pendapatan yang perlu kita hasilkan setiap bulan agar bisa survive. Jangan juga samakan kebutuhan kita dengan orang lain, karena ini sangat subjektif.
Bisa saja berlangganan Netflix bagi kita adalah keinginan, namun bagi mereka yang bekerja sebagai content creator atau pengulas film bisa jadi itu adalah kebutuhan karena bisa menunjang pekerjaan mereka.
[Baca juga: Budget (Anggaran) – Jenis, Manfaat, dan Tujuan]
Gunakan Aplikasi Pencatatan Keuangan
Pusing dalam mengatur keuangan karena merasa tidak telaten dalam mencatat keuangan? Tidak perlu panik. Saat ini sudah banyak cara dalam mencatat keuangan pribadi.
Sesuaikan dengan preferensi masing-masing, apakah lebih nyaman menggunakan pencatatan manual, dalam bentuk excel, sampai dengan aplikasi smartphone yang praktis digunakan di mana saja. Dengan begitu bisa mengurangi risiko terlewat mencatat.
Salah satunya Sobat Finansialku bisa menggunakan aplikasi pencatatan keuangan Finansialku. Dengan adanya aplikasi pencatatan, Sobat Finansialku bisa terbantu dalam mengatur keuangan.
Bisa mengetahui kondisi keuangan saat ini dan membuat rencana di masa yang akan datang merupakan keuntungan jika kita rajin dalam melakukan pencatatan keuangan.
Download aplikasinya dan coba gratis semua fitur aplikasi selama 30 hari untuk pengguna baru.
Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!
Dana Darurat Itu Wajib
Kalau pekerja kantoran, gaji yang tetap setiap bulan dan bonus setiap tahun bisa jadi memudahkan mereka dalam mengatur keuangan serta menyiapkan pundi-pundi dana darurat.
Namun bagaimana jika pendapatan tidak tetap? Bagaimana caranya menabung kalau cashflow aja berantakan? Duh sedih banget..
Tenang dulu. Bagi Sobat Finansialku yang pendapatannya tidak tetap, menabung bukanlah satu keharusan, melainkan kewajiban. Justru dengan menyadari pendapatan yang tidak pasti ini, sobat finansialku harus lebih semangat dalam mengumpulkan dana darurat.
Ibaratnya, dana darurat itu kan berguna saat “rainy days” atau saat-saat di mana kita membutuhkan dana lebih untuk pengeluaran yang sifatnya mendadak atau tiba-tiba.
Bagi yang berpendapatan tidak tetap, anggap saja rainy days bisa jadi setiap bulan, karena belum tahu apakah bulan depan masih ada penghasilan. Karena itu perhitungan kebutuhan dana daruratnya pun berbeda dengan mereka yang berpenghasilan tetap.
Saat penghasilan sedang berlebih, bukan artinya bisa sesuka hati menghamburkan. Tapi itu adalah kesempatan emas bagi kita untuk mengumpulkan tabungan dana darurat.
Besaran tabungan atau dana darurat yang disarankan bagi seorang freelancer adalah sebanyak 4 hingga 6 kali jumlah penghasilan rata-rata per bulan.
Namun sebaiknya selain dana darurat, juga selalu siapkan minimal 1 kali penghasilan bulanan dalam rekening operasional.
Bukan untuk dihamburkan, tapi sebagai persiapan untuk pengeluaran cicilan dan tagihan bulan depan, jika invoice atau pembayaran dari klien terlambat cair.
[Baca juga: Definisi Dana Darurat dan Cara Mudah Mempersiapkannya]
Jangan Lupa Asuransi
Berbeda dengan pekerja kantoran yang mendapat fasilitas tambahan di luar gaji seperti asuransi, bagi pekerja part-time atau freelancer asuransi bisa jadi merupakan barang mewah.
Mengapa mewah?
Bukan karena harganya yang tinggi namun karena kita harus mengusahakan sendiri dan tidak menjadi benefit dari pekerjaan yang kita jalankan.
Tidak perlu melengkapi diri dengan asuransi dengan premi yang tinggi atau manfaat pertanggungan yang selangit. Utamanya dalam memilih asuransi adalah menyesuaikan dengan kondisi, kemampuan serta kebutuhan kita.
Pelajari dengan baik bukan hanya nilai premi dan manfaatnya saja, tapi juga ketentuan lainnya, misalnya kondisi khusus untuk pencairan manfaat pertanggungan, limit perawatan, dan lain sebagainya.
Dengan memiliki asuransi mengurangi beban pikiran jika satu saat nanti kita sakit dan membutuhkan perawatan atau meninggal dunia dan memiliki keluarga yang kita tanggung secara finansial.
[Baca juga: Sedang Mencari Asuransi Terbaik? Inilah Kriteria Memilih Perusahaan Asuransi]
Rajin Mencari Proyek Baru
Bekerja based on projects, membuat pekerja part-time dan freelancer harus rajin-rajin memperluas networking guna mencari proyek baru. Adakalanya kita mendapatkan “durian runtuh” karena proyek yang didapatkan adalah proyek dengan nominal nilai yang besar.
Ada masanya juga proyek terasa kering, sehingga memaksa kita untuk menerima pekerjaan receh demi menjaga cashflow.
Seperti kisah Du Sik yang memiliki banyak keterampilan yang bisa dijual. Menambah relasi juga perlu diikuti dengan pengembangan diri serta upgrade ilmu yang dimiliki. Investasi leher ke atas alias upgrade ilmu adalah invetasi terbaik bagi setiap orang.
