3 Hal yang Harus Kamu Lakukan Saat Investasi Rugi

3 Hal yang Harus Kamu Lakukan Saat Investasi Rugi

Investasi rugi, harus ngapain nih? Tenang… Sobat Finansialku jangan panik, yuk baca dulu artikel ini sampai selesai ya…

Dalam artikel ini Finansialku akan temukan, apa yang harus Sobat Finansialku lakukan saat rugi investasi.

 

Summary:

  • Rugi adalah hal yang wajar dalam berinvestasi.
  • Rugi investasi, lakukan hal berikut: Evaluasi dan mengakui kesalahan, temui tenaga profesional bila mengalami stres, mulai investasi lagi.

 

Investasi dan Rugi

Dalam berinvestasi, rugi adalah hal yang wajar, terutama bagi kamu yang masih pemula. Karena kerugian dalam berinvestasi ibarat luka yang didapatkan anak kecil yang jatuh saat belajar berjalan.

Walaupun menyakitkan, luka itu tentunya tidak akan membuat anak kecil berhenti belajar berjalan bukan? Begitu pun dengan kita, walaupun kerugian terasa menyakitkan dan menyedihkan, kerugian tidak seharusnya menghalangi kita untuk terus belajar dan berinvestasi. 

 

Lakukan Hal Berikut Saat Investasi Rugi

Lalu, apa yang harus kita dilakukan saat investasi rugi? Finansialku sudah rangkum di sini. Jadi silakan disimak.

 

Mengevaluasi dan Mengakui Kesalahan Diri Sendiri

Hal yang pertama bisa kita lakukan saat mengalami kerugian dalam berinvestasi adalah mengakui bahwa ada peran kesalahan kita dalam kerugian tersebut.

Entah karena salah memilih instrumen investasi, tidak mengenali profil risiko diri sendiri, tidak menerapkan manajemen keuangan yang baik, investasi hanya ikut-ikutan teman tanpa mencari tahu lebih lanjut, dan berbagai alasan lainnya.

Langkah awal ini sangat penting, tetapi juga sangat sulit untuk dilakukan bagi sebagian orang yang lebih suka menyalahkan keadaan dan hal lain yang berada di luar kendalinya.

Padahal, hanya dengan mengevaluasi dan mengakui kesalahan diri sendiri, kita bisa belajar untuk menjadi lebih baik ke depannya. Berikut adalah beberapa kesalahan yang mungkin menjadi penyebab kerugianmu dalam berinvestasi dan solusinya:

 

Terlalu Mengandalkan Perasaan dalam Berinvestasi

Disadari atau tidak, sebagian besar keputusan yang diambil oleh manusia dikendalikan oleh emosi (perasaan), termasuk keputusan dalam berinvestasi. Sehingga tidak jarang manusia mengalami bias psikologi yang dapat menyebabkan kerugian dalam berinvestasi.

Hal yang perlu kita lakukan untuk mengatasinya adalah dengan mengenali bias-bias psikologi yang biasa terjadi dalam berinvestasi. Hal ini dapat Sobat Finansialku pelajari lebih lanjut pada artikel berikut: Apa Itu Behavioral Finance? Investor Wajib Banget Tahu!

 

Tidak Mengenali Profil Risiko Diri Sendiri

Profil risiko adalah tingkat risiko yang dapat ditoleransi oleh seorang investor. Sebagai investor, kita perlu memahami profil risiko kita agar kita dapat berinvestasi dengan nyaman.

Karena, perlu kita ingat bahwa investasi merupakan perjalanan jangka panjang untuk mencapai tujuan keuangan kita. Jadi, jangan sampai kamu menjadi tidak bisa tidur karena investasi yang kurang cocok dengan profil risiko kamu ya.

Kamu bisa melakukan tes profil risiko secara gratis dengan melakukan pencarian tes profil risiko di Google.

 

Investasi Hanya Berdasarkan Rekomendasi

Sebagian orang berinvestasi hanya berdasarkan rekomendasi karena tidak tahu cara memilih investasi yang sesuai atau tidak yakin pada investasi pilihan mereka. Padahal, setiap orang memiliki profil risiko, tujuan, ilmu, dan jumlah uang yang berbeda-beda.

Oleh karena itu, sebelum berinvestasi, sebaiknya kita mencari tahu sebanyak-banyaknya tentang diri kita sendiri (tujuan investasi dan profil risiko) serta instrumen investasi yang akan menjadi pilihan (cara kerja investasi, imbal hasil, risiko, legalitas platform investasi, dll).

