Banyak pemilik bisnis online yang gagal dalam merintis bisnisnya, karena tidak mengetahui bagaimana cara mengatur keuangan bisnis. Jangan sampai kamu termasuk salah satunya, ya.
Perubahan Gaya Hidup Menjadi Digital
Apakah Sobat Finansialku memiliki kenangan masa kecil pada saat menjelang hari raya, saat orang tua mengajak pergi berbelanja baju baru ke pusat perbelanjaan?
Bisa berjalan-jalan, memilih dan mencoba baju serta menikmati keramaian di pertokoan mungkin menjadi kenangan indah bagi beberapa orang.
Setelah dewasa dan memiliki penghasilan sendiri, tentu kegiatan berbelanja bisa dilakukan kapan saja. Pilihan metode belanja saat ini pun sudah semakin banyak dengan semakin berkembangnya teknologi.
Kalau dulu, belanja hanya bisa dilakukan dengan cara konvensional, yaitu datang ke toko. Sekarang kita bisa belanja di mana saja dan kapan saja melalui platform digital.
Belanja semakin mudah dengan adanya aplikasi pada smartphone kita. Dalam hal pengiriman barang pun bisa dilakukan dalam hari yang sama, dengan berkembangnya armada transportasi online maupun perusahaan ekspedisi.
[Baca Juga: Pebisnis Online Pemula, Ini Tips Mengatasi Krisis Bisnis Dan Kerugian Di Awal Bisnis]
Gaya hidup masyarakat telah berubah, dari konvensional menjadi digital. Bukan hanya dalam belanja barang, malah hampir seluruh kegiatan bisnis saat ini bisa dilakukan melalui online.
Sebut saja pertemuan bisnis atau sekolah sudah dilakukan secara online, seperti menggunakan media google meet dan zoom meetings. Mencari barang apapun hampir bisa ditemukan pada e-commerce.
Hingga untuk memesan jasa seperti salon dan teknisi pun bisa kita temukan melalui online. Tidak perlu lagi muter-muter keliling terlebih dahulu, karena semua cukup dari jari saja.
Perkembangan ini bukan hanya memudahkan konsumen dalam mendapatkan produk dan jasa yang dibutuhkan. Bagi para pebisnis juga mendapat kemudahan dalam memasarkan bisnisnya.
Namun dengan semakin banyaknya bermunculan bisnis online, tentu artinya kompetisi menjadi semakin tinggi juga.
[Baca Juga: Ternyata, Ini Peran Penting Investasi Bagi Pebisnis Online]
Pekerjaan rumah dari pebisnis online bukan hanya bagaimana cara supaya bisnisnya bisa menjangkau pasar yang lebih luas, namun yang lebih sulit adalah bagaimana pengelolaan dana dari bisnis yang dimiliki tersebut.
Bisnis online memiliki platform yang lebih luas dibandingkan bisnis konvensional, karena bisa dilakukan melalui berbagai media, seperti sosial media, membuat website sendiri hingga bergabung ke marketplace.
Semakin besar peluang yang bisa didapatkan dengan banyaknya pilihan lahan bisnis.
Bagi Sobat Finansialku yang mempunyai bisnis online, apakah sudah tahu caranya mengatur dana bisnis agar tepat dan efisien? Mari simak terus artikel ini.
Cara Mengelola Keuangan Bisnis Online
Dibandingkan dengan versi konvensional, bisnis online tentu memiliki lebih besar peluang karena daya jangkau yang lebih luas. Namun jika keuntungan tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik karena keuangan tidak dikelola dengan baik, tentu akan sangat merugi.
Berikut cara yang bisa dilakukan dalam mengelola keuangan bisnis online:
Memisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis
Permasalahan paling umum yang ditemui pada pebisnis dalam mengelola keuangan bisnis adalah belum memisahkan antara keuangan pribadi dan bisnis.
Sehingga, walaupun bisnis sudah lama dirintis, pemilik sulit dalam memastikan apakah bisnis yang dijalankan sudah untung atau belum.
Hal ini biasanya karena pemilik bisnis masih bekerja sendiri dalam menjalankan bisnisnya dan belum memperkerjakan tenaga yang khusus mengatur keuangan.
Selain itu, karena bisnis masih bersifat bisnis pribadi, pelaku bisnis merasa bahwa berhak menggunakan dana bisnis selayaknya upah dari bisnis.
Sebagai pemilik bisnis, yang perlu dilakukan adalah pertama memisahkan keuangan bisnis dan pribadi. Jangan gunakan uang bisnis untuk keperluan pribadi dan sebaliknya.
Sebaiknya berikan gaji bagi diri sendiri, tentunya setelah memperhitungkan kemampuan keuangan serta kondisi bisnis online yang dijalankan.
