4 Strategi Jitu Untuk Investor Ketika Saham Anjlok

4 Strategi Jitu Untuk Investor Ketika Saham Anjlok

Saham anjlok? Sudah coba lakukan empat strategi untuk para investor ini?

Kalau belum, mari kita cari tahu selengkapnya di artikel Finansialku di bawah ini!

 

Artikel ini dipersembahkan oleh

Galerisaham.com

 

Empat Strategi Untuk Investor Ketika Saham Anjlok

Sobat Finansialku, sebagaimana kita tahu, investor adalah pihak yang membeli saham sebuah perusahaan dengan tujuan kenaikan nilai dan cashflow jangka panjang.

Investor akan senang membeli ketika harga turun tapi fundamental perusahaan tetap baik.

Kenapa bisa demikian? Ini seperti analogi ketika ada sebuah rumah yang dijual di bawah harga NJOP.

Tentunya, sang pemilik rumah pasti punya alasan kenapa menjualnya di bawah harga NJOP, seperti salah satunya adalah karena butuh uang dalam waktu yang cepat.

Demikian juga prinsip investasi di pasar saham. Investor akan mencari harga murah, dan inestor kaya tidak akan menjual ‘rumah’ yang dibelinya untuk selamanya, setidaknya hingga diwariskan ke anaknya.

4 Strategi Jitu Untuk Investor Ketika Saham Anjlok 02

[Baca Juga: 10 Saham Blue Chip Terbaik di Indonesia dengan Cuan Terbesar]

 

Berbeda dengan trader, membeli rumah untuk nanti dijual lagi, investor membeli rumah untuk mendapatkan pendapatan bulanan, tahunan, bahkan selamanya. Baca perbedaan investasi saham vs trading disini.

Demikian prinsip investasi saham, membeli saham perusahaan bagus di harga yang rendah, tentu akan disimpan selamanya.

Lalu, ketika saham anjlok, strategi apa yang seharusnya kita lakukan sebagai investor? Berikut ada 4 strategi yang bisa diikuti:

 

#1 Hitung Uang yang Dimiliki

Pertama, Sobat Finansialku harus menghitung jumlah uang yang ada di tabungan, deposito, dan di tempat lainnya yang memang sudah dianggarkan untuk membeli saham.

 

#2 Cari dan Analisa Perusahaannya

Setelah itu, mulai lah untuk mencari saham. Tips agar mendapatkan saham yang ‘benar’ dan cocok, Sobat Finansialku bisa batasi maksimal 5 saham saja, atau idealnya 3 saham.

Karena semakin sedikit Sobat Finansialku memilih, semakin bisa melakukan analisa lebih mendalam, yang otomatis akan membantu untuk mendapatkan pilihan saham yang terbaik.

 

#3 Berapa Lama Sahamnya Akan Disimpan?

Selama perusahaan tersebut kinerjanya masih bagus, kebanyakan investor tidak menjualnya, lho!

Karena, tujuan para investor adalah untuk mendapatkan penghasilan tambahan, di mana income dari investor sendiri adalah dividen tahunan.

 

#4 Cari Tahu Cara Beli yang Tepat

Ada dua strategi beli yang biasanya dilakukan oleh investor-investor besar yang bisa juga diikuti oleh Sobat Finansialku, yaitu:

 

Lump Sum Method

Metode pembelian ini biasanya digunakan oleh investor besar yang melakukan take over sejumlah saham mayoritas, dan kadang berakhir dengan tender offer di pasar.

Tapi, kita juga bisa menggunakan metode ini, asal mengerti timing yang tepat, dengan menggunakan cara kombinasi beli secara teknikal untuk membeli saham investasi. Kenali dasar analisa teknikal disini.

Kalau tidak mengerti timing, maka strategi ini akan berbahaya kalau dilakukan, karena ada potensi membuat Sobat Finansialku depersi.

Kenapa depresi? Karena akan muncul banyak pertanyaan lanjutan, seperti:

Sudah dibeli, bisa langsung naik, enggak, ya?

Kalau turun, masih bisa turun lagi, ya?

Saham ini naiknya sementara atau panjang, ya?

Mending jual dulu, kemudian nanti beli waktu harganya lagi di bawah?

Dan berbagai spekulasi-spekulasi lainnya mungkin akan membuat Sobat Finansialku merasa stres.

 

Dollar Cost Averaging

Cara kedua adalah dollar cost averaging, atau istilah bekennya adalah nabung saham.

Dengan strategi ini, ada yang beberapa yang bisa Sobat Finansialku lakukan dalam menghadapi pasar anjlok, yaitu:

  • Hitung tabungan dan anggaran untuk investasi.
  • Perkirakan berapa lama kira-kira durasi pasar anjlok. Jika diasumsikan selama 3 bulan, maka budget untuk beli bulanan sekitar Rp 100 juta.
  • Tentukan akan membeli per berapa lama sekali. Satu bulan sekali? Satu minggu sekali?
  • Jika beli satu minggu sekali, maka budget yang harus disiapkan adalah: Rp 100 juta dibagi 4 minggu = Rp 25 juta.
  • Jika beli setiap hari, maka budget yang harus disiapkan adalah Rp 100 juta dibagi 20 hari kerja = Rp 5 juta.
  • Dari budget di atas, bagi lah ke beberapa jenis saham atau perusahaan yang dibeli. Ingat, idealnya adalah 3, maksimal 5 perusahaan.

 

Strategi nabung saham ini dinilai sangat baik dan lebih rasional, karena dengan menggunakan ini, kita juga jadi sadar kalau memang sebenarnya tidak ada yang bisa menebak pasar dengan begitu tepatnya dan rendahnya untuk membeli secara lump sum.

Selain itu, strategi nabung saham ini juga cukup sering dipakai oleh para investor besar dalam mengumpulkan saham pilihannya secara diam-diam.

 

Cari yang Lebih Cocok

Investasi bukanlah kegiatan yang punya peraturan saklek seperti belajar matematika atau fisika.

Sobat Finansialku bisa mencoba satu hal dan hal lain untuk menentukan mana yang lebih cocok dengan Sobat Finansialku, dan tidak terfokus pada satu strategi atau metode saja.

 

Apakah Sobat Finansialku punya strategi lain yang bisa dibagikan ke Sobat Finansialku lain? Kalau ada, tuliskan di kolom komentar, yuk!

Jangan lupa untuk bagikan informasi ini kepada teman atau keluarga lewat pilihan platform yang tersedia di bawah ini, ya. Terima kasih!

 

Ebook GRATIS, Panduan BERINVESTASI SAHAM Untuk PEMULA

9 Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

 

Artikel ini merupakan hasil kerja sama Finansialku dengan Galerisaham.com. Isi dan data yang tertera dalam artikel merupakan tanggung jawab Galerisaham.com

 

Sumber Referensi:

 

Sumber Gambar:

  • Saham jatuh – https://bit.ly/34B7K3u, https://bit.ly/34EoNls

 

dilema besar