7 Cara Bijak Menghadapi Bos yang Sering Mencuri Ide Brilian Anda

7 Cara Bijak Menghadapi Bos yang Sering Mencuri Ide Brilian Anda

Apakah Anda memiliki pengalaman dengan bos yang sering mencuri ide brilian Anda?

Bagaimana menyikapi perilaku atasan tersebut secara bijak? Kali ini Finansialku akan membahas cara bijak menghadapi bos yang sering mencuri ide brilian Anda.

 

Rubrik Finansialku

 

Karakteristik Bos di Kantor

Pemimpin di kantor atau biasa disebut bos mempunyai berbagai karakteristik. Karakteristik tersebut dipengaruhi oleh kepribadian intrapersonalnya, ditambah pengaruh jabatan yang sedang diemban.

Karena jenis-jenis perusahaan juga banyak, maka tuntutan seperti apa bos yang baik sesuai bidang menjadi faktor ekstrenal lain yang juga bisa mengubah jati diri seseorang.

Bos di kantor bisa saja bersifat otoriter, artinya mengendalikan secara mutlak yang cenderung sewenang-wenang.

Ada juga beberapa kantor yang memiliki bos ramah, berwibawa atau down to earth.

Sebenarnya, jika bos memiliki sifat positif, tentu aura positif di kantor dapat berkembang.

Sebaliknya, jika bos memiliki sifat negatif, karyawan akan merasa tertekan dan pekerjaan yang dilakukan tidak bisa maksimal.

 

Menjalin Hubungan Baik dengan Bos

Ada beberapa rambu yang harus dipenuhi seseorang saat menjalin hubungan baik dengan bos, karena bagaimanapun juga bos adalah atasan.

Menjaga wibawa dan sopan santun sangat wajib dilakukan baik dalam pembicaraan formal maupun informal.

Agar profesionalitas tetap terjaga, sangat dianjurkan untuk tidak banyak terlibat masalah emosional dengan bos.

Hal ini berkaitan dengan kinerja serta akibat yang dapat dihasilkan apabila hubungan tersebut semakin buruk atau terganggu dan merenggang.

 

7 Cara Bijak Menghadapi Bos yang Sering Mencuri Ide Brilian Anda

Sebagai seseorang yang berpikiran independen, Anda pasti sering memiliki ide brilian yang tidak ditemukan orang lain.

Dengan latar belakang pendidikan yang ditempuh dan berbagai pengalaman tentu ide tersebut sangat bermanfaat untuk perusahaan.

Namun, bagaimana jika ide tersebut diambil atau “dicuri” oleh bos Anda? Berikut ini adalah 7 cara yang dapat ditempuh untuk menghadapi bos yang sering mencuri ide Anda.

 

Cara 1: Mengevaluasi Diri

Evaluasilah diri Anda. Apakah ide tersebut dicuri atau memang digunakan bersama untuk kepentingan perusahaan?

Bagaimanapun juga beberapa hal akan tampak samar apabila seseorang sudah berpikir negatif terlebih dahulu.

[Baca Juga: Apakah Anda Seorang Pemimpin atau Seorang Boss? Ini 10 Perbedaanya]

 

Jadi sebaiknya lakukan kroscek apakah hal tersebut merupakan pencurian ide atau sebaliknya.

Jika ternyata diketahui pikiran negatif memang membuat prasangka itu terbentuk, sebaiknya harus segera dihilangkan.

 

Cara 2: Miliki Saksi

Mempunyai saksi yang tahu bahwa ide tersebut adalah milik Anda adalah cara yang sangat ampuh.

Jika sudah memiliki saksi, tentu kenyataan bahwa ide tersebut asli milik Anda tidak bisa terbantahkan.

Ceritakan ide tersebut pada rekan yang amat dipercaya sebelum mengungkapkannya pada orang lain. Beberapa orang juga bisa dipilih, tidak harus satu.

Hal yang perlu diingat adalah pemilihan saksi juga harus dilakukan dengan hati-hati, karena jika sudah mempercayai satu orang atau beberapa orang dan kemudian diketahui bahwa yang bersangkutan tidak terpercaya, maka hal ini akan menimbulkan efek yang tidak baik.

 

Cara 3: Kumpulkan Dokumen Bukti

Dokumen yang tidak terbantahkan contohnya adalah rapat via email, Whatsapp, atau media lainnya.

