Hidup mengandalkan komisi dan bonus namun terlanjur terjerat utang? Bagaimana cara melunasi utang dengan cepat bagi agen asuransi?
Melunasi Utang Dengan Cepat
Melunasi utang yang menumpuk dengan cepat sepertinya mimpi bagi banyak orang yang sudah kadung terbelit dengan pokok dan masih ada bunga yang harus dibayarkan.
Terlebih dengan kondisi serba mendesak di masa pandemi seperti ini, rasanya seperti makin tercekik dengan situasi.
Bagi profesi-profesi yang tidak berpenghasilan tetap seperti pebisnis, penjual jasa, agen property maupun agen asuransi tentunya sudah memikirkan matang-matang untuk setiap kredit atau utang yang akan diambil.
Sebab dalam hal berutang kita perlu tahu, apakah utang kita saat ini tergolong sehat atau sakit. Nah, ada 5 indikator yang membedakan keduanya.
Utang Baik vs Utang Jahat
Jika mendengar kata utang, duh rasanya jangan sampai deh punya urusan utang piutang. Konsep hidup seperti itu memang baik, sehingga kita mengupayakan untuk selalu mencukupkan diri dengan rejeki yang ada.
Hanya saja, untuk menambah pertimbangan. Sebenarnya, tidak semua utang bisa dikategorikan ‘jahat’ lho. Koq gitu? Iya, sebab utang baik dan utang jahat bisa kita bedakan dari sifat utang itu sendiri.
Ada utang yang bersifat produktif dan ada utang yang bersifat konsumtif. Utang produktif adalah utang baik/sehat, sebab utang itu dibuat dengan tujuan menambah manfaat dan membantu terwujudnya aset investasi. Jadi dengan demikian, utang konsumtif itu jahat/sakit.
Eitss! Belum tentu, karena masih ada pertimbangan lain untuk mengatakan bahwa utang konsutif masih baik/sehat.
Mau tahu lebih lanjut? Mari periksa indikator-indikatornya.
#1 Utang untuk Menambah Aset
Sebagai agen asuransi, kamu ingin memiliki rumah? Tenang saja. Jika kamu berpikir untuk mengambil rumah dengan cara diangsur. Utang seperti ini masih tergolong sehat.
Sebab dengan kenaikan harga properti, banyak orang kesulitan memiliki rumah tinggal. Jika menunggu sampai uang tercukupi sangat sulit bisa terkejar, apalagi aset properti biasanya memiliki kenaikan harga antara 10-20% setiap tahunnya, tergantung pada lokasi propertinya. Untuk itu, mengangsur rumah menjadi pilihan yang cukup masuk akal, apalagi properti yang kita ambil nilainya akan semakin naik setiap tahun.
[Baca Juga: Yuk Keluar Dari Jerat Utang Secepatnya! Begini Caranya]
#2 Utang untuk Menambah Modal Usaha
Saat usaha sedang berjalan dengan baik dan kamu berencana menambah modal bisa jadi adalah keputusan yang tepat. Dengan adanya dana segar maka diharapankan proyek-proyek yang tertunda akibat keterbatasan dana bisa dieksekusi.
Oleh sebab itu, utang yang dibuat untuk penambahan modal, masih termasuk ke dalam kategori utang yang sehat. Hanya ingat! harus berhati-hati dalam memperhitungkan, karena dengan adanya penambahan modal ini juga seharusnya berdampak pada penambahan pendapatan. Sehingga, pokok dan bunga pinjaman bisa terbayar dari penambahan pendapatan.
#3 Utang Konsumsi dengan Masa Manfaat Diatas 5 Tahun
Nah, inilah kategori utang konsumtif yang tergolong masih sehat. Kita tahu jika beberapa bank dan perusahaan finansial mengeluarkan kebijakan cicilan 0% untuk pemberlian produk tertentu.
Kondisi ini bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan dan keinginan yang tergolong wajar. Seperti untuk meng-upgrade TV yang sudah rusak, mesin cuci yang mendadak mati atau kebutuhan gadget/aset penunjang kerja seperti laptop, handphone dan kendaraan.
Untuk kebutuhan tersebut kamu boleh mempertimbangkan untuk berutang untuk membeli penggantinya.
Hitungan ideal besar total cicilan yang diambil akan sehat jika tidak melebihi 30% dari pendapatan. Apa pun utang yang diambil, seperti KPR/KPA, cicilan kartu kredit, dan lain-lain, sebaiknya jumlah cicilan pinjaman tidak melebihi dari 30% dari jumlah pendapatan bulanan.
Namun, apabila kamu bekerja sebagai freelancer, sangat tidak disarankan mengambil pinjaman lain diluar KPR.
#4 Utang untuk Gaya dan Biaya Hidup
“Bergayalah sesuai isi dompetmu!” – Alm.Bob Sadino
Sekecil apapun uangnya akan cukup untuk hidup,dan sebanyak apapun uangnya tidak akan pernah cukup untuk gaya hidup.
