Anda sering mengalami trading loss forex? Yuk, ketahui penyebabnya di artikel Finansialku satu ini. Check this out!
Rubrik Finansialku
Trading Forex
Trading forex merupakan perdagangan valuta asing (valas). Trading forex ini seringkali dikaitkan dengan trading yang bisa menghasilkan keuntungan yang sangat besar.
Oleh karena itu, tak jarang orang yang berminat untuk trading forex.
Namun, di sisi lain, dalam trading forex itu juga high risk high return. Jadi semakin tinggi keuntungannya, semakin tinggi juga risikonya.
Oleh karena itu, dalam trading forex ada beberapa hal yang perlu Anda pahami dan pertimbangkan seperti risikonya. Salah satu risiko dari trading forex yang sering adalah kerugian (loss).
[Baca Juga: Pahami Kelebihan dan Risiko Trading Forex ini Sebelum Memutuskan Memulai Trading]
5 Alasan Kenapa Trading Loss Forex Sering Terjadi
Kali ini rubrik finansialku akan mengungkap alasan kenapa trading loss forex sering terjadi. Berikut 5 alasan kenapa trading loss forex sering terjadi.
#1 Trading Yang Berlebihan
Trading yang berlebihan menjadi alasan yang paling umum kenapa trading loss forex terjadi. Trading yang berlebihan ini termasuk trading dengan nominal yang terlalu besar ataupun terlalu sering.
Trading yang berlebihan ini bisa disebabkan oleh tujuan keuntungan yang tinggi tapi tidak realistis, kapitalisasi yang tidak mencukupi, serta kecanduan di market.
# Kapitalisasi yang tidak mencukupi
Sebagian besar trader mengetahui bahwa mereka membutuhkan uang untuk mendapatkan keuntungan dari investasi mereka. Salah satu keuntungan terbesar dari trading forex adalah adanya leverage (daya ungkit) akun yang tinggi.
Hal ini berarti para trader yang memiliki modal terbatas di awal tetep bisa mencapai keuntungan yang besar (kerugian yang besar) dengan berspekulasi pada harga aset finansial.
Investasi bermodal besar baik yang menggunakan leverage atau modal sendiri tetap memerlukan strategi manajemen risiko yang baik. Hal ini untuk memastikan bahwa Anda memiliki dasar investasi yang cukup.
Memiliki modal yang cukup pada akun trading Anda memang meningkatkan potensi keuntungan jangka panjang trader secara signifikan. Selain itu, juga menurunkan tekanan psikologis yang ada saat trading.
Dengan begitu, banyak trader mengambil risiko porsi yang lebih kecil dari total investasi per trading dengan tetap mengambil keuntungan yang wajar. Lalu, berapa modal yang cukup?
[Baca Juga: Serba Serbi Mengenai Trading Forex yang Harus Anda Ketahui]
Dalam hal ini, Anda perlu untuk mempelajari cara berhenti kehilangan uang dalam trading forex karena pengelolaan akun yang tidak tepat.
Volume minimum trading forex yang biasanya ditawarkan oleh broker adalah 0,01 lot (lot mikro). 0,01 lot tersebut setara dengan 1.000 unit mata uang dasar yang diperdagangkan.
Untuk trader pemula, trading dengan modal lebih dari ini dapat meningkatkan peluang yang membuat kerugian besar.
Anda dapat mengurangi risiko dengan cara melakukan trading dengan volume kecil. Selain itu, Anda juga perlu melakukan penempatan stop loss.
Pada umumnya, trader pemula mengambil risiko tidak lebih dari 1% dari modal mereka per trading.
Menyeimbangkan leverage dengan hati-hati saat trading volume yang lebih rendah merupakan cara yang baik untuk memastikan bahwa akun Anda memiliki modal yang cukup untuk jangka panjang.
# Kecanduan trading
Para trader yang kecanduan trading melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukan oleh trader institutional yaitu mengejar harga. Trading forex bisa memberikan banyak kesenangan.
Dengan jangka waktu perdagangan yang pendek dan pasangan mata uang yang mudah berubah, pasar bisa bergerak cepat dan memicu adrenalin.
Namun di sisi lain, hal ini juga bisa menyebabkan stress yang sangat besar apabila pasar bergerak ke arah yang tidak terduga.
Oleh karena itu, untuk menghindari hal tersebut maka para trader perlu memiliki strategi untuk masuk dan keluar pasar yang jelas apabila segala sesuatu tidak berjalan sesuai dengan keinginan mereka.
Mengejar harga dengan open dan close trading tanpa rencana lebih disebut sebagai judi bukan trading.
Sebagai trader yang cerdas, Anda perlu mengenali bahwa tidak semua pergerakan harga layak untuk diambil ya. Ada risiko yang terlalu tinggi ketika Anda mengambil perdagangan tertentu.
#2 Tidak Beradaptasi Dengan Kondisi Pasar
Apabila trader beranggapan bahwa satu strategi trading yang sudah terbukti akan cukup untuk menghasilkan keuntungan/kemenangan secara terus menerus maka, ini akan menjadi salah satu alasan para trader forex mengalami kerugian.
Perlu kita ingat bahwa pasar itu dinamis dan tidak statis. Oleh karena itu, trader harus terus mengembangkan kemampuan untuk bisa beradaptasi dengan perubahan ini dengan situasi apapun yang bisa terjadi.
Perubahan pasar ini menghadirkan risiko baru. Namun, di sisi lain juga memberikan peluang perdagangan baru.
Jadi, trader perlu terbiasa dengan melihat rata-rata volatilitas setelah berita keuangan dirilis, serta mampu membedakan pasar yang sedang tren dengan pasar ranging.