Anda bisa melakukan sceenshoot terhadap hal-hal penting dan menandai tanggalnya. Karena sudah didokumentasikan, jika terjadi apa-apa Anda tidak perlu khawatir karena bukti kepemilikan tersebut sudah terdokumentasi saat Anda mengungkapkannya via internet.

Jika rapat dilakukan secara langsung, fitur rekam di ponsel juga bisa berfungsi sebagai alat dokumentasi.

Selain untuk menjaga kehati-hatian dan hak cipta, memilih dokumen sebagai bukti juga bisa mendukung tiap argumen yang nanti akan disampaikan jika ada pengambilan ide dari atasan.

 

Cara 4: Berdiskusi

Berdiskusi bisa dilakukan dengan bos sendiri atau pihak lain yang bisa dijadikan mediator.

Dengan berdiskusi, pikiran akan tetap dingin dan pembicaraan juga lebih terkontrol. Jika perlu, libatkan pihak ketiga yang sifatnya netral.

Saat berdiskusi, waktu dan tempat yang dipilih harus tepat. Jika tidak tepat, maka kegiatan diskusi justru akan mengganggu kinerja di kantor.

Hal ini tentu menyebabkan semakin banyak batas antara karyawan dengan bos. Apalagi jika terbukti bos memang melakukan kesalahan tersebut.

 

Cara 5: Jangan Mencoba Berdebat

Mendebat bos yang memiliki posisi sebagai atasan sangatlah tidak bijaksana. Melibatkan emosi saat berbicara meskipun untuk memperjuangkan hak pribadi bisa jadi buah simalakama.

Pasalnya, saat seseorang berdebat kadang emosi kurang terkontrol dan nada bicara meninggi. Jika sudah demikian Anda bisa dipecat karena perbuatan tidak sopan. Hal ini tentu tidak diinginkan semua orang.

Oleh karena itu, persiapkan dengan baik segala sesuatu terutama jika berbicara dengan bos yang notabene posisinya lebih tinggi dari karyawan.

 

Cara 6 : Tetap Ramah

Meskipun sudah tersakiti, Anda harus tetap menjaga hati dan attitude. Tetaplah bersikap sederhana, ramah dan lebih berhati-hati di masa depan.

Bagaimanapun juga, setiap orang pernah mengalami masa tidak menyenangkan agar bisa belajar memaknai hidup dalam proses pendewasaan.

[Baca Juga: Pelajari 5 Pelajaran untuk Mengajarkan Anak Menjadi Seorang Bos]

 

Namun, tetapi ramah juga harus diimbangi dengan kehati-hatian. Tanpa sikap hati-hati seseorang bisa mendapat masalah baru.

Jika bos terbukti bersalah, meskipun ide yang kemarin sudah direlakan tetapi ide berikutnya jangan sampai kecolongan.

 

Cara 7: Membuat Orang Lain Berkesimpulan Sama

Cara agar ide Anda bisa diakui kepemilikannya oleh orang lain adalah dengan bersikap persuasif.

Bicarakan hal ini secara santai. Hindari marah dan menghujat. Coba katakan sesuai apa yang Anda pikirkan secara persuasif agar orang-orang lebih menerimanya.

 

Mengeksekusi Ketakutan Menjadi Kekuatan Bicara

Karena posisi bos dalam karier lebih tinggi dari pada karyawan, ada kalanya rasa takut untuk berbicara datang melanda.

Hal ini sangat wajar mengingat beberapa pemipin otoriter bisa langsung memecat atau memindahkan karyawan yang “tidak sejalan” dengannya di posisi kurang menyenangkan.

Tetapi, dengan tetap tenang dan berfokus pada masalah bukan perasaan, pasti apa yang menjadi hak Anda bisa mendapat apresiasi penuh.

 

Cara mana yang dapat Anda tempuh terlebih dahulu? Mengapa demikian? Jawablah pertanyaan-pertanyaan di atas dengan mendiskusikan tema ini bersama rekan kerja, terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • John Boittnott. 22 November 2016. 4 Ways to Handle a Boss Who Steals Credit for Your Ideas. Entrepreneur.com – https://goo.gl/XoYzDC
  • Richard Feloni. 14 April 2015. 12 Timeless Lessons From One Of Warren Buffett’s Favorite Books, ‘How to Win Friends & Influence People’. Businessinsider.com – https://goo.gl/u6bqNm

 

Sumber Gambar:

  • Mencuri Ide Pic 01 – https://goo.gl/SE6TL4
  • Mencuri Ide Pic 02- https://goo.gl/E97b9z

 

dilema besar