 

Terjebak Investasi Bodong

Sampai saat ini, investasi bodong masih cukup merajalela di kalangan masyarakat awam. Bahkan ketua satgas waspada investasi menyatakan total kerugian akibat investasi bodong dalam waktu sepuluh tahun terakhir (2011-2021) mencapai Rp117,4 triliun.

Angka ini telah meningkat sejak tahun 2017, di mana total kerugian investasi bodong mencapai Rp105,8 triliun. 

Korban yang terjerat investasi bodong umumnya belum mengenali ciri-ciri investasi bodong dan tergiur dengan tawaran investasi yang menawarkan keuntungan besar, cepat, dan hampir tidak memiliki risiko. 

Kunci agar tidak menjadi korban investasi bodong adalah dengan memiliki pola pikir bahwa tidak ada cara instan untuk kaya, dan investasi yang menawarkan imbal hasil yang tinggi pasti memiliki risiko yang tinggi juga.

Selain itu, tingkatkan literasi keuangan dengan mempelajari jenis-jenis investasi dan cara kerjanya. Karena, saat ini ada banyak sekali investasi bodong yang diselimuti dengan berbagai kedok investasi.

banner_jangan_asal,_ketahui_ini_dulu_sebelum_investasi_saham

 

Tidak Investasi dengan Uang Dingin

Kerugian akan terasa lebih menyakitkan jika uang yang digunakan untuk berinvestasi adalah uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Itulah alasan mengapa dalam piramida keuangan, investasi dapat dilakukan setelah memenuhi arus kas positif, dana darurat, dan asuransi.

Selain memberi ketenangan hati dalam berinvestasi, memenuhi ketiganya juga dapat membantu kita terhindar dari utang.

 

Temui Tenaga Profesional Jika Mengalami Stres Berat

Untuk kamu yang mengalami stres hingga mengganggu aktivitas sehari-hari akibat kerugian dalam berinvestasi, tidak ada salahnya untuk menemui tenaga profesional seperti psikolog untuk berkonsultasi.

 

Mulai Berinvestasi Lagi

Setelah mengalami kerugian, merenungi kesalahan, dan belajar, saatnya kita lanjut berinvestasi lagi.

Pada tahap ini, kamu bisa mulai melanjutkan perjalanan investasimu dengan instrumen investasi yang sama, atau bisa juga mencoba instrumen investasi baru yang lebih sesuai dengan kondisimu. 

Kamu juga bisa memulai kembali dengan uang dingin (uang yang tidak akan dipakai dalam jangka panjang) yang nominalnya kecil. Saat ini, ada banyak sekali jenis investasi yang dapat dimulai dari ratusan hingga puluhan ribu. Berikut adalah daftar investasi yang dapat kamu coba:

No.

Jenis Investasi

Modal Awal

1.

Reksa dana

Rp100.000

2.

Tabungan emas

Rp100.000 atau setara 0,1gram emas*

3.

Peer to peer (P2P) lending

Rp100.000

4.

Saham

Rp100.000 atau setara 1 lot saham

5.

Equity crowdfunding

Rp1.000.000*

6.

Obligasi pemerintah

Rp1.000.000

*disesuaikan dengan masing-masing platform investasi

Butuh bantuan untuk memilih investasi yang cocok untuk tujuan keuangan kamu? Maka kamu bisa berkonsultasi dengan perencana keuangan melalui aplikasi Finansialku. Download aplikasi Finansialku di sini.

Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!

Download Aplikasi Finansialku

 

Saat kembali berinvestasi, selalu ingat bahwa risiko kerugian tidak dapat sepenuhnya dihindari, sekalipun pada investasi yang dikatakan aman.

Karena di setiap instrumen investasi, akan selalu ada hal yang tidak dapat kita kendalikan. Oleh karena itu, jangan lupa juga untuk melakukan diversifikasi.

Yakinkan juga pada dirimu bahwa setelah mengalami kerugian dan mempelajarinya, kamu tetap akan berada satu langkah lebih baik daripada dirimu di masa lalu. Jadi, jangan takut untuk terus belajar dan terus berinvestasi. 

 

Bagikan juga artikel ini ke teman atau saudaramu yang mengalami kerugian dalam berinvestasi.

Jangan biarkan mereka bersedih terlalu lama. Ayo, sama-sama bangkit, belajar, dan kembali meraih mimpi. Semangat!

 

Editor: Rincani Sinaga

Sumber Gambar:

  • Cover – https://bit.ly/3oK3qJE

dilema besar