10 Daftar Negara dengan Literasi Keuangan Tertinggi, Salut!

10 Daftar Negara dengan Literasi Keuangan Tertinggi, Salut!

Dengan sistem pendidikan yang baik dan program-program yang tepat, 10 negara ini masuk dalam daftar negara literasi keuangan tertinggi.

Negara mana sajakah itu? Mari simak selengkapnya dalam artikel berikut ini.

 

Summary:

  • Literasi keuangan ini penting untuk membentuk kesadaran seseorang dalam mengatur keuangan.
  • Salah satu negara yang masuk dalam daftar literasi keuangan tertinggi adalah Denmark. Karena di sana, para siswa kelas 7 hingga 9 wajib untuk belajar tentang pendidikan keuangan (financial education).

 

Daftar Negara dengan Literasi Keuangan Tertinggi

Menurut Investopedia, literasi keuangan (financial literacy) adalah pengetahuan dan pemahaman mengenai keuangan, serta kemampuan dalam menerapkannya ke berbagai penggunaan.

Mulai dari manajemen tabungan pribadi, penganggaran, hingga perencanaan investasi dan dana pensiun.

Policy Contribution dalam studinya menyatakan bahwa literasi keuangan dapat memudahkan seseorang dalam membuat keputusan.

Apabila seseorang memiliki financial literacy yang sedikit, maka cenderung membuat keputusan yang berdampak buruk terhadap kesejahteraan dan status sosial ekonominya.

Umumnya, orang-orang yang berpenghasilan rendah cenderung kurang melek finansial.

Sementara itu, orang-orang yang berpenghasilan lebih tinggi cenderung memiliki literasi finansial yang lebih besar.

Namun, lokasi geografis juga bisa memengaruhi kesenjangan terhadap financial literacy seseorang.

Kamu juga bisa simak video berikut ini supaya lebih paham bagaimana ciri orang yang sudah memahami literasi keuangan.

 

Berikut adalah daftar 10 negara paling melek finansial menurut Standard and Poor’s Global Financial Literacy Survey.

 

#1 Denmark, 71%

Salah satu negara Eropa yang termasuk dalam daftar negara literasi keuangan tertinggi adalah Denmark.

Melansir dari Tell Us, meski negara ini memiliki utang konsumen yang cukup tinggi, aset negara Denmark cenderung besar.

Terbukti, para pekerja di Denmark menerima program pensiun sekitar 10-15% dari pendapatan mereka dengan bunga majemuk.

Dengan begitu, mereka terbilang sudah siap untuk memikirkan keuangan mereka di masa depan.

Selain itu, negara Denmark mewajibkan para siswa kelas 7 hingga 9 untuk belajar tentang pendidikan keuangan (financial education).

Finance Denmark bekerja sama dengan Danish Union of Teachers of Mathematics untuk menyelenggarakan acara tahunan, yaitu Global Money Week di sekolah lokal.

Acara tersebut mengundang para profesional keuangan untuk memberikan pengetahuan tentang finansial kepada anak-anak usia 13 hingga 15 tahun.

 

#2 Norwegia, 71%

Norwegia yang merupakan negara di Eropa Utara yang menempati peringkat ke dua bersama Denmark dan Swedia, dengan tingkat literasi keuangan 71%.

Secara umum, negara-negara Eropa Utara memang memiliki literasi keuangan yang tinggi.

Hal ini karena generasi muda mereka telah menerima pendidikan keuangan melalui program yang didanai oleh bank nasional.

Program ini memberikan materi pembelajaran interaktif tentang keuangan pribadi yang bertujuan untuk membantu mereka dalam mencapai tujuan keuangan.

Literasi keuangan ini akan membuat seseorang punya kesadaran yang sehat tentang keuangan. 

 

#3 Swedia, 71%

Selanjutnya, terdapat negara Swedia yang juga memiliki tingkat financial literacy sebesar 71%.

Literasi keuangan ini bermula ketika seorang ekonom Prancis, yakni Augustin Chaurand de Malarce yang memperkenalkan gerakan tabungan sekolah tahun 1873.

Menurut Swedish Royal Institute of Technology, gerakan ini terinspirasi oleh Vienna World Exhibition.

Kemudian, Asosiasi Bank Tabungan Swedia memulai kampanye untuk mempromosikan literasi keuangan di sekolah-sekolah pada tahun 1901.

Hingga saat ini, para siswa telah mempelajari konsep keuangan, berhitung, serta cara menabung untuk pensiun dan membeli rumah.

 

#4 Kanada, 68%

Kanada telah berupaya bersama-sama dalam mengatasi penurunan literasi keuangan dengan membuat lembaga The National Research Plan for Financial Literacy.