Mengikuti gaya hidup tidak akan pernah ada habisnya dan tidak akan pernah cukup. Gadget biar terlihat update teknologi, mobil keluaran tahun terbaru, fashion kekinian, cafe terbaru yang lagi hits di tiktok atau IG, sepatu dan kacamata artis, liburan fancy dengan komunitas dan semua pengeluarannya dibayarkan dengan kartu kredit.
Jika kamu sedan melakukannya, kamu perlu tahu bahwa perilaku ini adalah suatu bentuk utang yang tidak sehat.
Apalagi jika sampai membayar biaya sehari-hari dan biaya sekolah anak dengan pinjaman, baik kartu kredit ataupun pinjaman antar kerabat sangat tidak disarankan.
Maka, sebelum hal-hal tidak terduga itu terjadi, pada pembahasan sebelumnya Finansialku sudah menyarankan untuk mempersiapkan dana darurat.
Sekalipun sebagai agen asuransi yang hanya mengandalkan bonus dan komisi, kamu bahkan bisa hidup dengan rasa aman.
Caranya adalah lewat pengelolaan keuangan dengan bijak, aplikasi Finansialku dapat membantumu mencatat dan mengelola keuanganmu jadi lebih praktis dan mudah. Jangan ragu konsultasikan kesehatan keuanganmu juga.
Sudah paham kan sekarang? Apakah utang yang sudah dan akan kamu ambil nantinya tergolong utang yang sehat atau tidak. Dan tidak perlu nyambung-nyambungin keempat indikator tersebut dengan keinginan untuk berutang demi gaya hidup ya..
Tetapi, jika sudah kadung terlilit, tentu kamu perlu memenuhi kewajibanmu untuk membayarnya. Entah itu kartu kredit, pinjaman bank, pinjaman perorangan, terlebih pinjol atau pinjaman online. Terkadang pinjaman online menawarkan berbagai macam kemudahan untuk mendapatkan pinjaman. Tetap kamu perlu membebaskan diri dari pinjaman online tersebut. Kamu bisa mempelajarinya secara gratis dalam audiobook di bawah ini.
Lantas bagaimana cara agar utangmu bisa cepat terlunasi?
Check! 6 Cara Melunasi Utang dengan Cepat
Melunasi utang adalah kewajiban bagi siapa saja yang berutang. Namun, mungkin situasi sedang tidak mendukung, alhasil membayar cicilan utang pun jadi kewalahan. Gagal bayar harus kamu hindari sebab bisa membuat nama kamu masuk dalam daftar hitam (blacklist) Bank Indonesia. Tentunya kamu tidak ingin gagal bayar utang bukan
#1 Rekap Seluruh Utang Kamu dan Prioritaskan Membayar Utang Berbunga Tinggi
Hitung kembali berapa besar tagihan utang yang kamu miliki. Pos pengeluaran yang digunakan untuk membayar utang tidak lebih 30% dari penghasilan. Jika porsi cicilan utang sudah lebih dari 30% artinya kondisi keuangan kamu sedang tidak sehat.
Jika kamu ada beberapa cicilan, maka urutkan utang kamu berdasarkan bunga tertinggi hingga terendah. Prioritaskan untuk membayar utang dengan suku bunga paling tinggi.
[Baca Juga: Cara dan Tips Melunasi Hutang Riba Paling Efektif]
#2 Dana Tambahan dari Aset yang Dimiliki
Kamu bisa mulai mencari barang, harta, benda milikmu yang sudah tidak terpakai atau jarang terpakai. Dengan menjual atau menyewakan barang-barang tersebut dapat menjadi alternatif untuk mendapatkan uang tunai yang bisa dipakai mencicil utang.
Beberapa contoh barang-barang yang bisa menjadi sumber penghasilan seperti:
- Ruangan atau kamar yang tidak terpakai dapat disewakan untuk jadi kamar kos atau ruang usaha.
- Barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai contohnya TV, lemari, baju bekas yang masih bagus, buku bekas, furniture, laptop, handphone sepatu, tas bisa kamu jual. Jika kamu tekuni siapa tahu malah menjadi peluang bisnis Thrift Shop.
- Sewa kendaraan motor dan mobi
- Tiket pesawat, tiket hotel, tiket konser yang sudah dibeli, sebaiknya jual atau batalkan saja dengan uang pengembalian.
#3 Gunakan Tabungan untuk Membayar Cicilan Utang
Apabila sudah memasuki jatuh tempo, sebaiknya tidak ditunda lagi dari pada kemudian hari bunga cicilan menjadi berlipat. Jika kamu memiliki tabungan, kamu bisa memakai separuhnya untuk membayar kewajibanmu.
Tidak disarankan untuk menggunakan semua uang tabunganmu untuk membayar utang karena uang tabungan dibutuhkan juga sebagai dana darurat.