Sobat Finansialku bisa mengetahui lebih lengkap mengenai mengatur keuangan pribadi dan bisnis dalam audiobook ini. Langsung dengarkan, ya.
Buatlah Laporan Keuangan Rutin
Bukan hanya berlaku bagi pemilik usaha online, membuat laporan keuangan rutin adalah cara penting dalam mengatur keuangan setiap bisnis.
Dengan adanya laporan keuangan, pemilik bisnis bisa mengetahui kondisi bisnis secara objektif sehingga bisa mengambil keputusan dalam pengembangan bisnis, misalnya kapan saat yang tepat untuk memperkerjakan karyawan atau menaikan gaji bagi diri sendiri maupun karyawan.
Pada laporan keuangan akan memuat berapa pemasukan dan pengeluaran pada bisnis. Kemudian juga memuat arus kas setiap bulannya. Terakhir, laporan keuangan juga memuat jumlah aset dan utang yang dimiliki.
Dengan adanya angka dan data tersebut maka membantu pemilik bisnis dalam mengetahui apakah bisnis mengalami kerugian atau keuntungan.
Untuk lebih jelasnya, berikut contoh laporan keuangan Frozen Food Kak Tia.
Laporan Penjualan
Laporan Penjualan Frozen Food Kak Tia Bulan September 2021 |
|||
Nama Barang |
Harga |
Jumlah |
Total |
Dim sum |
Rp 10,000 |
100 |
Rp 1,000,000 |
Kebab |
Rp 12,000 |
100 |
Rp 1,200,000 |
Egg Roll |
Rp 14,000 |
50 |
Rp 700,000 |
Chicken Nugget |
Rp 15,000 |
50 |
Rp 750,000 |
Total Penjualan |
Rp 3,650,000 |
Arus Kas
Arus Kas Bulan September 2021 |
||||
Tanggal |
Uraian |
Debet |
Kredit |
Saldo |
1 September 2021 |
Saldo kas awal |
Rp 3,000,000 |
– |
Rp 3,000,000 |
30 September 2021 |
Penjualan |
Rp 3,650,000 |
– |
Rp 6,650,000 |
Buku Persediaan Barang
Persediaan Barang Bulan September 2021 |
||||
Tanggal |
Nama Barang |
Satuan |
Dibeli |
Dijual |
30 September 2021 |
Dim sum |
Pack |
– |
100 |
Kebab |
Pack |
– |
100 |
|
Egg Roll |
Pack |
– |
50 |
|
Chicken Nugget |
Pack |
– |
50 |
Masukan juga beban operasional yang sudah dibayarkan selama bulan September 2021, seperti yang disusun Kak Tia berikut ini.
Laporan Laba Rugi
Laporan Laba Rugi Frozen Food Kak Tia Bulan September 2021 |
|||
Tanggal |
Uraian |
Debet |
Kredit |
Pendapatan Usaha |
|||
Pendapatan |
Rp 3,650,000 |
||
Biaya Operasional |
|||
Biaya listrik |
Rp 100,000 |
||
Biaya telepon dan internet |
Rp 100,000 |
||
Biaya transport |
Rp 250,000 |
||
Laba Bersih |
Rp 3,200,000 |
Memanfaatkan Modal Untuk Mengembangan Bisnis
Seiring waktu, bisnis yang Sobat Finansialku rintis akan semakin berkembang. Berawal dari penjualan melalui sosial media, hingga pada akhirnya membangun sistem serta website sendiri untuk memudahkan transaksi dengan pelanggan.
Berbeda dengan berjualan melalui sosial media maupun e-commerce, dengan adanya website maka pasar bisnis menjadi lebih berkembang dan pengguna internet bisa dengan lebih mudah mengakses serta nantinya bisa menjadi konsumen.
Biaya pembuatan website tentu tidak murah, terlebih jika menginginkan berbagai fitur serta tampilan yang menarik. Belum lagi jika membutuhkan jasa fotografi untuk mempercantik galeri produk yang dijual.
[Baca Juga: Cara Lengkap Membuat Linktree Untuk Bisnis Online Anda]
Bukan tidak mungkin, ketika bisnis yang dijalankan mulai tumbuh kita akan membutuhkan tambahan modal untuk mempertahankan momentum agar bisa terus tumbuh. Salah satu caranya adalah melalui pinjaman.
Pinjaman modal bisa didapatkan dari mana saja, mulai dari keluarga, teman, mengajuakan fasilitas ke bank, maupun lembaga pembiayaan lainnya.
Tapi ingat, tetap pertimbangkan keamanan dalam hal meminjam uang ya Sobat Finansialku, mengingat sudah banyak sekali kasus pinjol yang membuat rugi orang banyak.