Program ini bekerja sama dengan melibatkan sektor publik, swasta, dan non-profit untuk meningkatkan literasi keuangan hingga mencapai 68%.

Tujuannya adalah untuk membuat warganya mampu mengelola uang dan utang, menabung dan merencanakan masa depan, serta mencegah penipuan dan penyalahgunaan keuangan.

[Baca Juga: 7 Cara Mengatur Keuangan Pribadi Yang Mudah dan Efektif]

 

#5 Israel, 68%

Sama seperti Kanada, negara Israel juga memiliki tingkat literasi finansial sebesar 68%.

Namun, angka tersebut berasal dari kelompok orang yang berbeda. Misalnya, menurut The Forward, pria lebih melek finansial daripada wanita dengan perbandingan 72% dan 64%.

Selain itu, faktor sosial ekonomi juga berperan dalam literasi keuangan. Di mana, dari 60% orang Israel terkaya memiliki tingkat literasi keuangan sebesar 72%.

Sementara itu, dari 40% orang Israel termiskin, hanya sebesar 63% yang melek finansial. 

Salah satu penulis studi financial literacy S&P menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara literasi keuangan dan peminjaman secara formal.

Selain itu, Israel mendidik siswa sekolah menengahnya dengan “Financial Education Month in the School System”.

Pendidikan ini merupakan kerja sama antara Kementerian Pendidikan dan Bank Israel untuk memperkenalkan konsep keuangan seperti perbankan, investasi, dan ekonomi umum.

 

#6 United Kingdom, 67%

Meskipun Inggris memiliki tingkat literasi keuangan sebesar 67%, tetapi negara ini masih melihat kesenjangan dan sedang berusaha untuk mengubahnya.

Pada tahun 2014, Inggris memerintahkan instruksi personal finance atau keuangan pribadi di sekolah-sekolah.

 

#7 Jerman, 66%

Menurut Trimplement, Jerman menganggap topik tentang literasi keuangan ini cukup serius.

Dengan tingkat 66%, orang Jerman memahami bahwa literasi keuangan memiliki hubungan langsung dengan kesejahteraan finansial masyarakat dan individu.

Orang Jerman juga memiliki sistem pensiun yang kuat untuk mencakup semua pegawai negara dan swasta.

Namun, terdapat kesenjangan sosial ekonomi yang jelas, seperti pria yang sedikit lebih melek finansial daripada wanita.

Selain itu, mereka yang berpendidikan lebih rendah, pada umumnya juga memiliki literasi keuangan yang rendah.

 

#8 Belanda, 66%

Menurut Tell Us, pemerintah negara Belanda sangat percaya dalam mendidik dan memberdayakan masyarakatnya dengan pengetahuan keuangan.

Pemerintah juga telah membuat banyak undang-undang yang membantu menginformasikan masyarakat dalam mengatasi utang.

Hal inilah yang mungkin menyebabkan tingkat literasi keuangan negara Belanda berada di atas rata-rata.

 

#9 Australia, 64%

Meski memiliki banyak perbedaan sosial ekonomi, Australia telah berusaha meningkatkan literasi keuangan pada kalangan anak muda.

Hal ini mereka lakukan dengan menambahkan literasi keuangan dalam pendidikan dasar dan menengah di sekolah-sekolah.

Menurut Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), siswa di Australia mendapatkan nilai di atas rata-rata 10 negara yang melek finansial.

Sekitar 79% siswa berusia 15 tahun di Australia juga telah memiliki rekening bank. Selain itu, anak-anak ini juga mendapat skor yang lebih tinggi dalam literasi keuangan daripada anak lainnya yang tidak memiliki rekening bank.

Kemudian, pada tahun 2012, Komisi Sekuritas dan Investasi Australia juga memperkenalkan program MoneySmart Teaching yang mencakup literasi keuangan bagi para guru.

 

#10 Finlandia, 63%

Finlandia juga memprioritaskan literasi keuangan dalam pendidikannya.

Para siswa Finlandia menerima pembelajaran keuangan selama kelas matematika dan ekonomi di kelas 7. Kemudian, terdapat kelas lanjutan dalam literasi keuangan selama studi ilmu sosial di kelas 9.

Sebuah penelitian dalam jurnal Large Scale Assessments in Education melaporkan bahwa siswa dari Australia memiliki jumlah tugas literasi keuangan terbesar di sekolah.

Laporan ini juga termasuk siswa dari Indonesia, Federasi Rusia serta Finlandia.

 

Tips Meningkatkan Literasi Keuangan

Tingkat literasi keuangan orang Indonesia memang masih menjadi PR besar untuk pemerintah dan masyarakatnya.

Literasi keuangan tersebut meliputi pemahaman tentang cara menabung, berinvestasi, dan mengelola utang untuk meningkatkan kondisi keuangan.

