Budaya Minangkabau itu unik-unik. Jelas, Indonesia gitu lho… apa sih yang gak unik dari budaya Indonesia tercinta ini.
Tradisi Minangkabau, Sumatra Barat, keunikannya akan membuat kamu terpesona yuk kita simak bersama.
Rubrik Finansialku
Kehidupan dan Budaya Minangkabau
Di Sumatera Barat, Minangkabau, kamu masih akan menemui beberapa acara adat yang dilakukan. Misalnya untuk pernikahan ataupun kematian. Keunikan acara adat itu dilakukan sebagai ritual yang sudah mendarah daging bagi suku Minangkabau. Akan kita simak di bawah ini.
Tradisi Budaya Minangkabau
Jika kamu berencana untuk ke Sumatera Barat, maka carilah momen yang bertepatan dengan diadakannya acara-acara ritual di bawah ini. Ada beberapa budaya yang berkaitan dengan keluarga bahkan tempat wisata. Tradisi tersebut yaitu sebagai berikut,
Budaya Minangkabau #1 Turun Mandi
Upacara tradisional turun mandi merupakan upacara yang dilakukan sebagai suatu bentuk rasa syukur atas lahirnya anak ke dunia. Upacara ini juga dilakukan sebagai perkenalan anak ke masyarakat. Proses upacara ini didahului oleh acara arak-arakan. Kemudian turun mandi dilakukan di sungai.
Budaya Minangkabau #2 Balimau
Jika di Jawa, tradisi mandi sebelum bulan ramadhan disebut dengan padusan, maka di Minangkabau disebut dengan balimau.
[Baca Juga: Kamu Backpacker? Yuk Kunjungi 5+ Tempat Wisata di Kupang Ini]
Kegiatan balimau dilakukan di sungai atau lubuak. Dilakukan ramai-ramai. Selain sebagai penanda bahwa Ramadhan akan tiba, tradisi ini juga tanda untuk menyucikan batin dengan cara memaafkan satu dengan yang lainnya.
Budaya Minangkabau #3 Makan Bajamba
Tradisi Makan Bajamba yang juga disebut dengan makan barapak ini adalah budaya Minangkabau yang masih terus dilakukan.
Tradisi ini merupakan acara makan di tempat tertentu dan biasanya dilakukan saat hari besar islam ataupun ketika acara penting lainnya. Menurut sejarah, tradisi makan secara bersama-sama ini diperkirakan masuk ke Sumatera Barat di abad ke-7.
#4 Batagak Pengulu
Di Minang, masyarakat hidup dalam budaya berkaum atau bersuku. Masing-masing suku tersebut memiliki penghulu suku yang disebut dengan datuak.
[Baca Juga: Paket Tour ke Kupang, Kunjungi 5+ Tempat Wisata Ini]
Jadi, ketika suku atau kaum tertentu mengangkat suatu pemimpin atau datuak, maka dilakukan upacara batagak pangulu. Dalam pelaksanaannya, upacara ini diadakan selama 3-7 hari.
#5 Batagak Kudo-Kudo
Upacara ini adalah rangkaian dari tradisi masyarakat Minang untuk membangun rumah baru yang baru akan dipasangi kuda-kuda.
Upacara yang mirip dengan baralek ini biasanya mengundang sanak famili dan orang kampung. Sedangkan tamu undangan biasanya membawa kado yang berupa atap seperti seng untuk rumah.
#6 Pacu Jawi
Tradisi pacu jawi hampir sama dengan karapan sapi yang ada di Madura namun tradisi ini dilakukan di sawah yang basah dan berlumpur. Jadi tidak heran bila joki dan sapi akan penuh lumpur.
[Baca Juga: Butuh Vitamin Sea? Ini Dia 10 Pantai Terbaik Dunia yang Wajib Anda Kunjungi!]
Sekilas sama namun beda, budaya yang dilakukan di Lima puluh Kota, Payakumbuh, Sungai Tarab, Rambatan, Limo Kaum dan juga Pariangan ini punya cara unik untuk memacu. Sang joki harus menggigit ekor sapi agar sapi semakin cepat bergerak.
#7 Baralek Gadang
Tradisi baralek gadang dimaknai sebagai tradisi untuk melangsungkan upacara pernikahan. Upacara ini sendiri adalah rangkaian dari upacara adat saat pernikahan. Mulai dari mengenal calon pengantin atau maresek hingga pernikahan selesai.
#8 Tradisi Basapa
Tradisi ini adalah ziarah ke Makam Syekh Burhanuddin di Ulakan, Padang Pariaman, Sumatera Barat. Basapa biasanya dilakukan tanggal 10 safar atau saat hari Rabu minggu kedua atau ketiga di bulan-bulan Safar.
[Baca Juga: Menginap Sambil Menikmati Pesona Pantai Nihiwatu Sumba, Di Sini Tempatnya!]
Tradisi basapa sendiri dapat dilakukan 2 kali yaitu sapa gading saat minggu kedua bulan safar dan Sapa kethek di minggu selanjutnya. Tujuannya adalah untuk ungkapan syukur terhadap Syekh Burhanuddin yang berjasa menyebarkan Islam di tanah Minang.
Ramadhan Ini, Punya Rencana Ke Tanah Minang?
Rata-rata momen ritual memang sangat erat dengan bulan Ramadhan. Jadi, jika kamu berencana traveling ke sana, maka bisa memilih momen Ramadhan untuk jalan-jalan. Itulah 8 budaya Minangkabau yang hingga saat ini masih dilakukan.
Kamu yang ada di tanah perantauan mungkin rindu untuk pulang kampuang, nah….. semoga artikel ini cukup untuk melepas rasa rindu kamu ya. Untuk melindungi diri sendiri dan keluarga di kampung halaman terhindar dari penyebaran covid 19, kayaknya kamu dan aku di sini aja #gakmudikgakapa
Kolom komentar kami sediakan, mungkin kamu darah minang masih punya cerita tentang tanah kelahiran mu, yuk share ceritamu dan share juga artikel ini ke teman-teman kamu ya…. terima kasih.
Sumber Referensi:
- Widi Hatmoko. 1 april 2017. 8 Tradisi Unik Orang Minang Ini Masih Tetap Eksis. Merahputih.com – https://bit.ly/3aixwK1
Sumber Gambar:
- Tradisi Unik Minang 1 – https://bit.ly/2xsmYe7
- Tradisi Unik Minang 2 – https://bit.ly/3bfgduM
- Tradisi Unik Minang 3 – https://bit.ly/2xBxFuN
- Tradisi Unik Minang 4 – https://bit.ly/2VdJC2J
- Tradisi Unik Minang 5 – https://bit.ly/2ypNghe
dilema besar