Hasil keputusan kebijakan moneter seperti perubahan suku bunga, atau bahkan data ekonomi yang mengejutkan tentang pengangguran atau kepercayaan konsumen bisa mengubah sentimen pasar dalam komunitas perdagangan.
Hal ini dikarenakan ketika pasar beraksi terhadap peristiwa tersebut maka, ada dampak yang tidak terhindarkan pada permintaan dan penawaran untuk masing-masing mata uang.
Oleh karena itu, trader harus memastikan bahwa strategi yang mereka gunakan konsisten dengan volatilitas yang ada pada kondisi pasar saat ini.
Ebook Perencanaan Keuangan ENTREPRENEUR & FREELANCE
Download Sekarang, GRATISSS!!!
#3 Manajemen Risiko yang Buruk
Manajemen risiko yang buruk merupakan salah satu alasan utama kenapa trading loss forex terjadi. Dengan menguasai manajemen risiko maka bisa meningkatkan peluang bagi trader untuk sukses.
Tentunya trader juga perlu menerapkannya dengan benar sesuai dengan tingkat volatilitas pasar yang diprediksi untuk periode tersebut dan selama perdagangan.
Apabila Anda stop-loss to low bisa melikuidasi posisi yang seharusnya menguntungkan. Di sisi lain, jika Anda take profit to high mungkin tidak tercapai karena kurangnya volatilitas.
Salah satu bagian penting dari manajemen risiko yang baik adalah dengan memperhatikan rasio risk/return.
Rasio tersebut hanyalah ukuran yang ditetapkan untuk membantu pedagang merencanakan berapa banyak keuntungan yang akan dihasilkan jika perdagangan berkembang seperti yang diantisipasi atau berapa banyak yang akan hilang jika tidak.
[Baca Juga: 5+ Kelebihan dan Keuntungan Investasi Forex Bagi Milenial]
Contoh:
Apabila take-profit Anda ditetakan pada 100 pip dan stop-loss Anda di 50 pip, maka rasio risk/return adalah 2:1.
Hal ini juga berarti bahwa Anda akan mencapai titik impas setidaknya setiap satu dari tiga perdagangan, memberikan keuntungan.
Trader harus selalu memeriksa kedua variable ini bersama-sama untuk memastikan kesesuaian dengan tujuan profit.
Selain itu, cara terbaik yang bisa Anda lakukan untuk bisa melakukan manajemen risiko yang baik adalah dengan trading menggunakan akun demo trading forex.
Jadi Anda bisa mempelajari cara trading, menganalisa, serta mempraktkan strategi baru.
#4 Tidak Memiliki atau Tidak Mengikuti Rencana Trading (Trading Plan)
Sikap yang buruk dan kegagalan dalam mempersiapkan rencana trading untuk kondisi pasar saat ini tentunya berperan untuk menyebabkan trading loss terjadi.
Anda sangat disarankan untuk menganggap trading finansial sebagai bisnis. Tentunya setiap proyek bisnis yang serius memerlukan perencanaan bisnis (business plan).
Trader juga demikian, trader yang serius tentunya juga memerlukan waktu dan tenaga untuk membuat strategi trading.
Setidaknya, trading plan perlu mempertimbangkan titik masuk dan keluar yang optimal untuk perdagangan, rasio risk/return, serta aturan manajemen keuangan.
#5 Ekspektasi yang Tidak Realistis
Ada 2 jenis trader yang masuk ke pasar forex. Yang pertama adalah trader yang pernah di pasar saham atau pasar keuangan lainya.
Mereka pindah ke pasar forex untuk mencari kondisi trading yang lebih baik atau hanya untuk diversifikasi investasi mereka.
Yang kedua adalah trader retail yang belum pernah trading sama skaali dimanapun. Tentunya, dapat dipahami jika trader pertama kebanyakan lebih sukses dalam trading forex karena pengalaman masa lalu mereka.
Trader yang berpengalaman biasanya memiliki ekspekstasi yang realistis dalam hal keuntungan. Pola pikir ini berarti bahwa mereka menahan diri dari mengejar harga dan melanggar aturan trading dari strategi khusus mereka.
Dengan memiliki ekspektasi yang realistis bisa mengurangi beberapa tekanan psikologis yang timbul dari trading.
[Baca Juga: Pengenalan Trading Forex Dan Implementasinya Di Indonesia]
Para trader permula perlu mengingat bahwa trading forex bukanlah alat untuk menjadi kaya dengan cepat. Tentunya dalam trading forex juga ada risiko yang bisa menyebabkan kerugian.
Dalam trading forex, kesabaran dan konsistensi adalah teman terbaik Anda. Trader tidak perlu menghasilkan sedikit uang dengan 1 atau 2 perdagangan besar.
Hal tersebut hanya memperkuat kebiasaan perdagangan yang buruk dan bisa menyebabkan kerugian besar seiring waktu.
Memperoleh hasil gabungan keuntungan dengan trading yang lebih kecil selama berbulan-bulan dan bertahun – tahun adalah pilihan terbaik.
Mengantisipasi Trading Loss Forex
Sekarang, Anda sudah mengetahui alasan kenapa trading loss forex sering terjadi, kan? Untuk mencegahnya, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan.
Anda perlu belajar dengan giat, meneliti dan beradaptasi dengan pasar, menyiapkan trading plan, serta mengelola modal dengan benar. Tentunya, untuk sukses Anda perlu melakukannya secara konsisten ya.
Jadi, apakah Anda memiliki pengalaman dalam trading forex? Silahkan bagikan pengalaman trading Anda di kolom yang telah tersedia. Semoga artikel ini bermanfaat. Terima kasih.
Sumber Referensi:
- Admiral Markets. 28 Desember 2018. Top Reasons Why Forex Traders Fail and Lose Money. Admiralmarkets.com – https://bit.ly/3iCuJQ7
dilema besar