Sebenarnya, ada banyak sekali cara untuk meningkatkan literasi keuangan.

Namun, hal yang paling penting adalah bagaimana kamu membangun kebiasaan baik dalam mengelola uang.

Berikut adalah beberapa tips yang bisa Sobat Finansialku lakukan untuk meningkatkan literasi keuangan.

 

#1 Buat Anggaran

Tips yang pertama adalah membuat anggaran dengan melacak berapa besar pemasukan dan pengeluaran kamu setiap bulan.

Kamu bisa membuat catatan secara manual di buku tulis, excel, atau menggunakan aplikasi keuangan, seperti Finansialku.

Anggaran yang harus kamu catat antara lain, gaji/pendapatan, investasi, kebutuhan primer, sewa, tagihan, dan biaya lainnya.

Selain itu, kamu juga harus mencatat jumlah tabungan dan pengeluaran non-esensial seperti belanja atau liburan.

Apabila kamu masih bingung bagaimana cara membuat anggaran yang tepat, kamu bisa ikuti cara-cara yang terdapat dalam ebook gratis berikut ini!

Banner Iklan Ebook Cara Membuat Anggaran dengan Tepat - PC
Banner Iklan Ebook Cara Membuat Anggaran dengan Tepat - HP

 

#2 Membuat Tujuan Keuangan

Setiap orang harus punya tujuan keuangan, baik jangka pendek maupun jangka panjang untuk membuat keputusan keuangan yang lebih baik.

Tujuan jangka pendek bisa berupa jumlah tabungan dari pendapatan, atau membayar tagihan dan kartu kredit.

Sementara itu, tujuan jangka panjang seperti membeli rumah atau melunasi utang pinjaman.

Oleh karena itu, kamu perlu mengalokasikan dana tabungan setiap bulan yang jumlahnya bisa kamu sesuaikan dengan kondisi keuangan saat ini.

Pastikan untuk menyisihkan anggaran tabungan tersebut sebelum kamu membayar semua pengeluaran bulanan.

Usahakan juga untuk segera membayar tagihan secara tepat waktu. Selain itu, kamu bisa menggunakan otomatisasi debit dari rekening giro atau aplikasi pembayaran tagihan.

[Baca Juga: 5+ Pengeluaran Tak Terduga yang Bisa Bikin Anggaran Membengkak]

 

#3 Melakukan Financial Check Up

Sobat Finansialku juga harus memeriksa kondisi keuangan kamu secara menyeluruh setidaknya setahun sekali.

Hal ini untuk memastikan apakah keuangan kamu masih dapat terkontrol atau perlu adanya perbaikan.

Kalau kamu seringkali mengeluh karena uang gajian cepat habis kurang dari satu bulan, maka kamu perlu melakukan Financial Check Up.

Karena pengeluaran kecil yang tidak kamu sadari bisa saja menjadi sumber masalah keuangan.

Dengan Financial Check Up, kamu bisa mendapatkan gambaran tentang kemampuan kamu dalam mencapai tujuan keuangan.

Untuk melakukan Financial Check Up kamu bisa manfaat aplikasi Finansialku yang dapat mendeteksi secara rinci kondisi keuangan kamu saat ini. Yuk, coba cek apakah keuangan kamu sudah sehat?

 

Mulai Lakukan Financial Planning

Jika tips di atas sudah kamu lakukan, maka untuk menyempurnakannya, kamu bisa lakukan konsultasi dengan Perencana Keuangan yang berlisensi CFP.

Perencana Keuangan ini akan membantu kamu dalam menjelaskan tentang keuangan dan memberikan pertimbangan untuk menyelesaikan masalah keuangan kamu.

Nah, jika kamu memiliki masalah keuangan dan membutuhkan jasa Perencana Keuangan, segera hubungi Perencana Keuangan Finansialku melalui WhatsApp di nomor 0851 5698 8473.

Banner Konsultasi WA - TM Big

 

Segera gunakan aplikasi Finansialku dan temukan berbagai fitur menarik terkait keuangan. Jangan lupa tuliskan komentar di bawah terkait cara meningkatkan literasi keuangan versi kamu. 

 

Editor: Ari A. Santosa 

Sumber Referensi:

  • Jordan Rosenfeld. 20 April 2022. Financial Literacy Around the World: Top 10 Countries and the US. Gobankingrates.com – https://bit.ly/3CCjN0Y
  • Staff Author. 12 April 2022. Strategies to Improve Your Financial Literacy Skills. Investopedia.com – https://bit.ly/3eFUx1B
  • Ashley Nielsen. 9 Tips to Improve Financial Literacy. Thedollarstretcher.com – https://bit.ly/3ezy06S

dilema besar