#4 Kurangi Budget Pengeluaran
Mengatur pengeluaran akan sangat membantumu untuk melunasi utang dengan cepat. Jika selama ini kamu menghabiskan 50%–70% penghasilan untuk konsumsi dan sisanya digunakan untuk bayar utang. Lakukan sebaliknya, yaitu priorotaskan membayar utang dan kemudian sisanya untuk biaya dan konsumsi.
Beberapa penghematan bisa dilakukan dengan cara:
- Pindah sewa tempat yang lebih murah.
- Bawa bekal makanan sendiri
- Hemat listrik, bensin
- Hemat pulsa dengan memanfaatkan wifi gratis di ruang publik
- Berhenti paket langganan seperti TV, Netflix, Spotify
#5 Mencari Penghasilan Tambahan
Jika komisi dan bonus selama ini dirasa tidak mencukupi kebutuhan hidup, sementara kamu sendiri belum maksimal menjalankan profesimu saat ini. Maka tingkatkan closing pencapaianmu.
Kamu bisa menghitung rasio penghasilan bulanan yang ingin kamu dapatkan dengan skema menaikkan premi atau memperbanyak jumlah client yang kamu cari. Jika belum membuahkan hasil, tidak perlu ragu mencari pekerjaan tambahan lainnya, seperti:
- Menawarkan jasa kurus musik/les pelajaran/bela diri/ berenang/ pijat
- Bekerja paruh waktu sebagai supir online/panggilan
- Menjual barang online sebagai reseller/ dropshipper
- Menjual makanan dan cemilan
- Membuka usaha warung sembako/kopi
#6 Cara Tambahan Lainnya Jika Sudah Terdesak
Memang kelima cara yang sebelumnya, lebih efektif untuk kondisi dimana kamu masih bisa mengupayakan cara untuk memaksimalkan kemampuanmu tanpa harus melibatkan pihak lain. Jika ternyata situasi sudah sangat mendesak, kamu bisa melakukan beberapa pilihan di bawah ini, seperti:
- Minta bantuan pinjaman dari keluarga, kerabat atau teman dengan menjelaskan keadaan kamu dan minta bantuan mereka. Jika kamu sudah mendapat bantuan, yang terpenting yaitu menjaga kepercayaan mereka untuk melunasinya dan mengkomunikasikan jika kamu mungkin sedang terhambat dalam proses pelunasannya.
- Bantuan profesional dari perusahaan manajemen utang. Memanfaatkan jasa perusahaan yang memberikan program manajemen utang bisa menjadi altenatif lain asalkan layanan manajemen utang tersebut sudah terdaftar dalam biro yang kredibel. Jasa perusahaan manajemen utang bisa membantu kamu untuk bernegosiasi dengan kreditur untuk mengurangi bunga, dan biaya. Manajemen utang bahkan mampu mengurangi keseluruhan pembayaran dan membekukan biaya bunga atau penalti. Perusahaan jasa manajemen keuangan, juga mampu mengatur kembali tempo utang sehingga kamu bisa membayar cicilan utang perbulan sesuai dengan kemampuan keuangan.
- Melakukan mediasi perbankan. Mediasi perbankan dengan menempatkan Bank Indonesia sebagai pihak penengah yang netral dapat dilakukan. Sebagai penengah yang netral, Bank Indonesia akan mengarahkan kedua belah pihak (kreditur dan debitur) untuk mencari penyelesaian utang yang bersifat win-win solution.
Demikian 6 tips ampuh yang disarankan agar kamu bisa terbebas dari jeratan utang. Selalu ingat untuk mengelola pengeluaranmu dengan mengutamakan kebutuhan hidup dan mengesampingkan gaya hidup. Dengan memiliki pola kebiasaan yang baik, nantinya kamu akan lebih terbiasa untuk memprioritaskan pos-pos pengeluaran dengan lebih bijak.
Jangan lupa bagikan artikel ini pada keluarga dan kawan-kawanmu ya agar mereka lebih bijak dalam mengatur keuangan terutama apabila saat ini sudah terlanjur terjerat utang. Semoga bermanfaat.
Sumber Referensi:
- Novi Fuji Astuti. 08 Juli 2020. 6 Cara Melunasi Hutang yang Menumpuk, Cepat dan Mudah. Merdeka.com – https://bit.ly/2RGx6ti
- Sarrah Ulfah. 21 Oktober 2020. 5 Jenis ‘Utang Sehat’ yang Layak Dilakukan dalam Keuangan Rumah Tangga. Popmama.com – https://bit.ly/33yltHt
- Prita Hapsari Ghozie. 11 September 2019. Utang Anda Termasuk Sehat atau Sakit? Cek di Sini. Finance.detik.com – https://bit.ly/3fdOrlx
Sumber Gambar:
- https://bit.ly/3bhCbPR
- https://bit.ly/3f9Iwhk
dilema besar