Mengikuti seminar, workshop, atau mengambil sertifikasi bisa kita lakukan sebagai cara meningkatkan keterampilan yang bisa menunjang pekerjaan kita.
Tidak ada salahnya juga jika kita belajar hal baru di luar bidang yang sudah kita kuasai sebelumnya, sehingga project pekerjaan yang bisa kita ambil cakupannya juga lebih luas.
Dengan menambah keterampilan dan update pengetahuan, membuat kita mampu bersaing di pasaran. Jangan sedih juga, jika kita belum mendapatkan proyek nominal besar. Lakukan yang terbaik dan tetap jaga profesionalisme dalam bekerja.
Pengalaman dan review yang baik dari klien sebelumnya, bukan hanya bisa mempercantik portofolio pekerjaan tapi juga bisa membawa kita ke klien baru melalui word-of-mouth.
[Baca Juga: Cara Freelancer Memilih Side Hustle yang Cocok dan Menguntungkan]
Jangan Belanja di Luar Kemampuan
Strategi penting yang harus diingat bagi yang pendapatannya tidak tetap adalah belanja sesuai dengan kemampuan dan kondisi keuangan. Bukan berarti jika bulan depan ada jadwal invoice cair kita bisa belanja melebihi kondisi normal.
Ingat untuk selalu memperhatikan kondisi dan kemampuan keuangan, terlebih dalam membelanjakan uang untuk sesuatu dengan nominal besar.
Big No.. No.. untuk membelanjakan uang yang belum ada di tangan, hanya karena jadwal pembayaran di depan mata. Apalagi dengan mengorbankan pos pengeluaran lainnya atau berutang.
Bahkan saat invoice pembayaran cair pun, bukan berarti kita bisa langsung foya-foya. Selalu siapkan dana cadangan kalau-kalau bulan depan keuangan tidak baik sehingga memaksa untuk menggunakan tabungan dan dana darurat.
[Baca Juga: Menambah Penghasilan Untuk Seorang Freelancer? Simak Tips-tips Berikut Ini]
Berkonsultasi dengan Profesional atau yang Berpengalaman
Masih merasa kesulitan dalam mengatur keuangan? Ada baiknya jika Sobat Finansialku berkonsultasi dengan teman atau keluarga yang juga memiliki pengalaman serupa terkait pendapatan yang tidak tetap.
Kita bisa belajar dari pengalaman orang lain tanpa harus merasakannya sendiri. Dari pengalaman tersebut, bisa kita ambil cara yang kiranya sesuai dengan preferensi dan kondisi kita.
Bukan hanya pengalaman manis, selain itu kita juga bisa mengambil pengalaman pahit dari orang lain supaya bisa terhindar dari kejadian serupa.
Konsultasi juga bisa kita lakukan ke jasa profesional seperti Perencana Keuangan yang bisa membantu kita dalam membuat perencanaan keuangan kita dan keluarga.
Dengan berkonsultasi dengan Perencana Keuangan, tentu kita bisa mendapatkan gambaran secara lebih komprehensif bukan hanya untuk kondisi keuangan saat ini, tapi juga untuk merencanakan tujuan keuangan jangka panjang.
Sobat Finansialku bisa menghubungi Perencana Keuangan Finansialku untuk mendapatkan jadwal konsultasi dan mendapatkan pendampingan dalam mengatur keuangan.
Dengan membuat perencanaan keuangan lebih dini, bisa membantu kita untuk lebih aware dengan kondisi keuangan kita serta investasi yang perlu kita lakukan untuk mencapai tujuan keuangan.
Bukan hanya itu, Sobat Finansialku bisa mendapatkan strategi yang out of the box untuk membantu dalam menjalankan perencanaan keuangan kita. Yuk, hubungi Perencana Keuangan Finansialku di menu Konsutlasi Keuangan di aplikasi Finansialku.
Atau kamu bisa lakukan booking jadwal di website konsultasi.finansialku.com atau melalui WhatsApp di sini.
Pendapatan Tidak Pasti Bukan Halangan
Mengatur keuangan untuk pendapatan yang tidak tetap memang penuh tantangan. Namun bukan berarti tidak bisa dilakukan. Dengan mengetahui strategi yang bisa dilakukan, pengaturan keuangan bisa dengan mudah dijalankan.
Keuangan yang sehat bukan dilihat dari pendapatannya, tapi dari cara kita mengatur keuangan dan menjalankan gaya hidup yang mendukung keuangan sehat. Dengan demikian, fleksibilitas waktu bisa kita dapatkan dan keuangan serta tujuan keuangan bisa tercapai.
Biar semakin paham mengenai perencanaan keuangan freelancer, yuk dengarkan audiobook berikut ini. Kamu bisa dengarkan kapan saja untuk menambah pengetahuan kamu. Klik banner dan dengarkan sekarang!
Bagaimana, caranya mudah bukan mengatur keuangan walau pendapatan tidak tetap? Sobat Finansialku bisa membagikan artikel ini ke teman dan keluarga sehingga informasi dan manfaat yang sama bisa terbagi.
Editor: Ratna SH
Sumber:
- Erlangga Djumena. 17 Januari 2021. 5+ Rahasia dan Cara Mengatur Keuangan Freelancer Zaman Now. Money.kompas.com – https://bit.ly/3GSV1uD
- Carolina. 23 Juni 2019. Strategi Mengatur Keuangan untuk Freelancer. Diskartes.com – https://bit.ly/3bKqUHm
dilema besar