Yang tadinya ingin mengembangkan bisnis malah jadi rugi besar dan bisnis kita pun terancam
Menghemat Dana yang Dimiliki
Dalam memulai bisnis, Sobat Finansialku haruslah memiliki rencana terkait bisnis yang dijalani.
Bisa dimulai dengan menetapkan target dan perencanaan jangka pendek dan jangka panjang untuk membantu membatasi pengeluaran dengan target yang telah ditetapkan.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan membuat budgeting dan melakukan review secara berkala agar kondisi keuangan masih sesuai dengan target yang ditetapkan.
Meski memiliki modal tidak terbatas, bukan berarti kita bisa sembarangan dalam menggunakanannya. Sebisa mungkin manfaatkan sumber daya yang ada dan batasi pengeluaran yang dirasa kurang penting.
Boleh saja membelanjakan dana dalam jumlah besar dengan tujuan untuk investasi, tapi jangan lupa diperhitungkan terlebih dahulu untung ruginya serta apakah dengan pembelian tersebut bisa memberikan keuntungan bagi bisnis kita dalam jangka panjang.
Manfaatkan Teknologi
Kendala paling umum yang dijumpai pada pebisnis online pemula terkait keuangannya adalah belum melakukan pengaturan keuangan karena tidak memiliki pengetahuan mengenai pembukuan atau membuat laporan keuangan.
Menambah tenaga yang ahli dalam bisa tersebut juga dirasa berat karena kemampuan bisnis yang masih terbatas. Sementara, pemilik bisnis bekerja sendiri mulai dari menyusun rencana bisnis, memasarkan, mencatat keuangan bahkan hingga sampai ke produksi.
Padahal, saat ini sudah banyak aplikasi yang bisa dimanfaatkan untuk mencatat pengeluaran serta membuat pembukuan bisnis, lho Sobat Finansialku.
Jangan sudah sampai kerja keras siang malam membangun bisnis, ternyata setelah dimasukan ke atas kertas ternyata data yang ada menunjukan bahwa bisnis masih merugi.
Perkembangan Belanja Online di Indonesia Terus Meningkat
Dengan perubahan gaya hidup ke platform digital, belanja online di Indonesia diprediksi akan terus meningkat.
Mengutip riset Baik & Company dan Facebook 2020 menyebutkan, sektor belanja online di Indonesia diprediksi akan tumbuh 3,7 kali lipat menjadi US$ 48,5 miliar di tahun 2025.
Ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain data beli masyarakat yang semakin meningkat serta penggunaan akses internet yang juga terus tumbuh dalam beberapa tahun terakhir hingga mencapai 70% di Indonesia.
Riset mencatat konsumen digital di Indonesia tumbuh dari 64 juta atau sekitar 34% dari total populasi 2017 menjadi 102 juta atau 53% terhadap total populasi 2018.
[Baca Juga: Ayo Berbisnis! 10+ Bisnis Online Tanpa Modal Ini Bisa Anda Lakukan]
Dengan adanya kemudahan pembayaran digital juga menjadi faktor meningkatnya pertumbuhan belanja online bukan hanya di kota besar saja tapi juga merambah ke kota kecil di Indonesia.
Ini merupakan peluang bisnis yang sangat baik, selain tidak memerlukan tempat khusus seperti bisnis konvensional, bisnis online juga memiliki jangkauan yang tidak terbatas bahkan sampai ke seluruh dunia.
Kesempatan yang sangat baik, tapi jangan lupa harus disertai pengaturan keuangan yang baik, supaya kerja keras kita bisa berbuah cuan.
Mau tahu gimana caranya dapat cuan dari bisnis online? Yuk, cari tahu jawabannya dalam video berikut ini.
Mengatur keuangan bisnis online tidak sulit bukan. Ayo, Sobat Finansialku bisa bagikan artikel ini kepada teman dan keluarga agar mereka bisa mendapatkan manfaat dan menerapkan pada bisnisnya. Terima kasih.
Editor: Ratna Sri H.
Sumber Referensi:
- Kabrina Rian Ferdiani. 2 Juni 202. Tips Mengelola Dana Bisnis Online Agar Tepat dan Efisien. Modalrakyat.id – https://bit.ly/3CYZvwS
- Admin. 6 Desember 2020. Tips Mengelola Keuangan untuk Bisnis Online. Kemenkeu.go.id – https://bit.ly/3B6538F
- Admin. Contoh Laporan Keuangan Bisnis Kue Sederhana. Jurnal.id – https://bit.ly/3mevWky
- Cindy Mutia Annur. 19 Februari 2020. Riset: Belanja Online Indonesia Tumbuh 3,7 Kali Lipat di 2025. Katadata.co.id – https://bit.ly/3olittE
dilema besar